Sub instalasi administrasi Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

3.3 Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan

Instalasi Farmasi RSUD dr. Pirngadi Kota Medan merupakan salah satu unit fungsional bersifat swakelola yang dipimpin oleh seorang Apoteker dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan melalui wakil direktur bidang administrasi umum RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Motto instalasi farmasi adalah: Obat yang Bermutu dan Terjangkau Adalah yang Utama. Struktur Instalasi Farmasi dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 75. Instalasi farmasi dibagi menjadi empat bagian subinstalasi, yaitu sub instalasi administrasi, sub instalasi perbekalan, sub instalasi distribusi dan sub instalasi farmasi klinis.

3.3.1 Sub instalasi administrasi

Merupakan bagian dari instalasi farmasi rumah sakit yang bertugas melaksanakan kegiatan administrasi kefarmasian di instalasi farmasi. Kesekretariatan dipimpin oleh seorang Apoteker yang disebut dengan sekretaris instalasi farmasi. Dalam melaksanakan tugasnya sub instalasi administrasi dibagi dua bagian, yaitu: 1. Umum, kepegawaian dan rumah tangga, tugasnya adalah: a Mencatat surat-surat yang masuk ke instalasi farmasi dan mengarsipkannya dengan rapi. Pada buku agenda, surat-surat yang masuk dicatat tanggal, asal surat, isi ringkas, nomor surat dan sebagainya Universitas Sumatera Utara b Mencatat surat-surat yang keluar dari instalasi farmasi dan menyampaikan ke alamat yang dituju dengan pertanggungjawaban yang jelas dan mengarsipkannya c Mengarsipkan data-data pegawai di instalasi farmasi d Membalas surat yang masuk ke instalasi farmasi e Mengatur mutasi pegawai di lingkungan instalasi farmasi f Mengarsipkan resep dan kuitansi penjualan resep g Mengurus permintaan keperluan rumah tangga di instalasi farmasi misalnya alat tulis, dan mengurus kerusakan alat-alat rumah tangga 2. Akuntansi, laporan dan statistik, tugasnya adalah: a Mencatat semua data-data pengeluaran dan pemasukan obat-obatan, dan alat kesehatan b Melakukan pemeriksaan silang cross check dengan gudang dan sub instalasi distribusi setiap bulan dan menyesuaikannya dengan kartu administrasi persediaan farmasi c Membuat laporan bulanan penjualan obat-obatan yang terjual melalui resep setiap bulan d Membuat laporan pengeluaran obat-obatan, dan alat kesehatan yang dikeluarkan instalasi farmasi dalam bentuk laporan tahunan e Menyesuaikan jumlah uang hasil penjualan dengan kuitansi penjualan resep yang akan disetor ke bagian keuangan setiap hari f Membuat neraca rugi laba berdasarkan data dari semua bagian instalasi farmasi rumah sakit setiap akhir tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan tersebut dapat diketahui persediaan akhir setiap bulan dan setiap tahun. Universitas Sumatera Utara Selain tugas-tugas di atas, subinstalasi administrasi juga bertugas membuat, mengatur, dan mengevaluasi perhitungan unit cost . Unit cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh instalasi farmasi rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan, perawatan, dan tindakan medis bagi pasien, yang dalam penggunaannya tidak dapat ditentukan jumlah satuannya seperti reagen, kapas, plester dan lain-lain. Penentuan besarnya biaya unit cost untuk pasien rawat jalan, operasi dan rawat inap dapat dihitung dengan menggunakan rumus: a. Pasien rawat jalan bulan setiap berkunjung pasien Jumlah bulan setiap n dikeluarka yang farmasi perbekalan biaya Jumlah farmasi perbekalan cost Unit  Keterangan: Data diambil minimal selama 3 bulan berturut-turut kemudian dihitung rata-ratanya. b. Pasien rawat inap bulan setiap rawatan hari Jumlah bulan setiap n dikeluarka yang farmasi perbekalan biaya Jumlah farmasi perbekalan cost Unit  Biaya unit cost untuk pasien Askes, Jamkesmas, Medan sehat, Pempropsu dan umum besarnya sama. Jumlah biaya unit cost ini diproses menggunakan sistem komputerisasi, dihitung jumlahnya oleh petugas instalasi farmasi dan pembayarannya langsung diklaim oleh instalasi farmasi ke keuangan rumah sakit. Contoh rekapitulasi perhitungan unit cost dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 76. Setiap bulan dibuat neraca rugilaba untuk unit cost sehingga dapat dievaluasi secara berkala dan dapat segera disesuaikan jika terdapat perubahan yang signifikan. Contoh biaya unit cost dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Perhitungan harga Unit cost perbekalan farmasi untuk anastesi operasi sedang dan berat memakai Aerene N o Nama Perbekalan Farmasi Kemasan Harga Satuan Pemakaian Harga Pemakaian 1 Aerene Fls 250 ml Rp 1.633.500,- 20 ml Rp 130.680,- 2 KY Jelly Tube 82 g Rp 28.800,- 3 tube 200 pasien 1.23 g pasien Rp 555.39,- 3 Kapas Rol 1 kg Rp 31.360,- 2.5 g Rp 110.79,- 4 Plester Rol Rp 27.608,- 16 rol200 pasien 0.08 rol pasien Rp 14.116,67 5 Nald Hecting Bgks 12 buah Rp 108.900,- 1 buah Rp 14.116,67 6 Scalpel blade Buah Rp 2.307,- 1.5 buah Rp 3.696,01 7 Suction chateter Set Rp 4.840,- 20 set 200 pasien 0,1 set pasien Rp 1.210,- Jumlah Rp 153.005,90 Digenapkan Rp 154.000,-

3.3.2 Sub instalasi perbekalan