ditulis di buku perubahan status. Perubahan status maksimal 3x24 jam apabila tidak menyerahkan kelengkapan syarat peserta dianggap pasien umum.
3.3.3.4.5 Pelayanan farmasi pasien Mr.Mrs. X
Untuk pasien Mr.Mrs. X perbekalan farmasi yang diberikan sama seperti pada pasien Jamkesmas. Biaya perbekalan farmasi dimasukkan ke komputer pada
pelayanan obat pasien umum dan akan ditagih ke bagian keuangan rumah sakit setelah pasien meninggalkan rumah sakit. Jika pasien tidak mampu membayar,
maka petugas IGD melaporkan ke bagian pelayanan medis agar membuat surat keterangan miskin yang ditandatangani oleh direktur rumah sakit, sehingga pasien
tersebut tidak perlu membayar biaya pengobatan dan perbekalan farmasi yang digunakan. Penagihan biaya dilakukan pada bagian keuangan rumah sakit.
3.3.3.4.6 Pelayanan Kamar Bedah Emergency KBE
Prosedur pelayanan pasien KBE, adalah: 1.
Petugas KBE akan mencatat semua kebutuhan operasi ke dalam lembar pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi
2. Obat dan alat kesehatan disiapkan, petugas IGD akan menghitung setiap
pengeluaran. Jika operasi selesai maka petugas akan menginput total pengeluaran farmasi ke komputer pada pelayanan obat pasien berdasarkan
status pasien tersebut 3.
Untuk obat golongan narkotika, petugas farmasi IGD mencatat ke formulir pemakaian narkotika yang dilengkapi nama dokter, nama pasien dan
ditandatangani oleh dokter yang bersangkutan untuk keperluan pelaporan narkotika setiap bulannya. Pembuatan laporan seluruh narkotika yang
Universitas Sumatera Utara
digunakan di rumah sakit dilakukan oleh bagian administrasi instalasi farmasi
rumah sakit RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. 3.3.3.5 Pelayanan farmasi di Instalasi Bedah Sentral IBS
Pelayanan farmasi di Instalasi Bedah Sentral IBS melayani kebutuhan perbekalan farmasi untuk operasi yang terencana. Untuk pasien umum,
pembiayaan obat dan alat kesehatan yang digunakan dalam operasi di tanggung sendiri. Untuk pasien Askes, biaya penggunaan obat-obat operasi ditanggung oleh
PT. Askes dan obat yang digunakan harus sesuai DPHO. Sedangkan untuk pasien Jamkesmas Medan Sehat Pempropsu, biaya penggunaan obat-obat ditanggung
oleh pemerintah dan obat yang digunakan harus sesuai formularium Jamkesmas. Persyaratan bagi pasien Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pempropsu,
yaitu: a.
Kartu Askes Jamkesmas Medan Sehat dan Pempropsu. b.
Surat Jaminan Perawatan SJP c.
Protokol terapi untuk penggunaan alat-alat yang mahal, narkotik, yang melebihi batas ketentuan DPHO
d. Resep
Adapun alur pelayanan farmasi IBS yaitu: A.
Pasien Askes, Jamkesmas, Pemprovsu, Medan Sehat: 1.
Perawat di ruangan membawa pasien ke kamar bedah 2.
Petugaskamar bedah menulis permintaan perbekalan farmasi di form pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi Lampiran
23, halaman 96 Petugas farmasi menyerahkan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan yang ada di form tersebut
Universitas Sumatera Utara
3. Perawat yang menerima perbekalan farmasi menandatangani form
pemakaian obat-obat dan alat kesehatan untuk pasien operasi dan juga petugas farmasi yang menyerahkan
4. Setelah selesai operasi, perbekalan farmasi yang tidak digunakan
dikembalikan oleh perawat ke apotek, lalu petugas farmasi mencoret di form tersebut
5. Setelah itu dokter yang mengoperasi dan dokter anastesi menandatangani
form tersebut 6.
Petugas farmasi menuliskan perbekalan farmasi yang digunakan kamar bedah ke resep sementara, kemudian membawa resep sementara itu kelantai
tiga untuk diserahkan keperawat 7.
Dokter menuliskan perbekalan farmasi dari resep sementara ke resep asli. Kemudian perawat ruangan melampirkan persyaratan-persyaratan yang
diperlukan seperti yang telah disebutkan di atas. 8.
Petugas farmasi menyerahkan resep tersebut ke pelayanan Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pempropsu rawat inap untuk diklaim
9. Untuk perbekalan farmasi yang masuk paket operasi seperti benang-benang,
elektroda dan Prostigmin dibuat harganya di form pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi, lalu form tersebut diserahkan ke
bagian administrasi instalasi farmasi untuk diklaim ke bagian keuangan rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
B. Pasien Umum
1. Perawat di ruangan membawa pasien ke kamar bedah
2. Petugas apotek meminta keluarga pasien untuk membayar biaya perbekalan
farmasi sejumlah tertentu ke Bank Bukopin sebagai panjar 3.
Petugaskamar bedah menulis permintaan perbekalan farmasi di form pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi
4. Petugas farmasi menyerahkan perbekalan farmasi sesuai dengan permintaan
yang ada di form tersebut 5.
Perawat yang menerima perbekalan farmasi menandatangani form pemakaian obat-obat dan alat kesehatan untuk pasien operasi dan juga
petugas farmasi yang menyerahkan 6.
Setelah selesai operasi, perbekalan farmasi yang tidak digunakan dikembalikan oleh perawat ke apotek, lalu petugas farmasi mencoret di form
tersebut 7.
Setelah itu dokter yang mengoperasi dan dokter anastesi menandatangani form tersebut
8. Semua biaya perbekalan diinput ke komputer dan ditagih ke bendahara
rumah sakit oleh petugas keuangan farmasi. Perbekalan farmasi yang terdapat di pelayanan farmasi IBS adalah obat-
obatan sediaan injeksi terutama anastesi dan alat kesehatan habis pakai. Obat-obat dan alat-alat kesehatan di pelayanan farmasi IBS ini berasal dari gudang instalasi
farmasi yang diminta dua kali seminggu dengan menggunakan Formulir Permintaan dan Pengeluaran Farmasi Formulir B2.
Universitas Sumatera Utara
Pemakaian obat narkotika di kamar bedah dicatat dalam formulir Pemakaian Obat Golongan Narkotika dan ditandatangani oleh dokter penanggung
jawab anastesi. Formulir ini merupakan pertinggal di sub instalasi distribusi. Ini akan memudahkan instalasi farmasi rumah sakit untuk mengetahui jumlah
pemakaian obat narkotik sehingga mudah untuk membuat laporan penggunaan obat-obat golongan narkotik.
Pemasukan dan pengeluaran barang dicatat dalam buku pemasukan dan pengeluaran, lalu dimasukkan ke kartu stok dan di
cross check
dengan sub instalasi administrasi setiap bulan. Setiap akhir bulan petugas apotek melakukan
stock opname
.
3.3.3.6 Distribusi ruangan