tweet pada akun twitternya dengan mengisi timeline mereka tentang tweet- tweetyang oke. Seperti tweet lucu, tweet motivasi, tweet sentuh emosi, tweet
informasi dan lain-lain yang membuat follower atau teman mereka menjadi tertarik untuk membaca dan me-retweet atau me-mentiontweet tersebut. Ketika
tweet yang dibuat tertarik maka bisa terjadi percakapan yang bisa disebut komunikasi interpersonal antara following dan follower.
Kita dapat mengidentifikasikan tanta-tanda konsep diri yang positif dan negatif seperti yang dikatakan William D. Brooks dan Philip Emmert 1976: 42-
43, tanda-tanda seseorang mempunyai konsep diri negatif yaitu ia peka pada kritik, responsif terhadap pujian, cenderung merasa tidak disukai orang lain,
mempunyai sikap hiperkritik, bersikap pesimis terhadap kompetisi atau merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan tanda-tanda
seseorang mempunyai konsep diri positif ialah ia yakin atas kemampuannya dalam mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian
tanpa rasa malu, menyadari setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan mampu memperbaiki dirinya Rakhmat, 2005: 105. Peneliti akan meneliti tentang
bagaimana interaksi masing-masing informan terhadap follower twitter mereka, apa yang mereka lakukan ketika mereka mendapatkan kiritikan atau pujian dan
yang lainnya yang berhubungan dengan tanda-tanda konsep diri negatif dan positif tersebut, sehingga dapat diketahui tanda konsep diri apa yang mereka punya
ketika mereka menempatkan diri mereka pada media sosial Twitter.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono,
2009: 224. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1 Wawancara mendalam in-depth interview. Esterberg, mendefinisikan “interview”
atauwawancaraadalahpertemuandua orang untukbertukarinformasidan ide-ide melaluitanyajawab, sehinggadapatdikonstruksikanmaknadalamtopiktertentu
Sugiyono, 2009: 231. Wawancaramendalamsecaraumumadalah proses keteranganuntuktujuanpenelitiandengancaratanyajawabsambilbertatapmukaant
arapewawancaradenganinformanatau orang yang diwawancarai, denganatautanpamenggunakanpedomanwawancara,
dimanapewawancarainformanterlibatdalamkehidupansosial yang relatif lain. Dengandemikian,
kekhasanwawancaramendalamadalahketerlibatannyadalamkehidupaninforman Bungin, 2009: 108.
Menurut Susan Stainback, denganwawancarapenelitiakanmengetahuihal-hal yang
lebihmendalamtentangpartisipandalammenginterpretasikansituasidanfenomena yang terjadidimanahaltersebuttidakbisaditemukanmelaluiobeservasi.
Sugiyono, 2009: 232 Wawancara yang baikdilakukandenganface to face maupun yang
menggunakanpesawattelepon, akanselaluterjadikontakpribadi, olehkarenaitupewawancaraperlumemahamisituasidankondisisehinggadapatme
mlilihwaktu yang tepatkapandan di manaharusmelakukanwawancara. Padasaatrespondensedangsibukbekerja, sedangmempunyaimasalahberat,
sedangmulaiistirahat, sedangtidaksehat, atausedangmarah, makaharushati- hatidalammelakukanwawancara.Jikadipaksakanwawancaradalamkondisisepert
iitu, makaakanmenghasilkan data yang tidak valid danakurat. Sugiyono, 2009: 234
Universitas Sumatera Utara
Wawancaramendalammempunyaikarakteristik yang unik: 1. Digunakanuntuksubjek yang sedikitataubahkansatudua orang saja.
Mengenaibanyaknyasubjek, tidakadaukuran yang pasti. Berbedadenganrisetkuantitatif yang
mensyaratkansampelharusdapatmewakilipopulasi, padawawancaramendalamperisetberhentimewawancaraihinggaperisetbertinda
kdanberfikirsebagaianggota-anggotakelompok yang sedangdiriset. Ataujikaperisetmerasa data yang terkumpulsudahjenuh tidakadasesuatu yang
baru makaiabisamengakhiriwawancara. Frey, 1992: 288 2. Menyediakanlatarbelakangsecara detail detailed background
mengenaialasaninformanmemberikanjawabantertentu. Dari wawancarainiterelaborasibeberapaelemendalamjawaban, yaituopini, nilai-
nilai values, motivasi, pengalaman-pengalaman, maupunperasaaninforman. 3. Wawancaramendalammemperhatikanbukanhanyajawaban verbal informan,
tapijugaobservasi yang panjangmengenairespons-respons nonverbal informan.
4. Wawancaramendalaminibiasanyadilakukandalamwaktu lama danberkali-kali. Tidaksepertiwawancara yang biasadigunakandalamsurvei yang
mungkinbeberapamenit, sebuahwawancaramendalambisamenghabiskanwaktuberjam-jam.
Bahkanbilaperlupewawancarasampaiharusmelibatkandirisecaradekatdenganhi dupbersamainformangunamengetahuipolakeseharianinforman.
Memungkinkanmemberikanpertanyaan yang berbedaatasinforman yang satudengan yang lain. Susunan kata danurutannyadisesuaikandenganciri-
cirisetiapinforman. Jadi, pertanyaantergantungpadainformasiapa yang ingindiperolehdanberdasarkanjawabaninforman yang
dikembangkanolehperiset. Denzin, 1989: 105. 5. Wawancaramendalamsangatdipengaruhiolehiklimwawancara.
Semakinkondusifiklimwawancara keakraban antaraperiset pewawancara denganinforman, makawawancaradapatberlangsungterus Bungin,2009: 102-
103.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berikutiniadalahlangkah-langkahteknikpengumpulan data dalamin depth interview Pawito, 2007: 116-117 yaitu:
1. Merumuskanpertanyaan-pertanyaanpenelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang
telahdirumuskanmemilikikemungkinanuntukdigantiataudiubahketikapeneli titelahberadadilokasipenelitiangunamelakukanpengamatanataupengumpula
n data, sementaraitupenelitijugamasihterusmempelajariliteratur. 2. Melakukanpengamatandanmulaimembuatcatatanlapangandalamrangkapen
gumpulan data. Menyimpanrekamanhasilwawancara yang nantinyadituliskedalambentuktranskriphasilwawancarasebagaidokumenote
ntikdarihasilwawancara. 3. Mulaimelakukananalisis data danmenyusunrancangankasarbagian-
bagiandarilaporanpenelitiandenganmenggunakanjudul-judul headings tertentu, bertolakdari data dananalisis yang
dilakukansambilterusmembacaliteratur yang relevan. 4. Sampaitingkatinipertanyaanpenelitianselayaknyasudahdirumuskansecarade
finitifdanketat. Studipustakamasihdiperlukanuntukmenjelaskankonsep- konsep yang digunakanuntukmenggambarkangejalaataurealitas yang
ditelitiserta prose-proses dankecenderungan-kecenderungan yang ada. 2 Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang ada mengenai permasalahan dengan membaca atau mencari
literatur yang bersangkutan dengan penelitian. Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku, majalah, surat kabar, jurnal, internet dan
sebagainya yang berkaitan dengan masalah penelitian sehingga terkumpul data yang relevan dan mendukung dalam penelitian ini.
3.6 Teknik Analisis Data