MOTIF MAHASISWA SURABAYA DALAM MENGGUNAKAN SITUS TWITTER DI INTERNET (Studi Deskriptif Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Twitter di Internet).
Situs Twitter di Internet)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persayaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur
Oleh :
DIANITA MILANIE
NPM. 0643010344YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERISTAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA 2010
(2)
Dalam Menggunakan Situs Twitter di Internet)
Disusun oleh :
DIANITA MILANIE NPM. 0643010344
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui, DOSEN PEMBIMBING
ZAINAL ABIDIN A., S.Sos, M.Si, M.Ed NPT. 373039901701
Mengetahui, DEKAN
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 030 175 349
(3)
MOTIF MAHASISWA SURABAYA
DALAM MENGGUNAKAN SITUS TWITTER DI INTERNET (Studi Deskriptif Motif Mahasiwa Surabaya dalam menggunakan
Situs Twitter di Internet)
Oleh :
DIANITA MILANIE
0643010344
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal : 15 April 2010
Menyetujui,
PEMBIMBING TIM PENGUJI
Zainal Abidin A., S.Sos, Msi, M.Ed 1.
NPT. 373039901701 Juwito, S.Sos, MSi NPT. 367049500361
2.
Drs. Kusnarto, MSi NIP. 030 176 735
3.
Zainal Abidin A., S.Sos, Msi, M.Ed NPT. 373039901701
Mengetahui, DEKAN
Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si NIP. 030 175 349
(4)
v
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI...……… ii
KATA PENGANTAR………... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... xi
ABSTRAKSI... xii
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1. Latar Belakang Masalah……….. 2
1.2. Perumusan Masalah...………... 14
1.3. Tujuan Penelitian…... 14
1.4. Kegunaan Penelitian... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. 16
2.1. Landasan Teori……….... 16
2.1.1. Pengertian Internet... 16
2.1.2. Internet Sebagai Media Komunikasi... 20
2.1.3. Situs Twitter... 24
2.1.4 Pengertian Mahasiswa………. 29
2.1.5. Motif...………... 30
(5)
vi
3.1. Pendekatan Penelitian……….……….. 44
3.1.1 Motif Dan Pengukurannya... ……… 44
3.1.2. Mahasiswa...………. 50
3.1.3. Pengguna Twitter di Internet……… 50
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel... ……….. 51
3.2.1. Populasi... ……… 51
3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel...………... 52
3.3. Teknik Pengumpulan Data... ……… 53
3.4. Metode Analisis Data...………. 54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 55
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian... 55
4.2. Penyajian Data dan Analisa Data... 60
4.3.1. Identitas Responden... 60
4.3.2. Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Twitter Di Internet... 62
4.3.2.1. Motif Informasi... ... 62
4.3.2.2. Motif Identitas Pribadi... 69
4.3.2.3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial... 78
4.3.2.4. Motif Hiburan... 85
(6)
vii
DAFTAR PUSTAKA……… 98 LAMPIRAN……… 100
(7)
viii
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 64 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menggunakan Twitter... 64 Tabel 4.4. Motif Informasi Responden Mengenai Berbagai Informasi
Melalui Fitur “Trending Topics”... 66 Tabel 4.5. Motif Informasi Responden Mengenai Profil Terbaru
Melalui Fitur “Profile”... 67 Tabel 4.6. Motif Informasi Responden Mengenai Berbagai Aktivitas
Melalui Fitur “Home”... 69 Tabel 4.7. Motif Informasi Responden Mengenai Perkembangan Pesan
Melalui Fitur “RSS Feeds”... 70 Tabel 4.8. Motif Informasi Responden Dalam Menggunakan Situs Twitter
Di Internet... 71 Tabel 4.9. Motif Identitas Pribadi Responden Dalam Menemukan Penunjang
Nilai – Nilai Pribadi... 73 Tabel 4.10. Motif Identitas Pribadi Responden Mengenai
Identifikasi Pribadi... 75 Tabel 4.11. Motif Identitas Pribadi Responden Mengenai Pemahaman
Diri Sendiri... 76 Tabel 4.12. Motif Identitas Prbadi Responden Mengenai Penunjang
Pengetahuan Pribadi... 78 Tabel 4.13. Motif Identitas Pribadi Responden Dalam Menggunakan Situs Twitter
Di Internet... 80 Tabel 4.14. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Responden Mengenai Memperat
Hubungan Dengan Orang Lain... 81 Tabel 4.15. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Responden Mengenai Pesan
Secara Langsung dan Pribadi... 83 Tabel 4.16. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Mengenai
(8)
ix
Tabel 4.18. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Responden Dalam
Menggunakan Situs Twitter di Internet... 87 Tabel 4.19. Motif Hiburan Responden Dengan Mengganti atau Menambah
Foto Profil... 88 Tabel 4.20. Motif Hiburan Responden Dengan Menyalurkan Emosi... 90 Tabel 4.21. Motif Hiburan Responden Dengan Mendapatkan Hiburan
Dan Kesenangan... 91 Tabel 4.22. Motif Hiburan Responden Dengan Mengganti Tema Account,
Gambar, dan Warna... 93 Tabel 4.23. Motif Hiburan Responden Responden Dalam
Menggunakan Situs Twitter di Internet... 94 Tabel 4.24. Motif Secara Keseluruhan... 95
(9)
Twitter Di Internet (Studi Deskriptif Motif Mahasiswa Universitas Kristen Petra Di Surabaya Dalam Menggunakan Situs Twitter Di Internet)
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif mahasiswa surabaya dalam menggunakan situs twitter di internet.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Uses and Gratification, Motif dan Komunikasi Interpersonal. Dalam hal ini motif yang diteliti ada empat yaitu : motif informasi, motif identitas, diri, motif Integritas dan interaksi sosial, serta motif hiburan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara komunikasi interpersonal melalui media untuk meningkatkan dan menumbuhkan hubungan interpersonal. Dan dengan menggunakan teori Uses and Gratication yang menyatakan bahwa pemilihan dan penggunaan media ditentukan oleh khalayak untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan individu, yaitu : kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan pribadi secara integratif, kebutuhan sosial secara integratif, dan kebutuhan pelepasan, sehingga terfokus pada apa yang dilakukan khalayak pada media.
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan alat kuesioner karena Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis mengenai motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di Internet. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri :mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam tabulasi data untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa surabaya yang memiliki situs twitter. Tekhnik penarikan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
Berdasarkan hasil analisis data yang menunjukkan bahwa motif mahasisiwa surabaya dalam menggunakan situs twitter di internet tergolong tinggi, karena di dalam menggunakan situs twitter di internet sudah dapat memenuhi keinginan responden yang berkenaan dengan motif yang telah di analisis.
Kesimpulan yang di dapat dari penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, dari keempat motif yang diamati yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integritas dan inetraksi sosial, serta motif hiburan, dapat diketahui bahwa motif yang paling dominan dalam penelitian ini adalah motif integrasi dan interaksi sosial yaitu sebanyak 84 orang responden (84%). Dengan twitter, mahasiswa dapat berhubungan atau berkomunikasi dengan teman – teman mereka maupun orang lain karena adanya dorongan untuk berhubungan dengan orang lain dan berinteraksi sosial dengan orang lain sangat besar
(10)
1 1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa lepas dari kegiatannya untuk bersosialisasi dengan orang lain dan untuk bersosialisasi itulah manusia memerlukan komunikasi sehingga akibatnya timbul interaksi dalam kehidupan manusia, maka ketika seseorang melakukan proses komunikasi dengan orang lain dibutuhkan kesamaan makna sehingga diharapkan agar proses komunikasi yang sedang terjadi dapat berlangsung efektif.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yakni proses komunikasi secara primer dan secara sekunder. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. (Onong, 2000:11&16)
Media kedua yang dimaksud dalam proses komunikasi secara sekunder seperti surat, telepon, teks, surat kabar, radio, televisi, internet, dan lain-lain. Media tersebut digunakan karena letak komunikator dan
(11)
komunikan berada di tempat yang relatif jauh dan tentunya agar proses komunikasi berjalan dengan lancar.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan informasi menyebabkan semakin meningkat pula perkembangan teknologi dalam hal pemenuhan kebutuhan akan informasi. Dengan kemajuan di bidang teknologi informasi serta komunikasi sekarang ini, dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang dan waktu, sebagai contoh kini orang dapat dengan mudah memperoleh baerbagai macam informasi yang terjadi di belahan dunia tanpa harus datang ke tempat tersebut. Bahkan orang dapat berkomunikasi dengan siapa saja di berbagai tempat di dunia ini, hanya dengan memanfaatkan seperangkat komputer yang tersambung ke internet.
Internet (interconnection networking) merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Seperti yang diketahui internet merupakan bentuk kovergensi dari beberapa teknologi penting terdahulu, seperti komputer, televisi, radio dan telepon. (Bungin, 2006:135)
Dengan internet, kendala ruang atau jarak dalam berkomunikasi telah banyak diatasi. Sebelumnya dengan fasilitas yang telah ada, orang sudah bisa mengatasi jarak. Seperti telepon merupakan faslitas yang memungkinkan orang berkomunikasi kemana saja di dunia ini. Akan
(12)
tetapi kenyataan bahwa pulsa interlokal atau internasional sangat mahal akhirnya menjadikan fasilitas tersebut tidak optimal digunakan. Dengan adanya internet, manusia dihadapkan pada sebuah kemungkinan bahwa komunikasi bisa dilakukan kemana saja dengan biaya murah.
Kehadiran internet telah membawa revolusi pada cara manusia melakukan komunikasi. Penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi sebagai sarana komunikasi memungkinkan setiap orang berkomunikasi dengan pihak lain yang terhubung dengan internet walaupun lokasi tempat tinggal mereka berjauhan.
Menurut Houngton, Perkembangan internet terus berlangusng hingga kini. Di seluruh dunia jumlah pemakai internet tercatat sekitar 3 juta orang pada tahun 1994. Di tahun 1996 tercatat lonjakan drastis, jumlah pemakai internet hingga sebanyak 60 juta pengguna, pada tahun 1998 angka ini meningkat tajam hingga mencapai 100 juta pengguna dan untuk tahun 2005 diprediksi jumlah pengguna internet bakal mencapai 1 milyar pengguna (Tjiptono, 2001:3).
Begitu besarnya pengguna internet di dunia sehingga semakin banyak pula bermunculan situs-situs baru yang dapat di akses oleh para pengguna internet dan mereka berlomba-lomba untuk bisa mendapatkan pengguna yang sebanyak-banyaknya untuk mengakses internet.
Sebagai contohnya, di era komunikasi global seperti sekarang ini banyak sekali bermunculan situs-situs social networking yang cukup menarik perhatian. Social networking adalah sebuah bentuk layanan
(13)
internet yang ditujukan sebagai komunitas online bagi orang yang memiliki kesamaan aktivitas, ketertarikan pada bidang tertentu, atau kesamaan latar balakang tertentu. Layanan social network biasanya berbasis web, yang menyediakan kumpulan cara yang beragam bagi pengguna untuk dapat berinteraksi seperti chat, messaging, email, video, chat suara, share file, blog, diskusi grup, dan lain-lain. Umumnya jejaring sosial memberikan layanan untuk membuat biodata dirinya. Pengguna dapat meng-upload foto dirinya dan dapat menjadi teman dengan pengguna lainnya. Beberapa jejaring sosial memiliki fitur tambahan seperti pembuatan grup untuk dapat saling sharing didalamnya.. Contoh situs social networking antara lain Facebook, Twitter, My Space dan Friendster.
Dari sekian banyak situs social networking di internet, salah satu situs yang saat ini cukup menarik banyak perhatian para pengguna internet adalah Twitter. Di Indonesia, hal ini dapat dibuktikan bahwa Twitter adalah situs yang paling banyak dikunjungi setelah google.com, yahoo,com dan Facebook.com. Twitter tidak kalah populer dibandingkan dengan Facebook yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta pengguna di seluruh dunia. Twitter adalah satu dari beberapa situs pertemanan dengan ide social networking yang berbasis microblogging untuk menjalin sosialisasi dunia maya di mana pengguna dapat membentuk jaringan dengan mengundang teman dan juga memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan "pembaharuan" berupa
(14)
tulisan teks dengan panjang maksimum 140 karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin.
Dengan melihat data di Alexa, Twitter adalah mesin jejaring sosial nomor dua setelah Facebook. Sementara, untuk kesuluruhan situs di dunia, Twitter menempati ranking ke-5 setelah Yahoo, Google, Youtube, Facebook. Compete.com februari 2009 menyebutkan, situs web ini dikunjungi 66 juta pengguna. Namun pada bulan maret 2009, pengguna Twitter meningkat tajam yaitu 138, 2 juta pengguna.
Twitter diciptakan oleh Jack Dorsey pada bulan juli 2006 di bawah perusahaan Odeo Corp. Kesuksesan Twitter membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan layanan spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan lainnya. Suatu sumber bahkan menyebutkan bahwa paling tidak ada 111 situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter. Menggunakan layanan Twitter pun tampaknya jauh lebih mudah daripada layanan jejaring pertemanan lainnya. Pengguna bisa mengirimkan pesan singkat melalui beberapa cara, bisa melalui situs Twitter secara langsung, melalui SMS, atau melalui aplikasi Twitter lainnya seperti Twirl, Snitter, atau Twitterfox yang merupakan aplikasi tambahan untuk browser Firefox.
Berbeda dengan Facebook yang terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan Facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang
(15)
bisa dibilang komplit. Semua ada di Facebook, mulai dari sekadar update status, berbagi link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging (note), chatting. Tidak hanya fitur itu yang disajikan oleh Facebook. Facebook juga menyediakan fitur undangan (invitation), cause, quiz, grup, dan sebagainya. Facebook seolah-olah menawarkan konsep ’one-stop-visit’ kalau orang sering belanja maka di kenal dengan ’one-stop-shopping’.
Sebaliknya, Twitter justru menawarkan kesederhanaan. Bisa dibilang, Twitter tidaklah lebih dari sekadar update status tetapi sekarang mulai ditambahi beberapa fitur pendukung. Bahkan, status yang kita tulis pun dibatasi hanya sampai 140 karakter saja maka dari itu, Twitter dikategorikan dalam microblogging. Namun konon, loading status pada Twitter lebih kilat alias lebih cepat dan dijamin langsung tayang dibandingkan Facebook. Dan ternyata, justru karena kesederhanaannya ini, Twitter seringkali lebih digemari daripada Facebook. Dengan network, pengguna bisa meng-update statusnya dari segala jenis ponsel (yang jadul sekalipun) melalui layanan pesan pendek alias sms. Mekanismenya, sms dikirimkan ke Twitter, kemudian Twitter seketika itu juga akan menayangkan status baru tersebut ke halaman akun Twitter sang pengguna.
Selain itu Twitter juga mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan situs lain sejenis. Diantaranya adalah pengguna
(16)
dapat mengubah layout, warna background dan warna tulisan Twitter. Selain itu pengguna juga bisa menambahkan online bio dan sekaligus desain Twitter melalui sebuah situs yaitu www.twitbacks.com.
Dalam Twitter, ada tiga hal yang penting selain menuliskan artikel dengan batasan 140 karakternya itu, yaitu following, follower, dan update. Disinilah sebenarnya letak keunikan dan manfaat lainnya dari Twitter. Fitur yang menarik lagi adalah pengguna dapat share video atau foto dari fitur media stream flock dengan hanya men-drag foto atau video tersebut. Belum lagi fitur menulis artikel pada blog pribadi tanpa harus login pada blog tersebut.
Pada Twitter, pengguna juga bisa menghubungkannya dengan beberapa social networking lainnya seperti Facebook. Dimana jika pengguna mengganti tweetsnya maka akan secara otomatis status di Facebook juga akan berubah dan akan sama dengan tweets pengguna. Dan ini merupakan sebuah kemudahan bagi pengguna yang memiliki akun di Twitter dan di Facebook karena tidak perlu repot membuka kedua social networking tersebut. (Cyber, 2009 : 81)
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penulisan terhadap fenomena komunikasi terjadi di internet melalui situs Twitter ini. Fenomena tersebut menyangkut Twitter sebagai media komunikasi yang akhir - akhir ini banyak digunakan oleh pengguna karena melalui twitter mereka lebih
(17)
cepat up date untuk mencari informasi dari teman – teman mereka. Namun permasalahan yang sering terjadi dalam Twitter saat ini adalah para pengguna yang ingin menggunakan Twitter sebagai sarana untuk berkomunikasi dalam jejaring sosialnya, terkadang disalahgunakan dari fungsi aslinya sebagai mikroblogging, menjadi ajang chatiing.
Penulis memilih Twitter sebagai obyek penulisan karena Twitter adalah media komunikasi melalui internet yang akhir-akhir ini mulai banyak digunakan orang sebagai tempat untuk mencari teman, baik itu teman baru ataupun teman lama yang bisa terhubung kembali, Twitter bisa dijadikan alat untuk mengumumkan kabar terbaru atau posting blog terbaru dari pengguna. Twitter juga memudahkan kolaborasi internal dan komunikasi dalam sebuah kelompok. Karena itulah keberadaan Twitter kini akan menjadi gaya hidup baru bagi mereka, dan dapat dipastikan hampir setiap orang akan mempunyai account di Twitter.
Dengan adanya fasilitas yang tersedia dalam Twitter, setiap pengguna bisa menjaga silahturahmi (pertemanan), mencari berbagai informasi dan berbagi informasi. Berdasarkan pendapat beberapa pengguna Twitter, terdapat beberapa alasan mengapa orang menggunakan Twitter, antara lain :
(18)
1. Mencari Teman
Bagi sebagian orang, dengan menggunakan Twitter, kita bisa mencari teman baru, mencari teman lama yang hilang dan teman-teman lainnya
2. Berkomunikasi
Dengan Twitter, para anggotanya bisa saling berkomunikasi dan saling bertukar informasi, film dan juga photo
3. Mencari informasi
Dengan Twitter, para pengguna bisa mencari berbagai informasi yang diinginkan
4. Mencari Popularitas
Bila ingin terkenal, Twitter juga bisa dijadikan sarana untuk membuta orang terkenal atau populer di dunia maya yang pada akhirnya terkenal di dunia nyata
5. Mencari dukungan
Ini sangat membantu sekali terutama artis baru, dengan membuat twitter akan semakin ramai di kenal dan mudah mencari dukungan 6. Tempat kritik dan saran
Melalui Twitter, pengguna dapat menerima masukan, saran atau kritik dari pengguna lain
7. Mencari solusi
Mencari pertimbangan pendapat untuk memperoleh solusi yang terbaik mengenai permasalahan yang ada
(19)
8. Mengisi waktu luang
Bergabung dengan twitter setelah melakukan aktivitas sehari-hari, orang dapat merasa terhibur dengan berbagai fasilitas yang tersedia 9. Aktualisasi Diri
Dengan berbagi pendapat dengan teman-teman sesama pengguna, mereka bisa mengetahui tentang bakat, potensi dan kemampuan yang dimiliki dan juga bagaimana cara mengembangkan atau memanfaatkannya
10. Media Promosi
Bila anda mempunyai dagangan atau barang yang mempunyai nilai jual dan ingin menjualnya, mungkin anda bisa juga mempromosikan barang anda di Twitter
Berdasarkan beberapa alasan tersebut diatas, maka penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimana motif pengguna dalam menggunakan Twitter sebagai media komunikasi, difokuskan pada motif penggunaan media yang didasarkan pada pendapat McQuail (2002:72), yakni : 1) Informasi, 2) Identitas, 3) Integrasi dan Interkasi sosial, serta 4) Hiburan. Motif tersebut diuraikan berdasarkan ketertarikan penulis terhadap Twitter, maka sebagai penjabaran dari empat hal yang menarik penulis untuk melakukan penelitian terhadap Twitter yang mengacu kepada keempat kategori motif, yaitu :
1. Motif Informasi (Surveillance) yang lebih cenderung mengarah kepada keinginan pengguna (Mahasiswa surabaya) untuk mencari
(20)
informasi tentang Twitter, seperti mengetahui berbagai informasi mengenai segala hal yang berkaitan dengan perkembangan di Indonesia maupun Internasional yang tersedia di Twitter.
2. Motif Identitas Pribadi (Personal Identity) yaitu pengguna Twitter (Mahasiswa surabaya) diharapkan bisa mengeksplorasi semua potensi, kemampuan, bakat, citra diri, kepercayaan diri, dan nilai-nilai positif yang dimiliki pengguna untuk dijadikan acuan dalam berperilaku dan bersikap di lingkungan masyarakat dengan baik. Karena umumnya para pengguna Twitter mencari nilai-nilai pribadi mereka sesama pengguna.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship) dengan adanya pengguna Twitter (Mahasiswa surabaya) tersebut bisa dijadikan acuan untuk membina hubungan baik dengan sesama pengguna, misalnya : mempererat hubungan dengan orang lain dengan jalan menambah teman-teman yang dikenal atau melalui referensi teman lainnya.
4. Motif Hiburan (Diversi) karena pengguna Twitter disini yakni Mahasiswa surabaya berusaha untuk mengemas lebih santai sehingga pemenuhan kebutuhan akan motif hiburan (Diversi) itu bisa terpenuhi dan dapat pula untuk menambah mengisi waktu istirahat sehingga ketika akan melakukan aktivitas menjadi lebih semangat dengan ide-ide yang baru.
(21)
Berdasarkan hal tersebut, saat ini banyak orang menggunakan media internet terutama Twitter sebagai sarana untuk memperluas jaringan komunikasi serta menginformasikan tentang kegiatan mereka. Dari fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana motif pengguna Twitter sebagai media komunikasi. Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan dalam hidupnya baik itu kebutuhan sehari-hari maupun kebutuhan akan informasi untuk mengetahui fenomena atau masalah yang ada di sekitarnya, dimana kebutuhan satu individu dengan individu yang lain tidak ada yang sama.
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna internet di Jawa Timur, karena menurut Surabayawebs.com Pengguna internet di Jawa Timur semakin bertambah. Data PT Telkom Divre V Jatim menyebutkan, jumlah pengguna internet di Jatim saat ini mencapai 5 juta orang atau sebesar 20% dari total 25 juta pengguna di seluruh Indonesia. Menurut Ana, 20% pengguna internet di Jatim didominasi kalangan pebisnis dan mahasiswa. (http://surabayawebs.com).
Lokasi penelitian dilakukan di kota Surabaya, sebab Surabaya merupakan kota yang mempunyai jumlah mahasiswa terbanyak di Jawa Timur.
(22)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana Motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di internet
1.3.Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan adalah untuk mengetahui Motif Mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di internet.
1.4. Kegunaan Penulisan
Kegunaan penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan atas sumbangan dalam kajian Ilmu Komunikasi khususnya yang berkaitan dengan motif khalayak dalam berkomunikasi melalui internet sebagai referensi yang berguna bagi penulisan selanjutnya.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengguna yang berkaitan dengan motif dan penggunaannya dalam menggunakan Twitter
(23)
14 2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Internet
Internet merupakan jaringan rangkaian komputer dengan komputer lain di seluruh dunia. Internet berguna untuk kita berkomunikasi dan bertukar infromasi, file, data, suara, gambar dan sebagainya antara individu dan manusia di seluruh dunia. (Severin, 2005:36)
Internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dengan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung ke beberapa jalur utama yang disebut internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan unique name yang biasa disebut alamat IP 32 bit (misal: 202.155.4.230).
Internet adalah jaringan komputer dunia yang mengembangkan ARPANET, suatu sistem komunikasi yang terkait pertahanan keamanan yang dikembangkan pada tahun 1960-an. Manfaat sistem komunikasi yang berjaringan ini dengan cepat ditangkap oleh para penulis dan pendidik secara umum. Akhir-akhir ini, melalui komputer di rumah, modem, warnet, serta melalui
(24)
layanan-layanan web tv, internet hadir untuk publik. (Severin, 2005: 443)
Jumlah pengguna internet dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena daya tarik internet yang dilengkapi banyaknya fasilitas yang ditawarkan dapat bermanfaat besar bagi kehidupan masyarakat. Melalui internet, masyarakat dari belahan bumi maupun dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi tanpa harus mengeluarkan biaya banyak. Internet dapat digunakan sebagai media tukar-menukar pesan antara sesama pengguna melalui fasilitas social networking.
Para pengguna internet juga dapat memperoleh banyak informasi, bahkan informasi terkini mengenai berbagai kejadian yang terjadi di seluruh penjuru dunia, dari penyedia informasi yang terdapat di internet, misalnya www.detik.com, www.astaga.com, www.kompas.com, dan masih banyak lagi internet juga dapat digunakan untuk transaksi bisnis yang lebih besar dibandingkan supermarket (Febrian, 2001:21-26), misalnya melalui situs www.manggadua.com, www.jualbelimobil.com.
Kekuatan internet bukan sekedar pada kecanggihan hardware tetapi juga pada kerumitan software-nya. Aplikasi software komunikasi dan kolaborasi koneksi digunakan untuk mendukung komunikasi, koordinasi dan kolaborasi jaringan yang ada dalam cyber communication. Sebagai contoh, aplikasi ini
(25)
meliputi beberapa macam seperti dijelaskan oleh Kadir (2003:370) sebagai berikut yaitu surat elektronis, surat bersuara (voice mail), forum diskusi, sistem percakapan tertulis (chatting), konferensi suara, konferensi video dan sistem pertemuan elektronis (GSS).
Selain itu, internet mengubah komunikasi dengan beberapa cara fundamental. Media massa tradisonal pada dasarnya menawarkan model komunikasi “satu untuk-banyak”. Sedangkan internet memberikan model-model tambahan : “banyak untuk satu” (e-mail ke satu alamat sentral, banyaknya pengguna yang berinteraks dengan satu website) dan “banyak untuk banyak” ( e-mail, milis, kelompok-kelompok baru). Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.
Beberapa servis atau layanan yang tersedia di internet di antaranya adalah sebagi berikut :
1. World Wide Web (WWW)
Disingkat menjadi WEB adalah fasilitas yang berisi database terdistribusi. Pengguna dapat mengakses informasi-informasi melalui situs web, selain berupa teks juga berupa gambar, suara, film, dan multimedia.
(26)
2. Email (Elektronik mail)
Digunakan untuk berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan orang lain melalui surat elektronik. Pengguna dapat mengirim atau menerima E-mail dari seluruh penjuru dunia.
3. Daftar alamat (Mailing List)
Fasilitas yang memungkinkan kita mengirim E-mail ke satu alamat kemudian E-mail tersebut diteruskan ke semua alamat yang ada di dalam daftar.
4. FTP (File Transfer Protocol)
Fasilitas yang berfungsi untuk pengambilan data atau arsip dan file secara elektronik. Di internet telah tersedia fasilitas file (data) atau dokumen yang siap diakses secara gratis. 5. Chatting/Talk
Salah satu fasilitas untuk berkomunikasi antar sesama pengguna intrenet yang sedang aktif (Online). Memungkinkan pengguna untuk melakukan diskusi interaktif melalui komputer dengan tema yang bebas atau ngobrol, tetapi bermodus teks
6. Kelompok Diskusi (Newsgroup)
Fasilitas untuk berkomunikasi jarak jauh, memungkinkan pengguna untuk membaca dan menulis artikel atau diskusi, seminar atau tanggapan dalam tipik tertentu.
(27)
7. Video Conference
Seperti chatting, tetapi saling dapat melihat lawan bicara dengan menggunakan kamera digital. Juga dapat untuk transmisi audio untuk broadcasting di internet.
2.1.2. Internet sebagai media komunikasi
Hakekat medium dalam lateral ilmu komunikasi adalah yang digunakan hiburan yang ditampilkan berada dalam situs-situs yang khusus untuk mengeksposure berbagai macam hiburan seperti yang terdapat dalam situs-situs yang menampilkan jokes atau lelucon, serta trailer hingga full cinema21.
Dari ketiga fasilitas yang terdapat dalam internet, dapat disimpulkan bahwa internet sebagai medium komunikasi, memiliki kemampuan sebagai medium komunikasi interpersonal yang mampu menghubungkan interaksi antara dua orang atau lebih melalui pesan yang bersifat pribadi ataupun terbuka. Tidak berhenti di situ saja syarat-syarat untuk menjadikan internet sebagai suatu medium massa pun mampu dipenuhi oleh internet dengan berbagai fungsi yang mampu dilakukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media internet masuk dalam lingkup dua bentuk medium komunikasi (interpersonal dan massa). Sehingga predikat multifaced medium tidak saja berarti sebagai medium yang beraneka rupa, namun medium yang mampu membawa pesan secara interpersonal maupun massa.
(28)
Komunikasi bermedia internet dalam proses penggunaannya dapat diuraikan :
1. Aktivitas dan proses Komunikasi bermedia intrenet, meliputi : a. Menciptakan pengertian dengan menulis “surat” melalui
Email, menuliskan kata-kata pada waktu yang sama dalam komunitas Chatting, serta menciptakan web sites melalui penciptaan file multimedia.
b. Menyebarkan pengertian melalui komunikasi point to point (Email) dan komunikasi poin to multi point (IRc, Website) c. Merasakan arti dalam teks dan multimedia pada websites,
e-mail dan IRc
d. Berpartisipasi dalam forum untuk berkomunikasi yang merupakan awal penjajahan karakteristik komunitas seperti tujuan bersama, norma-norma dan tradisi.
2. Level dan konteks komunikasi bermedia internet
Meskipun dalam aktivitas dan proses komunikasi bermedia internet adalah pertukaran data melalui komputer namun tetap melibatkan manusia sebagai pemberi konteks atau situasi pada aktivitas dan proses komunikasi tersebut, yang meliputi konteks individual, group, organisasi, massa dan sosial.
Pada level individual, pengguna menggunakan internet tools untuk mencari dan menerima informasi dan berkomunikasi dengan
(29)
pengguna lain. Electronic mail adalah fasilitas yang paling banyak digunakan pada level ini
Pada tingkatan di atasnya yaitu level group communication, electronic mail masih tetep digunakan dalam bentuk listserver atau mailing list serta penggunaan IRc. Tingkatan komunikasi intrepersonal adalah fasilitas broadcast on line yaitu websites identik dengan komunikasi di level ini.
3. Prespektif lintas budaya
Karena karakteristik yang mampu melintas jarak dan batas benua, maka dimungkinkan komunikasi bermedia internet akan memiliki fenomena terjadinya pertukaran antar budaya. Dalam penggunaanya user internet akan menjadi semakin bertambah partisipasinya dalam pertukaran budaya dan penghubung pertukaran budaya itu sendiri.
Melakukan komunikasi menggunakan internet, beberapa literatur membedakannya menjadi dua jenis komunikasi yaitu, asynchronous dan synchronous communication serta on line broadcast communications. Asynchronous communication adalah komunikasi melalui media internet dengan pengirim dan penyampai pesan dalam berinteraksi tidak berada pada kedudukan tempat dan waktu yang sama, namun pesan tetap sampai pada tujuan/sasaran (penerima). Jenis komunikasi ini diwakili oleh fasilitas electronic mail. Dalam melakukan komunikasi melalui
(30)
e-mail antara pengirim pesan dengan penerima pesan kemungkinan besar tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan. Pesan yang dikirim harus melalui suatu rute transmisi sebelum sampai pada alamat penerima. Dengan demikian pesan tidak langsung sampai tapi mengalami jeda waktu yang relatif singkat dengan ukuran maksimal dalam ukuran jam.
Sedangkan synchronous communication adalah komunikasi melalui internet dengan interaksi yang bersamaan waktunya. Jenis komunikasi bermedia internet ini diwakili oleh fasilitas Internet Relay Chat. Komunikasi ini menggunakan kata-kata sebagai pesan yang disampaikan dan diterima seketika seolah-olah sebagai percakapan dan sama dengan komunikasi interpersonal. On line broadcast communication merupakan istilah komunikasi yang dilakukan melalui fasilitas web. Meskipun bentuknya berbeda dengan materi dan fisik media broadcast klasik lainnya, namun web memiliki syarat untuk menjadi media massa yaitu memiliki unsur universalitas dan periodisasi.
Perbedaan komunikasi bermedia internet dengan tipe komunikasi lainnya adalah komunikasi on line bersifat tidak tetap dan sesaat serta fleksibel artinya secara mudah dapat berinterkasi dengan user lain pada waktu tertentu, kemudian pada lain waktu tidak pernah berhubungan lagi. Sedangkan tipe komunikasi selain on line adalah memerlukan pertemuan dan kehadiran secara fisik,
(31)
yang memungkinkan terjadinya perjumpaan secara kontinyu atau berkelanjutan. (www. edwi.dosen.upnyk.ac.id)
2.1.3. Situs Twitter
Twitter merupakan salah satu dari sekian banyak situs jaringan sosial yang berhasil menarik perhatian para pengguna internet, yang dimaksud jaringan sosoial atau biasa disebut social networking adalah fasilitas teknologi yang dibuat untuk bersosialisasi di internet. (http://www.kompas.com/kompas-cetak/0707/27/muda/3714043.htm)
Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter. Dalam Twitter, setiap pesan yang pengguna bagikan pada semua orang dibatasi 140 karakter. Dengan demikian mengirim pesan di Twitter tidak jauh beda dengan mengirim pesan lewat sms. Tercatat ada lebih dari 100 microblogging yang serupa Twitter. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan, dan berbagi dengan siapapun di duia, menjadikan Twitter sebagai microblogging nomor satu di dunia.
Twitter diciptakan oleh Jack Dorsey pada bulan juli 2006 di bawah perusahaan Odeo Corp. Ide dalam menciptakan Twitter berawal dari sebuah pertanyaan yang sederhana :”Apa yang sedang
(32)
teman-teman lakukan saat ini?”. Twitter berupaya menjembatani pertanyyan tersebut kepada penggunanya denna kembali bertanya “What are you doing?”. Jawaban itu akan disebarluaskan oleh Twitter melalui tampilan antarmuka (dashboard) penggunanya. Jadi, aktivitas paling sederhana dalam memanfaatkan Twitter adalah menjawab pertanyaan tersebut.
Kata Twitter berasal dari kata “Tweet” yang diartikan secara bebas adalah kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah Twitter dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan yang dikirim disebut “tweet”. (Yulis, 2009:11)
Ada tiga status di menu jaringan pada Twitter yaitu following, followers dan update. Following adalah orang-orang yang pengguna ikuti status Twitternya. Followers adalah orang-orang yang mengikuti status pengguna. Pengguna dapat melihat jumlah orang-orang tersebut di bagian kanan atas halaman muka pengguna. Update adalah informasi apa saja yang telah pengguna lakukan di Twitter dan pesan apa saja yang telah pengguna kirim di Twitter.
Selain untuk menyampaikan pesan dan dan menunjukkan status, Twitter memiliki banyak fitur yang bisa dimanfaatkan. Beberapa fitur itu, misalnya melihat isu atau topik apa yang sedang
(33)
hangat di dunia, mencari tujuan wisata paling populer di Twitter, mengunduh aplikasi pendukung Twitter untuk komputer, dan lain-lain.
Beberapa diantara Fitur-fitur Twitter, antara lain (Yulius, 2009: 60-74) :
1. Direct Message
Fitur ini adalah pengirman pesan langsung kepada teman di jaringan pengguna
2. Help (Bantuan)
Fitur Help sudah lazim dimiliki semua sistem. Di Twitter, bantuan dikemas dengna menarik dan mudah, sehingga tidak menyulitkan pengguna. Bantuan juga disertai video tutorial sederhana bagaimana memanfaatkan Twitter. Selain itu pengguna juga bisa mengajukan pertanyaan seputar Twitter, terutama bagaimana menggunakan Twitter. Permintaan pengguna akan langsung dijawab langsung oleh tim support Twitter.
3. Trending Topics
Fitur ini adalah pencarian topik yang sedang hangat di seluruh dunia. Topik yang muncul setiap saat bisa berubah. Trending Topics tersebut, yaitu BET Awards, New Edition, Pleasure P, Ne-Yo, Jamie Foxx, RIP Billy Mays, Day 26, #iranelection, MJ’s. Selain itu, pengguna juga dapat mencari topik yang
(34)
dikehendaki dengan menuliskan kata kunci di kolom search di atas Trending Topics
4. RSS Feeds
Fitur ini adalah sistem untuk mendapatkan informasi pada situs terkait secara praktis. Teknologi ini mengijinkan pengguna untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan (feed) RSS, salah satunya Twitter, yang isinya selalu diganti secara reguler. RSS Feeds akan menampilkan selruh perkembangan pesan di Twitter dalam satu halaman. Fitur ini tidak dipungut biaya.
5. Apps
Apps adalah beberapa aplikasi pendukung untuk beraktivitas di Twitter. Aplikasi-aplikasi tersebut dibuta oleh Twitter dan pihak ketiga. Pengguna pun juga bisa membuat aplikasi pendukung tersebut dengan mengikuti panduan API yang dibua oleh Twitter
6. Jobs
Fitur ini untuk pengguna yang sedang memerlukan pekerjaaan. Disini, Twitter menawarkan kesempatan bekerja di perusahaannnya.
Twitter juga banyak digunakan untuk kepentingan politik, kampanye, pendidikan, public relations, emergency, opini, dan lain-lain. Dalam hal kampanye, Twitter digunakan oleh Partai
(35)
Demokrat dan Republik di Amerika untuk bersaing mendapatkan suara terbanyak lewat Twitter. Partai Demokarat menggunakan publikasi melalui Twitter, sedangkan Partai Republik mengirim account ke anggota Twitter milik Partai Demokrat.
Dalam hal pendidikan, Twitter digunakan oleh Mahasiswa Universitas Shanghai Jiang Tong di China sebagai alat berkomunikasi untuk belajar kebudayaan China. Dimana mahasiswanya harus memposting dari english tweets. Di The University of Vienna, Austria. Twitter digunakan mengevaluasi platform untuk mahasiswa yang memiliki peringkat. Setiap mahasiswa diharuskan mengirim sebuah tweets kepada dosen masing-masing setelah dosen masing-masing mendapatkan balasan dari masing-masing unit. Twitter berubah menjadi "alat yang berguna untuk mengevaluasi suatu kursus formatively. Di Universitas Texas, Dallas. Twitter telah dimasukkan dalam parameter kelas bersejarah riil tentu saja dengan kelompok-kelompok besar mahasiswa. Pendekatan inovatif ini memberikan lebih banyak siswa kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka dalam diskusi kelas. Keuntungan lain dari pendekatan ini adalah bahwa batas karakter memaksa mereka untuk sampai ke titik sentral.
Menurut laporan penulisan di New Scientist pada bulan Mei 2008, menemukan blog, map, foto dan sistem “messaging instan”
(36)
seperti Twitter adalah pekerjaan yang lebih baik untuk mendapatkan informasi yang darurat daripada surat kabar atau layanan darurat Pemerintahan. Pada tahun 2008, selama serangan Mumbai. Seorang saksi mata mengirim tweets setiap detik. Pengguna Twitter membantu menyusun daftar orang-orang yang tewas dan terluka. Selain itu, pengguna mengirimkan informasi penting seperti nomor telepon darurat dan lokasi rumah sakit yang membutuhkan donor darah.
2.1.4. Pengertian Mahasiswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mahasiswa adalah orang yang belajar di Perguruan Tinggi. Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi. Sepanjang sejarah, mahasiswa di berbagai bagian dunia telah mengambil pesan penting dalam sejarah suatu bangsa.
(37)
2.1.5. Motif
Menurut Gerungan, motif merupakan suatu pengertian yang mencakup semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan dia berbuat sesuatu. Disamping sebagai pendorng dari dalam individu, motif juga mencakup pengertian tentang tujuan yang hendak dicapai. Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia berbuat sesuatu karena adnanya dorongan atau motif tertentu. Motif juga bertalian erat dengan suatu tujuan, suatu cita-cita dalam artian semakin berharga sebagai tujuan bagi yang bersangkutan, semakin kuat pula motifnya. (Gerungan, 2002:40)
Motif adalah sesuatu yang ada pada diri individu yang menggerakkan atau membangkitkan, sehingga individu itu berbuat sesuatu. Motif juga berkaitan dengan keinginan hasrat dalam diri untuk melaksanakan sesautu yang memberi arah dan tujuan pada tingkah seseorang. (Ahmadi, 2000:192).
Motif pada dasarnya bersumber dari kebutuhan. Kebutuhan manusia terdiri atas kebutuhan biologis dan psikologis, yang mengakibatkan seseorang bertindak dan mereaksi. Abraham Maslow membedakan lima kebutuhan dasar manusia (needs hierarchy) sebagai berkut (Effendy, 2000:290) :
(38)
1. Physiological needs (kebutuhan fisiologis) 2. Safety needs (kebutuhan keamanan) 3. Love needs (kebutuhan cinta)
4. Esteem needs (kebutuhan penghargaan)
5. Self-actualization needs (kebutuhan aktualisasi diri)
Motif dapat timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang dan dalam pengkalsifikasiaanya ada beberapa kategori dalam motif tetapi dalam penulisan ini digunakan kategori motif, menurut McQuail (1994:72) yaitu :
1. Motif informasi (Surveillance)
Motif ini berkenaan dengan individu untuk mencari berita atau informasi tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum, dorongan belajar serta dorongan memperoleh rasa aman melalui pengetahuan yang didapat. 2. Motif identitas pribadi (Personal Identity)
Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi. Khalayak sendiri menemukan model perilaku,panutan atau figur untuk dicontoh, mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai, meningkatkan diri dengan nilai-nilai lain (dalam media), meningkatkan pemahaman diri, menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
(39)
3. Motif integrasi dan interaksi sosial (Personal Relationship) Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain (empati sosial), berhubungan dengan orang lain atau suatu nilai tertentu, di dalam mempertahankan norma-norma sosial. Motif ini didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.
4. Motif hiburan (Diversi)
Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri dari permasalahan atau ketegangan, dorongan bersantai, mengisi waktu luang dan memperoleh kekuatan jiwa dan penyaluran emosi.
Berdasarkan motif-motif inilah yang kemudian mendorong individu untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengakses situs Twitter. Jadi dalam penulisan ini, penelitian hanya dibatasi pada motif yang mendorong individu untuk memenuhi kebutuhan melalui pola penggunaan internet sebagai media dalam mengakses situs Twitter.
2.1.6. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang secara langsung maupun tak langsung,
(40)
baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang seperti suami-isteri, dua sahabat dekat, dan lainnya. (Mulyana, 2000:73)
Menurut Devito, komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy, 2003:30).
Komunikasi Interpersonal memiliki beberapa tujan, yaitu (Muhammad, 2004:165-68) :
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita beljara banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain.
Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Sangat menarik bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
(41)
b. Menemukan Dunia Luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita. Hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Berubah Sikap dan Tingkah Laku
Banyak waktu untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita bolehkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah.
d. Untuk Bermain dan Kesenangan
Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita di akhir pekan, menceritakan cerita-cerita lucu pada umumnya. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari segala kegiatan
(42)
Komunikasi Interpersonal menuntut berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok kecil. Komunikasi Interpersonal juga berlaku secara kontekstual bergantung kepada keadaan, budaya, dan juga konteks psikologikal. Cara dan bentuk interaksi antara individu akan tercorak mengikuti keadaan-keadaan ini.
Menurut Drs. Jalaluddin Rahmat, M.Sc. lewat bukunya yang berjudul Psikologi Komunikasi, beliau menjelaskan tentang sistem dalam komunikasi interpersonal seperti:
Persepsi Interpersonal Konsep Diri
Atraksi Interpersonal Hubungan Interpersonal.
Dalam penulisan ini, Penulis hanya menjelaskan point hubungan interpersonalnya saja. Karena Penulis beranggapan, pembahasannya terlalu rumit dan dianggap dalam point hubungan interpersonal pembahasannya jelas sehingga mudah dimengerti.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan “Komunikasi
(43)
interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting”.
Untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:
1. Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-faktor sebagai berikut:
a.Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman dalam bidang tertentu. Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan, jujur dan konsisten.
b. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
c. Kualitas komunikasi dan sifatnya mengambarkan adanya keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah dinyatakan, maka sikap percaya akan muncul.
(44)
2. Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a. Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya. b. Orientasi maslah: mengkomunikasikan keinginan untuk
kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cra mencapai tujuan.
c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
d.Empati: menganggap orang lain sebagai persona.
e.Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.
f. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat sendiri.
3.Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh kesombongan, sifat malu dan lain-lain.
(45)
2.1.7.Teori Uses and Gratifications
Teori ini menjelaskan bahwa sebenarnya khalayak adalah pihak yang aktif. Model uses and Gratifications tidak tertarik pada apa yang dilakukan media, tetapi tertarik apa yang dilakukan orang terhadap media. Anggota khalayak dianggap secar aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. (Rakhmat, 2001:65).
Model Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaiamana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaiamana media memenuhi kebutuhan pribadi dan secara khalayak (Effendy, 2000:290).
Dalam model Uses and Gratifications dimulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang mempengaruhi kebuthan kita belum mengonsumsi suatu media, kebutuhan-kebuthan individual tersebut adalah :
1. Cognitive Needs (Kebutuhan Kognitif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan mengusai lingkungan juga memuaskan rasa penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.
(46)
2. Affective Needs (Kebutuhan Afektif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal Integrative Needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, satbilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan harga diri.
4. Social Integrative Needs (Kebutuhan sosial secara integratif) Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi
5. Escapist Needs (Kebutuhan Pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, keteganagan dan hasrat akan keanekaragaman (Effendy, 2000:294)
Model Uses and Gratifications, bermanfaat dalam membantu memahami bagaimana orang memanfaatkan World Wide Web (WWW), e-mail, maupun aspek-aspek dunia maya lainnya, sebab pengguna yang menggunakan internet sebagai sarana komunikasi elektronik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut : pembelajaran, hiburan, interaksi sosial, pelarian, melewatkan waktu, dan lepas dari kebiasaan. Pemakaian
(47)
internet untuk alasan-alasan melewatkan waktu atau lepas dari kebiasaan dan memenuhi berbagai kebutuhan menunjukkan adanya suatu manfaat (Severin, 2009:363).
Dengan kebutuhan-kebuthan individual tersebut seseorang bisa menentukan media apa yang akan dikonsumsi yang kemudian media tersebut akan menimbulkan fungsinya sebagai media diantaranya sebagai informasi, hiburan, pribadi maupun hubungan sosial.
Pada perilaku penggunaan media, teori uses and gratifications menyatakan bahwa pemilihan dan penggunaan media ditentukan oleh khalayak berdasarkan kebutuhan yang ingin dipenuhi, sehingga terfokus pada apa yang dilakukan khalayak pada media. Berdasarkan asumsi tersebut maka penulis berusaha menemukan bagaimana motif mahasiswa di Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di Internet.
2.2.Kerangka Berfikir
Internet sebagai media baru telah berhasil menarik perhatian pengguna. Hal ini disebabkan karena internet telah mampu menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan cepat dan mudah. Internet juga menjadikan jarak dan waktu bukan menjadi permasalahan yang utama untuk berkomunikasi dengan orang di belahan
(48)
dunia manapun. Situs-situs di internet pun menyajikan berbagai cara untuk berkomunikasi dengan siapapun dan dimana diseluruh dunia.
Twitter menyajikan cara berkomunikasi yang lain daripada yang lain melalui media internet. Ide social networking yang diadaptasi oleh Twitter berhasil menarik perhatian banyak pengguna di seluruh dunia.karena dengan adanya Twitter seseorang bisa mempunyai banyak teman dalam waktu yang sangat sngkat serta memungkinkan bisa ketemu lagi dengan kawan lama yang sudah cukup lama tidak mengetahui kabarnya. Fenomena Twitter ini bisa dijadikan sebagai media komunikasi baru bagi pengguna tanpa harus bertatap muka secara langsung.
Sebagai media komunikasi yang baru, Twitter harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan penggunanya yang akhirnya timbul motif-motif tertentu yang mendorong pengguna untuk mengakses Twitter. Berdasarkan motif-motif yang telah disebutkan di atas, maka penulisan ini dilakukan dengan cara mengetahui bagaimana motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter.
(49)
Gambar 2.1.
Bagan kerangka berpikir penulisan tentang motif mahasiswa menggunakan situs Twitter di Internet
Media Komunikasi
Motif mahasiswa menggunakan situs Twitter :
1. Informasi
2. Identitas personal 3. Interkasi sosial 4. Diversi (Hiburan)
Fasilitas Twitter di internet
Dengan menggunakan fasilitas Twitter di internet dalam berkomunikasi, maka motif mahasiswa dapat digolongkan
menjadi tiga kriteria yaitu : 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
(50)
Gambar dan bagan kerangka berpikir di atas memberikan penjelasan bahwa motif-motif mahasiswa dalam menggunakan situs Twitter adalah untuk mendapatkan informasi, mendapatkan hiburan, memahami diri dan berhubungan dengan sesama pengguna. Kemudian penulisan ingin mengukur bagaimana motif mahasiswa di Surabaya sebagai pengguna situs Twitter dalam berkomunikasi. Kategori nilai yang digunakan untuk mengukur motif disini adalah tinggi, sedang dan rendah.
(51)
44 3.1. Pendekatan Penilitian
Pendekatan atau metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode peneltian survei yaitu dengan menggunakan alat kuesioner dalam mengukur motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter yang ada di internet.
3.1.1. Motif dan Pengukurannya
Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan analisa deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan motif mahasiswa di Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di internet. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis, atau membuat prediksi (Rakhmat, 2001:24). Penulisan ini difokuskan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis mengenai motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di Internet. Dalam hal ini, motif yang akan diteliti yaitu alasan-alasan atau dorongan-dorongan yang menyebabkan mahasiswa mengakses situs Twitter di internet.
(52)
Motif dapat timbul karena adanya kebutuhan yang harus dipenuhi Katz, Gurevitch, dan Haas (Effendy, 2000:292-294) menjabarkan berbagai macam kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penggunaan media. Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut timbul motif (alasan-alasan atau dorongan) yang dapat dikelompokkan menjadi :
a) Motif informasi, mahasiswa dikatakan memiliki motif informasi apabila mereka :
a. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai segala hal yang sedang hangat diseluruh dunia melalui fitur “Trending Topics”
b. Dapat mengetahui profil terbaru dari teman-teman melalui fitur “profil”
c. Dapat mengetahui berbagai aktivitas serta informasi terbaru dari teman-teman yang ada melalui fitur “home”
d. Dapat mengetahui berbagai informasi mengenai perkembangan pesan di Twitter melalui fitur “RSS Feeds”
b) Motif identitas pribadi, mahasiswa dikatakan memiliki motif identitas pribadi mereka apabila :
a. Dapat menemukan penunjang nilai-nilai pribadi melalui sosok dari teman-teman yang telah ada
(53)
b. Dapat mengidentifikaskan diri dengan pribadi teman-teman yang lain melalui hobi atau aktivitas terbaru mereka
c. Dapat lebih memahami diri sendiri melalui komentar-komentar dari teman-teman yang ada
d. Dapat menunjang pengetahuan pribadinya melalui perkembangan teknologi dalam media.
c) Motif integrasi dan interaksi sosial, mahasiswa dikatakan memiliki motif integrasi dan interaksi sosial apabila mereka :
a. Dapat mempererat hubungan dengan orang lain dengan jalan menambah teman-teman yang dikenal ataupun melalui referensi teman lainnya melalui fitur “find people”
b. Dapat mengirim pesan secara langsung dan pribadi melalui fitur “Direct Message”
c. Dapat berinteraksi dengan cara mengirim pesan atau memberikan komentar melalui fitur “tweets” kepada teman-teman yang dimaksud
d. Dapat menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan orang lain disekitarnya melaui fitur “retweets”
(54)
d) Motif hiburan, mahasiswa dikatakan memiliki motif hiburan apabila mereka :
a. Dapat menambah atau mengganti foto-foto pada profil mereka.
b. Dapat menyalurkan emosi dengan jalan menyampaikan pikirannya saat itu dan dikomentari oleh teman-teman yang lain.
c. Bisa mendapatkan hiburan dan kesenangan melalui aplikasi-aplikasi Twitter dan mendownload fitur-fitur menarik melalui fitur “Apps”.
d. Dapat mengganti tema account, gambar latar dan warna desain
Untuk mengukur variabel motif digunakan skala Likert. Skala Likert menggunakan lima alternatif jawaban. Skorsing silakukan dengan cara menentukan skor dari tiap item dari tiap-tiap kuesioner sehingga diperoleh skor total dari tiap kuesioner tersebut untuk masing-masing individu. Selanjutnya hasil yang diperoleh akan diintepretasikan.
Adapun skor untuk tiap-tiap item adalah sebagai berikut : a. Sangat Setuju (SS) mendapat skor 4 b. Setuju (S) mendapat skor 3 c. Tidak Setuju (TS) mendapat skor 2 d. Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat skor 1
(55)
Dalam penulisan ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu (undecided), alasannya adalah sebagai berikut :
a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa dairtikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda (multi interpretable) ini tidak diharapkan dalam instrumen.
b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecnederungan menjawab ketengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya
c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penulisan sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.
Motif mahasiswa di Surabaya dalam menggunakan Twitter digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Untuk lebar interval tingkat rendah, sedang dan tinggi menggunakan rumus :
Range (R) : skor tertinggi-skor terendah Jenjang yang diinginkan
Keterangan :
Range (R) : Batasan dari setiap tingkatan
Skor Tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan
(56)
Skor Terendah : Perkalian antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan
Jenjang : 3
Interval Motif Informasi = (4x4) - (4x1) = 16 – 4 = 12 = 4 3 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
Interval Motif Identitas Pribadi = (4x4) – (4x1) = 16 – 4 = 12 = 4 3 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
Interval Motif Identitas Integrasi dan Interaksi Sosial = (4x4) – (4x1) = 16 – 4 = 12 = 4
3 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
Interval Motif Hiburan = (4x4) – (4x1) = 16 – 4 = 12 = 4 3 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
(57)
Interval Motif Keseluruhan = (16x4) – (16x1) = 64 – 16 = 48 = 16
3 3 3
Rendah = 16 – 31
Sedang = 32 – 47
Tinggi = 48 – 64
3.1.2. Mahasiswa
Orang yang melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat pergurungan tinggi setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Umum (SMU). Mahasiswa dalam penelitian ini adalah mahasiswa surabaya Jurusan Ilmu Komunikasi yang memiliki situs Twitter di internet.
3.1.3 Pengguna Twitter di Internet
Internet merupakan kumpulan dari ribuan jaringan komputer yang saling berhubungan yang menjangkau jutaan orang di seluruh duna. Sehingga para pengguna internet dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi baik dalam bentuk teks, gambar atau suara.
Situs Twitter merupakan situs yang dapat mengantarkan pengguna untuk dapat berkomunikasi dengan pengguna-pengguna lain dengan menggunakan teks. Adapun yang dimaksud pengguna Twitter di internet adalah orang yang memanfaatkan fitur-fitur atau fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam situs Twitter di internet untuk tujuan tertentu.
(58)
3.2. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang diterapkan oleh penulis untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiono, 2005:90)
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mempunyai account dalam situs Twitter. Dipilihnya mahasiswa Surabaya, karena Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, perkembangan situasi dan kondisi kota tersebut relatif stabil, teknologi komputer dan internet bukan suatu hal asing terbukti dengan banyaknya warung-warung yang menyediakan fasilitas internet bermunculan (KPWI, http://www.natnit.net/weblog/archives/00000025) dan sistem komputerisasi yang merambah segala bidang kehidupan termasuk pendidikan. Sehingga dapat diasumsikan bahwa mahasiswa di Surabaya pernah menggunakan internet.
Lokasi penelitian dipilih di Surabaya, sebab Surabaya merupakan kota yang mempunyai jumlah mahasiswa terbanyak di Jwa Timur. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi Surabaya hingga tahun ajaran 2008/2009 sebesar 144.670 mahasiswa ( BPS : 2008 – 2009 )
(59)
3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari mahasiswa Perguruan Tinggi di Surabaya yaitu mahasiswa surabaya dan merupakan pengguna Twitter. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberkan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu dari sekian banyak teknik sampe yang ada, maka teknik sampel yang sesuai dengan konsep penelitian ini adalah Accidental Sampling yaitu teknik yang digunakan untuk memilih siapa saja yang kebetulan di jumpai untuk dijadikan sampel.
Untuk mengetahui jumlah sampel maka digunakan rumus Yamane (Rakhmat, 2001 : 82), yaitu sebagai berikut :
n = N Nd² + 1 Keterangan :
N = Ukuran / besar populasi n = Ukuran / besar sample d = Presisi ( derajat ketelitian )
n = 144.670
(60)
n = 144.670 1447,7
= 99,9309 dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan perhitungan di atas maka sampel dalam penulisan ini adalah 100 orang reponden
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :
1. Untuk memperoleh data primer digunakan kuesioner. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada tempat penelitian. Data primer dalam penelitian ini berupa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kuesioner mengenai motif mahasiswa Surabaya dalam menggunakan situs Twitter di internet.
2. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan melakukan penelusuran bahan pustaka yang dapat membantu perumusan dan pemecahan masalah.
3.4. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penulisan ini menggunakan analisis deskriptif yaitu tabel distribusi frekuensi yang digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden, data yang diperoleh dari hasil selanjutnya akan diolah untuk mendeskripsikan.
(61)
Pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari mengedit, mengkode, dan memasukkan data tersebut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, untuk selanjutnya tabel tersebut diintepretasikan untuk mendiskrisikan bagaimana motif mahasiswa surabaya dalam mengggunakan situs Twitter di internet. Data-data yang diperoleh akan dilakukan dengan analisa secara kuantitatif dengan menggunakan rumus :
P = F x 100% N
Keterangan :
P = Presentase Responden F = Frekuensi Responden N = Jumlah Responden
Dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh presentase yang diinginkan oleh penulis dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan diatas selanjutanya akan disajikan dalam tabel agar mudah dibaca dan diintepretasikan, maka proses ini disebut tabulasi.
(62)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging. Prinsip utama microblogging adalah pesan yang disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter. Dalam Twitter, setiap pesan yang pengguna bagikan pada semua orang dibatasi 140 karakter. Dengan demikian mengirim pesan di Twitter tidak jauh beda dengan mengirim pesan lewat sms. Tercatat ada lebih dari 100 microblogging yang serupa Twitter. Kemudahan dalam beraktivitas, mengubah tampilan, dan berbagi dengan siapapun di duia, menjadikan Twitter sebagai microblogging nomor satu di dunia.
Twitter diciptakan oleh Jack Dorsey pada bulan juli 2006 di bawah perusahaan Odeo Corp. Ide dalam menciptakan Twitter berawal dari sebuah pertanyaan yang sederhana :”Apa yang sedang teman-teman lakukan saat ini?”. Twitter berupaya menjembatani pertanyyan tersebut kepada penggunanya denna kembali bertanya “What are you doing?”. Jawaban itu akan disebarluaskan oleh Twitter melalui tampilan antarmuka (dashboard) penggunanya. Jadi, aktivitas paling sederhana dalam memanfaatkan Twitter adalah menjawab pertanyaan tersebut.
Kata Twitter berasal dari kata “Tweet” yang diartikan secara bebas adalah kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan
(63)
burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah Twitter dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan yang dikirim disebut “tweet”. (Yulis, 2009:11)
Ada tiga status di menu jaringan pada Twitter yaitu following, followers dan update. Following adalah orang-orang yang pengguna ikuti status Twitternya. Followers adalah orang-orang yang mengikuti status pengguna. Pengguna dapat melihat jumlah orang-orang tersebut di bagian kanan atas halaman muka pengguna. Update adalah informasi apa saja yang telah pengguna lakukan di Twitter dan pesan apa saja yang telah pengguna kirim di Twitter.
Selain untuk menyampaikan pesan dan dan menunjukkan status, Twitter memiliki banyak fitur yang bisa dimanfaatkan. Beberapa fitur itu, misalnya melihat isu atau topik apa yang sedang hangat di dunia, mencari tujuan wisata paling populer di Twitter, mengunduh aplikasi pendukung Twitter untuk komputer, dan lain-lain.
Sebuah data menunjukkan, Indonesia berada di posisi ke enam sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak, meski Amerika masih menjadi negara nomor satu untuk urusan Twitter. Amerika memang masih mendominasi penggunaan Twitter dengan jumlah lebih dari 50 persen dari total pengguna Twitter secara keseluruhan. Namun begitu, angka ini mulai menurun karena sebelumnya, pada data pertengahan bulan lalu, pengguna Twitter di Amerika masih sekira 62 persen, saat ini hanya 50,88 persen.
(64)
Dilansir melalui Mashable, Selasa (26/1/2010), pertumbuhan yang cukup signifikan terjadi di beberapa negara seperti Jerman, Brasil dan Indonesia. Ketiga negara dianggap cukup memberikan kontribusi jumlah pengguna yang signifikan, seiring dengan menurunnya pangsa Twitter di Amerika.
Data sebelumnya, pengguna Twitter di Brasil hanya 2 persen dari keseluruhan jumlah pengguna. Namun saat ini jumlah tersebut meningkat hingga 8,8 persen posisi Brasil berada di bawah Amerika. Sedangkan Inggris berada di bawah Brasil dengan 7,20 persen dari total pengguna, menyusul Kanada, Jerman, dan Indonesia, dengan masing-masing presentase 4,35 persen, 2,49 persen dan 2,41 persen.Di bawah ke enam negara tersebut masih berjejer Australlia, Belanda, India dan Jepang menduduki posisi urut 7 hingga 10.
Temuan lain yang didapati perusahaan analisa media sosial Sysomos adalah, sejak fitur geolokasi diluncurkan Twitter pada November silam, hanya sekira 0,23 persen dari 10 juta tweet yang diteliti Sysomos yang benar-benar menggunakan fitur lokasi tersebut. (http://techno.okezone.com)
Twitter juga banyak digunakan untuk kepentingan politik, kampanye, pendidikan, public relations, emergency, opini, dan lain-lain. Dalam hal kampanye, Twitter digunakan oleh Partai Demokrat dan Republik di Amerika untuk bersaing mendapatkan suara terbanyak lewat
(65)
Twitter. Partai Demokarat menggunakan publikasi melalui Twitter, sedangkan Partai Republik mengirim account ke anggota Twitter milik Partai Demokrat.
Dalam hal pendidikan, Twitter digunakan oleh Mahasiswa Universitas Shanghai Jiang Tong di China sebagai alat berkomunikasi untuk belajar kebudayaan China. Dimana mahasiswanya harus memposting dari english tweets. Di The University of Vienna, Austria. Twitter digunakan mengevaluasi platform untuk mahasiswa yang memiliki peringkat. Setiap mahasiswa diharuskan mengirim sebuah tweets kepada dosen masing-masing setelah dosen masing-masing mendapatkan balasan dari masing-masing unit. Twitter berubah menjadi "alat yang berguna untuk mengevaluasi suatu kursus formatively. Di Universitas Texas, Dallas. Twitter telah dimasukkan dalam parameter kelas bersejarah riil tentu saja dengan kelompok-kelompok besar mahasiswa. Pendekatan inovatif ini memberikan lebih banyak siswa kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka dalam diskusi kelas. Keuntungan lain dari pendekatan ini adalah bahwa batas karakter memaksa mereka untuk sampai ke titik sentral.
Mudahnya penggunaan Twitter, sampai-sampai pemerintah Israel pun mengumumkan secara resmi bahwa mereka akan melakukan konferensi pers via Twitter sejak 30 Desember tahun lalu. Tak main-main, NASA juga menggunakan Twitter untuk memberi berita terbaru mengenai
(66)
penemuan air di Mars pada Oktober 2007 silam. Bahkan, calom wakil presiden kita, Boediono juga punya akun di Twitter yang bebas diikuti.
Menurut laporan penulisan di New Scientist pada bulan Mei 2008, menemukan blog, map, foto dan sistem “messaging instan” seperti Twitter adalah pekerjaan yang lebih baik untuk mendapatkan informasi yang darurat daripada surat kabar atau layanan darurat Pemerintahan. Pada tahun 2008, selama serangan Mumbai. Seorang saksi mata mengirim tweets setiap detik. Pengguna Twitter membantu menyusun daftar orang-orang yang tewas dan terluka. Selain itu, pengguna mengirimkan informasi penting seperti nomor telepon darurat dan lokasi rumah sakit yang membutuhkan donor darah.
URL Twitter.com
Komersial? Ya
Tipe situs Mikroblog
Pendaftaran? Diperlukan
Pemilik Twitter, Inc.
Pencipta Obvious, LLC[1]
(67)
4.2. Penyajian Data dan Analisa Data 4.2.1. Identitas Responden
Identitas Responden yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh berdasarkan karakteristik responden yang meliputi usia, jenis kelamin dan berapa lama menggunakan situs Twitter dan selengkapnya terdapat pada tabel berikut :
Tabel 4.1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia (n = 100)
No Usia Responden Frekuensi Prosentase (%)
1 16 – 18 tahun 37 37
2 19 – 21 tahun 42 42
3 22 – 24 tahun 21 21
Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner I.3
Sesuai dengan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu para mahasiswa yang menggunakan situs Twitter di Internet dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berusia antara 19 hingga 21 tahun sebanyak 42 orang responden (42%), sedangkan jawaban tertinggi yang kedua berusia antara 16 hingga 18 tahun sebanyak 37 orang responden (37%), sedangkan sisanya sebanyak 21% atau 21 responden berada pada usia antara 22 hingga 24 tahun.
(68)
Tabel 4.2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin (n = 100)
No Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)
1 Laki – Laki 40 40
2 Perempuan 60 60
Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner I.2
Melihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang berjenis kelamin Perempuan yang paling banyak menggunakan situs Twitter di Internet dibandingkan responden yang berjenis kelamin laki – laki yaitu sebanyak 60 orang responden perempuan (60%) > 40 orang responden laki - laki (40%)
Tabel 4.3.
Karakteristik Responden Dalam Menggunakan Situs Twitter di Internet
(n = 100) No Penggunaan Situs
Twitter Di Internet
Frekuensi Prosentase (%)
1 1 – 4 bulan 38 38
2 5 – 8 bulan 44 44
3 8 bulan 18 18
Jumlah 100 100 Sumber : Kuesioner I.7
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang telah menggunakan situs twitter di Internet selama 5 – 8 bulan sebanyak 44 orang responden (44%), sedangkan yang sudah menggunakan situs twitter
(69)
di Internet selama 1 – 4 bulan sebanyak 38 orang responden (38%) dan yang sudah menggunakan situs twitter di Internet selama > 8 bulan sebanyak 18 orang responden (18%).
4.2.2. Motif Mahasiswa Surabaya Dalam Menggunakan Situs Twitter Di Internet
Berikut ini adalah data yang menggambarkan tentang motif responden dalam menggunakan situs twitter di internet. Motif tersebut dikategorisasikan menjadi empat yaitu : Motif Informasi, Motif Identitas Personal, Motif Integrasi dan Interaksi serta Motif Hiburan.
4.2.2.1. Motif Informasi
Motif informasi merupakan motif berkenaan dengan individu mencari berita atau informasi tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Pada segmen ini terdapat beberapa pertanyaan mengenai motif informasi yang mendasari responden dalam menggunakan situs twitter di Internet. Pertanyyan tentang motif ini dibagi menjadi 4 pertanyaan. Data – data dan analisanya ada pada tabel – tabel yang akan disajikan sebagai berikut:
(70)
1. Mengetahui Berbagai Informasi
Pada motif ini, para responden mempunyai keinginan untuk mengetahui berbagai informasi mengenai segala hal yang sedang hangat diseluruh dunia melalui fitur “Trending Topics”
Tabel 4.4
Motif Informasi Responden
Mengetahui Berbagai Informasi Melalui Fitur “Trending Topics” (n = 100)
No Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Tidak Setuju 1 1
2. Tidak Setuju 6 6
3. Setuju 81 81
4. Sangat Setuju 12 12
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner II.a
Pada tabel di atas dapa diketahui bahwa sebagianbesar responden yaitu sebanyak 81 orang responden (81%) menyatakan setuju sebab dalam twitter memiliki fitur “Trending Topics”, dimana fitur tersebut memiliki topik yang sedang hangat diseluruh dunia, seperti adanya berita tentang Putra Nababan yang sedang mewawancarai Barrack Obama Langsung dari White House.
Sedangkan yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang responden (12%), hal ini dikarenakan menurut responden, fitur “Trending Topics” dalam situs Twitter tersebut memiliki keunggulan
(71)
karena senantiasa menampilkan topik-topik yang hangat dan up to date.
Responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1 orang responden (1%) dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 oranag responden (6%) karena menurut responden, tujuan utama mereka menggunakan situs twitter adalah hanya untuk mencari teman sehingga mengabaikan fitur-fitur yang disediakan.
2. Mengetahui Profil Terbaru
Motif pada bagian ini adalah mengetahui profil terbaru dari teman– teman melalui fitur “Profile”, dapat tersaji dalam tabel berikut:
Tabel 4.5.
Motif Informasi Responden
Mengetahui Profil Terbaru Melalui Fitur “Profile” (n = 100)
No Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
1. Sangat Tidak Setuju 3 3
2. Tidak Setuju 9 9
3. Setuju 78 78
4. Sangat Setuju 10 10
Jumlah 100 100
Sumber : Kuesioner II.b
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitan ini dapat diketahui bahwa responden menjawab menjawab setuju dan sangat setuju yaitu sebanyak 78 orang responden
(1)
Setalah dijabarkan frekuensi jawaban responden pada masing – masing indikator, selanjutnya akan dilakukan pengkategorisasian ke dalam tiga tingkatan yaitu : rendah, sedang dan tinggi. Selengkapnya dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.23.
Motif Hiburan Responden
Dalam Menggunakan Situs Twitter Di Internet (n = 100)
No
Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
1. Rendah 0 0
2. Sedang 25 25
3. Tinggi 75 75
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel di atas, motif hiburan responden dalam menggunkan situs twitter di internet dengan kategori sebanyak 75 orang responeden (75%), kategori sedang sebanyak 25 orang responden (25%),dan tidak ada satupun responden yang termasuk dalam kategori rendah.
Pada kategori tinggi sebanyak 75 oarang responden (75%) karena sebagian responden menggunakan situs twitter di internet disebabkan dorongan motif hiburan yaitu melepaskan diri dari kejenuhan dan ingin bersantai setelah menjalankan kegiatan rutinitas sebagai seorang mahasiswa. Mendapatkan hiburan dan mengisi waktu luang upaya untuk menghindarkan diri dari ketegangan, tekanan, dan masalah – masalah yang sedang dihadapi dan membuat perasaan lebih terhibur. Dengan
(2)
menggunakan situs twitter di internet, mereka dapat melepaskan diri dari kejenuhan.
Sedangkan pada kategori sedang sebanyak 25 orang responden (25%) karena bertujuan bahwa dengan menggunakan situs twitter di internet tersebut dapat mengetahui siapa saja yang menjadi teman – teman yang sudah menjadi pengguna di situs twitter.
3.3.3. Motif Secara Keseluruhan
Berdasarkan hasil pembahasan dari setiap motif yang telah dijabarkan di atas maka dapat diketahui motif secara keseluruhan dengan cara menjumlah seluruh total dari item – item motif yang telah dijabarkan, berikut ini akan disajikan tabel motif secara keseluruhan :
Tabel 4.24.
Motif Keseluruhan Responden
Dalam Menggunakan Situs Twitter Di Internet (n = 100)
No
Jawaban Frekuensi Prosentase (%)
1. Rendah 1 1
2. Sedang 37 37
3. Tinggi 62 62
Jumlah 100 100
Sumber : Data diolah
Sesuai tabel di atas maka dapat diketahui bahwa banyaknya responden yang tergolong tinggi dari semua motif yaitu sebesar 62 orang responden (62%). Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki motif
(3)
yang tinggi dalam menggunakan situs twitter di internet sebab dalam situs tersebut mereka menyukai akan semua informasi yang ada dalam situs tersebut sehingga mereka dapat mendapatkan semua keinginannya baik itu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, ataupun motif hiburan karena mereka dalam menggunakan situs twitter di internet sebagian besar sudah dapat memenuhi keinginan responden yang berkenaan dengan motif yang telah dianalisis.
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari analisis dan intepretasi data yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Motif informasi, dalam penelitian ini motif informasi mahasiswa dalam menggunakan situs twitter di internet berada pada kategori tinggi. Motif informasi responden dalam menggunakan situs twitter di internet disebabkan karena dorongan untuk mengetahui berbagai informasi mengenai segala hal yang sedang hangat diseluruh dunia , mengetahui profil terbaru teman – teman mereka, mengetahui berbagai aktivitas serta informasi terbaru dari teman – teman mereka dan untuk mengetahui berbagai informasi perkembangan pesan di twitter responden.
2. Motif identitas pribadi, memiliki responden yang berada pada kategori tinggi, hal ini disebabkan juga adanya dorongan dari diri responden menemukan penunjang nilai – nilai pribad mereka melalui sosok teman – teman mereka, mengidentifikasikan diri dengan pribadi teman – teman yang lain melalui hobi atau aktivitas terbaru mereka, memahami diri sendiri melalui tweetting (komentar – komentar) dari teman – teman yang ada serta menunjang pengetahuan pribadinya melalui perkembangan teknologi media.
(5)
3. Motif integrasi dan interaksi sosial, dimana dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi. Sebagian besar responden menggunakan situs twitter di internet disebabkan karena dorongan untuk berhubungan denga orang lain dan berinteraksi sosial dengan orang lain sangat besar.
4. Motif hiburan, dimana dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi. Sebagian responden menggunakan situs twitter di internet disebabkan karena dorongan motif hiburan yaitu dorongan individu untuk mengisi waktu luang, mendapatkan hiburan, membuat perasaan terhibur, menyalurkan emosi dan bersantai sebagai upaya melepaskan diri dari tekanan ketika sedang menghadapi suatu masalah. Jadi dengan menggunakan situs twitter di internet, mereka dapat melepaskan diri dari permasalahan.
5. Responden memiliki motif yang tinggi dalam menggunakan situs twitter di internet sebab dalam situs tersebut mereka menyukai akan semua informasi yang ada dalam situs tersebut sehingga mereka dapat mendapatkan semua keinginannya baik itu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial, ataupun motif hiburan karena mereka dalam menggunakan situs twitter di internet sebagian besar sudah dapat memenuhi keinginan responden yang berkenaan dengan motif yang telah dianalisis.
Berdasarkan dari hasil di atas, diketahui bahwa motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial serta motif
(6)
hiburan mendominasi motif mahasiswa dalam menggunakan situs twitter di internet. Namun dalam penelitian ini yang berada pada kategori tinggi adalah motif integrasi dan interaksi sosial.
5.2.
SaranSetelah melakukan penelitian dan survey pada obyek yang diteliti, maka peneliti mempunyai saran yaitu bagi pengguna situs twitter, Disarankan agar lebih meningkatkan wawasan pengetahuannya dalam menggunakan situs twitter di internet dan juga dapat mengambil sisi – sisi positifnya mengenai pengetahuan – pengetahuan ataupun informasi di dalamnya.
Situs Twitter merupakan situs jaringan pertemanan yang cukup baru di Indonesia ini, tetapi sudah menarik banyak orang baik muda maupun tua khususnya mahasiswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan motif mahasiswa dalam menggunakan situs twitter di internet yang tinggi. Dengan demikian diharapkan agar situs ini dapat terus mengembangkan fasilitas – fasilitas yang tersedia agar dapat terus digemari oleh penggunanya.