Kadar Carbon Dioksida CO

Gambar 4.20 Grafik Kadar UHC vs Putaran untuk beban 25 kg

4.3.4 Kadar Carbon Dioksida CO

2 dalam gas buang Pembakaran bahan bakar hidrokarbon selalu menghasilkan emisi CO 2 dari proses pembakaran yang lengkap. Proses pembakaran yang berlangsung dengan baik akan sangat ditentukan oleh kecukupan oksigen dalam campuran udara-bahan bakar dan pencampuran udara-bahan bakar. Data hasil pengukuran kadar CO 2 dari gas buang hasil pembakaran ke tiga tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Kadar CO 2 dalam gas buang. BEBAN KG PUTARAN rpm KADAR CO 2 Biodiesel B-10 Biodiesel B-20 Solar 10 1000 2.64 2.52 3.65 1400 2.82 2.84 4.97 1800 2.98 3.05 5.68 2200 3.38 3.35 6.79 2600 3.56 3.59 7.06 2800 3.63 3.75 6.74 25 1000 3.21 2.72 2.97 1400 3.21 3.16 3.15 1800 3.72 3.52 3.56 2200 4.20 3.99 3.97 2600 4.40 4.28 4.22 2800 4.80 4.31 4.29 o Pada pembebanan 10 kg gambar 4.21, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-20 pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 2,52 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2600 rpm yaitu sebesar 7,06 . o Pada pembebanan 25 kg gambar 4.22, kadar CO 2 terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-20 pada putaran 1000 rpm yaitu 2,72 . Sedangkan kadar CO 2 tertinggi terjadi saat menggunakan biodiesel B-10 pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 4,80 . Jumlah emisi CO 2 yang lebih besar pada solar jika dibandingkan terhadap biodiesel menunjukkan bahwa adanya kemungkinan bahwa solar mempunyai senyawa berat yang jumlah ikatan rantai karbon yang lebih panjang, sehingga kemungkinan jumlah senyawa karbon yang terbakar lebih banyak dan menghasilkan emisi CO 2 yang besar. Proses pencampuran udara-bahan bakar dimulai dari diinjeksikannya bahan bakar kedalam silinder, kemudian butiran bahan bakar akan menguap dan bercampur dengan udara, proses ini dipengaruhi oleh viskositas dan kemampuan bahan bakar untuk dapat menguap. Solar mempunyai viskositas yang lebih kecil dari biodiesel, sehingga pembentukan butiran dan penguapan bahan bakar lebih mudah dan pencampuran udara-bahan bakar berlangsung dengan baik. Kenaikan putaran poros mempercepat proses pembakaran, sehingga bahan bakar yang terbakar relatif lebih banyak dan emisi CO 2 yang dihasilkan cenderung bertambah besar seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.21 dan gambar 4.22 Perbandingan kadar CO 2 yang terdapat dalam gas buang tiap-tiap pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.21 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 10 kg Gambar 4.22 Grafik Kadar CO 2 vs Putaran untuk beban 25 kg

4.3.5 Kadar Sisa Oksigen O