Daya Pengujian Performansi Motor Bakar Diesel

4.2 Pengujian Performansi Motor Bakar Diesel

Data yang diperoleh dari pembacaan langsung alat uji mesin diesel 4- langkah 4-silinder TecQuipment type. TD4A 001 melalui unit instrumentasi dan perlengkapan yang digunakan pada saat pengujian antara lain : ♦ Putaran rpm melalui tachometre. ♦ Torsi N.m melalui torquemetre. ♦ Tinggi kolom udara mm H 2 O, melalui pembacaan air flow manometre. ♦ Temperatur gas buang o C, melalui pembacaan exhaust temperature metre. ♦ Waktu untuk menghabiskan 100 ml bahan bakar s, melalui pembacaan stopwatch.

4.2.1 Daya

Besarnya daya yang dihasilkan dari masing-masing jenis bahan bakar pada tiap kondisi pembebanan dan putaran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : B P = T n 60 . . 2 π Lit.5 hal 27 dimana : B P = Daya keluaran Watt n = Putaran mesin rpm T = Torsi N.m Dengan memasukkan harga torsi yang telah diperoleh sebelumnya pada pengujian seperti yang terdapat pada tabel 4.3, maka : Untuk jenis bahan bakar B 10 dan beban 10 kg - N = 1000 rpm B P = 31 60 1000 . . 2 x π = 3246 W = 3,246 kW - N = 1400 rpm B P = 32 60 1400 . . 2 x π = 4691 W = 4,691 kW - N = 1800 rpm B P = 5 , 33 60 1800 . . 2 x π = 6314 W = 6,314 kW Dengan cara perhitungan yang sama untuk setiap jenis bahan bakar, variasi putaran dan beban, maka hasil perhitungan daya untuk setiap kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Data hasil perhitungan untuk daya Beban kg Putaran rpm Daya kW Solar Murni Biodiesel B-10 Biodiesel B-20 10 1000 3.349 3.246 3.246 1400 6.301 4.691 4.691 1800 8.949 6.314 6.314 2200 11.052 8.178 8.178 2600 13.062 9.937 9.937 2800 14.067 10.995 10.995 25 1000 7.902 7.959 8.011 1400 11.429 11.655 11.728 1800 15.260 15.551 15.645 2200 19.341 19.928 19.928 2600 23.675 24.096 24.096 2800 25.789 26.096 25.509 Pada pembebanan 10 kg gambar 4.1, daya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-10 dan bahan bakar biodiesel B-20 pada putaran 1000 rpm yaitu 3,246 kW. Sedangkan daya tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan solar pada putaran 2800 rpm sebesar 14,067 kW. • Pada pembebanan 25 kg gambar 4.2, daya terendah mesin terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 7,902 kW. Sedangkan daya tertinggi terjadi saat menggunakan bahan bakar biodiesel B-10 pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 26,096 kW. Daya terendah terjadi ketika menggunakan bahan bakar biodiesel B-10 dan bahan bakar biodiesel B-20 pada beban 10 kg dan putaran 1000 rpm yaitu 3,246 kW. Sedangkan daya tertinggi terjadi ketika menggunakan bahan bakar biodiesel B-10 pada beban 25 kg dan putaran 2800 rpm yaitu sebesar 26,096 kW. Dapat dilihat pada gambar 4.2 pada biodiesel B-10 dan B-20, daya relatif turun 21,83 terhadap solar jika menggunakan beban 10 kg tetapi jika menggunakan beban 25 kg gambar 4.3 daya yang dihasilkan biodiesel B-10 dan B-20 relatif sama terhadap solar. Besar kecil daya mesin bergantung pada besar kecil torsi yang didapat. Daya yang dihasilkan mesin dipengaruhi oleh putaran poros engkol yang terjadi akibat dorongan piston yang dihasilkan karena adanya pembakaran bahan bakar dengan udara. Jika konsumsi bahan bakar dan udara diperbesar maka akan semakin besar pula daya yang dihasilkan mesin. Semakin cepat poros engkol berputar maka akan semakin besar daya yang dihasilkan .Lit. 20 hal 4 Perbandingan besarnya daya untuk masing-masing pengujian pada setiap variasi beban dan putaran dapat dilihat pada gambar 4.2 dan gambar 4.3. Tabel daya vs putaran pada beban 10 kg 2 4 6 8 10 12 14 16 1000 1400 1800 2200 2600 2800 putaran rpm d aya kw Solar B10 B20 Gambar 4.2 Grafik Daya vs putaran untuk beban 10 kg Tabel daya vs putaran pada beban 25 kg 5 10 15 20 25 30 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Putaran rpm D aya kw Solar B10 B20 Gambar 4.3 Grafik Daya vs putaran untuk beban 25 kg

4.2.2 Torsi