Markam Alfengki Sinaga : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
O
2
Pada Stage Ekstraksi Terhadap Brightness Pulp Di Unit Bleaching PT Toba Pulp Lestari.Tbk Porsea, 2008.
USU Repository © 2009
ini lebih lebih sesuai untuk bahan baku jenis kayu keras. Hasil pulp yang diperoleh sekitar 60-70 dari berat kering bahan baku.
2.3.3 Secara Kimia
Pembuatan pulp secara kimia adalah proses pembuatan pulp dengan menggunakan bahan kimia sebagai bahan utama untuk melarutkan bagian-bagian
kayu yang tidak diinginkan, sehingga pulp berkadar selulosa tinggi. Pulp yang dihasilkan mudah diputihkan dan umumnya dilakukan untuk menghasilkan jenis
kertas tertentu seperti tissue, kertas cetak, dan lain-lain. Ada tiga macam pembuatan pulp secara kimia, yaitu :
1. Proses Sulfit
Pembuatan pulp secara proses sulfit menggunakan larutan garam seperti kalsium sulfit, magnesium sulfit, natrium sulfit, dan ammonium sulfit sebagai
larutan pemasak. Tahap-tahap yang dilakukan pada proses ini adalah tahap pemasakan, dimana terjadi pemutusan rantai lignin dan selulosa. Tahap
pencucian, dimana terjadi proses pencucian larutan pemasak yang dibawa dari proses pemasakan. Tahap Bleaching, dimana terjadi proses pemutihan bubur,
untuk meningkatkan kemurnian dari bubur pulp dan tahap penyaringan adalah untuk membentuk bubur pulp menjadi lembaran. Dengan proses sulfit bahan
baku dapat diputihkan dengan lebih mudah sehingga dihasilkan kertas berwarna lebih putih dibandingkan dengan proses kraft.
2. Proses soda
Proses soda menggunakan NaOH sebagai bahan kimia aktif, dimana larutan NaOH berfungsi untuk melarutkan lignin, karbohidrat, asam-asam organik,
resin, dan lain-lain, sehingga selulosa terlepas dari ikatannya. Proses ini cocok untuk bahan baku yang berserat pendek seperti merang, jerami, dan lain-lain.
Markam Alfengki Sinaga : Pengaruh Penambahan Hidrogen Peroksida H
2
O
2
Pada Stage Ekstraksi Terhadap Brightness Pulp Di Unit Bleaching PT Toba Pulp Lestari.Tbk Porsea, 2008.
USU Repository © 2009
Selama proses ini tidak menggunakan proses sulfur, polusinya tidak akan terlalu besar dan perlu pembuatan kembali bahan kimia dari buangannya. Pulp
yang dihasilkan dari proses ini kurang kuat, ukurannya pendek dan berwarna coklat tetapi mudah diputihkan. Lama pemasakannya sama dengan proses
sulfit.
3. Proses Sulfat
Proses sulfat juga dikenal dengan nama proses kraft. Dalam pemasakan kayu pada proses sulfat kraft, digunakan larutan pemasak alkali yaitu NaOH,
Na
2
S, dan Na
2
CO
3
, selama pemasakan berat larutan pemasak akan hilang dan digantikan oleh larutan Na
2
SO
4
. Kombinasi penggunaan bahan kimia pemasak ini menghasilkan sifat pulp yang berbeda dari proses sulfit dan proses soda.
Setelah terjadi pemasakan akan terjadi pelepasan serat-serat kayu. Serat-serat kayu dan kotoran-kotoran setra komponen lainnya akan dipisahkan dengan
pencucian dan penyaringan. Cairan pemasak bebas dari serat yang lazim disebut black liquor lindi hitam, dipekatkan dengan penguapan dan dibakar
pada unit pengambilan bahan kimia, yang diperoleh kembali dan akan digunakan lagi sebagai cairan pemasak. Sjostrom,E.1995
2.4 Dasar Proses Pemutihan Pulp