T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
BAB IV PELAKSANAAN PERAWATAN
4.1 Umum
Turbin gas adalah suatu mesin pembakaran dalam bersuhu tinggi. Komponen turbin yang berhubungan dengan pembakaran combustion Linears,
transition pieces atau yang dilalui gas panas turbin ataupun komponen yang cenderung kotor compressor, harus dipelihara dengan baik.
Oleh karena itu konstruksi komponen-komponen tersebut harus mudah dibongkar pasang untuk inpeksi dan pemeliharaan. Sebagai contoh antara lain :
1. Komponen ruang bakar, nozzel bahan bakar, busi, combustion linier, transition
piece, dapat dengan mudah dibongkar pasang. 2.
Semua peralatan bantu dipasang terpisah dan mudah dicapai. 3.
Semua stator casing kompresor dan turbin adalah belahan orizontal, sehingga mudah di angkat bagian atasnya untuk pemeriksaan bagian dalamnya tanpa
mengangkat rotor. 4.
Suku cadang untuk sudu-sudu sudah memiliki moment weight dan position number, sehingga memungkinkan untuk penggantian sudu-sudu tanpa
balancing ulang.
4.2 Prosedur Pengoperasian Turbin Gas
Prosedur yang harus dilakukan untuk mengoperasikan turbin gas sebagai langkah awal adalah:
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
1. Rachet, dilakukan dengan memutar turbin seperempat lingkaran dalam waktu satu menit secara terus menerus selama 10 hingga 12 jam untuk
mendistribusikan massa rotor, meratakan pelumasan pada bearing dan journal shaft serta mencegah terjadinya pembengkokan.
2. Rubbing chek, pemutaran turbin gas sampai 1350 rpm kemudian dimatikan. 3. Cranking, setelah turbin gas dimatikan saat rubbing chek, kemudian turbin gas
diputar 1200 rpm yang dilakukan selama 5 hingga 10 menit. Hal ini dilakukan untuk membersihkan turbin gas dan kompresor dari debu dan kotoran.
4. Fuel Gas Leak chek, putaran turbin dinaikkan kembali sampai 1850 rpm. 5. Flame Detector Chek, putaran turbin diputar sampai 2000 rpm, kemudian spark
plug dinyalakan maka saat itu proses pembakaran mulai terjadi. 6. Over Trip test, apabila diberikan penambahan fuel gas maka otomatis putaran
turbin meningkat hingga mencapai batas yang telah ditentukan. 7. Peak Load, untuk PG-9001H setelah turbin gas di start hingga mencapai
putaran 5100 rpm. Kemudian turbin gas ini diberi beban secara bertahap hingga mencapai harga mendekati maksimum. Baru kemudian beban tersebut
diturunkan secara bertahap hingga mencapai harga yang diinginkan.
4.3 Maintenance Turbin Gas