Sistem Kontrol Turbin Gas Sistem Kontrol Speedtronic Temperatur

T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.

BAB III TEMPERATUR

3.1 Sistem Kontrol Turbin Gas

Turbin Gas mempunyai sejumlah sistem kontrol dan proteksi agar turbin dapat dioperasikan dengan baik dan aman. Kontrol utama dari turbin gas adalah : 1. Start Up Control kontrol Permulaan 2. Speed Control kontrol kecepatan 3. Temperature Control Kontrol TemperaturSuhu Ketiga kontrol ini akan mengatur jumlah aliran fuel yang diperlukan oleh turbin. Sensor monitor dari kecepatan turbin, temperatur dan tekanan kompresor adalah untuk menentukan kondisi operasi dari turbin tersebut.

3.2 Sistem Kontrol Speedtronic

Sistem Speedtronic adalah sistem kontrol elektronik yang menyediakan sinyal-sinyal analog dan digital yang diperlukan untuk mengontrol dan memproteksi pengoperasian Turbin Gas. Kondisi operasi Turbin Gas di pergunakan sebagai sinyal-sinyal umpan balik feed back ke sistem kontrol speedtronic. Sistem yang digunakan di PT. Arun adalah Speedtronic mark II dan Mark IV, keduanya memiliki prinsip dan dasar- dasar pengontrolan yang sama hanya kelebihan mark IV ada tampilan monitor pada panel speedtronic yang mempermudahkan dalam proses analisa dari troubleshooting ketika terjadi trip. T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. Speedtronic kontrol untuk turbin untuk satu poros Mark II mempunyai 5 lima kontrol yaitu : Start up, Low Pressure Speed, Exhoust temperature, temperatur suppresian, low-pressure high-pressure acceleration yang mengontrol bahan bakar yang diperlukan. Gambar 3.1 Salah satu card control pada sistem speedtronic mark II

3.3 Temperatur

Temperatur merupakan suatu besaran proses yang sebenarnya tidak dapat diukur secara langsung, yang diukur adalah perubahan-perubahan sifat dari suatu benda yang disebabkan oleh perubahan temperatur. Misalnya apabila memindahkan keaktifan dari molekul dalam bentuk satuan panas, maka diperlukan suatu alat dimana alat tersebut akan menimbulkan reaksi yang sebanding dengan gerakan-gerakan molekul yang mempengaruhinya yang disebut sensing element. Raksi sensing element ini akan mengeluarkan sinyal, misalnya : Timbul emf electro motive force pada thermocouple. Dari perubahan diatas ini maka akan dirubah menjadi besaran temperatur. T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. Pengontrolan Temperatur pada Turbin Gas sangatlah penting untuk di jaga, hal ini disebabkan karenakan pada Turbin Gas sudah ada ketentuan berapa temperatur yang diizinkan. Jika pada Temperatur Turbin Gas melebihi yang telah diizinkan maka akan terjadi lummerpemuaian pada Turbin Gas. Temperatur Nozzle Light artinya akan hidup, menunjukkan bahwa exhaust temperatur Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini, second stage variabel nozzle control berfungsi untuk mempercepat putaran HP Turbin Speed ke 100 Speed 5100rpm. Temperatur - Fuel Light, artinya lampu akan hidup jika exhaust Temperatur Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini flow fuel ke turbin di control untuk mempertahankan Turbin beroperasi dalam batas temperatur exhaust Turbin yang ditentukan. Sewaktu menaikkan load kompresor, lampu ini akan hidup sebentar akibat pengaruh dari pengontrolan HP Turbin Shaft HP Bias.

3.4 Thermocouple