Seksi pembakaran Sistem Proteksi Turbin

T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. 4. Temperatur Regulation Valve 5. Auxilary Water Pump 6. Low Cooling Water Pressure Swich

2.4 Seksi pembakaran

Seksi pembakaran adalah untuk membedakan antara tempat terjadinya pembakaran atau ruang pembakaran dimana tempat pembakaran ditempatkan. Seksi pembakaran merupakan kesatuan yang terdiri dari : - Ruang pembakaran : dimana bercampurnya bahan bakar dan udara yang dikompres aksial kemudian dibakar. - Nozzle TIP bahan bakar : sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam liners sehingga bahan bakar yang masuk terdistribusi dengan sempurna kedalam liners. - Detector nyala api : sensor yang mendeteksi pembakaran didalam ruang bakar terutama pada saat star up. - Busi penyalaan : busi pematik yang memercikkan bunga api kedalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar udara bisa terbakar pada saat turbin gas star up. - Trassitiion piece : saluran penerus gas panas hasil pembakaran dari liners ke firs stage nozzle. Fungsi bagian ini adalah untuk membentuk bagian panas sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin. - Casing badan bodi T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. Gambar 2.9 Seksi Pembakaran

2.5 Sudu Pemancar first second stage nozzle

Sudu pemancar berfungsi sebagai pengubah energi potensial tekanan dan energi panas dari gas panas hasil pembakaran menjadi energi kinetis. Ada dua tingkat susunan sudu pemancar : - Sudu pemancar tingkat pertama first stage nozzle - Sudu pemancar kedua second stage nozzle Sudu-sudu pemancar itu hampa di tengahnya dan pada ujung lancipnya dibuat lubang untuk laluan angin pendingin. Angin pendingin masuk dari sisi gelang penjamin seterusnya masuk keruang hampa di tengah sudu dan selanjutnya keluar melalui lubang pada ujung lancip sudu untuk bersatu dengan gas panas yang melalui sudu itu sendiri. T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. Perakitan second stage nozzle diafragmanya di tempatkan diantara sudu- sudu gerak turbin single shaft atau double shaft. Diafragma berfungsi untuk memisahkan ruang turbin tingkat pertama dan ruang turbin tingkat kedua.

2.5.1 Perakitan sudu gerak

Perakitan sudu-sudu gerak turbin terdiri dari : - Distance piece - Roda turbin tingkat pertama - Roda turbin gas tingkat kedua - Bearing journal - Coupling flange 1. Distance piece 4. Bearing journal 2. Roda tubin Pertama 5. Coupling flange 3. Roda turbin kedua Gambar 2.10 Perakitan Sudu Gerak T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.

2.5.2 Bantalan dan cerobong asap exhaust stack

Bantalan untuk poros turbin terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Thurst bearing adalah bearing yang menerima gaya aksial yang dikembangkan oleh poros turbin waktu star up. 2. Journal bearing berfungsi untuk menyokong dan menerima beban radial dari perputaran poros turbin. Istilah journal bukanlah menyatakan bagian dari bearing melainkan adalah suatu tempat pada poros yang mana dikelilingi dan disokong oleh bearing itu.

2.6 Sistem Proteksi Turbin

Sistem proteksi turbin mencakup kebutuhan untuk : - Proteksi pasa waktu start dan shut down - Proteksi dalam keadaan darurat yang berfungsi untuk mencegah kerusakan peralatan turbin atau beban Menurut cara pengoperasikannya, sistem proteksi turbin dapat dibagi dua yaitu : - Sistem produksi mekanis - Sistem produksi elektris speedtronic Sistem hidolik TRIP adalah jenis proteksi mekanis, walaupun sebenarnya pada sistem ini masih terdapat sistem proteksi elektris. Udara Atmosfir - Tekanan mutlak dan tekanan lebih T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009. Untuk menyatakan besarnya tekanan gas dalam ruang biasanya di pakai kgcm² atau pa pascal. Dasar yang dipakai sebagai harga nol dalam mengukur atau menyatakan ada dua macam yaitu : - Harga nol diambil sama dengan tekanan atmosfir, maka tekanan yang diukur disebut tekanan lebih. - Jika harga nol diambil sama dengan tekanan vacum maka disebut tekanan mutlak. Antar tekanan mutlak dan tekanan lebih terdapat hubungan : Tekanan mutlak sama dengan tekanan lebih kurang tekanan atmosfir. T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.

BAB III TEMPERATUR

3.1 Sistem Kontrol Turbin Gas

Turbin Gas mempunyai sejumlah sistem kontrol dan proteksi agar turbin dapat dioperasikan dengan baik dan aman. Kontrol utama dari turbin gas adalah : 1. Start Up Control kontrol Permulaan 2. Speed Control kontrol kecepatan 3. Temperature Control Kontrol TemperaturSuhu Ketiga kontrol ini akan mengatur jumlah aliran fuel yang diperlukan oleh turbin. Sensor monitor dari kecepatan turbin, temperatur dan tekanan kompresor adalah untuk menentukan kondisi operasi dari turbin tersebut.

3.2 Sistem Kontrol Speedtronic

Sistem Speedtronic adalah sistem kontrol elektronik yang menyediakan sinyal-sinyal analog dan digital yang diperlukan untuk mengontrol dan memproteksi pengoperasian Turbin Gas. Kondisi operasi Turbin Gas di pergunakan sebagai sinyal-sinyal umpan balik feed back ke sistem kontrol speedtronic. Sistem yang digunakan di PT. Arun adalah Speedtronic mark II dan Mark IV, keduanya memiliki prinsip dan dasar- dasar pengontrolan yang sama hanya kelebihan mark IV ada tampilan monitor pada panel speedtronic yang mempermudahkan dalam proses analisa dari troubleshooting ketika terjadi trip.