T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Pengontrolan Temperatur pada Turbin Gas sangatlah penting untuk di jaga, hal ini disebabkan karenakan pada Turbin Gas sudah ada ketentuan berapa
temperatur yang diizinkan. Jika pada Temperatur Turbin Gas melebihi yang telah diizinkan maka akan terjadi lummerpemuaian pada Turbin Gas.
Temperatur Nozzle Light artinya akan hidup, menunjukkan bahwa exhaust temperatur Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini, second stage
variabel nozzle control berfungsi untuk mempercepat putaran HP Turbin Speed ke 100 Speed 5100rpm.
Temperatur - Fuel Light, artinya lampu akan hidup jika exhaust Temperatur Turbin mencapai batas yang ditentukan. Pada kondisi ini flow fuel ke turbin di
control untuk mempertahankan Turbin beroperasi dalam batas temperatur exhaust Turbin yang ditentukan. Sewaktu menaikkan load kompresor, lampu ini akan hidup
sebentar akibat pengaruh dari pengontrolan HP Turbin Shaft HP Bias.
3.4 Thermocouple
Prinsip kerja thermocouple diketemukan oleh Seeback tahun 1821, terdiri dari dua kawat logam yang tidak sejenis dengan kedua ujungnya dilas menjadi satu.
Pada ujung yang panas diberi nama Hot Junction dan ujung yang dingin disebut Cold Jucction, tetapi pada prakteknya kedua sambungan ini sering disebut
measuring reference junction. Besarnya arus atau emf yang ditimbulkan sebanding dengan jenis thermocouple ukuran kawat dan beda temperatur kedua ujungnya.
Jadi pada prinsipnya kita mengukur emf yang timbul dari thermocouple dan dengan mengukur emf tersebut kita dapatkan temperatur yang diukur. Emf tersebut dikirim
langsung ke Governor unit sebagai input pengendalian temperatur turbin.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Gambar 3.2 Thermocouple
Untuk mendeteksi berapa temperatur pada Turbin Gas, Sensor yang digunakan adalah Thermocouple. Sinyal hasil proteksi thermocouple dikirim ke
Sistem Kontrol Speedtronic melalui perubahan analog ke digital. Untuk mendeteksi temperatur pada Turbin Gas ada beberapa titik dipasang thermocouple yaitu :
Exhaust, whell space, lube oil, Turbin berring dan kompresor. Data Temperatur Control merupakan nilai rata-rata Average Temperature.
3.5 Sistem Kontrol Temperatur
Tujuan dari Sistem Kontrol Temperatur adalah untuk membatasi firing pengapian temperatur di area pembakaran tetap dan dalam batasan yang
dibolehkan. Hal ini dilakukan dengan pengukuran dari suhu exhaust rata-rata dan dari sini juga ditentukan firing temperatur.
Turbin gas tidak boleh dioperasikan melebihi batas thermal strees yang sudah ditentukan. Sistem kontrol temperatur dibutuhkan untuk mengontrol flow
fuel gas ke Turbin Gas. Di dalam Turbin Gas temperatur yang tinggi dijumpai pada ruang pembakran Combustion Chamber. Temperatur di area ini harus dibatasi
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
dengan sistem kontrol, karena pengukuran pada ruang bakar tidak bisa dilakukan, maka sistem kontrol temperatur dibentuk untuk mengontrol temperatur exhaust dari
turbin. Pengontrolan temperatur berdasarkan Turbin Exhaust Temperatur TX dan
Axial Compressor Discharge Pressure PCD. Dari kedua parameter ini dapat ditentukan firing temperatur tetap, PCD dan Exhaust Temperatur dapat diketahui.
Sistem Kontrol Temperatur memberikan signal ke VCE untuk mengurangi fuel gas, apabila temperatur cenderung melebihi yang telah dibentuk temperatur opersikan
yang ditentukan.
Gambar 3.3 Temperatur Control