Bukti Kabar AnginDesas-Desus Hearsay

❏ Tengku Thyrhaya Zein Evidensialitas dalam Bahasa Melayu Serdang LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA Volume I No. 2 Oktober Tahun 2005 20 Patek keleh di hujung jalan kampong nen bakal dibuat jembatan kayu. ‘Saya lihat akan dibangun jembatan kayu di ujung jalan desa ini’. 21 Ambe dengar macam ade suara orang begadoh di sebelah rumah kite. ‘Saya dengar seperti ada yang berkelahi di sebelah rumah kita’. 22 Hawe menyan di bilik mak nen asalnye dari rumah dukon sebelah yun. ‘Bau kemenyan di kamar ibu ini berasal dari rumah dukun sebelah itu’. Pada kalimat 20 si penutur menggunakan sumber bukti inderawi, yaitu mata untuk mendapatkan informasi tentang jembatan yang akan dibangun, sedangkan pada kalimat 21 penutur menggunakan inderawi telinga untuk memperoleh informasi tentang adanya perkelahian di sebelah rumahnya. Lain halnya dengan kalimat 22, penutur menggunakan inderawi penciuman untuk memperoleh informasi asal bau kemenyan yang masuk ke kamar ibunya.

3.4 Bukti Kabar AnginDesas-Desus Hearsay

Evidence Jenis kabar orangangin atau desas-desus hearsay evidence di antaranya menggunakan kutipan langsung seperti, 23 Joe said, ”Its raining” atau kutipan tidak langsung seperti, 24 Joe says it’s raining, 25 They say it’s raining , yang menunjukkan bahwa penutur melemparkan tanggung jawab pada Joe tentang kebenaran pernyataan yang diberikan. Jenis ini juga menggunakan verba ‘laporan’ misalnya, 26 I hear it’s raining, 27 It’s reported to be raining , yang menunjukkan penutur menetapkan tanggung jawab pada sumber yang tidak disebutkan. Termasuk kutipan akademik seperti, Evidentiality has been shown to be pervasive in English Chafe 1986:261 dalam Saeed 2000. Pada sumber bukti kabarangin hearsay evidence , informasi yang diperoleh si penutur berasal dari sumber lain, misalnya, 28 Kunun si Udin bercerai dengan bininye. tidak langsung ‘Kabarnya si Udin bercerai dengan istrinya.’ 29 Kate orang Hamid telah kawin lagi. tidak langsung ‘Kata orang Hamid telah menikah lagi.’ 30 Menurut berita surat kabar hari nen, isok petang bakal terjadi gempe lagi. tidak langsung ‘Menurut berita koran hari ini, besok sore akan terjadi gempa susulan’ 31 Ie berkhabar kepade ambe di dalam mimpi akan rupe Puteri Bungso yun. tidak langsung ‘Ia memberitahu kepada saya di dalam mimpi wajah Puteri Bungsu itu.’ Pada kalimat 28 dan 29 informasi yang diperoleh penutur berasal dari sumber bukti kabar angin dan dari orang kedua, sedangkan pada kalimat 30 dan 31, informasi yang diperoleh bersumber dari bukti koran dan mimpi. Jadi, bukti koran dan mimpi adalah informasi yang diperoleh secara tidak langsung, tetapi menggunakan media, misalnya, 32 Tersebut pulelah kesah akan Datok Orang Kaye Mude. Ie mendapat khabar berite bahwe si Jibau pernah mendatangi pondok Siti Ensah. Jibau Malang ‘Adalah kisah Datuk Orang Kaya Muda. Ia mendapat kabar berita bahwa si Jibau pernah mendatangi rumah Siti Ensah.’ Setibe di istananye, dilihatnye si Jibau telah ade di sane, kerane si Jibau mendapat khabar bahwe Siti Ensah berade di istane yun kerane ditawan oleh Orang Kaye Mude. Jibau Malang ‘Sesampainya di istananya, dilihatnya si Jibau sudah berada di sana, karena si Jibau mendapat kabar bahwa Siti Ensah yang ditawan oleh Orang Kaya Muda berada di istana itu.’ 33 Terdengarlah khabar oleh Datuk Orang Kaye Mude bahwe Jibau maseh hidop dan same-same bejalan dengan Siti Ensah. Jibau Malang ‘Terdengar kabar oleh Datuk Orang Kaya Muda bahwa Jibau masih hidup dan sama- sama berjalan dengan Siti Ensah.’ 34 Beberape hari kemudian perwirenye melaporkan bahwe cahaye nun berasal dari wajah seorang putri yang amat cantek. Putri Merak Jingga ‘Beberapa hari kemudian perwiranya melaporkan bahwa cahaya itu berasal dari wajah seorang putri yang sangat cantik.’ Dari contoh kalimat 32-34 dapat dikatakan bahwa informasi yang diperoleh secara tidak langsung pada jenis evidensial ‘kabar orangangin’ dapat dikenal melalui kata-kata seperti berikut: kabar berita, mendapat kabar, terdengarlah kabar, dan melaporkan.

3.5 Deduksi Deduction