pelaksanaanya dimasa mendatang. Adapun yang menjadi kajian adalah sejauhmana respon rakyat bila dikaitkan dengan partisipasinya dalam Pemilihan
Umum Legislatif Tahun 2009 dalam suatu bahasan skripsi dengan judul ”
PENERAPAN SISTEM SUARA TERBANYAK PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2009 SEBAGAI PERWUJUDAN DEMOKRASI DI
KECAMATAN BINJAI TIMUR KOTA BINJAI.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penulisan ini adalah : 1.
Sejauhmana penerapan sistem suara terbanyak memenuhi azas demokrasi pada Pemilu Legislatif 2009 ?
2. Sejauhmana hak – hak rakyat dijalankan melalui Pemilihan Umum dengan
sistem suara terbanyak pada Pemilu Legislatif 2009 ? 3.
Bagaimana mekanisme penghitungan suara untuk menentukan calon legislatif terpilih dengan system suara terbanyak pada Pemilu Legislatif
2009 ?
C. Ruang Lingkup
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas maka penulis membatasinya agar topik yang akan dikemukakan dapat lebih fokus dan
mendalam, untuk itu penulis membatasinya pada aspek : 1.
Tentang pelaksanaan Pemilu legislatif 2009 yang menggunakan sistem suara terbanyak di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai.
Universitas Sumatera Utara
2. Mekanisme dalam menentukan calon legislatif terpilih pada Pemilihan Umum
Legislatif tahun 2009 di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai.. 3.
Implementasi demokrasi berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 di Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai.
D. Tujuan Penelitian
Setiap penelitian atau penulisan mempunyai tujuan yang menggambarkan suatu bahasan masalah, demikian pula pada penulisan skripsi ini
mempunyai tujuan : 1.
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang hubungan antara demokrasi dengan penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009.
2. Untuk mengetahui sejauhmana implementasi penerapan sistem suara
terbanyak terkait dengan hak – hak rakyat dalam menentukan wakilnya di parlemern.
3. Untuk menjadi bahan perbandingan antara teori yang penulis peroleh dari
perkuliahan dengan realitas yang ada dilapangan. 4.
Untuk mengetahui berbagai dinamika yang mempengaruhi pelaksanaan demokrasi ditengah – tengah kehidupan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
E. Manfaat Penelitian
Mengenai manfaat dari penulisan skripsi ini antara lain adalah :
1. Aspek Teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan guna melengkapi dan memperjelas teori – teori yang telah ada serta
untuk memperkaya khasanah dibidang ilmu politik.
2. Aspek Praktis
a. Agar masyarakat dapat mengetahui hakekat penyelenggaraan Pemilu sebagai wujud demokrasi yang berguna bagi kemajuan bangsa dan
negara. b. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk mewujudkan demokrasi
sebagai bentuk kedaulatan rakyat melalui penyelanggaraan PEMILU yang Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil.
c. Sebagai sarana memperkaya pengetahuan dan kepustakaan penulis yang masih terbatas yang diperoleh pada masa perkuliahan.
F. Kerangka Teori 1. Pemilihan Umum
Pemilu sebagai sarana rakyat untuk menyalurkan aspirasi dan haknya merupakan implementasi kedaulatan rakyat, oleh sebab itu negara harus
menghormati hak – hak rakyat, karena eksistensi negara sangat ditentukan oleh peran rakyat. Untuk lebih mendalami tentang Pemilihan Umum setidaknya harus
Universitas Sumatera Utara
kita pahami beberapa defenisi tentang Pemilu sebagaimana dikemukakan diabawah ini.
UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif menyebutkan : ”Pemilihan Umum, selanjutnya disebut Pemilu, adalah sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”.
2
” Kemauan rakyat adalah dasar kekuasaan pemerintah, kemauan itu dinyatakan dalam pemilihan berkala dan jujur yang dilakukan menurut hak pilih
yang bersifat Umum dan berkesamaan serta dengan pemungutan susra yang rahasia ataupun menurut cara yang menjamin kebebasan mengeluarkan suara”
Defenisi lain yang dapat dikemukakan adalah sebagaimana dirumuskan pada Universal Declaration Of Human Rights yaitu :
3
a. Hak memilih atau hak pilih aktif yaitu : hak yang digunakan dalam suatu
pemilihan Umum untuk memilih wakil – wakil rakyat yang telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan
Dalam Pemilu terdapat 2 hal yang sangat penting sebagai prasyarat kesempurnaan pemilu yakni:
b. Hak dipilih yaitu hak warga negarauntuk dipilih sebagai wakil rakyat yang
akan akan duduk di lembaga Legislatif dalam suatu pemilihan Umum dengan memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan.
2
UU RI No. 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Anggota DPR, DPRD Prop, DPRD Kab.Kota.
3
Ismail Sunny, Mekanisme Demokrasi Pancasila, Jakarta, Aksara Baru,1977, hal. 59.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perspektif yang lebih luas prinsip kedaulatan rakyat mengahruskan adanya lembaga perwakilan rakyat yang pengisiannya
berdasarkan Pemilihan Umum sebagai sarana mendudukkan para wakil rakyat yang akan mewakili kepentingan mereka. Dengan pemilihan
itulah rakyat mempunyai hak untuk memilih wakilnya berdasarkan kesepakatan hukum yang mendasarinya.
4
“Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Pemilu untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah kabupatenkota dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.” Pengertian tersebut selaras dengan makna bahwa, untuk pelaksanaan
kedaulatan rakyat adalah dengan melaksanakan Pemilihan Umum, karena pemilu adalah sarana memberikan hak sepenuhnya bagi rakyat untuk menyalurkan
aspirasinya. Hak tersebut harus digunakan untuk menentukan para wakil – wakilnya atau orang – orang yang dapat dipercaya sebagai penyalur aspirasinya
yang akan duduk di parlemen. Bersamaan dengan itu pula terdapat hak untuk dipilih bagi calon – calon yang akan duduk di lembaga Legislatif berdasarkan
syarat - syarat yang telah ditentukan. Pada Bab I Ayat 2 UU No. 10 tahun 2008 menyebutkan :
5
Pada pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif yang dipilih adalah wakil – wakil rakyat diberbagai tingkatan baik tingkat Kabupatenkota, Provinsi sampai
tingkat Pusat. Pemisahan pennyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif dengan Pemilihan Presiden yang dimulai pada tahun 2004, fenomena tersebut merupakan
sesuatu yang baru kehidupan demokrasi di Indonesia.
4
Samsul Wahidin, Dimensi Kekuasaan Negara Indonesia,Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2007. hal. 44.
5
Op.Cit
Universitas Sumatera Utara
Mengingat Pemilu adalah momen penting yang harus terlaksana dengan baik, maka penyelenggaraan Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009 untuk
Pemilihan Legislatif dilaksanakan oleh Pemerintah guna menyahuti demokrasi yang lebih ideal dan representatif, dengan menetapkan UU RI No. 10 Tahun 2008
Tentang Pemilihan Anggota DPR, DPRD Prop, DPRD Kab.Kota. Pada pemilihan calon legislatif pemilu 2009 untuk menentukan calon
yang berhak duduk mewakili rakyat di parlemen adalah yang terbanyak dipilih rakyat, karena rakyat tidak lagi memilih partai atau calon dengan sistem daftar
berdasarkan nomor urut, melainkan dengan melihat siapa calon yang terbanyak dipilih atau mendapat suara terbanyak.
Sistem penetuan calon terpilih tersebut dilaksanakan setelah dianalisa bahwa salah satu pasal perlu diajukan pada sidang Mahkamah Konstitusi, untuk
dipelajari dan dianalisa berkaitan dengan komitmen penegakan demokrasi yang lebih nyata dan memenuhi aspirasi rakyat. Hasil analisa dan kajian Mahkamah
Konstitusi terhadap tuntutan peninjauan UU Pemilu tersebut maka ditetapkan bahwa dalam penentuan Legislatif terpilih dilakukan berdasarkan hasil perolehan
suara terbanyak. Sistem suara terbanyak telah disetujui Mahkamah Konstitusi pada
pertengahan Desember 2008, dimana penerapan system ini telah membatalkan mekanisme nomor urut seperti yang diatur dalam Undang-
Undang Pemilu, namun pemilu 2009 masih akan menjadi transisi bagi penerapan sistem suara terbanyak, karena bukan hanya uang dan
popularitas melainkan juga kwalitas yang diperoleh dari proses yang demokratis. Proses yang demokratis sangat membutuhkan kecerdasan
rakyat dalam memilih dengan perubahan yang tiada henti dalam system Pemilu yang sudah dimulai dengan system suara terbanyak.
6
6
http;www.kabarindonesia.comberita.php.
Universitas Sumatera Utara
Kenyataan tersebut tentunya memberi suatu perubahan yang nyata bahwa demokrasi sebagai hak rakyat harus mendapat apresiasi sepenuhnya untuk
dilaksanakan sebagai format yang selaras dengan Pancasila sebagai ideologi Negara yang termaktub dalam UUD 1945.
2.Demokrasi
Demokrasi dalam istilah bahasa atau asal kata derasal dari bahasa Yunani yaitu ”Demos” yang berarti Rakyat dan ”Kratos” yang berarti kekuasaan
berkuasa sehingga arti demokrasi adalah ” Rakyat Berkuasa”.
7
a. Pemerintahan dari rakyat Government of the people
Kekuasaan pemerintahan berada ditangan rakyat mengandung pengertian kepada tiga hal yaitu :
b. Pemerintahan oleh rakyat Government by the people
c. Pemerintahan untuk rakyat Government for the people
Oleh sebab itu sejak demokrasi menjadi atribut utama bagi negara – negara modern maska perwakilan merupakan mekanisme untuk merealisasikan gagasan
demokrasi yang normatif yaitu pemerintahan harus dijalankan dengan kehendak rakyat.
8
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik, hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut
sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat kekuasaan warga negara atas negara untuk dijalankan pemerintah negara tersebut.
9
7
M. Solly Lubis, Ilmu Negara, Bandung, Alumni, 1980, hal. 72