4. Pola dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola
percampuran tidak merata Partially mixed estuari. Pola ini akan sangat labil atau sangat tergantung pada desakan air sungai dan air laut. Pada pola
ini terjadi percampuran air laut yang tidak merata sehingga hampir tidak terbentuk stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun secara
vertikal. 4.
Pada beberapa daerah estuari yang mempunyai topografi unik, kadang terjadi pola tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada
daerah muara sungai tersebut mempunyai topografi dengan bentukan yang menonjol membetuk semacam lekukan pada dasar estuari. Tonjolan
permukaan yang mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada dasar perairan sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini
menghambat turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan cenderung tetap dengan salinitas yang lebih tinggi.
II.2. Rumusan Permasalahan
Dalam penulisan tugas akhir ini nantinya akan mengkombinasikan beberapa teori dan rumus empiris sehingga dapat memberikan hasil yang akan kita
jadikan perbandingan dari keadaan estuari secara langsung dari apa yang kita ketahui dengan keadaan estuari itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. Serta
dapat dijadikan acuan untuk dipergunakan dalam hal membangun dan mengembangkan serta melestarikan kawasan estuari tersebut, yang mana
Universitas Sumatera Utara
memberikan dampak yang lebih baik bagi semua hal yang berkaitan dengan estuari tersebut. Baik bagi ekosistem sekitar estuari maupun lingkungan daerah di
sepanjang kawasan muara estuari. Banyak kegiatan yang harus dilakukan untuk dapat mengolah data-data
yang ada. Salah satunya adalah survey langsung ke lokasi muarakawasan estuari Sungai Deli. Yakni dimulai dari Simpang Titi Belawan A, sampai di kawasan
muara perumahan nelayanI yang letaknya dekat dengan pelabuhan Belawan gbr.11. Survei adalah kegiatan awal yang harus dilakukan, dalam hal
pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk pemodelan estuari. Hal yang ditinjau antara lain adalah pengaruh pasang surut, aliran, dan keadaan topografi
yang ada di kawasan estuari Sungai Deli.
II.3. Jenis Tipe Estuari.
Banyak sekali jenis atau macam estuari yang dapat kita jumpai di permukaan bumi ini. Namun pada umumnya hampir tidak sama satu dengan yang
lainnya, perbedaan-perbedaan yang ada tersebut merupakan cerminan keanekaragaman jenis, bentuk dan proses terjadinya suatu kawasan muara
tersebut. Berikut ini akan dijelaskan pembagian jenis estuari secara garis besar berdasarkan bentuk geomorfologinya dan berdasarkan pola sirkulasi air dan
stratifikasi air.
II.3.1. Berdasarkan Bentuk Geomorfologi.
Estuari dapat dikelompokkan atas empat tipe, berdasarkan karakteristik geomorfologinya:
Universitas Sumatera Utara
1. Estuari dataran pesisir
: Estuari yang paling umum dijumpai, dimana pembentukannya terjadi
akibat penaikan permukaan air laut yang menggenangi sungai di bagian
pantai yang landai. 2.
LagunaGobahteluk semi tertutup : Estuari yang terbentuk oleh
adanya beting pasir yang terletak sejajar dengan garis pantai, sehingga
menghalangi interaksi langsung dan terbuka dengan perairan laut.
3. Fjords
: Merupakan estuari yang dalam, terbentuk oleh aktivitas glasier yang
mengakibatkan tergenangnya lembah es oleh air laut.
4. Estuari tektonik
: Estuari yang terbentuk akibat aktivitas tektoknik gempa bumi atau
letusan gunung berapi yang mengakibatkan turunnya permukaan
tanah yang kemudian digenangi oleh air laut pada saat pasang.
II.3.2. Berdasarkan Pola Sirkulasi dan Stratifikasi Air.
Pola sirkulasi dan stratifikasi air di kawasan estuari merupakan salah satu bentuk perbedaan yang cukup menonjol, sehingga kita lebih mudah membedakan
Universitas Sumatera Utara
jenis estuari yang saru dengan yang lainnya. Adapun pembagian estuari berdasarkan pola sirkulasi dan stratifikasi air adalah sebagai berikut :
1. Estuari berstratifikasi sempurnanyata
: Disebut juga dengan
estuari baji garam, dicirikan
oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air asin.
Estuari tipe ini ditemukan di daerah-daerah dimana aliran air
tawar dari sungai besar lebih dominan dari pada intrusi air asin
dari laut yang dipengaruhi oleh pasang-surut.
2. Estuari berstratifikasi sebagianparsial
: Merupakan tipe yang
paling umum dijumpai. Pada estuari ini, aliran air tawar dari
sungai seimbang dengan air laut yang masuk melalui arus pasang.
Pencampuran air dapat terjadi karena adanya turbulensi yang
berlangsung secara berkala oleh aksi pasang-surut.
3. Estuari campuran sempurna
: Sering disebut dengan estuari homogen vertikal. Estuari tipe
Universitas Sumatera Utara
ini dijumpai di lokasi-lokasi dimana arus pasang-surut sangat
dominan dan kuat, sehingga air estuari tercampur sempurna dan
tidak terdapat stratifikasi. Pencampuran air laut dan air tawar mempunyai pola pencampuran yang
khusus. Berdasarkan pola pencampuran air laut, secara umum terdapat 4 model estuari yang sangat dipengaruhi oleh sirkulasi air, topografi, kedalaman dan pola
pasang surut karena dorongan dan volume air akan sangat berbeda khususnya yang bersumber dari sungai.
II.4. Pemodelan Estuari Sungai Deli