Tabel 2.1 Komposisi berbagai jenis abu terbang dan semen Portland Jenis Abu Terbang
Semen Komposisi kimia
Jenis F Jenis C
Jenis N Porland
SiO
2
Al
2
O
3
Fe
2
O
3
CaO MgO
SO
2
Na
2
O dan K
2
O 51,90
25,80 6,98
8,70 1,80
0,60 0,60
50,90 15,70
5,80 24,30
4,60 3,30
1,30 58,20
18,40 9,30
3,30 3,90
1,10 1,10
22,60 4,30
2,40 64,40
2,10 2,30
0,60
2.2 Limbah Las Karbit
Limbah karbit adalah sisa pembakaran karbit yang tidak terpakai. limbah las karbit dapat pula meningkatkan kinerja beton, yang dalam hal ini mempengaruhi
karakteristik campuran seperti persen rongga dan ketahanan terhadap deformasi.
Komposisi limbah karbit Budiarto 2007 terdapat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Limbah Karbit Komposisi kimia
Kandungan SiO2
Fe
2
O
3
Al
2
O
3
CaO Lain-lain
0,50 0,04
3,20 72,33
23,93
Penambahan limbah karbit merupakan upaya untuk meningkatkan unsur kalsium yang diperlukan dalam terjadinya reaksi pozzolanic bila tercampur
dengan SiO
2
dalam fly ash. Reaksi pozzolanic merupakan reaksi antara kalsium dengan silikat atau aluminat sehingga membentuk ” comenting agent” berupa
kalsium silikat dan kalsium aluminat. Comenting agent tersebut merupakan suatu massa yang keras dan kaku yang hampir sama dengan proses hidrasi pada
Portland Cement.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Paving Block
Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving
blokc dikenal juga dengan sebutan bata beton concrete block atau cone block.
Berdasarkan SNI 03-0691 -1996 paving block adalah suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidrolis
sejenisnya, air dan agregat pasir dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu bata beton.
Sebagai bahan penutup dan pengerasan permukaan tanah, paving block sangat luas penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang
sederhana sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Paving block dapat digunakan untuk pengerasan dan memperindah trotoar jalan di kota-kota.
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 klasifikasi paving Block bata beton dibedakan menurut kelas penggunaannya sebagai berikut :
Bata beton mutu A : digunakan untuk jalan Bata beton mutu B : digunakan untuk pelataran parkir
Bata beton mutu C : digunakan untuk pejalan kaki Bata beton mutu D : digunakan untuk taman dan pengguna lain
Persyaratan mutu untuk masing-masing jenis dapat dilihat pada Tabel 2.3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Persyaratan Mutu Setiap Jenis Bata Beton Menurut SNI 03-0691-1996 Jenis
Kuat Tekan Mpa Rata-rata Minimum
Penyerapan air Rata-rata maks
A B
C D
40 20
15 10
35 17
12,5 8,5
3 6
8 10
Keterangan : MPa = mega pascal, 1 MPa = 10 kgcm
2
Sumber : SNI 03-0691-1996 Paving block yang diproduksi secara manual biasanya termasuk dalam
mutu beton kelas D atau C yaitu untuk tujuan pemakaian non struktural, seperti untuk taman dan penggunaan lain yang tidak diperlukan untuk menahan beban
berat di atasnya. Mutu paving block yang pengerjaannya dengan menggunakan mesin pres dapat dikategorikan ke dalam mutu beton kelas C sampai A dengan
kuat tekan diatas 125 kgcm
2
bergantung pada perbandingan campuran bahan yang digunakan. Anonim, 2005
2.4 Air Air merupakan salah satu unsur dalam pembuatan mortar. Air sangat