Variabel dan Parameter Penelitian Alat Pengumpul Data Penelitian Prosedur Pembuatan Sampel Pengujian

Table 3.1 untuk tahap 1, bahan-bahan yang digunakan adalah semen, fly ash, pasir dan air. Sampel ini dibuat untuk mengambil nilai parameter yang optimum kemudian dikombinasikan dengan limbah karbit. Table 3.2 untuk tahap II, bahan-bahan yang digunakan adalah semen, fly ash, pasir, limbah karbit dan air. Sample ini dijadikan sebagai sample pengujian

3.3 Variabel dan Parameter Penelitian

a. Yang menjadi variabel tetap pada penelitian ini adalah komposisi semen, pasir dan air sedangkan variabel bebas adalah komposisi limbah las karbit dan fly ash b. Parameter penelitian Parameter adalah ukuran data yang akan diperoleh dari hasil penelitian. Yang menjadi parameter pada penelitian ini adalah : 1. Kuat tekan 2. Kekerasan 3. Kuat patah 4. Serapan air 5. Densitas 6. Uji Komposisi dengan AAS

3.4 Alat Pengumpul Data Penelitian

Alat pengumpul data adalah instrumen yang digunakan untuk menemukan parameter , yaitu : Neraca, Alat uji tekan , alat uji Patah, Hardner Tester

3.5 Prosedur Pembuatan Sampel Pengujian

Pembuatan sampel seperti diperlihatkan pada diagram alir di bawah ini: Sampel Tahap-I fly ash 0, 10, 20, 30, 40 dan 50 dari volume semen Fly ash Semen Portland Pasir sampel Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Diagram alir pembuatan sampel paving block tahap I Sampel Tahap-II pengayakan Pencetakan Pengeringan Pengujian serapan air Limbah karbit penimbangan Diaduk homogen + air bersih Pasir, semen porland. Fly ash Data Analisa Data Kesimpulan mortar Fisis 1. densitas 2. penyerapan air Mekanis 1. kuat tekan 2. kuat patah 3. kekerasan Diskusi Fly ash Semen Portland Pasir sampel Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Diagram alir pembuatan sampel paving block tahap II 3.5.1 Pengayakan Bahan Prinsip kerja yaitu : 1. semen diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 0,355 mm 2. Fly ash diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 0,355 mm pengayakan Pencetakan Pengeringan Pengujian serapan air penimbangan Diaduk homogen + air bersih Pasir, semen porland. Fly ash, limbah karbit Data Analisa Data Kesimpulan mortar Fisis 1. densitas 2. penyerapan air Mekanis 1. kuat tekan 2. kuat patah 3. kekerasan Diskusi Uji komposisi dengan AAS Universitas Sumatera Utara 3. Pasir yang telah kering oven ± 100 C diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 0,710 mm 4. limbah karbit diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 0,250 mm hasilnya seperti yang tertera pada tabel 3.1 dan tabel 3.2

3.5.2. Pencampuran Bahan Untuk sampel tahap I

Masukkan semen, fly ash dan pasir ke dalam talam kemudian diaduk dengan sendok semen skrap sampai campuran merata. Setelah itu tambahkan air ke dalam adukan dan diamkan ± 4 menit kemudian diaduk sampai merata. Adukan mortar siap untuk dicetak Untuk sampel tahap II Masukkan semen, fly ash, pasir dan limbah karbit ke dalam talam kemudian diaduk dengan sendok semen skrap sampai campuran merata. Setelah itu tambahkan air ke dalam adukan dan diamkan ± 4 menit kemudian diaduk sampai merata. Adukan mortar siap untuk dicetak Hasil pencampuran dari komposisi seperti yang disajikan oleh tabel 3.1 sampel tahap I adalah untuk mengetahui peranan fly ash dalam kekuatan sampel, sedangkan pencampuran dari komposisi seperti yang disajikan oleh tabel 3.2 sampel tahap II adalah untuk mengetahui peranan limbah karbit dalam kekuatan sampel

3.5.3 Pencetakan Sampel A. Jenis Cetakan

Cetakan sampel terdiri atas cetakan berbentuk balok dan cetakan berbentuk kubus. Cetakan berbentuk balok memiliki ukuran 12 cm x 3 cm x 3 cm dan Universitas Sumatera Utara sampel yang dihasilkan digunakan untuk pengujian densitas, serapan air, dan kuat patah. Sedangkan Cetakan berbentuk kubus memiliki ukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dan sampel yang dihasilkan digunakan untuk pengujian densitas, serapan air, kuat tekan dan kekerasan. Campuran setiap sampel dari tabel 3.1 sampel I, II, III, IV,V,VI dan tabel 3.2 sampel I, II, III, IV,V,VI, VII, VIII, IX, X, adukannya dapat digunakan untuk mencetak satu sampel balok dan tiga sampel kubus

B. Pencetakan

1. sampel berbentuk balok a. timbang hasil adukan mortar sebanyak 210 gram lalu masukkan ke dalam cetakan berbentuk balok, kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat pemadat b. setelah dipadatkan, keluarkan dari cetakan kemudian dikeringkan secara alami tanpa dijemur panas matahari selama 28 hari c. selanjutnya siap dilakukan pengujian pada sampel 2. sampel berbentuk kubus a. timbang hasil adukan mortar sebanyak 230 gram lalu masukkan ke dalam cetakan berbentuk kubus, kemudian padatkan dengan menggunakan alat pemadat. b. Setelah dipadatkan, keluarkan dari cetakan kemudian dikeringkan secara alami tanpa dijemur panas matahari selama 28 hari. Pada proses pengeringan baik pada sampel balok maupun sampel kubus, yang pertama kali mengering adalah bagian permukaan dari sampel kemudian bagian dalam sampel berdifusi, air dari bagian dalam disalurkan ke permukaan lalu menguap karena difusi sangat berhubungan dengan suhu Peter A. Thornton Vito J. Colangelo, 1985. Pengeringan dilakukan di tempat yang temperaturnya rendah 20±5 C dan terhindar dari sinar matahari langsung c. Selanjutnya siap dilakukan pengujian sampel Universitas Sumatera Utara 3.6 Pengujian Sampel 3.6.1 Densitas Density dan Serapan Air water Absorbtion