Evaluasi Risiko Salah Saji yang Diperkirakan

tujuan audit spesifik, dan pengevaluasian pada akhir pekerjaan lapangan dilakukan pada saat auditor memutuskan pendapat yang akan dinyatakannya dalam laporan audit.

a. Evaluasi Risiko Salah Saji yang Diperkirakan

Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisikan kekeliruan dan kecurangan yang dampaknya, secara individual atau gabungan sedemikian signifikan sehingga mencegah penyajian secara wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum. Dalam keadaan ini, salah saji dapat terjadi sebagai akibat penerapan secara keliru prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, penyimpangan dari fakta atau penghilangan informasi yang diperlukan. SA Seksi 312 paragraf 4 menyatakan bahwa : Laporan keuangan mengandung salah saji material apabila laporan keuangan tersebut mengandung salah saji yang dampaknya, secara individual atau keseluruhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat dari kekeliruan atau kecurangan. Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna mendapatkan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan. Resiko audit merupakan risiko kesalahan auditor dalam memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan yang salah saji secara material. Konsep keseluruhan mengenai resiko audit ini merupakan kebalikan dari keyakinan yang memadai. Semakin tinggi kepastian yang ingin diperoleh auditor dalam menyatakan pendapat yang benar, semakin rendah rsiko audit yang Universitas Sumatera Utara diterima. Ada tiga komponen resiko audit, yaitu resiko bawaan, yaitu kerentanan asersi terhadap salah saji material dengan mengasumsikan bahwa tidak ada pengendalian yang berhubungan. Risiko deteksi, merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material dalam suatu penugasan. Resiko pengendalian, yaitu risiko bahwa suatu salah saji yang material yang akan terjadi dalam asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian perusahaan. Hubungan ketiga resiko ini dapat digambarkan dengan rumus Model Resiko Audit sebagai berikut : AR = IR x CR x DR Dimana : AR = Risiko Audit IR = Risko bawaan CR = Risiko Pengendalian DR = Risiko Deteksi

b. Evaluasi Kompetensi dan Kecukupan Bukti Audit yang Dikumpulkan