Evaluasi Bukti Audit Sebagai Dasar yang Memadai dalam Pemberian Pendapat Auditor Independen

C. Evaluasi Bukti Audit Sebagai Dasar yang Memadai dalam Pemberian Pendapat Auditor Independen

Mulyadi 2002 : 78 menyatakan bahwa “dasar yang layak berkaitan dengan tingkat keyakinan secara keseluruhan yang diperlukan oleh auditor untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan” Pendapat auditor sangat mempengaruhi pengambilan keputusan para pemakai laporan keuangan. Oleh karena itu auditor harus hati – hati dan seksama dalam memberikan pendapatnya. Agar dapat memberikan pendapat auditor harus mengevaluasi bukti audit kompeten yang cukup dan dokumen pendukung lainnya yang telah dikumpulkannya. Evaluasi itu harus dilakukan dengan hati – hati, menyeluruh, dan obyektif karena evaluasi bukti audit ini diperlukan untuk menyiapkan laporan audit dengan pendapat yang tepat. Setelah auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti audit yang kompeten dan cukup, auditor harus memberikan pendapatnya atas laporan keuangan yang diauditnya. Dalam merumuskan pendapatnya itu, auditor harus mempertimbangkan relevansi bukti audit, terlepas dari apakah bukti audit tersebut mendukung atau berlawanan dengan asersi dalam laporan keuangan. Bila auditor masih tetap ragu – ragu untuk mempercayai suatu asersi yang material, maka ia harus menangguhkan pemberian pendapatnya sampai ia mendapatkan bukti yang kompeten dan cukup untuk menghilangkan keraguannya atau ia harus menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat. Ada lima jenis laporan pendapat auditor Independen menurut Arens, Elder Universitas Sumatera Utara dan Beasley 2008 : 61 yaitu : a. Laporan audit standar tanpa pengecualian unqualified opinion Laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bile kondisi – kondisi berikut terpenuhi : 1 Semua laporan yaitu neraca, laporan rugi laba, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas dan sudah termasuk dalam laporan keuangan. 2 Ketiga standar umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. 3 Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan auditor telah melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapangan telah dipenuhi. 4 Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Hal itu juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian – bagian lain dari laporan keuangan. 5 Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau modifikasi kata – kata dalam laporan audit. b. Laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kata - kata Pada situasi tertentu, diterbitkan laporan audit wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan, tetapi dengan kata – kata yang berlainan dari laporan wajar tanpa pengecualian. Laporan audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kata – kata sesuai dengan kriteria audit yang lengkap dengan hasil yang memuaskan dan laporan keuangan yang disajikan secara wajar, tetapi auditor merasa penting atau wajib untuk memberikan informasi tambahan. Berikut ini adalah penyebab paling penting dari penambahan paragraf penjelasan atau modifikasi kata – kata pada laporan wajar tanpa pengecualian standar : 1 Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. 2 Keraguan yang substansial mengenai going concern. 3 Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan. 4 Penekanan pada suatu hal atau masalah. 5 Laporan yang melibatkan auditor lain. Keempat laporan yang pertama memerlukan suatu paragraf penjelasan. Pada setiap kasus, tiga paragraf laporan standar tetap disertakan tanpa modifikasi, dan paragraf penjelasan yang terpisah akan diikuti dengan paragraf pendapat. c. Pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion Dapat diterbitkan akibat pembatasan ruang lingkup audit atau kalalaian untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan pendapat wajar dengan pengecualian dapat diterbitkan hanya apabila auditor Universitas Sumatera Utara menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar. Laporan pendapat tidak wajar atau menolak memberikan pendapat harus diterbitkan jika auditor merasa yakin bahwa kondisi yang dilaporkan tersebut bersifat sangat material. Oleh karena itu pendapat wajar dengan pengecualian dianggap sebagai penyimpangan yang paling ringan dari laporan wajar tanpa pengecualian. d. Pendapat tidak wajar adverse opinion Pendapat tidak wajar digunakan hanya apabila auditor yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan mengandung salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan pendapat tidak wajar hanya dapat diterbitkan apabila auditor memiliki pengetahuan, setelah melakukan investigasi yang mendalam, bahwa tidak ada kesesuaian dengan GAAPPABUI. Hal ini jarang terjadi sehingga pendapat tidak wajar jarang sekali diterbitkan. e. Menolak memberikan pendapat disclaimers opinion Pernyataan ini diberikan auditor, apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar. Kebutuhan untuk menolak memberikan pendapat akan timbul apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit atau terdapat hubungan yang tidak independen menurut kode perilaku profesional antara auditor dengan kliennya. Kedua situasi ini menghalangi auditor untuk mengeluarkan pendapat atas laoran keuangan secara keseluruhan. Auditor juga memiliki opsi untuk menolak memberikan pendapat pada masalah kelangsungan hidup perusahaan going concern Universitas Sumatera Utara

B. Kerangka Konseptual