vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................. 84 B. Saran ........................................................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1. Surat Balasan Penelitian dari Perusahaan CV. Paradep Taxi
2. Resume Wawancara
3. Struktur Perusahaan CV. Paradep Taxi
Universitas Sumatera Utara
vii
ABSTRAK
Tamba Parulian Saragih Sinta Uli
Ramli Siregar Pengangkutan umum mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dalam melakukan pengangkutan tidak terlepas dari resiko buruk atau kecelakaan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Perusahaan angkutan umum menurut pasal 1 angka 21
UU LLAJ 2009 adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang danatau barang dengan kendaraan bermotor umum. Berkaitan dengan penggantian kerugian oleh penyedia jasa
angkutan umum, Perusahaan angkutan umum bertanggung jawab atas kerugian yang di derita oleh penumpang yang meninggal dunia dan luka-luka akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali
disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak dapat dicegah atau dihindari karena kesalahan penumpang pasal 191 ayat 1 UU LLAJ. Berdasarkan keadaan tersebut maka penulis
mengangkat judul skripsi yang berkaitan dengan permasalahan ini yaitu
: “Pertanggungjawaban Hukum Perusahaan Angkutan Penumpang Bus Dalam Kecelakaan Studi Pada CV. Paradep
Taxi ”.
Penelitian ini bersifat Studi Kepustakaan yang mempelajari dan menganalisa dengan sistematik buku-buku, perundang-undangan, catatan kuliah, dan sumber lain yang berkaitan
dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini serta ditambah lagi dengan hasil riset yang diperoleh dari lapangan guna menambah fakta atau kebenaran dengan melakukan wawancara
dengan pihak-pihak terkait. Jenis penelitian ini adalah Metode penelitian Hukum Empiris, yang melihat hukum secara nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum dilingkungan
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan angkutan CV. Paradep Taxi, dalam melakukan penggantian kerugian terhadap korban yang ditimbulkan oleh Paradep Taxi,
Perusahaan memberikan jaminan asuransi dengan mengikatkan Perusahaan kepada PT. Jasa Raharja, untuk mempertanggungjawabkan masalah yang terjadi di dalam pengangkutan, bila
penumpang mengalami kecelakaan selama masih dalam perjalanan dan kehilangan nyawa serta mengalami kerugian yang berskala besar, PT. Jasa Raharja memberikan asuransi maksimal 10
juta per orang. Apabila penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan mengalami kerugian lebih dari dana yang diberikan asuransi PT. Jasa Raharja, maka pihak Perusahaan
bertanggungjawab menanggung semua sisa kerugian penumpang tersebut. Perusahaan tidak mengklaim penumpang yang terbukti mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Namum jika
terdapat korban selama dalam melakukan perjalanan dan dibuktikan tidak di akibatkan oleh kelalaian pengemudi maka pihak pengangkut juga tidak akan bertanggung jawab terhadap resiko
tersebut. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa Perusahaan melakukan pengangkutan atas dasar adanya perjanjian pengangkutan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
pengangkutan, untuk menanggulangi masalah yang terjadi selama dalam perjalanan.
Kata kunci : Pertanggungjawaban, Angkutan, Penumpang.
1
Peneliti, Mahasisiwa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
vii
ABSTRAK
Tamba Parulian Saragih Sinta Uli
Ramli Siregar Pengangkutan umum mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Dalam melakukan pengangkutan tidak terlepas dari resiko buruk atau kecelakaan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Perusahaan angkutan umum menurut pasal 1 angka 21
UU LLAJ 2009 adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan orang danatau barang dengan kendaraan bermotor umum. Berkaitan dengan penggantian kerugian oleh penyedia jasa
angkutan umum, Perusahaan angkutan umum bertanggung jawab atas kerugian yang di derita oleh penumpang yang meninggal dunia dan luka-luka akibat penyelenggaraan angkutan, kecuali
disebabkan oleh suatu kejadian yang tidak dapat dicegah atau dihindari karena kesalahan penumpang pasal 191 ayat 1 UU LLAJ. Berdasarkan keadaan tersebut maka penulis
mengangkat judul skripsi yang berkaitan dengan permasalahan ini yaitu
: “Pertanggungjawaban Hukum Perusahaan Angkutan Penumpang Bus Dalam Kecelakaan Studi Pada CV. Paradep
Taxi ”.
Penelitian ini bersifat Studi Kepustakaan yang mempelajari dan menganalisa dengan sistematik buku-buku, perundang-undangan, catatan kuliah, dan sumber lain yang berkaitan
dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini serta ditambah lagi dengan hasil riset yang diperoleh dari lapangan guna menambah fakta atau kebenaran dengan melakukan wawancara
dengan pihak-pihak terkait. Jenis penelitian ini adalah Metode penelitian Hukum Empiris, yang melihat hukum secara nyata dan meneliti bagaimana bekerjanya hukum dilingkungan
masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan angkutan CV. Paradep Taxi, dalam melakukan penggantian kerugian terhadap korban yang ditimbulkan oleh Paradep Taxi,
Perusahaan memberikan jaminan asuransi dengan mengikatkan Perusahaan kepada PT. Jasa Raharja, untuk mempertanggungjawabkan masalah yang terjadi di dalam pengangkutan, bila
penumpang mengalami kecelakaan selama masih dalam perjalanan dan kehilangan nyawa serta mengalami kerugian yang berskala besar, PT. Jasa Raharja memberikan asuransi maksimal 10
juta per orang. Apabila penumpang yang menjadi korban dalam kecelakaan mengalami kerugian lebih dari dana yang diberikan asuransi PT. Jasa Raharja, maka pihak Perusahaan
bertanggungjawab menanggung semua sisa kerugian penumpang tersebut. Perusahaan tidak mengklaim penumpang yang terbukti mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Namum jika
terdapat korban selama dalam melakukan perjalanan dan dibuktikan tidak di akibatkan oleh kelalaian pengemudi maka pihak pengangkut juga tidak akan bertanggung jawab terhadap resiko
tersebut. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa Perusahaan melakukan pengangkutan atas dasar adanya perjanjian pengangkutan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
pengangkutan, untuk menanggulangi masalah yang terjadi selama dalam perjalanan.
Kata kunci : Pertanggungjawaban, Angkutan, Penumpang.
1
Peneliti, Mahasisiwa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Dosen Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN