Pelaksanaan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

28

BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Langkah pertama yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian yaitu melakukan observasi terlebih dahulu dengan memilah-milah aktivitas jual beli yang dilakukan oleh masyarakat Osing di pasar tradisional yang buka setiap hari mulai pukul 04.30-09.00 WIB. Pasar tradisional di desa Cungking tersebut setiap orang menjual aneka macam sayuran, ikan dan kebutuhan memasak lainnya. Kondisi pasar tradisional di desa Cungking dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Kondisi pasar tradisional desa Cungking Dari hasil observasi maka didapat aktivitas jual beli yang diteliti yaitu meliputi pembulatan, menentukan harga jual, perhitungan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta cara pengembalian yang dilakukan oleh penjual. Langkah selanjutnya adalah membuat instrumen berupa pedoman wawancara lampiran B. Pedoman wawancara yang dibuat hanya pertanyaan-pertanyaan garis besarnya saja, sehingga dapat berkembang ketika melakukan wawancara. Pedoman wawancara yang dibuat juga dibedakan menjadi dua, yaitu pedoman wawancara untuk penjual, dan pedoman wawancara untu pembeli. Setelah pertanyaan-pertanyaan disusun, pedoman wawancara tersebut akan dilakukan uji validitas mengenai kesesuaian pertanyaan wawancara dengan operasi aritmetika Lampiran C. Lembar validasi pedoman wawancara berupa tabel yang berisi operasi aritmetika yang memetakan antara operasi aritmetika tersebut dengan nomor urut daftar pertanyaan. Uji validitas dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan dan lembar validasi kepada validator yaitu dua orang dosen yaitu Erfan Yudianto, S.Pd. dan Lioni Anka M, S.Pd., M.Pd. dan dua orang yang melakukan penelitian sejenis yaitu Lila Na’imatul N dan Rhofy Nur K. Setelah dilakukan validitas pedoman wawancara, dilakukan penelitian di pasar tradisional desa Cungking yang mayoritas adalah penduduk asli suku Osing. Wawancara dilakukan sampai peneliti mencapai titik jenuh sehingga data yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan tujuanyang diharapkan. Maksud dari titik jenuh disini adalah ketika melakukan penelitian untuk meraih data sudah tidak ditemukan lagi cara lain yang digunakan oleh masyarakat Osing ketika meraih data mengenai pembulatan, menentukan harga jual, perhitungan yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, serta cara pengembalian yang dilakukan oleh penjual. Wawancara yang dilakukan sampai titik jenuh tersebut didapat sampai delapan subjek penelitian yang terdiri dari lima orang penjual yaitu S1 bernama Ibu Nanik yang sudah berjualan hampir 7 tahun, S2 bernama Ibu Asri sudah berjualan hampir 5 tahun, S3 dengan Ibu Tutik yang sudah berjualan sekitar 30 tahun, S4 bernama Ibu Tutik yang sudah berjualan sekitar 25 tahun dan S5 bernama Bu Wiwik yang sudah berjualan sekitar 4 tahun. Selain kelima subjek penelitian yang berperan sebagai penjual terdapat tiga subjek penelitian yang berperan sebagai pembeli yaitu S6 bernama Ibu Asiyati, S7 bernama Ibu Saudah dan S8 bernama Ibu Aenah.

4.2 Hasil Analisis Data Validasi Instrumen Pedoman Wawancara

Dokumen yang terkait

Etnomatematika pada Proses Jual Beli yang dilakukan Masyarakat Osing di Pasar Tradisional sebagai Bahan Pembelajaran Aritmetika

1 12 6

ETNOMATEMATIKA PADA TRANSAKSI JUAL BELI YANG DILAKUKAN PEDAGANG SAYUR DALAM MASYARAKAT MADURA DI PAITON PROBOLINGGO

7 90 60

ETNOMATEMATIKA PEDAGANG SAYUR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDI TRANSAKSI JUAL BELI YANG DILAKUKAN PADA LINGKUP MASYARAKAT BERBAHASA JAWA

8 32 58

SENGKETA JUAL BELI TANAH YANG DILAKUKAN DENGAN AKTA JUAL BELI FIKTIF Sengketa Jual Beli Tanah Yang Dilakukan dengan Akta Jual Beli Fiktif (Studi Putusan Pengadilan Negeri Klaten No.50/PDT.G/2012/PN.Klt).

0 3 15

KARAKTER KEJUJURAN PADA PEDAGANG DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL Karakter Kejujuran Pada Pedagang Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional(Studi Kasus pada Pedagang di Pasar Sayur Kabupaten Magetan).

0 7 12

KARAKTER KEJUJURAN PADA PEDAGANG DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL Karakter Kejujuran Pada Pedagang Dalam Transaksi Jual Beli Di Pasar Tradisional(Studi Kasus pada Pedagang di Pasar Sayur Kabupaten Magetan).

0 6 20

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DI BALIK UNGKAPAN “INGGIH” DALAM TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR TRADISIONAL Implikatur Percakapan Di Balik Ungkapan “Inggih” Dalam Transaksi Jual-Beli Di Pasar Tradisional Purwodadi Grobogan.

0 3 15

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DI BALIK UNGKAPAN “INGGIH” DALAM TRANSAKSI JUAL-BELI DI PASAR TRADISIONAL Implikatur Percakapan Di Balik Ungkapan “Inggih” Dalam Transaksi Jual-Beli Di Pasar Tradisional Purwodadi Grobogan.

0 1 24

TNDAK TUTUR DAN PRINSIP KERJASAMA DALAM PROSES JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA.

0 0 16

Tindak Tutur dan Prinsip Kerjasama dalam Proses Jual Beli di Pasar Tradisional Surakarta IMG 20160520 0001

0 0 1