7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Matematika
Pendefinisian matematika banyak dikemukakan oleh ahli matematika. Setiap ahli juga memiliki pendefinisian yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang
masing-masing. Hal tersebut menyebabkan tidak ada satu pengertian atau pendefinisian matematika yang disepakati oleh semua ahli matematika. Menurut
Soedjadi 2000 : 11 beberapa definisi matematika antara lain: a.
matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik;
b. matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi;
c. matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan; d.
matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk;
e. matematika adalah pengetahuan tentang stuktur-struktur yang
logik; f.
matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. Pendeskripsian matematika yang sering dipergunakan menurut Sumardyono
dalam Paket Pembinaan Penataran, 2004:28 sebagai berikut. 1
Matematika sebagai struktur yang terorganisir, maksudnya yaitu matematika terdiri dari komponen yang meliputi aksioma atau postulat, pengertian, dan
dalil atau teorema. 2
Matematika sebagai alat, maksudnya yaitu matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
3 Matematika sebagai pola pikir deduktif, maksudnya yaitu teori atau
pernyataan dalam matematika dapat diterima kebenarannya apabila sudah dibuktikan secara umum deduktif.
4 Matematika sebagai cara bernalar, maksudnya yaitu cara-cara yang digunakan
untuk membuktikan sebuah teorema atau pernyataan selalu menggunakan rumus-rumus atau aturan umum dan sifat penalaran matematika yang
sistematis sehingga mendapatkan hasil yang valid. 5
Matematika sebagai artifisial, maksudnya yaitu bahasa yang digunakan merupakan bahasa simbol yang baru memiliki arti jika digunakan pada suatu
konteks tertentu. 6
Matematika sebagai seni yang kreatif, maksudnya yaitu dalam mengerjakan matematika selalu mengunakan penalaran yang logis dan efisien serta
menggunakan ide-ide dan pola-pola yang kreatif. Jadi, meskipun banyak para ahli yang mendeskripsikan tentang matematika,
pendapat para ahli tersebut harus digunakan secara proposional. Tidak boleh hanya mementingkan keberadaan simbol-simbol saja tanpa memperhatikan struktur yang
terkait. Tidak hanya mementingkan penalaran saja tanpa penguasaan rumus-rumus atau aturan-aturan matematika yang ada. Matematika juga tidak hanya menerima
keberadaan teori-teori yang ada, tetapi juga harus dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan ide-ide kreatif dan juga penalaran. Selain itu matematika juga bisa
dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari karena banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang didapat dari matematika.
Walaupun belum ada pendefinisian matematika secara formal dan tepat. Namun, ada deskripsi matematika dalam buku panduan Lawrence University dalam
Paket Pembinaan Penataran, 2004:29 yang telah meliputi seluruh karakteristik matematika. Kutipan dari buku tersebut yaitu:
Lahir dari dorongan primitif manusia untuk menyelidiki keteraturan dalam alam semesta, matematika merupakan suatu bahasa yang terus-
menerus berkembang untuk mempelajari struktur dan pola. Berakar dalam dan diperbaharui oleh realitas dunia, serta didorong oleh
keingintahuan intelektual manusiawi, matematika menjulang tinggi menggapai alam abstraksi dan generalitas, tempat terungkapnya
hubungan-hubungan dan pola-pola yang tak terduga, menakjubkan, sekaligus amat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Matematika
adalah rumah alami baik bagi pemikiran-pemikiran yang abstrak maupun bagi hukum-hukum alam semesta yang konkret. Matematika
sekaligus merupakan logika yang murni dan seni yang kreatif.
Analisis fenomenografi terhadap transkrip wawancara dengan 22 mahasiswa jurusan MIPA yang dilakukan oleh Reid dan Petocz 2003:139 untuk mengungkap
tiga konsep kualitatif yang berbeda tentang matematika, berikut diurutkan dari yang tersempit hingga yang terluas dari pandangan mereka.
1 Matematika adalah komponen, mereka memandang bahwa matematika
merupakan penyusun dari komponen individu yang memusatkan perhatian terhadap aktivitas matematika termasuk dugaan perhitungan, dan digunakan
secara umum. Komponen tersebut terlihat sebagai investigasi matematika, misalnya yaitu komponen statistik pada sensus penduduk.
2 Matematika sebagai model, mereka memandang matematika merupakan
sesuatu yang dapat menerjemahkan beberapa aspek realitas kedalam bentuk matematika. Selain itu, matematika sebagai model digunakan untuk
merepresentasikan situasi yang spesifik dan universal, misalnya dalam situasi yang spesifik contohnya adalah produksi sedangkan situasi universal
contohnya adalah hukum gravitasi. 3
Matematika adalah kehidupan, mereka memandang matematika sebagai pendekatan tentang kehidupan dan proses berpikir. Mereka percaya bahwa
kehidupan sehari-hari dapat direpresentasikan sebagai sesuatu yang sistematis. Mereka juga membuat hubungan pribadi yang kuat antara matematika dengan
kehidupan sehari-hari. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Reid dan Petocz 2002
menyatakan selain pandangan matematika sebagai komponen terdapat pandangan matematika yang lebih sempit, yaitu: pandangan matematika sebagai teknik, pada
pandangan ini siswa lebih fokus pada ilmu matematis dan statistik. Pandangan matematika yang sempit, membuat peserta didik memiliki pikiran
negatif tentang matematika. Seperti penelitian terhadap siswa sekolah menengah atas
yang dilakukan oleh Crawford, Gordon, Nicholas, dan Prosser 1994 sebagian besar dari mereka tidak berencana untuk melanjutkan kuliah di jurusan matematika. Mereka
mengatakan bahwa pandangan sempit dari matematika yaitu matematika merupakan angka-angka, aturan-aturan dan rumus-rumus.
2.2 Aritmetika