3.5 Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data penelitian etnomatematika ini, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2009:186. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang
lain, yaitu pandangannya terhadap sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan melalui observasi.
Tipe wawancara yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe wawancara semistruktur. Maksud dari tipe wawancara semistruktur ini yaitu peneliti membawa
pedoman wawancara yang hanya berupa garis besarnya saja dan pengembangannya dilakukan ketika wawancara berlangsung. Wawancara dilakukan kepada minimal dua
orang responden yang menjadi penjual dan dua responden yang menjadi pembeli, tetapi jika data yang dihasilkan belum memenuhi apa yang diinginkan maka
wawancara terus dilakukan sampai data yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian ini. Pemilihan responden dalam penelitian ini dipilih secara acak.
Wawancara memiliki dua sifat yaitu wawancara mendalam dan wawancara bertahap. Penelitian ini juga menggunakan metode ethnography yang bertujuan untuk
mendapatkan konsep kebudayaan secara keseluruhan dan utuh maka teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara mendalam.
Secara garis besar tahapan wawancara mendalam dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan untuk melakukan
wawancara; 2
Menetapkan narasumber yang akan diwawancarai; 3
Memulai wawancara; 4
Memferifikasi iktisar hasil wawancara dan sekaligus mengakhiri wawancara; 5
Menuliskan hasil wawancara ke dalam bentuk catatan lapangan;
6 Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
3.6 Instrumen Penelitian