Kajian Indeks kepuasan pelanggan pada layanan UPT Perpustakaan

Puspitasari 2013:31 pengertian perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada dalam lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainya. Dan menurut Saleh dalam Puspitasari 2013:31 tujuan diselenggarakanya perpustakaan perguruan tinggi untuk menunjang terlaksananya progam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat tri dharma perguruan tinggi melalui pelayanan informasi meliputi lima aspek yaitu: a. Pengumpulan informasi; b. Pengolahan informasi; c. Pemanfaatan informasi; d. Penyebarluasan informasi.

2.5 Kajian Indeks kepuasan pelanggan pada layanan UPT Perpustakaan

Universitas Jember. Menurut Day dalam Tjipjono 2000:146 kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidak sesuaian diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakainya. Engel dalam Tjipjono 2000:146 juga mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya memeberikan hasil outcome sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapan pelanggan. Dalam hal ini Kotler dalam Tjipjono 2000:146 menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya. Secara konsepsual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan seperti yang ditunjukan dalam gambar dibawah ini. Gambar 2.1 Konsep kepuasan pelanggan Sumber:Tjipjono, Fandy 1995, strategi pemasaran. Yogyakarta: Penerbit andi offset, p.28. Kotler dalam Tjipjono 2000:148 mengemukakan 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu: a. Sistem keluhan dan saran Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan costumer-oriented perlu memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para pelangganya untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. b. Survai kepuasan pelanggan Umumnya banyak penelitian kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan metode survai,baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi.melalui survai, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari pelanggan dan sekaligus memberi tanda signal positif bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap pelangganya. Tujuan Perusahaan PRODUK Nilai produk bagi pelanggan Kebutuhan dan keinginan pelanggan Harapan pelanggan terhadap produk Tingkat kepuasan pelanggan Pengukuran kepuasan pelanggan dari metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya. 1 Directly reported satisfaction : pengukuran dilakukan secara langsung melalui pertanyaan ungkapan seberapa puas pengguna layanan terhadap pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. 2 Derived dissatrisfaction : pertanyaan yang di ajukan menyangkut dua hal utama yakni besarnya harapan pelanggan terhadap atribut tertentu dan besarnya kinerja yang mereka rasakan. 3 Problem analysis: pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan penawaran perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan berbaikan. 4 Imporrtance-performence analysis: cara ini diungkapkan oleh martilla rrrrdan james dalam artikel yang mereka muat di jurnal of marketing bulan januarri 1977 yang berjudul “importance-performance analysis”. Dalam teknik ini responden diminta untuk meranking berbagai elemen atribut dari penawarran berdasarkan drajat pentingnya setiap elemen tersebut. Selain itu responden juga diminta meranking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemenatribut tersebut. c. Ghost shopping Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa orang gosh shopper untuk berperan atau bersikap sebagai pelangganpembeli potensial produk perusahaan dan pesaing. Lalu ghost shooper tersebut menyampaikan temuan-temuanya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengamalan mereka dalam membeli produk-produk tersebut. Selain itu ghost shopper juga dapat mengamati atau menilai cara perusahaan atau pesaingnya menjawab pertanyaan pelanggan dan mengenai setiap keluhan. d. Lost costumer analysis Metode ini unik. Perusahaan berusaha menghubungi para pelangganya yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok. Yang diharapakan adalah diperolehnya informasi penyebab terjadinya hal tersebut. Infrormasi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk mengambil kebijakan selanjutnya dalam rangka meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Gambar 2.2 Penyebab utama tidak terpenuhinya harapan pelanggan Sumber: mudie, peter and angela cottam 1993, The management and marketing of services. Oxford: Butterworth- Heinemann Ltd, p.223. Menurut Mudie dalam Tjipjono 2000:150 sesuai gambar 2.2 diatas adanya harapan yang tidak terpenuhi itu disebabkan oleh beberapa fakto diantaranya: pelanggan keliru mengkomunikasikan jasa yang diinginkan, kinerja karyawan perusahaan yang buruk, miskomunikasi penyediaan jasa oleh pesaing, pelanggan keliru menafsirkan signal harga, positioning, dll dan miskomunikasi penyediaan jasa oleh pesaing. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mengukur dan memantau kepuasan pelanggan, penulis menggunakan metode kedua dari kotler, yaitu survai kepuasan pelanggan. Survai kepuasan pelanggan dalam penelitian ini penulis menggunakan pedoman metode indeks kepuasan masyarakat sesuai keputusan KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003, dengan menggunakan pedoman tersebut Pelanggan keliru mengkomunikasikan jasa yang diinginkan Pelanggan keliru menafsirkan signal harga, positioning, dll Kinerja karyawan perusahaan jasa yang buruk Harapan tidak terpenuhi Miskomunikasi rekomendasi mulut ke mulut Mengkomunikasikan penyediaan jasa oleh pesaing akan sangat membantu peneliti untuk mencari nilai indeks kepuasan pada pengguna layanan UPT Perpustakaan Universitas jember. Survei Indeks Kepuasan Masyarakat IKM menurut KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003 diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat pada pengguna pelayanan publik pada suatu instansi dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan instansi secara berkala sebagai bahan untuk menetrapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjunya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran tentang kinerja prelayanan yang bersangkutan. Jadi dalam penilaian ini penulis menggunakan pedoman indeks kepuasan masyarakat KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003 sebagai acuan untuk memperoleh nilai indeks kepuasan sebagai gambaran tentang kepuasan pengguna layanan UPT Perpustakaan Universitas Jember. KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003 juga menjelaskan, Mengingat jenis pelayanan sangat beragam dengan sifat dan karakteristik yang berbeda, maka untuk memudahkan penyusunan indeks kepuasan masyarakat IKM unit pelayanan diperlukan pedoman umum yang digunakan sebagai acuan bagi instansi untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan di lingkungan instansi masing-masing. Oleh karena itu, penetapan unsur penilaian telah didahului dengan penelitian yang dilaksanakan atas kerja sama Kementrian PAN dengan BPS. Dari hasil penelitian diperoleh 48 empat puluh delapan unsur penting yang mencakup berbagai sektor layanan yang sangat bervariasi dan dari hasil pengujian akademisiilmiah diperoleh 14 empat belas unsur yang dapat diberlakukan untuk semua jenis pelayanan, untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat unit pelayanan. KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003 juga menjelaskan Maksud dan tujuan Pedoman Penyusunan Indeks kepuasan masyarakat dimaksudkan sebagai acuan Unit Pelayanan instansi pemerintah dalam menyusun indeks kepuasan masyarakat, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka penetapan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakakan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan. Pengertian Umum Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya. Dalam KEPMENPAN No.63KEPM.PAN72003 juga di jelaskan manfaat Dengan tersedianya data Indeks Kepuasan Masyarakat secara periodik, dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam penyelenggaraan pelayanan publik; b. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yang telah dilaksanakan oleh unit pelayanan publik secara periodik; c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu di ambil dan upaya yang perlu dilakukan. d. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil pelaksanaan pelayanan publik pada lingkungan Pemerintah Pusat dan Daerah: e. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkungan Pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan kinerja pelayanan; f. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan. Unsur Indeks Kepuasan Masyarakat Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam KEPMENPAN Nomor : 63KEPM.PAN72003, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, Valid dan reliabel sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut: a. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; b. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administrasi yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya; c. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan kepastian petugas yang memberikan pelayanan nama, jabatan serta kewenangan dan tanggung jawabnya; d. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku; e. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan; f. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikanmenyelesaikan pelayanan kepada masyarakat; g. Kesepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan; h. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golonganstatus masyarakat yang dilayani; i. Kesopanan dan keramahan pertugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepad masyarakat secara sopan dan ramah serta salling menghargai dan menghormati; j. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan; k. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan; l. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; m. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan; n. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggaraan pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenaga untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko- resiko yang diakibatkan dari pelaksanan pelayanan.

BAB 3. METODE PENELITIAN