Batu apung pumice adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya
disebut juga sebagian batuan gelas volkanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung berapi yang mengeluarkan materialnya ke
udara, kemudian mengalami transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang sangat
tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak berstruktur seluler akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya, dan pada umumya terdapat sebagai
bahan lepas atau fragmen – fragmen dalam reaksi gunung berapi. Sedangkan mineral – mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa,
obsidian, kristobalit dan tridimit. Batu apung diklasifikasikan beberapa jenis, yaitu: sub-areal, sub-aqueous, new ardante dan hasil endapan ulang redoposit.
Dengan pemanfaatan batu apung dalam membuat beton ringan diharapkan mampu menghasilkan suatu beton ringan dengan kekuatan yang baik dan dapat
dilihat penggunaan pada bangunan yang tepat dari jenis beton ringan tersebut. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul “Pemanfaatan Batu Apung Untuk
Pembuatan Beton Ringan” sebagai penelitian.
1.2 PERMASALAHAN
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu: a.
Apakah bisa batu apung dan tepung tapioka dijadikan bahan campuran dalam pembuatan beton ringan.
b. Memenuhi syarat atau tidak bahan campuran yang terdiri dari batu
apung dan tepung tapioka dalam pembuatan beton ringan.
1.3 BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu: a.
Menerangkan secara terperinci pembuatan beton ringan dengan memanfaatkan batu apung.
Universitas Sumatera Utara
b. Melakukan pengujian mekanik dan fisis pada sampel beton yang telah
dicetak. Pengujiannya meliputi : pengujian porositas, pengujian penyusutan, pengujian kuat tekan, pengujian kekerasan dan pengujian
impak.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah: a.
Untuk memanfaatkan batu apung yang dijadikan sebagai bahan alternatif pembuatan beton ringan dan diharapkan dapat memberi nilai ekonomis
bagi masyarakat. b.
Untuk mengetahui sifat fisik mekanik dari beton ringan yang divariasikan persenan komposisi semen dengan batu apung.
c. Untuk mencari optimasi penambahan batu apung dan pengaruh
penambahan batu apung sampai 50 pada campuran beton ringan.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah: a.
Hasil penelitian ini akan dapat memberi alternative konstruksi bangunan yang dapat mengurangi atau memanfaatkan batu apung dan diperoleh
beton dengan mutu yang baik dan lebih ekonomis. b.
Hasil penelitian ini akan menjadi sumber informasi tentang sifat mekanik dan fisis pada beton dengan memanfaatkan batu apung yang masing
dianggap kurang bermanfaat.
1.5 TEMPAT PENELITIAN
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri, Tanjung Morawa, Medan.
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan pada masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini mencakup latar belakang penelitian, batasan masalah
yang akan diteliti, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tempat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini membahas tentang landasan teori yang menjadi acuan untuk proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini membahas tentang peralatan dan bahan penelitian, diagram alir penelitian, prosedur penelitian, pengujian sampel.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa data yang diperoleh dari penelitian.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dan memberikan saran untuk penelitian yang lebih
lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA