Pengujian Sampel METODE PENELITIAN

3.4.7 Pengeringan

Pengeringan dilakukan di tempat dengan suhu kamar 27 o C dan terhindar dari sinar matahari karena penguapan rendah maka kelembabannya pun rendah sehingga dapat mengurangi kecepatan menguapnya air dari permukaan. Kecepatan pengeringan akan mengakibatkan sampel retak. Pengeringan dilakukan selama 28 hari.

3.5 Pengujian Sampel

Pengujian sampel yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : densitas, daya serap air, kuat tekan, kekerasan dan kuat impak.

3.5.1 Pengukuran Densitas

Pengujian densitas dilakukan untuk mengetahui besarnya densitas yang terdapat pada benda uji. Semakin besar densitas yang terdapat pada benda uji maka semakin rendah porositasnya. Pengujian densitas menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian dilakukan setelah beton dikeringkan selama 28 hari. Jumlah beton yang diuji terdiri dari : 3 buah beton dengan 10 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 20 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 30 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 40 batu apung, dan 3 buah beton dengan campuran 50 batu apung. Perlakuan yang sama dilakukan dalam pembuatan beton dengan menambahkan tepung tapioka. Pengujiannya dilakukan dengan menimbang massa benda kering dengan neraca analitis dan menghitung volume sampel dengan mengukur diameter dan tebal sampel dengan menggunakan jangka sorong, lalu dihitung densitasnya dengan menggunakan persamaan 2.1.

3.5.2 Pengukuran Daya Serap Air

Pengujian penyerapan air dilakukan untuk mengetahui persentase penyerapan air dari benda uji setelah direndam pada periode tertentu. Pengujian penyerapan air water absorbtion menggunakan benda uji Universitas Sumatera Utara berbentuk silinder. Pengujian dilakukan setelah beton dikeringkan selama 28 hari. Jumlah beton yang diuji terdiri dari : 3 buah beton dengan 10 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 20 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 30 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 40 batu apung, dan 3 buah beton dengan campuran 50 batu apung. Perlakuan yang sama dilakukan dalam pembuatan beton dengan menambahkan tepung tapioka. Pengujiannya dilakukan dengan menimbang massa kering dan kemudian direndam selama 24 jam lalu ditimbang massa basahnya dengan menggunakan neraca analitis. Kemudian dihitung daya serap airnya dengan menggunakan persamaan 2.2.

3.5.3 Pengujian Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan untuk mengetahui kuat tekan hancur benda uji. Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji berbentuk silinder. Pengujian dilakukan setelah beton dikeringkan selama 28 hari. Jumlah beton yang diuji terdiri dari : 3 buah beton dengan 10 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 20 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 30 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 40 batu apung, dan 3 buah beton dengan campuran 50 batu apung. Perlakuan yang sama dilakukan dalam pembuatan beton dengan menambahkan tepung tapioka. Pengujian tekanan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine kapasitas 5000 kg gambar 3.5. Sampel diukur diamaternya, sehingga dapat dihitung luas permukaannya. Jarum penunjuk pada alat daitur sehingga menunjukkan angka nol. Beban diletakkan di atas sampel yang berbentuk silinder sehingga pada alat tertera beban maksimal yang dapat ditahan benda sampai sampel retak. Kemudian dihitung kuat tekannya dengan menggunakan persamaan 2.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.5 Universal Testing Machine mengukur kuat tekan

3.5.4 Pengujian Kuat Impak

Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui besar energi yang diserap oleh spesimen per satuan luas. Pengujian kuat tekan menggunakan sampel berbentuk balok. Pengujian dilakukan setelah beton dikeringkan selama 28 hari. Jumlah beton yang diuji terdiri dari : 3 buah beton dengan 10 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 20 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 30 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 40 batu apung, dan 3 buah beton dengan campuran 50 batu apung. Perlakuan yang sama dilakukan dalam pembuatan beton dengan menambahkan tepung tapioka. Pengujian impak menggunakan alat Iberttest gambar 3.6. Pengujian impak bertujuan untuk mengetahui nilai pukul sampel yang diuji. Diukur lebar dan tinggi sampel dengan menggunakan jangka sorong, lalu dihitung luas benda uji. Sampel diletakkan pada dua tumpuan sehingga bagian yang ditekikdipukul terletak di tengah-tengah. Lalu ayunan dilepas dari kedudukan semula dan dibaca nilai impak pada skala penunjuk . Kemudian dihitung nilai impaknya dengan menggunakan persamaan 2.4. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6 alat Iberttest

3.5.5 Pengukuran Kekerasan

Kekerasan dapat juga didefinisikan sebagai ketahanan bahan terhadap penetrasi pada permukaan. Pengujian kekerasan menggunakan sampel berbentuk silinder. Pengujian dilakukan setelah beton dikeringkan selama 28 hari.. Jumlah beton yang diuji terdiri dari : 3 buah beton dengan 10 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 20 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 30 batu apung, 3 buah beton dengan campuran 40 batu apung, dan 3 buah beton dengan campuran 50 batu apung. Perlakuan yang sama dilakukan dalam pembuatan beton dengan menambahkan tepung tapioka. Pengujian kekerasan dilakukan dengan alat digital Equotip Hardness Tester, di mana hasil dapat langsung dibaca dan diperoleh dalam satuan HB Hardness of Brinnel. Masing-masing sampel diukur sampai tiga kali dan diambil rata-ratanya.. Nilai kekerasan diperoleh setelah diameter jejak diukur. Kekerasan menyatakan ketahanan suatu bahan. Pengukuran dilakukan seperti gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7 Pengukuran kekerasan Digital Equotip Hardness Tester Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA