Alat dan Bahan .1 Alat Diagran alir Penelitian Variabel Eksperimen .1 Variabel Penelitian Tanpa Tepung Tapioka Dengan Tepung Tapioka Prosedur Pembuatan Sampel .1 Pengeringan

Di dunia teknik, umumnya pengujian kekerasan menggunakan 4 macam metode pengujian kekerasan, yakni: Brinnel, Rockwell, Vickers dan Micro Hardness jarang sekali dipakai. Pengujian kekerasan yang dipakai pada penelitian ini adalah metode Brinnel. Pada metoda menurut Brinnel, sebuah peluru baja dikeraskan ditekankan pada permukaan benda uji yang licin dengan suatu gaya tertentu. Metode Brinnel tidak dapat dipakai untuk bahan-bahan yang sangat keras, oleh karena peluru baja yang dikeraskan itu terlalu banyak berubah bentuknya, yang memberikan hasil yang tidak dapat diandalkan. G.L.J Van Vliet, 1984

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Neraca Analitis 2. Ayakan 100 mesh 3. Mixer 4. Alat Penggiling 5. Alat uji kekuatan impak Iberttest 6. Alat uji kekerasan Equtip Hardness Tester 7. Alat uji tekan Universal Testing Machine 8. Jangka sorong 9. Alat pencetak 10. Cetakan berbentuk silinder dan balok

3.1.2 Bahan

Universitas Sumatera Utara 1. Batu apung Sungai 2. Semen Portland 3. Air 4. Pasir Sungai 5. Tepung Tapioka

3.2 Diagran alir Penelitian

Pembuatan sampel secara rinci diperlihatkan pada diagram alir di bawah ini. Batu Apung Penggilingan Pengayakan penimbangan pencampuran Batu apung 100 mesh, semen Portland, pasir 100 mesh pencetakan Batu apung 100 mesh, semen Portland, pasir 100 mesh, t. tapioka Universitas Sumatera Utara 3.3 Variabel Eksperimen 3.3.1 Variabel Penelitian Variabel pada penelitian ini antara lain:

a. Tanpa Tepung Tapioka

a. Komposisi semen dibuat sama, yaitu 20 dengan perbandingan semen dengan agregat pasir dan batu apung adalah 1 : 4 b. Variasi komposisi batu apung dari 10, 20, 30, 40 dan 50 dan variasi komposisi pasir dari 70, 60, 50, 40 dan 30.

b. Dengan Tepung Tapioka

a. Variasi komposisi tepung tapioka 2, 4, 6, 8 dan 10 dari berat semen. b. Variasi komposisi batu apung dari 10, 20, 30, 40 dan 50 dan variasi komposisi pasir dari 70, 60, 50, 40 dan 30. Hasil dan Pembahasan air pengujian kesimpulan Uji Mekanik kekerasan, kuat tekan, impak Universitas Sumatera Utara

3.3.2 Variabel Percobaan yang Diuji

a. Sifat Fisis - Porositas Porosity - Densitas Density b. Sifat Mekanik - Kuat Tekan Compressive - Kekerasan Hardness - Ketangguhan Impact 3.4 Prosedur Pembuatan Sampel 3.4.1 Pengeringan Batu apung yang masih basah dikeringkan sehingga batu apungnya menjadi kering dan lebih mudah dihancurkan. Gambar 3.1 Batu apung

3.4.2 Penggilingan

Batu apung yang sudah dikeringkan digiling dengan menggunakan alat crusibel sehingga menghasilkan butiran halus seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.

3.4.3 Pengayakan

Universitas Sumatera Utara Batu apung yang sudah halus diayak dengan menggunakan ayakan dengan jenis Retsch Tests Sieve A Smell 150 micron. Hasil pengayakan berupa serbuk halus dengan ukuran 100 mesh. Gambar 3.2 Serbuk halus batu apung

3.4.4 Penimbangan

Semua bahan ditimbang dengan menggunakan neraca analitis lampiran 1. a. Tanpa Tepung Tapioka Semen ditimbang sebesar 20 untuk semua sampel. Kemudian pasir dan batu apung ditimbang dari komposisi 1 sampai komposisi 5. Komposisi 1, 10 batu apung dan 70 pasir, komposisi 2, 20 batu apung dan 60 pasir, dan begitu seterusnya sampai komposisi 5.

b. Dengan Tepung Tapioka

Tepung tapioka dan semen ditimbang untuk komposisi masing-masing, komposisi 1 sampai komposisi 5 seperti pada lampiran 1. Kemudian pasir dan batu apung juga ditimbang dari komposisi 1 sampai komposisi 5. Komposisi 1, 10 batu apung dan 70 pasir, komposisi 2, 20 batu apung dan 60 pasir, dan begitu seterusnya sampai komposisi 5.

3.4.5 Pencampuran

a. Tanpa Tepung Tapioka

Universitas Sumatera Utara Pencampuran dilakukan untuk tiap-tiap komposisi mulai dari komposisi 1 sampai komposisi 5. Semen + batu apung + pasir diaduk sampai homogen dan ditambahkan air secukupnya. b. Dengan Tepung Tapioka Pencampuran dilakukan untuk tiap-tiap komposisi mulai dari komposisi 1 sampai komposisi 5. Semen + tepung tapioka + batu apung + pasir diaduk sampai homogen dan ditambahkan air secukupnya.

3.4.6 Pembentukan Sampel

Bahan yang telah dicampur dituang ke dalam dua jenis cetakan, yaitu: 1. Cetakan yang berbentuk silinder dengan diameter 5 cm sebanyak 3 buah untuk masing-masing sampel. Bentuk ini digunakan untuk pengujian kuat tekan, kekerasan, densitas dan daya serap air. Gambar 3.3 sampel silinder 2. Cetakan yang kedua berbentuk balok dengan panjang 8 cm dan lebar 2,35 cm dan tinggi 2 cm, digunakan untuk pengujian impak. Gambar 3.4 Sampel balok Universitas Sumatera Utara

3.4.7 Pengeringan

Pengeringan dilakukan di tempat dengan suhu kamar 27 o C dan terhindar dari sinar matahari karena penguapan rendah maka kelembabannya pun rendah sehingga dapat mengurangi kecepatan menguapnya air dari permukaan. Kecepatan pengeringan akan mengakibatkan sampel retak. Pengeringan dilakukan selama 28 hari.

3.5 Pengujian Sampel