Grafik Komposisi Bahan -vs- Daya Serap Air
Gambar 4.3 Grafik penyerapan air pada beton ringan terhadap variasi persentasi batu apung
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi batu apung berbanding lurus dengan penyerapan air pada beton, semakin bertambah variasi batu apung maka
penyerapan air dari beton semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan batu apung lebih ringan dari pasir, maka batu apung cenderung tidak padat dan berongga sehingga
daya serap airnya pun semakin besar. Pengujian penyerapan air ini dilakukan setelah beton mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Nilai serapan air beton untuk
variasi komposisi 10, 20, 30, 40, dan 50 batu apung dari massa pasir, berturut-turut adalah 9,3, 12,8, 13,87, 15,97, dan 18,51.
b. Dengan Tepung Tapioka Tabel 4.4 Data hasil Pengujian daya serap air
No. Variasi Campuran
mb gr
mk gr
Mb-mk gr
Daya Serap
Air Rata-
rata B.apung
Pasir Semen
T.tpk
1. 80
20 99,0
97,5 98,0
92,0 92,5
91,5 7,0
5,0 6,5
7,60 5,40
7,10 6,70
2. 10
70 18
2 100,0
102,0 101,0
93,5 93,0
94,0 6,5
9,0 7,0
6,95 9,67
7,44 7,92
3. 20
60 16
4 101,0
102,0 92,5
91,5 8,5
10,5 9,18
11,47 10,14
Universitas Sumatera Utara
101,0 92,0
9,0 9,78
4. 30
50 14
6 103,0
102,5 103,0
91,5 90,5
91,0 11,5
12,0 12,0
12,56 13,25
13,18 12,99
5. 40
40 12
8 105,0
106,0 105,5
92,0 93,0
92,5 13,0
13,0 13,0
14,13 13,97
14,05 14,05
6. 50
30 10
10 106,5
106,0 107,0
91,5 91,0
92,0 15,0
15,0 15,0
16,39 16,48
16,30 16,39
Dari tabel 4.4 maka dapat dibuat grafik hubungan antara nilai daya serap air terhadap perubahan komposisi bahan seperti gambar dibawah ini.
Grafik Komposisi Bahan -vs- Daya Serap Air
Gambar 4.4 Grafik penyerapan air pada beton ringan terhadap variasi persentasi batu apung dan tepung tapioka
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi batu apung dan tepung tapioka berbanding lurus dengan penyerapan air pada beton, semakin bertambah variasi batu
apung dan tepung tapioka maka penyerapan air dari beton semakin meningkat. Hal tersebut dikarenakan batu apung lebih ringan dari pasir, maka batu apung cenderung
tidak padat dan berongga. Dan dengan adanya penambahan tepung tapioka sebagai pengganti sebagian semen, maka beton pun semakin ringan. Ini disebabkan karena
tepung tapioka lebih ringan daripada semen. Pengujian penyerapan air ini dilakukan setelah beton mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Nilai serapan air beton
untuk variasi komposisi 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 batu apung dari massa
Universitas Sumatera Utara
pasir dan untuk variasi komposisi 0, 2, 4, 6, 8 dan 10 tepung tapioka dari massa semen, berturut-turut adalah 6,7, 7,92, 10,14, 12,99, 14,05, dan
16,39.
4.1.3 Pengujian Kuat Tekan a. Tanpa Tepung Tapioka
Tabel 4.5 Data hasil pengujian kuat tekan No.
Variasi Campuran d
cm Luas
cm
2
Beban Maks
kgf Gaya
Tekan N
Kuat Tekan
MPa
Rata-rata MPa
B.apung Pasir Semen
1. 80
20 5,1
5,1 5,1
20,42 20,42
20,42 2600
2650 2525
25480 25970
24745 12,49
12,73 12,13
12,45
2. 10
70 20
5,1 5,1
5,1 20,42
20,42 20,42
2500 2400
2415 24500
23520 23667
12,01 11,50
11,60 11,70
3. 20
60 20
5,1 5,1
5,1 20,42
20,42 20,42
2385 2400
2395 23373
23520 23471
11,44 11,51
11,50 11,48
4. 30
50 20
5,1 5,1
5,1 20,42
20,42 20,42
1905 1905
1900 18669
19110 18620
9,14 9,36
9,11 9,20
5. 40
40 20
5,1 5,1
5,1 20,42
20,42 20,42
1830 1870
1810 17934
18326 17738
8,68 8,97
8,68 8,78
6. 50
30 20
5,1 5,1
5,1 20,42
20,42 20,42
1760 1750
1775 17248
17150 17395
8,45 8,39
8,52 8,45
Dari tabel 4.5 maka dapat dibuat grafik hubungan antara nilai kuat tekan terhadap perubahan komposisi bahan seperti gambar dibawah ini
Universitas Sumatera Utara
Grafik Komposisi Bahan -vs- Kuat Tekan
Gambar 4.5 Grafik kuat tekan beton ringan terhadap variasi persentasi batu apung
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa variasi batu apung berbanding terbalik dengan kuat tekan beton ringan, semakin bertambah variasi batu apung maka kuat
tekan dari beton ringan semakin menurun. Hal tersebut disebabkan batu apung hanya bersifat sebagai bahan pengisi, sehingga daya ikat semen semakin berkurang.
Pengujian kuat tekan ini dilakukan setelah beton ringan mengalami masa pengeringan selama 28 hari. Pengujian kuat tekan ini dilakukan setelah beton mengalami masa
pengeringan selama 28 hari. Kuat tekan beton untuk variasi komposisi 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 batu apung dari massa pasir, berturut-turut adalah 12,45Mpa,
11,67 MPa, 11,48 MPa, 9,2 MPa, 8,78 MPa dan 8,45 Mpa.
b. Dengan Tepung Tapioka Tabel 4.6 Data hasil pengujian kuat tekan