Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Dalam menjalankan praktek kedokteran gigi, seringkali dokter gigi dihadapkan pada masalah rasa sakit orofasial yang dicetuskan kedalam bentuk rasa sakit gigi berdenyut yang hebat odontalgia pada pasiennya. Rasa sakit orofasial ini sulit untuk mendiagnosanya, karena banyak kondisi-kondisi lokal maupun sistemik yang dapat berperan menimbulkannya. Akhirnya, perawatan yang diberikan dokter gigi tidak tepat dan rasional. 1 Berbagai aspek lokal dalam mulut yang dapat menimbulkan gejala odontalgia meliputi kelainan pada gigi geligi, seperti gigi dengan kelainan pulpa, kelainan periodontal, kelainan pada daerah periapikal dan kelainan erupsi gigi pada molar tiga. Sedangkan aspek sistemik yang dapat berperan mencetuskan gejala odontalgia adalah dari perjalanan penyakit sistemik. Salah satunya adalah komplikasi dari penyakit herpes zoster yang mengenai nervus trigeminus cabang ke dua dan tiga. Komplikasi dari herpes zoster ini lebih dikenal dengan istilah Postherpetic neuralgia PHN. 1,2,3 Postherpetic Neuralgia merupakan nyeri neuropatik yang insidennya bervariasi antara 9-15. Nyeri yang menetap meningkat seiring dengan bertambahnya usia, nyeri jarang terjadi pada pasien dengan usia dibawah 40 tahun, tetapi meningkat 50 pada usia 60 tahun dan 75 pada usia diatas 75 tahun. Nyeri umumnya diekspresikan sebagai sensasi terbakar burning, tertusuk-tusuk shooting atau gatal itching, bahkan yang lebih berat lagi allodinia rabaan atau hembusan 1 Universitas Sumatera Utara angin dirasakan sebagai nyeri dan hiperalgesia sensasi nyeri yang dirasakan berlipat ganda. Virus ini biasanya reaktifasi sekali seumur hidup, dengan kurang dari 5 pasien yang mengalami serangan kedua. 1,2,4-9 RSCM 1998-2001 ditemukan Postherpetic Neuralgia pada 13 pasien berumur kurang dari 45 tahun dan 31 orang pasien berumur lebih dari 45 tahun. 2 Pada tahun 2002, Opstelten, dkk melaporkan bahwa sebesar 6,5 dari 837 pasien HZ beresiko mengalami Postherpetic Neuralgia satu bulan setelah dimulainya erupsi HZ akut dan 11,7 pada pasien berusia diatas 55 tahun. 10 Oxman, dkk 2005 juga melaporkan bahwa dari 957 pasien HZ terdapat 107 kasus Postherpetic Neuralgia. 11 Postherpetic Neuralgia dapat menimbulkan masalah baru akibat ketidakmampuan, depresi dan terisolasi secara sosial serta menurunkan kualitas hidup, maka orang yang mengalaminya dapat menjadi lebih rentan terhadap stress emosional. 2 Postherpetic Neuralgia yang dilaporkan oleh peneliti-peneliti diatas dan oleh peneliti lainnya adalah Postherpetic Neuralgia yang terjadi setelah menderita Herpes zoster, sedangkan laporan Postherpetic Neuralgia setelah menderita Herpes zoster oris sangat jarang. Pada skripsi ini penulis akan membahas lebih lanjut tentang Postherpetic Neuralgia setelah menderita Herpes zoster oris. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah