b. Melatih dan Membimbing Kader
Bidan melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan, serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya, mencakup :
1. Mengkaji kebutuhan pelatihan dan bimbingan bagi kader, dukun bayi, serta
pesertadidik. 2.
Menyusun rencana pelatihan dan bimbingan sesuai dengan hasil pengkajian. 3.
Menyiapkan alat bantu mengajar audio visual aids, AVA dan bahan untuk keperluan pelatihan dan bimbingan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4. Melaksanakan pelatihan untuk dukun bayi dan kader sesuai dengan rencana yang
telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait. 5.
Membimbing peserta didik kebidanan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya. 6.
Menilai hasil pelatihan dan bimbingan yang telah diberikan. 7.
Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan. 8.
Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan serta bimbingan secara sistematis dan lengkap.
4. Peran Sebagai PenelitiInvestigator
Berdasarkan peran bidan seperti yang dikemukakan di atas, maka fungsi bidan adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan. 2. Menyusun rencana kerja pelatihan.
3. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.PP IBI,2001
Universitas Sumatera Utara
B. PROMOSI KESEHATAN
Promosi Kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi
yaitu sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni Promosi kesehatan merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Menurut WHO defenisi promosi
kesehatan yaitu “Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and improve, their health.To reach a state of complete physical,mental,and social,
well-being,a individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy needs,and to change or cople with the environment.’’ Jadi dapat disimpulkan bahwa
promosi kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Visi umum promosi kesehatan tidak terlepas dari Undang-Undang Kesehatan No 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu meningkatkan derajat kesehatan bak fisik, mental dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.
Misi promosi kesehatan secara umum dapat dirumuskan menjadi 3 butir, yaitu : a.
Advokat Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-upaya agar para pen\mbuat
keputusan mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu didukung melalui kebijakan politik.
b. Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sector yang terkait dengan kesehatan.Dalam melaksanakan program-
program kesehatan perlu kerja sama dengan program lain di lingkungan kesehatan maupun sector lain yang terkait.
Universitas Sumatera Utara
c. Memampukan
Memberikan kemampuan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.Hal
ini berarti masyarakat diberikan keterampilan agar mereka mandiri di bidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.
Ruang lingkup promosi kesehatan mencakup : 1.
Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan yang mencakup pendidikan kesehatan yang penekanannya pada perubahan prilaku.
2. Promosi kesehatan mencakup pemasaran social yang penekanannya pada
pengenalan produk melalui kampanye. 3.
Promosi kesehatan adalah upaya penyuluhan yang tekanannya pada pengenalan penyebaran informasi.
4. Promosi kesehatan merupakan upaya penigkatan yang penekanannya
pada upaya pemeliharaan dan kesehatan. Strategi dari promosi kesehatan dapat dilakukan yaitu :
1. Strategi global yaitu advokasi,dukungan social,dan pemberdayaan
masyarakat. 2.
Strategi berdasarkan Piagam Ottawa dikelompokkan menjadi lima bagian yaitu
a. Kebijakan berwawasan kesehatan
b. Lingkungan yang mendukung
c. Berorientasi pelayanan kesehatan
d. Keterampilan individu
Universitas Sumatera Utara
e. Gerakan masyarakat
Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam tiga kelompok sasaran yaitu : 1.
Sasaran Primer Primary Target Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala upaya promosi
kesehatan. 2.
Sasaran Sekunder Secondary Target Para tokoh masyarakat,tokoh agama,tokoh adapt dan sebagainya
3. Sasaran Tersier Tertiary Target
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat pusat maupun daerah. Notoadmojo,2003
C. REMAJA
Remaja adalah periode perkembangan selama dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, biasa antara usia 13 dan 20 tahun
Potter, 2005,. Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono 2004 masa permulaan remaja adalah
suatu masa saat perkembangan fisik dan intelektual berkembang sangat cepat. Pertengahan masa remaja adalah masa yang lebih stabil untuk menyesuaikan diri dan
berintegrasi dengan perubahan permulaan remaja, kira-kira umur 14 tahun sampai umur 16 tahun remaja akhir kira-kira berumur 18 tahun sampai 20 tahun ditandai dengan
transisi untuk mulai menjadi dewasa. Masa remaja adalah usia diantara masa anak-anak dan dewasa yang secara biologis yaitu antara umur 10-19 tahun Lewellyn Jones, 2005,.
Perubahan-perubahan fisik yang dialami remaja yaitu: 1.
Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera 2.
Perubahan spesifik seks, seperti perubahan bahu dan lebar pinggul
Universitas Sumatera Utara
3. Perubahan distribusi otot dan lemak
4. Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder Potter, 2005.
Tahap Perkembangan Remaja yaitu : 1. Remaja awal
Seorang remaja pada tahap mi masih terheran-heran akan perubahan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan yang mdnyertai perubahan itu.
Mereka mengembangkan pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
2. Remaja Madya Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan kawan-kawan. Ia senang kalau banyak
teman yang menyukainya. Ada kecenderungan “narcistic” yaitu mencintai din sendiri, dengan menyukai teman-teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan
dirinya. Selain itu ia berada dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana peka atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau
pesimis, idealis atau matrealis dan sebagainya. 3. Remaja Akhir
Tahap ini adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan ditandai dengan pencapaian lima hal dibawah ini :
a. Minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek.
b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatun dengan orang-orang lain dan
pengalaman-pengalaman baru. c.
Terbentuk idetitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d.
Egosentrisme diganti dengan kescimbangan antara kepentingan din sendiri dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
e. Tumbuh dinding yang memisahkan diri pribadinya private self dan masyarakat
umum the public. Sarwono,2008
Tugas perkembangan remaja menurut Havighurst dalam Ganuarsa 1991 antara lain
a. Memperluas huhungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lcbih dewasa
dengan kawan remaja, baik laki-laki maupun perempuan b.
Memperoleh peranan social c.
Menerima kebutuhannya dan menggunakan secara efektif d.
Memperoleh kebebasan emosional dan orangtua dan dewasa lainny e.
Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri f.
Memilih dan mempesiapkan lapangan pekerjaan mernpersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
g. Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup www.psikologi remaja
com,2009
Pada saat gadis dilahirkan, banyak sel telur berisi cairan yang dinamai folikel. Satu dianatar dua hormon itu bertugas mempengaruhi folikel dengan merangsang
pertumbuhan, sehingga diberinama hormon perangsang folikel. Pada mulanya folikel yang tumbuh sedikit. Sementara itu sel-sel yang mengelilinginya membuat hormon
sendiri yang disebut esterogon. Hormon inilah yang membuat seorang anak perempuan menjadi wanita setelah remaja, menurut usia rata-rata terjadilah tahap-tahap perubahan
pada remaja, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
9-10 tahun : Tulang pinggul mulai tumbuh ke bentuk yang khas untuk pinggul
wanita, lemak mulai tertimbun, membentuk garis-garis tubuh yang khas pada wanita, puting susu mulai tumbuh.
10-11 tahun : puting susu semakin membesar
12-13 tahun : lingkaran disekitar putting susu mulai terbentuk
12-14 tahun : payudara berkembang lebih lanjut, dan putingnya semakin
menghitam 15-17 tahun
: lemak disekitar pinggul dan payudara semakin tebal
Lewellyn Jones, 2008
D. SADARI
SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Ini adalah pemeriksaan, yang mudah dilakukan oleh setiap wanita untuk mencapai benjolan atau kelainan lainnya. Dengan
posisi tegak menghadap kaca dan berbaring dilakukan pengamatan dan perabaan payudara secara sistematis. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan secara rutin setelah
haid sekitar 1 minggu dari hari terakhir haid. Bila sudah menopause pemeriksaan payudara sendiri dilakukan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Jika ditemukan
benjolan di payudara segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tujuan utama SADARI adalah menemukan kanker dalam stadium dini sehingga
pengobatannya menjadi lebih baik. Ternyata 75-85 keganasan payudara ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri Dalimartha , 2004.
SADARI harus dilakukan setiap bulan karena telah banyak bukti bahwa kanker payudara ditemukan wanita sendiri secara kebetulan atau pada waktu meraba
payudaranya sendiri.Wanita- wanita yang sudah berpengalaman dalam memeriksa
Universitas Sumatera Utara
payudaranya sendiri dapat meraba benjolan-benjolan kecil dengan garis tangan yang kurang dari satu sentimeter.Dengan demikian jika benjolan ini ternyata ganas dapat
diobati dalam stadium dini.Namun ada juga yang tidak berani menyentuh atau meraba bagian-bagian tertentu dari payudaranya.Mereka akan mendapat masalah pada saat
memeriksa payudaranya sendiri.Mereka segan melakukan ini karena takut menemukan sesuatu.Padahal pemeriksaan sendiri itu penting dilakukan secara teratur,ini merupakan
bentuk tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.Wibisono,2009 Menurut Edi Sigar 2005. pemeriksaan payudara sendiri dianjurkan pada setiap
wanita dan pada usia tertentu: a.
Wanita berusia antara 35-40, bertujuan untuk menetapkan keadaan payudara yang normal.
b. Wanita usia 40-49, diwajibkan menjalani pemeriksaan dokter setiap tahun secara
manual dan setiap dua tahun diperiksa dengan menggunakan mamogram. c.
Wanita setelah usia 50, harus menjalani pemeriksaan payudara secara manual dan dengan mamografi setiap tahun.
Ada beberapa cara untuk mengenali gejala-gejala tertentu pada payudara yaitu seperti dalam label berikut:
Gejala Utama Gejala Lainnya
Hal yang perlu dipertimbangkan
Penyebab serta tindakan yang hams diambil
Lunak dan Apakah terjadi kehamilan? Rasa sakit mungkin
Bengkak Apakah gejala itu muncul
timbul akibat sebelum haid dan setelah
perubahan hormonal. haid tidak menunjukkan
Konsultasikan ke
Universitas Sumatera Utara
gejala? dokter jika gejala itu
bertahan lama. Benjolan di
Apakah ada luka Benjolan itu tidak
Payudara dipayudara? Apakah
berbahaya tetapi gejala itu muncul sebelum
sebaiknya haid dan setelah haid tidak konsultasikan
menjolan lagi? Apakah kedokter. Benjolan
benjolan itu mempunyai yang keras dan tetap
sifat lunak dan mudah disatu tempat
berpindah? menunjukkan gejala
adanya tumor Payudara
Apakah ada perubahan Konsultasi kedokter
berlesung dan lainnya seperti putting
untuk mengantisipasi Berkerut
menjadi lunak dan tidak terjadinya kanker
tegang lagi? Keluar cairan
Apakah cairan itu sejperti Cairan kental yang
susu? Apakah terjadi . kehamilan? Apakah haid
kemudian berkerak masih wajar.
sudah berhenti? Apakah Konsultasikan
ada darah pada cairan? kedokter jika produksi
Apakah sudah selesai air susu ibu berlebihan
Universitas Sumatera Utara
menyusui? atau ada darah pada
cairan Payudara
Permukaan Apakah gejala itu muncul
Konsultasi kedokter membengkak
kulit kemera- secara tiba-tiba?
untuk mengantisipasi merahan serta
terjadinya kanker dan berbintik
infeksi. Cara melakukan SADARI adalah sebagai berikut:
1. Posisi berdiri a.
Pada tahap awal, semua pakaian diatas, lalu berdiri didepan cermin dengan posisi kedua tangan lurus ke bawah. Perhatikan seluruh bagian kedua payudara dengan
seksama. b.
Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak, baik bentuk maupun ukuran payudara. Hanya wanita yang bersangkutan yang lebih memahami jika ada perubahan bentuk
maupun ukuran pada payudaranya. c.
Angkat kedua tangan keatas hingga lurus. Perhatikan kembali seluruh bagian payudara. Pastikan ada tidaknya perubahan yang tampak, seperti adanya tarikan
disekitar payudara atu adanya kerutan dikulit payudara. d.
Pijat atau tekan secara perlahan-lahan payudara sebelah kiri tepat disekitar putting susu dengan tangan kanan, sedangkan payudara sebelah kanan dengan tangan kiri.
2. Posisi Berbaring a.
Letakkan bantal di bawah bahu atau di bawah punggung untuk mempermudah pemeriksaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Letakkan tangan kanan dibawah kepala dan tangan kiri meraba sambil menekan
perlahan-lahan payudara sebelah kanan. Begitu pula sebaliknya, letakkan tangan kiri dibawah kepala dan periksa payudara kiri dengan tangan kanan.
c. Lakukan perabaan dan gerakan memutar disertai tekanan secara perlahan-lahan.
Gunakan tiga ujung jari telunjuk, jari tengah dan jari manis untuk meraba Mardiana, 2007.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. KERANGKA KONSEP
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka konsep
akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penemuan dengan teori Nur Salam, 2003
Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana, peran sebagai pengelola, peran sebagai pendidik, peran sebagai peneliti. Menyadari begitu
pentingnya peran bidan tersebut dalam memberikan motivasi kepada remaja maka kerangka konsep penelitian yang berjudul Peran Bidan dalam Memberikan Promosi
Kesehatan kepada Remaja tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri di Kecamatan Lubuk Pakam tahun 2008.
Peran Bidan Dalam Memberikan Promosi
Kesehatan Kepada Remaja
Pemeriksaan payudara sendiri
Universitas Sumatera Utara
C. DEFENISI OPERASIONAL
VARIABEL DEFENISI
OPERASIONAL ALAT UKUR HASIL UKUR
SKALA
Peran bidan Suatu
Quesioner Baik apabila
Ordinal dalam
konseptindakan dengan cara
responden memberikan
yang diberikan ukur
menjawab benar motivasi
bidan yaitu menggunakan
16-20pertanyaan kepada remaja
dengan skala Guttman dari 20 item
memberikan pendidikan pada
soal75 Cukup apabila
remaja tentang responden
pemeriksaan menjawab benar
payudara sendiri. 12-15pertanyaan
dari 20 item soal60-75
Kurang apabila responden
menjawab benar pertanyaan 1-10
pertanyaan dari 20 soal item60
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui peran bidan dalam memberikan promosi kesehatan kepada remaja tentang pemeriksaan payudara sendiri di
Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau yang di teliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008
sebanyak 40orang bidan.
2.Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang jumlahnya ditetapkan berdasarkan populasi yang dapat mewakili populasi untuk dijadikan sumber informasi. Teknik
pengambilan sample menggunakan teknik nonprobabilitysamples yaitu sampling jenuh total sampling.Dengan jumlah sample 40 orang bidan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Peneliian ini dilakukan di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara