Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

(1)

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN LUBUK PAKAM TAHUN 2008.

Nama : Nur Adha Pane NIM : 075102060

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

(dr. Letta S. Lintang, SpOG) NIP. 140 337 086


(3)

LEMBAR PERNYATAAN

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN LUBUK PAKAM

TAHUN 2008.

KARYA TULIS ILMIAH

Dengan ini saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam Karya Tulis Ilmiah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2008 Yang Menyatakan,


(4)

Judul : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008 Peneliti : Nur Adha Pane

Program Studi : D-IV Kebidanan Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia paling tinggi di Kawasan Asia Tenggara yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, komplikasi abortus, infeksi, partus lama, serta penyebab lain yang sebenarnya dapat dikurangi dengan melakukan persalinan pada tenaga bidan yang terlatih sesuai standar Asuhan Persalinan Normal (APN).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan APN Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam. Desain penelitian bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh bidan praktek swasta yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam sebanyak 48 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel (total sampling).

Dari hasil penelitian sebagian besar responden berumur 41-50 tahun, berpendidikan D-III Kebidanan, dan lama bekerja antara 11-20 tahun. Sebagian besar bidan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam kategori kurang, dan hanya 8,3% yang melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik.

Kepada bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam agar mengikuti prosedur Asuhan Persalinan Normal sesuai standar yang ditetapkan (60 langkah), agar dalam melakukan asuhan persalinan dapat mendeteksi komplikasi persalinan yang terjadi sejak dini.

Kata kunci: Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal, Bidan Praktek Swasta.


(5)

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008”.

Penulis menyadari bahwa segala sesuatu yang tertulis dalam karya tulis ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan yang disebabkan masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, setiap kritik dan saran sangat diperlukan penulis untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH, selaku Dekan D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Murniati Manik, MSc, Sp.KK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Letta S. Lintang SpOG, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Kepala Dinas Kesehatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengambil data-data di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

5. Seluruh staf D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan kepada penulis selama pendidikan.


(6)

6. Kedua orang tua, mertua, suami dan anak serta seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil dan do’a serta semangat belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.

7. Teman-teman D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Semoga jasa dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT, Amin

Medan, Juni 2008 Penulis


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Pertanyaan Penelitian ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN ... 4

2.1. Pengertian ... 4

2.2. Tujuan ... 5

2.3. Langkah-langkah APN ... 7

2.4. Kala Satu Persalinan ... 11

2.5. Kala Dua Persalinan ... 12

2.6. Kala Tiga Persalinan ... 14

2.7. Kala Empat Persalinan ... 15

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN ... 18

3.1. Kerangka Konseptual ... 18

3.2. Defenisi Konseptual ... 18


(8)

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 20

4.1. Desain Penelitian... 20

4.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20

4.3. Lokasi Penelitian ... 20

4.4. Pertimbangan Etik ... 20

4.5. Instrumen Penelitian ... 21

4.6. Pengumpulan Data ... 23

4.7. Pengolahan Data ... 24

4.8. Analisa Data... 24

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 26

5.1. Hasil Penelitian ... 26

5.1.1. Karakteristik Responden ... 26

5.1.2. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN)... 28

5.2. Pembahasan ... 28

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 32

6.1. Kesimpulan ... 32

6.2. Saran ... 32 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta Berdasarkan Umur di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun

2008... 26 Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta

Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Lubuk Pakam

Tahun 2008 ... 27 Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta

Berdasarkan Lama Bekerja di Kecamatan Lubuk Pakam

Tahun 2008 ... 28 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Asuhan Persalinan

Normal (APN) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008... 28


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Time Table Lampiran 2. Biaya Penelitian

Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Kuesioner Penelitian

Lampiran 5. Data Hasil Ujicoba Kuesioner Lampiran 6. Master Data Penelitian

Lampiran 7. Identitas Responden Lampiran 8. Output SPSS

Lampiran 9. Persetujuan Penelitian Dari Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Surat Batasan Penelitian Lampiran 11. Lembar Konsultasi


(11)

Judul : Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008 Peneliti : Nur Adha Pane

Program Studi : D-IV Kebidanan Tahun Akademik : 2007 / 2008

Abstrak

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia paling tinggi di Kawasan Asia Tenggara yaitu 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan, eklampsia, komplikasi abortus, infeksi, partus lama, serta penyebab lain yang sebenarnya dapat dikurangi dengan melakukan persalinan pada tenaga bidan yang terlatih sesuai standar Asuhan Persalinan Normal (APN).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan APN Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam. Desain penelitian bersifat deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh bidan praktek swasta yang ada di Kecamatan Lubuk Pakam sebanyak 48 orang, dan seluruhnya dijadikan sampel (total sampling).

Dari hasil penelitian sebagian besar responden berumur 41-50 tahun, berpendidikan D-III Kebidanan, dan lama bekerja antara 11-20 tahun. Sebagian besar bidan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam kategori kurang, dan hanya 8,3% yang melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik.

Kepada bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam agar mengikuti prosedur Asuhan Persalinan Normal sesuai standar yang ditetapkan (60 langkah), agar dalam melakukan asuhan persalinan dapat mendeteksi komplikasi persalinan yang terjadi sejak dini.

Kata kunci: Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal, Bidan Praktek Swasta.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Data dunia menunjukkan sekitar 1.600 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan persalinan. Secara kasat mata kematian itu memang tidak terasa. Kalau jumlah desa di seluruh Indonesia ada 65.000, hanya ada satu kematian ibu bersalin tiap tiga atau empat tahun sekali di satu desa. Akibatnya seringkali hal ini dianggap wajar dan kurang mendapat perhatian.

Dalam hitungan epidemiologis, prevalensi atau Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 334 per 100.000 kelahiran hidup (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 1997). Angka ini tertinggi di kawasan ASEAN. Sebagai perbandingan, AKI Malaysia 34 per 100.000 kelahiran hidup, sedang Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah ibu meninggal saat melahirkan per minggu di Indonesia setara dengan jumlah korban jatuhnya sebuah jumbo jet, sekitar 350 orang atau 18.000 orang per tahun. (Cholil, 2001)

Angka kematian ibu atau AKI di Indonesia termasuk tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Data tahun 2005 menunjukkan AKI Indonesia sebesar 262 per 100.000 kelahiran hidup, Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup, Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKI di Vietnam tahun 2002 lebih kecil dibanding Indonesia yaitu 95 per 100.000 kelahiran hidup. (Moedjiono, 2007)

Berdasarkan Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2006 menunjukkan bahwa AKI di Sumatera Utara pada 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan


(13)

kecenderungan penurunan. Pada tahun 2002 terdapat 360/100.000 kelahiran hidup (KH), tahun 2003 turun menjadi 345/100.000 kelahiran hidup, tahun 2004 menurun menjadi 330/100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 menurun menjadi 315/100.000 kelahiran hidup dan tahun 2006 tetap 215/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Propsu, 2007).

Menurut paket informasi Program Safe Motherhood di Indonesia yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan (2002), penyebab tertinggi kematian ibu adalah perdarahan, yaitu sebesar 45,2 persen (SKRT, 1995). Penyebab lain adalah eklampsia, komplikasi abortus, infeksi, proses persalinan terlalu lama, serta penyebab lain.

Di negara miskin, sekitar 25-50 persen kematian perempuan usia subur disebabkan oleh masalah terkait kehamilan, persalinan, dan nifas. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan di seluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya setiap menit ada satu perempuan meninggal. Padahal lebih dari 50 persen kematian itu bisa dicegah dengan teknologi yang ada dengan biaya relatif rendah.

Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan menjelaskan bahwa pemerintah punya target untuk menurunkan AKI menjadi 150 per 100 ribu kelahiran hidup. Oleh karenanya, pemerintah sangat mendukung upaya penekanan kedua hal itu lewat program membuat persalinan sehat (MPS). Program tersebut menekankan agar setiap persalinan ditangani tenaga terlatih. Untuk itu MNH tengah mengupayakan program pelatihan para bidan dan ibu-ibu hamil. Jika bidan kompeten dalam bidangnya, sedikitnya 50 persen perdarahan akibat melahirkan


(14)

bisa dicegah. Pelatihan ini dengan adanya Asuhan Persalinan Normal (APN) bagi para bidan.

Berdasarkan data IBI Sumatera Utara, jumlah bidan yang menjadi anggota IBI sebanyak 7.025 orang, yang telah mengikuti pelatihan APN sebanyak 1.269 dengan rincian: pada tahun 2006 sebanyak 670 orang, tahun 2007 sebanyak 369 orang, sedangkan sampai dengan bulan Mei 2008 tercatat sebanyak 230 orang (IBI Sumut, 2008).

Dari data IBI Kabupaten Deli Serdang, jumlah bidan pada tahun 2007 sebanyak 680 orang, sedangkan yang sudah mengikuti pelatihan APN sebesar 348 orang. Di Kecamatan Lubuk Pakam jumlah bidan praktek swasta sebanyak 48 orang, sedangkan yang telah mengikuti pelatihan APN hanya 15 orang.

Sejak pelatihan APN, bidan menjadi jauh lebih hati-hati. Jika dalam pemeriksaan ANC ketahuan bayi sungsang atau kira-kira ada penyulit ibu diberitahu. Tahapan APN membuat bidan-bidan bekerja efisien sehingga tidak perlu bantuan orang lain. (Rahayu, 2001).

Menurut Walujani (2001) temuan di lapangan menunjukkan, APN bisa menurunkan kejadian perdarahan pasca persalinan. Oleh karena itu sebagaimana aspirasi mereka yang terlibat dalam upaya penurunan AKI, seyogianya Depkes menetapkan APN menjadi standar kemampuan profesi bagi bidan untuk bisa berpraktik.

Dari hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan di 10 bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam menunjukkan bahwa 8 orang (80%) bidan belum melaksanakan asuhan persalinan dengan baik.


(15)

1.2 Pertanyaan Penelitian

Apakah bidan-bidan khususnya di Kecamatan Lubuk Pakam telah melakukan pertolongan persalinan berdasarkan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) Tahun 2008.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi BPS di Kecamatan Lubuk Pakam

Dapat bermanfaat bagi bidan-bidan dalam melaksanakan pertolongan persalinan berdasarkan standar APN.

2. Bagi IBI

Sebagai masukan dan bahan informasi untuk melakukan pembinaan terhadap bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam.

3. Bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam melakukan penelitian dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah khususnya metodologi penelitian.


(16)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Pengertian Persalinan Dan APN

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri)

yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui janin lahir atau dengan jalan lain.

Menurut cara persalinan ada dua yaitu : 2.1.1 Partus normal

Partus normal adalah proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam.

2.1.2 Partus abnormal

Partus abnormal ialah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea (SC). (Saifuddin Bari, 2002)

Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah asuhan dalam persalinan yang mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa : Upaya Asuhan Persalinan Normal harus didukung oleh adanya alasan yang kuat dan berbagai bukti ilmiah yang dapat menunjukkan adanya manfaat apabila diaplikasikan pada setiap proses persalinan. (Affandi Biran, 2002)


(17)

Keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan APN harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan dimanapun peristiwa tersebut terjadi. Persalinan dapat terjadi di rumah, Puskesmas ataupun rumah sakit, sedangkan penolong persalinan, mungkin adalah bidan, dukun, dokter umum atau spesialis obstetri, ginekologi. Asuhan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari ibu dan bayi baru lahir, maupun disesuaikan dengan lingkungan dimana tempat asuhan diberikan.

Banyak orang tahu apa tugas seorang bidan di masyarakat. Peranannya dalam membantu proses persalinan seorang ibu sangatlah besar. Di satu sisi, sebagian masyarakat tradisional masih mempercayakan proses persalinan ke dukun bayi. Di satu sisi, tingginya angka kematian melahirkan jadi persoalan

pelik. Masyarakat belum paham sepenuhnya proses persalinan yang aman. Data di Provinsi Jawa Timur menunjukkan, pada 2005 rata-rata kelahiran hidup adalah

36 ribu sampai 46 ribu jiwa. Sementara di Jember sendiri, angka kelahiran hidup ibu dan bayi rata-rata adalah 28 ribu jiwa. (Suharti, 2006)

2.2. Tujuan APN

Tujuan utama Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu dan menangani komplikasi, menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir.


(18)

Pergeseran paradigma tersebut antara lain :

2.2.1 Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri. Pada setiap pertolongan persalinan, dilakukan upaya preventif terhadap perdarahan pascapersalinan, seperti misalnya manipulasi seminimal mungkin, penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pasca persalinan.

2.2.2 Episiotomi

Episiotomi tidak merupakan tindakan rutin karena dengan perasat khusus, penolong persalinan dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu dan seluruh tubuh bayi tanpa laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum.

2.2.3 Retensio plasenta

Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mempercepat proses separasi dan melahirkan plasenta dengan pemberian uterotonika segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.

2.2.4 Mencegah partus lama

Untuk mencegah terjadinya partus lama Asuhan Persalinan Normal (APN) mengandalkan penggunaan partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan.

2.2.5 Mencegah Asfiksia Bayi Baru Lahir

Upaya pertama pencegahan asfiksia bayi baru lahir adalah dengan membersihkan muka dan jalan napas, sesaat setelah ekspulsi kepala. Kemudian


(19)

dilakukan penghisapan lendir secara benar, segera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi. Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan mekanisme pernapasan berjalan spontan dan normal serta dapat mencegah terjadinya hipotermia.

Perubahan paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi menjadi pencegahan terjadinya komplikasi diakui dapat membawa perbaikan kesehatan kaum ibu di Indonesia. (Depkes, 2004)

2.3. Langkah-langkah dalam Asuhan Persalinan Normal (APN)

Dalam Asuhan Persalinan Normal (APN) dikenal dengan 60 langkah APN, yaitu :

2.3.1 Tanda dan Gejala kala II

a. Ini ditandai dengan adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, dan vulva membuka.

2.3.2 Siap Pertolongan Persalinan

a. Yaitu siapkan alat seperti partus set, wadah DTT, persiapan ibu dan bayi.

b. Mempersiapkan diri dengan memakai celemek c. Mencuci tangan dengan tehnik enam langkah d. Memakai sarung tangan

e. Mempersiapkan oksitosin 2.3.3 Pastikan Sudah Ada Pembukaan

a. Bersihkan vulva dengan tehnik vulva higiene b. Periksa dalam


(20)

c. Kemudian hand scoen yang dipakai dicelupkan kelarutan clorin d. Periksa denyut jantung janin

2.3.4 Siap Ibu dan Keluarga Untuk Dipimpin a. Mempersiapkan ibu

b. Beritahu keluarga

c. Bila his ada pimpin ibu untuk mengedan dan berikan pujian kepada ibu bahwa ibu bisa melahirkan dengan normal.

Jika harus tidak ada anjurkan ibu untuk istirahat beri minum, dan dengarkan Djj.

2.3.5 Siap Untuk Menolong

a. Siapkan handuk bersih di atas perut ibu b. Letakkan alas bokong

c. Buka

d. Pakai sarung tangan 2.3.6 Menolong Kelahiran Bayi

a. Lindungi kepala bayi

b. Usap mulut, hidung, dan mata dengan kain gaas steril c. Periksa ada lilitan tali pusat atau tidak

d. Tunggu kepala mengadakan putar paksi luar e. Lahirkan bahu dengan cara biparietal

f. Untuk melahirkan badan dengan sangga susur g. Tangan kanan menyusuri badan bayi


(21)

2.3.7 Penanganan Bayi

a. Letakkan bayi diatas perut ibu

b. Keringkan bayi dengan handuk bersih c. Jepit tali pusat

d. Kemudian potong

e. Ganti handuk bayi pasangkan baju

f. Lalu berikan kepada ibunya untuk disusui 2.3.8 Aktif Kala III

a. Periksa fundus

b. Beritahu ibu apa yang hendak kita lakukan c. Suntik oksitosin

d. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT). e. Pindahkan klem yang pertama.

f. Posisikan letak klem g. Tegangkan tali pusat

h. Tarik plasenta pelan-pelan, tangan kiri menekan fundus secara dorso cranial.

i. Putar plasenta yang sudah keluar j. Lakukan masase

2.3.9 Untuk Mengetahui Perdarahan a. Periksa plasenta


(22)

2.3.10 Pasca Tindakan a. Lihat tonus bayi b. Bersihkan bayi c. Ikat tali pusat d. Ikat lagi tali pusat e. Klem tali pusat

f. Bungkus bayi dengan kain bersih g. Susukan langsung pada ibunya h. Evaluasi kontraksi uterus i. Ajarkan ibu untuk memasase j. Periksa tekanan darah

k. Periksa nadi

l. Sterilkan alat-alat partus

m. Buang sampah-sampah bekas pakai n. Bersihkan ibu

o. Berikan rasa nyaman pada ibu

p. Lakukan dekontaminasi pada alat-alat q. Celup ke dalam larutan clorin 0,5% r. Cuci dengan air mengalir

s. Catat semua tindakan dalam partograf


(23)

2.4 Kala Satu Persalinan

Kala satu dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan lengkap (10 cm). Proses ini terbagi dalam dua fase, fase laten (8 jam) serviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 3 sampai 10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering selama fase aktif. (Saifuddin, 2001)

Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan kala satu dibagi menjadi dua fase yaitu fase laten pembukaan serviks kurang dari 4 cm (8 jam) dan fase aktif pembukaan serviks dari 4 ke 10 cm. (Affandi, 2002)

2.4.1 Menyiapkan Kelahiran

Dalam menyiapkan kelahiran mempunyai tujuan yaitu : 1. Menyiapkan ruangan untuk persalinan dan kelahiran bayi seperti :

a. Ruangan yang hangat dan bersih b. Sumber air bersih yang mengalir c. Air desinfeksi tingkat tinggi (DTT) d. Kamar mandi yang bersih

e. Tempat yang lapang untuk ibu berjalan-jalan f. Penerangan yang cukup

g. Tempat tidur yang bersih untuk ibu dan bayi h. Meja yang bersih untuk peralatan persalinan

2. Menyiapkan semua perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obat esensial 3. Menyiapkan rujukan


(24)

4. Memberikan asuhan sayang ibu selama persalinan, antara lain : a. Memberikan dukungan emosional

b. Membantu pengaturan posisi c. Memberikan cairan dan nutrisi

d. Keleluasaan untuk ke kamar mandi secara teratur e. Pencegahan infeksi

5. Melakukan upaya pencegahan infeksi (PI) yang direkomendasikan

Pada fase aktif persalinan partograf digunakan sebagai alat bantu yang tujuan utamanya adalah untuk :

a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.

b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

2.5 Kala Dua Persalinan

Kala dua persalinan dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Tanda dan gejala kala dua persalinan adalah :

1. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi

2. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau vaginanya. 3. Perineum terlihat menonjol.

4. Vulva-vagina dan sfigter ani terlihat membuka. 5. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.


(25)

2.5.1 Persiapan Penolong Persalinan

Penolong persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi seperti yang dianjurkan termasuk diantaranya cuci tangan, memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung pribadi.

2.5.2 Persiapan Tempat Persalinan, Peralatan dan Bahan

Pastikan bahwa semua perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan berfungsi dengan baik, termasuk partus set, perlengkapan menjahit dan resusitasi bayi baru lahir. Semua perlengkapan dan bahan-bahan dalam set tersebut harus dalam keadaan steril.

2.5.3 Persiapan Tempat dan Lingkungan untuk Kelahiran Bayi

Persiapan untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir harus dimulai sebelum bayi lahir. Siapkan lingkungan yang sesuai untuk kelahiran bayi dengan memastikan bahwa ruangan tersebut bersih dan bebas dari tiupan angin.

2.5.4 Persiapan Ibu dan Keluarga seperti : 1. Asuhan sayang ibu

2. Membersihkan perineum ibu 3. Pengosongan kandung kemih

2.5.5 Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)

Walaupun sebagian proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka


(26)

penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.

Penatalaksanaan awal bayi baru lahir adalah dengan melaksanakan pelayanan atau perawatan neonatal esensial bayi baru lahir, meliputi : persalinan yang bersih dan aman; stabilisasi suhu/menjaga agar bayi tetap hangat; memulai pernapasan spontan; ASI dini dan eksklusif; pencegahan infeksi dan pemberian imunisasi

2.6 Kala Tiga Persalinan

Kala tiga persalinan dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Fisiologi kala tiga persalinan adalah pada otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara tiba-tiba setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta. Karena tempat implantasi menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan menekuk, menebal, kemudian dilepaskan dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian atas vagina.

2.6.1 Tanda-tanda Lepasnya Plasenta, yaitu : 1. Perubahan ukuran dan bentuk uterus 2. Tali pusat memanjang

3. Semburan darah tiba-tiba


(27)

Manajemen aktif kala tiga yang terdiri dari : pemberian suntikan oksitosin; melakukan penegangan tali pusat terkendali; pemijatan fundus uteri (masage). (Pelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan, 2003)

2.7 Kala Empat Persalinan

Kala empat dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai dua jam pertama post partum. Asuhan yang diberikan pada kala empat ini adalah : melakukan pemijatan uterus; mengevaluasi tinggi fundus; memperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan; memeriksa perineum dari perdarahan aktif, mengevaluasi kondisi ibu secara umum, mendokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala empat persalinan di halaman belakang partograf setelah asuhan diberikan atau setelah penilaian dilakukan.

2.7.1 Pencegahan Infeksi

Setelah persalinan, dekontaminasi alas plastik, tempat tidur, dan matras dengan larutan klorin 0,5% kemudian bilas dengan deterjen dan air bersih. Jika sudah bersih keringkan dengan kain bersih supaya ibu tidak berbaring di atas matras yang basah. Dekontaminasi imen yang digunakan selama persalinan dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian cuci segera dengan air dan deterjen.

2.7.2 Pemantauan Keadaan Umum Ibu

Sebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dan terjadi dalam empat jam pertama setelah kelahiran bayi. Karena alasan ini, penting sekali untuk memantau ibu secara ketat, segera setelah setiap tahapan atau kala persalinan diselesaikan. Jika tanda-tanda


(28)

vital dan tonus uterus masih dalam batas normal selama dua jam pertama pasca persalinan mungkin ibu tidak akan mengalami perdarahan pasca persalinan. Penting sekali untuk tetap berada disamping ibu dan bayinya selama dua jam pertama pasca persalinan.

Selama dua jam pertama pasca persalinan yang harus diperhatikan :

1. Pantau tekanan darah, tinggi fundus, kandung kemih dan perdarahan yang terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak normal, lakukan observasi dan penilaian secara lebih sering.

2. Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua kala empat. Jika ada temuan yang tidak normal, tingkatkan frekwensi observasi dan penilaian. 3. Pantau temperatur tubuh ibu satu kali setiap jam selama dua jam pertama

pasca persalinan. Jika temperatur tubuh meningkat, pantau lebih sering.

4. Nilai perdarahan. Periksa perineum dan vagina setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit dalam jam kedua pada kala empat.

5. Ajarkan ibu dan keluarganya bagaimana menilai tonus dan perdarahan uterus, juga bagaimana melakukan pemijatan jika uterus menjadi lembek.

6. Minta anggota keluarga untuk memeluk bayi.

Bersihkan dan bantu ibu untuk mengenakan baju atau sarung yang bersih dan kering, atur posisi ibu agar nyaman, apakah duduk bersandarkan bantal atau berbaring miring. Juga agar tubuh dan kepala bayi diselimuti dengan baik, berikan bayi pada ibu dan anjurkan untuk dipeluk/diberi ASI. (Affandi, 2002)


(29)

BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Gambaran skematis kerangka penelitian tentang pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) adalah pengertian APN, tujuan APN dan langkah-langkah dalam APN yang dimulai dari kala satu sampai kala empat dalam persalinan.

Adapun kerangka konsep penelitian tentang Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN).

3.2 Defenisi Konseptual

Adapun defenisi konseptual dari kerangka konsep di atas adalah : 3.2.1 Bidan

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan. (Sofyan, 2006)

Asuhan Persalinan Normal Bidan


(30)

3.2.2 Asuhan Persalinan Normal (APN)

APN adalah asuhan yang mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. (Affandi, 2003)

3.3 Defenisi Operasional

3.3.1 Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang mempunyai profesi dalam menolong persalinan normal.

Cara ukur : Dengan membagikan kuesioner Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur : Bidan D1 dan Bidan D3 Skala ukur : Ordinal

3.3.2 Asuhan Persalinan Normal (APN)

APN adalah asuhan atau cara pelaksanaan pertolongan persalinan normal yang lebih mengutamakan kesehatan ibu dan bayi dengan tujuan untuk mengurangi jumlah perdarahan pasca persalinan.

Cara ukur : Dengan kuesioner Alat ukur : Kuesioner

Hasil ukur : Baik, cukup, kurang Skala ukur : Nominal


(31)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan seberapa jauh bidan praktek swasta melaksanakan Asuhan Persalinan Normal.

4.2 Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan praktek swasta dengan jumlah 48 orang yang berdomisili di Kecamatan Lubuk Pakam.

4.2.2 Sampel

Jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Pengambilan sampel dengan cara total sampling.

4.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lubuk Pakam.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam pengambilan data ini, peneliti akan memberikan informed consent

yaitu persetujuan menjadi responden, dan ditandatangani oleh responden serta jawaban yang diberikan oleh responden adalah jawaban sendiri tanpa dipengaruhi oleh siapapun dan akan dijaga kerahasiaannya (confidentiality).


(32)

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

yang akan diberikan kepada responden oleh peneliti berupa soal sebanyak 20 pertanyaan tentang Penerapan Asuhan Persalinan Normal (APN).

Setiap pertanyaan mempunyai 4 (empat) alternatif jawaban yaitu a, b, c, dan d, dengan penilaian setiap pertanyaan sebagai berikut :

1. Jawaban a, skor 4. 2. Jawaban b, skor 3. 3. Jawaban c, skor 2. 4. Jawaban d, skor 1.

4.5.1 Mengukur Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas data. Uji validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah diuji dengan menggunakan uji t dan lalu dilihat penafsiran dari indeks korelasinya.

Rumus Pearson Product Moment

r hitung =

∑ ∑

∑ ∑

− − ] ) ( . [ ] ) ( . [ ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan :

r hitung : Koefisien korelasi Σ xi : Jumlah skor item Σ yi : Jumlah skor total (item) n : Jumlah responden


(33)

Rumus uji t t hitung =

) 1 ( ) 2 ( 2 r n r − − Keterangan : t : Nilai t hitung

r : Koefisien korelasi hasil r hitung n : Jumlah responden

Untuk tabel tα = 0,05 derajat kebebasan (dk = n-2)

Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Dalam mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Spearman Brown.

r 11 rb rb +− 1 2 = Keterangan :

r 11 : Koefisien reliabilitas internal seluruh item rb : Korelasi product moment antara belahan

Dari hasil ujicoba kuesioner yang dilakukan pada 15 orang bidan yang diambil dari tempat yang berbeda, uji validitas dan reliabilitas pada semua nomor pertanyaan seluruh kuesioner dinyatakan valid.

Nilai ttabel untuk uji validitas (dk = n-2) yaitu 1,771, sedangkan nilai ttabel untuk uji reliabilitas (dk = n-2) yaitu 0,553.

Hasil perhitungan uji coba kuesioner seperti yang tertera pada tabel 3.1. berikut ini.


(34)

Tabel 3.1.

Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

No Pertanyaan

Koefisien Korelasi

VALIDITAS RELIABILITAS Harga t Harga t

Keputusan Harga t Harga t Keputusan Hitung Tabel Hitung Tabel

1 0,610 2,776 1,771 Valid 0,757 0,553 Valid 2 0,881 6,734 1,771 Valid 0,937 0,553 Valid 3 0,834 5,458 1,771 Valid 0,909 0,553 Valid 4 0,859 6,057 1,771 Valid 0,924 0,553 Valid 5 0,857 6,011 1,771 Valid 0,923 0,553 Valid 6 0,790 4,654 1,771 Valid 0,883 0,553 Valid 7 0,644 3,035 1,771 Valid 0,783 0,553 Valid 8 0,756 4,165 1,771 Valid 0,861 0,553 Valid 9 0,859 6,057 1,771 Valid 0,924 0,553 Valid 10 0,517 2,181 1,771 Valid 0,682 0,553 Valid 11 0,490 2,032 1,771 Valid 0,658 0,553 Valid 12 0,486 2,01 1,771 Valid 0,654 0,553 Valid 13 0,724 3,792 1,771 Valid 0,840 0,553 Valid 14 0,881 6,734 1,771 Valid 0,937 0,553 Valid 15 0,772 4,386 1,771 Valid 0,871 0,553 Valid 16 0,636 2,977 1,771 Valid 0,778 0,553 Valid 17 0,665 3,211 1,771 Valid 0,798 0,553 Valid 18 0,790 4,654 1,771 Valid 0,883 0,553 Valid 19 0,852 5,887 1,771 Valid 0,920 0,553 Valid 20 0,857 6,011 1,771 Valid 0,923 0,553 Valid

4.6 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer dengan teknik wawancara terstruktur. Sebelum wawancara peneliti memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian kemudian mengajukan pertanyaan dan jawaban dari responden, dan dicatat oleh peneliti.


(35)

4.7 Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah sebagai berikut : 4.7.1 Editing

Memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. 4.7.2 Coding

Pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori.

4.7.3 Tabulating

Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel komputer, kemudian membuat tabel distribusi frekuensi.

4.8 Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan menggunakan tabel frekuensi dengan melihat persentase data lalu membahas hasil penelitian dengan membandingkan teori dan kepustakaan yang mendukung.

Untuk mengukur pelaksanaan asuhan persalinan normal (APN) yang dilakukan oleh bidan, terlebih dahulu dihitung skor yang diperoleh responden. 1. Skor minimum yaitu 20, yang berarti responden menjawab setiap pertanyaan

dengan nilai 1, atau 20 x 1= 20.

2. Skor maksimum yaitu 80, yang berarti responden menjawab setiap pertanyaan dengan nilai 4, atau 20 x 4 = 80.

Penentuan nilai panjang kelas dengan menggunakan rumus dari Hidayat (2007), sebagai berikut :


(36)

i =

kelas banyaknya

rentang

i =

3 20 80−

i = 20 3 60

=

Dari rumus di atas diperoleh rentang kategori pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan sebagai berikut :

1. Baik : Memperoleh skor 61-80 2. Cukup : Memperoleh skor 41-60 3. Kurang : Memperoleh skor 20-40


(37)

Data dianalisa secara komputerisasi dengan menggunakan program komputer SPSS. Kemudian pengujian hipotesis didasarkan atas signifikasi 95% (p = 0,05) dengan menggunakan rumus dibawah ini :

x2

fe fe

fo )

( =

Dimana :

fo : Frekuensi yang diobservasi fe : Frekuensi yang diharapkan Mencari nilai x2 tabel dengan rumus :

dk = (k-1) (b-1) Keterangan :

k : Banyaknya kolom b : Banyaknya baris


(38)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008” dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang didapatkan hasil sebagai berikut :

5.1.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti yaitu umur, pendidikan, dan lama bekerja. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini.

5.1.1.1. Umur

Tingkatan umur responden di Kecamatan Lubuk Pakam sebagian besar responden berumur 41-50 tahun sebanyak 25 orang (52,1%), dan paling sedikit responden berumur 21-30 tahun sebanyak 1 orang (2,1%). Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta Berdasarkan Umur di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

No Umur Jumlah Persentase 1

2 3 4

21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-60 tahun

1 14 25 8

2,1 29,2 52,1 16,7


(39)

5.1.1.2. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sebagian besar responden berpendidikan D-III kebidanan sebanyak 29 orang (60,4%), selebihnya berpendidikan D-Bidan sebanyak 19 orang (39,6%).

Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta Berdasarkan Pendidikan di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

No Pendidikan Jumlah Persentase 1 2 D-I Bidan D-III Bidan 19 29 39,6 60,4

Jumlah 48 100

5.1.1.3. Lama Bekerja

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lama bekerja bidan sebagian besar responden telah bekerja antara 11-20 tahun sebanyak 30 orang, sedangkan yang paling sedikit responden bekerja ≤ 10 tahun sebanyak 5 orang (10,4%).

Tabel 5.3. Distribusi Karakteristik Bidan Praktek Swasta Berdasarkan Lama Bekerja di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

No Lama Bekerja Jumlah Persentase 1

2 3

≤ 10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun 5 30 13 10,4 62,5 27,1


(40)

5.1.2. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN)

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008 sebagian besar responden dalam kategori kurang dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) sebanyak 23 orang (47,9%), sedangkan paling sedikit responden dalam kategori baik sebanyak 4 orang (8,3%).

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008

No Pelaksanaan APN Jumlah Persentase 1

2 3

Baik Cukup Kurang

4 21 23

8,3 43,8 47,9

Jumlah 48 100

5.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Lubuk Pakam sebagian besar pelaksanaan APN oleh Bidan Praktek Swasta dalam kategori kurang (47,9%), dan hanya 8,3% responden yang melaksanakan dengan baik.

Hasil penelitian ini lebih rendah dari penelitian Depkes (2004) yang mendapatkan 25% bidan melakukan Asuhan Persalinan Normal dengan baik/tepat. Menurut Depkes RI (2004), pelaksanaan asuhan persalinan normal menekankan agar setiap persalinan ditangani oleh tenaga terlatih. Jika bidan kompeten dalam bidangnya, sedikitnya 50 persen perdarahan akibat melahirkan dapat dicegah.

Menurut penulis, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa tindakan bidan dalam menolong persalinan belum memenuhi standar APN yang telah ditetapkan


(41)

karena sebagian besar bidan yang melaksanakan APN dalam kategori kurang dan cukup. Sedangkan untuk mendapatkan memberikan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dibutuhkan tenaga kesehatan yang terampil yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa tindakan yang paling banyak dilakukan dengan benar yaitu pada kuesioner nomor 3 yaitu dalam menyiapkan diri untuk memberi pertolongan persalinan dengan nilai tertinggi diperoleh oleh seluruh responden yaitu 118, sedangkan yang paling banyak salah dilakukan oleh bidan yaitu pada kuesioner nomor 20 yaitu tindakan asuhan persalinan setelah selesai melakukan pertolongan persalinan dengan melengkapi partograf dengan nilai terendah diperoleh oleh responden yaitu sebanyak 92.

Dengan masih banyaknya bidan dalam kategori kurang menunjukkan bahwa pelaksanaan APN Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam bahwa dalam menolong persalinan masih banyak bidan yang tidak mengikut i prosedur asuhan persalinan normal, terutama dalam pemakaian partograf. Pada pertanyaan yang berkaitan dengan pemakaian partograf, terlihat jawaban responden nomor 20 dan nomor 11 dengan nilai terendah secara keseluruhan yaitu 92 dan 93. Pada pertanyaan nomor 20 lebih banyak bidan yang melakukan tindakan hanya memeriksa tekanan darah setelah selesai melakukan pertolongan persalinan, sedangkan pada pertanyaan nomor 11 tindakan yang baik dilakukan untuk penanganan bayi baru lahir, bidan lebih banyak yang melakukan cara memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem.


(42)

Penggunaan partograf pada persalinan normal merupakan alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan. Tujuan dari penggunaan partograf yaitu untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam. Selain itu partograf juga digunakan untuk mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian, juga dapat melakukan deteksi dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama.

Pemakaian partograf yang dilakukan secara tepat dan konsisten, akan membantu penolong persalinan untuk mencatat kemajuan persalinan, mencatat kondisi ibu dan janinnya. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran, menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini mengidentifikasi adanya penyulit, dan menggunakan informasi yang ada untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu. Selain manfaat tersebut, penggunaan partograf untuk mencegah terjadinya partus lama (IBI Sumut, 2005). Dengan melakukan Asuhan Persalinan Normal diupayakan adanya pergeseran paradigma dari sikap menunggu menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Misalnya dalam upaya mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri. Upaya rujukan obstetri dilakukan berdasarkan dugaan adanya kondisi patologis tetapi kondisi ibu masih optimal. Pada setiap pertolongan persalinan, dilakukan upaya preventif terhadap perdarahan pascapersalinan, seperti misalnya manipulasi seminimal mungkin, penatalaksanaan aktif kala III, pengamatan melekat kontraksi uterus pasca persalinan (Depkes, 2004)


(43)

Pelaksanaan APN yang sesuai standar atau bidan dengan pelaksanaan kategori baik merupakan tujuan dalam memberikan asuhan persalinan normal, karena dalam asuhan persalinan normal adanya perubahan paradigma menunggu terjadinya dan menangani komplikasi menjadi pencegahan terjadinya komplikasi dan hal itu diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.


(44)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) Bidan Praktek Swasta di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2008” disimpulkan sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden berumur 41-50 tahun, berpendidikan D-III Kebidanan, dan lama bekerja antara 11-20 tahun.

2. Sebagian besar bidan dalam pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) dalam kategori kurang, dan hanya 8,3% yang melaksanakan Asuhan Persalinan Normal dengan baik.

6.2. Saran-saran

1. Kepada bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam

Diharapkan mengikuti prosedur APN sesuai standar yang ditetapkan dalam melakukan asuhan persalinan agar dapat mendeteksi komplikasi sejak dini. Juga diharapkan kepada bidan praktek swasta agar mengikuti pelatihan APN yang diadakan oleh profesi kebidanan.

2. IBI Kecamatan Lubuk Pakam

Diharapkan untuk memberikan pelatihan kepada Bidan Praktek Swasta tentang APN setiap triwulan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B., 2002, Asuhan Persalinan Normal, Edisi Kedua, JNPK – KR, Jakarta.

Ali M., 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Cetakan Kedua, Pustaka Amani, Jakarta.

Arikunto, S., 2002, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta.

Buku Panduan, 2002, Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Cholil, A., 2004, Kesehatan Reproduksi Perempuan Memprihatinkan, www.partisipasi_pria,co.id, dibuka tanggal 12 Desember 2007.

Depkes RI, 2004, Asuhan Persalinan Normal, Buku Acuan, Edisi Baru dengan Resusitasi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Hidayat, A.A., 2007, Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data,

Salemba Medika, Jakarta.

IBI Sumut, 2005, Mutu Pelayanan Bidan, Pelatihan Kesehatan Reproduksi Bagi Bidan Praktek Swasta, Medan..

_____, 2008, Data Jumlah Bidan yang Telah Mengikuti Pelatihan APN, Ikatan Bidan Indonesia Cabang Sumatera Utara.

Josepha, 2002, Persalinan Tanpa Nyeri, Salemba Empat, Surabaya.

Mochtar, R., 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patologi, Buku Kedokteran, Jakarta.

Moedjiono, A.W., 2007, Keterbatasan Mengakses Pelayanan Kesehatan,

Notoatmodjo, S., 2002, Ilmu dan Perilaku Kesehatan, Cetakan Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta.

_______, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Cetakan Kedua, Rineka Cipta, Jakarta.

Saifuddin, B., 2001, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.


(46)

Seminar APN, 2002, Enam Puluh Langkah Asuhan Persalinan Normal, Jakarta.

Setiyowanto, H., 2007, Meningkatkan Kinerja Bidan, dibuka tanggal 12 Desember 2007.

Surjadi C., Hadi P., 2001, Jaringan Epidemiologi Nasional dan Pusat Penelitian Kesehatan, Atmajaya, Jakarta.

Suharti, 2006, Merintis Program Kemitraan Dukun Beranak, Upaya

Menyehatkan Proses Persalinan,

tanggal 12 Januari 2008.

Sofyan, M., 2006, 50 tahun Ikatan Bidan Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, Jakarta.

Walujani, A., 2001, Cegah Perdarahan Persalinan, untuk Turunkan Angka


(47)

LEMBAR KUESIONER

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN

LUBUK PAKAM

A. Identitas Responden

U m u r : ...

Pendidikan : ...

Lama Bekerja : ...

B. Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN)

Petunjuk Pengisian :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dan pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan sesuai dengan yang Saudara lakukan saat memberikan asuhan Persalinan Normal (APN).

1. Melihat tanda dan gejala kala dua adalah ...

a. Memastikan apakah ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran

b. Memastikan apakah ibu merasa adanya tekanan pada anus

c. Memeriksa penonjolan perineum

d. Memeriksa pembukaan vulva dan anus

2. Menyiapkan peralatan adalah memastikan kelengkapan alat pertolongan

persalinan, yang terlebih dahulu harus dilakukan yaitu ...

a. Mematahkan ampul oksitosin

b. Memasukkan oksitosin ke dalam spuit

c. Memasukkan 1 buah alat suntik ke dalam wadah partus set

d. Meletakkan oksitosin di atas meja

3. Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan, diantaranya

dengan ...


(48)

b. Memastikan lengan/tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

c. Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan

d. Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung

tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.

4. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik, tindakan yang

pertama dilakukan adalah ...

a. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah dengan

gerakan dari vulva ke perineum

b. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap

dan selaput ketuban sudah pecah

c. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan

klorin 0,5%

d. Memeriksa DJJ setelah kontraksi uterus selesai, pastikan DJJ dalam

batas normal (120 – 160 x/menit)

5. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran

dengan melakukan ...

a. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,

meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran

b. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk

meneran

c. Meminta ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa

nyaman

d. Menyuruh ibu untuk meneran pada saat ada his

6. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat

untuk meneran dengan ...

a. Memimpin ibu untuk meneran pada saat timbul his, menyesuaikan


(49)

b. Mendukung usaha ibu untuk meneran

c. Memberi ibu kesempatan istirahat di saat tidak ada his (diantara his)

d. Meminta bantuan keluarga untuk memberi ibu minum saat istirahat

7. Persiapan pertolongan kelahiran janin dengan melakukan ...

a. Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5 – 6 cm

b. Mengambil kain bersih, melipat 1/3

c. Membuka tutup partus set

bagian dan meletakkannya di bawah bokong ibu

d. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

8. Menolong kelahiran bayi, cara yang dilakukan untuk melahirkan kepala

adalah ...

a. Saat sub-occiput tampak di bawah sympisis, tangan kanan melindungi

perineum dengan di alas lipatan kain di bawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir

b. Mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan muka janin dari

lendir dan darah

c. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

d. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar

secara spontan

9. Untuk melahirkan bahu, cara yang dilakukan adalah ...

a. Setelah kepala janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak

tangan biparietal kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu depan lahir, kemudian bahu belakang.

b. Menarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan

lahir

c. Menarik secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior lahir

d. Menarik bahu dengan menempatkan kedua telapak tangan biparietal

kepala janin.

10.Untuk melahirkan badan dan tungkai, tindakan yang pertama dilakukan


(50)

a. Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin posterior dengan posisi ibu jari pada leher, keempat jari pada bahu dan dada/punggung janin, tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

b. Tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian

posterior

c. Tangan kiri memegang lengan dan bahu janin bagian anterior saat

badan dan lengan lahir

d. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri janin bagian anterior ke

arah bokong

11.Tindakan yang baik dilakukan untuk penanganan bayi baru lahir adalah ...

a. Nilai bayi, kemudian letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi

kepala lebih rendah dari badan

b. Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi

c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus

bayi

d. Memegang tali pusat di antara 2 klem menggunakan tangan kiri,

dengan perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem.

12.Penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga salah satunya adalah

menyuntikkan oksitosin, sebelum oksitosin disuntikkan, tindakan pertama yang dilakukan adalah ...

a. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal

b. Memberitahu ibu akan disuntik

c. Menyuntikkan oksitosin 10 unit secara IM

d. Massage uterus

13.Dalam melakukan penegangan tali pusat terkendali, tindakan yang pertama


(51)

a. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 – 10 cm dari vulva

b. Meletakkan tangan kiri di atas sympisis menahan bagian bawah uterus

c. Saat uterus kontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,

sementara tangan kiri menekan uterus ke arah dorso cranial.

d. Melakukan stimulasi puting susu

14.Cara mengeluarkan plasenta yang benar adalah ...

a. Dengan melakukan PTT, minta ibu untuk meneran, tangan kanan

menarik tali pusat ke arah bawah, kemudian ke atas sesuai dengan kurve jalan lahir hingga plasenta tampak pada vulva

b. Suntik 10 unit oksitosin 1 M, periksa kandung kemih

c. Tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak ± 5 –

10 cm dari vulva.

d. Bila plasenta tampak pada vulva, pegang plasenta dengan kedua

tangan

15.Cara memeriksa kemungkinan adanya perdarahan pasca persalinan

adalah...

a. Tangan kiri melakukan massage pada fundus uteri, periksa bagian

maternal dan bagian fetal plasenta, tangan kanan memastikan seluruh kotiledon dan selaput sudah lahir lengkap.

b. Plasenta tidak lahir lengkap atau ada perdarahan

c. Kontraksi uterus tidak baik setelah 15 detik melakukan massage

d. Ada robekan pada introitus vagina dan perineum

16.Tindakan yang dilakukan setelah plasenta lahir adalah ...

a. Memeriksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan

pervaginam, pastikan kontraksi uterus baik.

b. Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah dalam larutan

klorin 0,5%.

c. Membilas tangan yang masih mengenakan sarung tangan dengan air

DTT.


(52)

17.Tindakan pertama mengikat tali pusat adalah ...

a. Mengikat tali pusat ± 1 cm dari umbilicus dengan simpul mati

b. Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya

c. Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah

berisi larutan klorin 0,5%.

d. Membungkus bayi

18.Evaluasi yang pertama kali dilakukan setelah bayi lahir adalah ...

a. Pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam

dan tanda vital ibu.

b. Mengajarkan ibu/keluarga untuk melakukan massage uterus

c. Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi

d. Memeriksa nadi ibu

19.Untuk menjaga kebersihan dan keamanan setelah menolong persalinan,

tindakan pertama yang kita lakukan adalah ...

a. Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.

b. Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan

mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih/kering

c. Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang

disediakan.

d. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%

20.Tindakan asuhan persalinan normal setelah selesai melakukan pertolongan

persalinan adalah melengkapi partograf, dengan menilai ...

a. Vital sign, seperti : Tekanan darah, suhu, nadi

b. Jumlah perdarahan

c. Keadaan bayi


(53)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Saudara Responden Di Tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program D-IV Bidan Pendidik, saya akan melakukan penelitian tentang pelaksanaan pertolongan persalinan berdasarkan standar Asuhan Persalinan Normal (APN) bidan praktek swasta di Kecamatan Lubuk Pakam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah di dalam menolong persalinan bidan praktek swasta sudah menerapkan standar APN.

Untuk keperluan tersebut saya mohon bersedia/tidak bersedia saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya kami mohon bersedia/tidak bersedia saudara untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban saudara dijamin kerahasiaannya.

Demikian lembar persetujuan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya disampaikan terima kasih.

L. Pakam, Februari 2008

Responden Peneliti


(54)

Lampiran 4

Checklist

INSTRUMEN PENELITIAN

PERNYATAAN SP P TP STP

1. Setiap menolong persalinan harus berdasarkan standar Asuhan Persalinan Normal (APN).

2. Untuk mengurangi perdarahan pasca persalinan pada kala tiga persalinan dilakukan Manajemen Aktif Kala III.

3. Sebelum dan sesudah menolong persalinan harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan cara 6 langkah.

4. Partograf digunakan sebagai alat bantu untuk membuat suatu keputusan klinik, berkaitan dengan pengenalan dini komplikasi.

5. Tindakan-tindakan berlebihan atau berbahaya seperti episiotomi, amniotomi, kateterisasi, penghisapan lendir secara rutin pada bayi baru lahir harus dihindari. 6. Memberikan asuhan bayi baru lahir,

termasuk mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi pemberian ASI secara dini, pengenalan dini komplikasi dan melakukan tindakan yang bermanfaat secara rutin.

7. Selama persalinan berlangsung, tidak dianjurkan untuk melakukan kateterisasi kandung kemih secara rutin.

8. Salah satu asuhan sayang ibu pada kala dua persalinan adalah dukungan dari atau pendamping selama persalinan berkaitan dengan hasil persalinan yang lebih baik. 9. Penatalaksanaan awal bayi baru lahir

adalah dengan melaksanakan pelayanan/ perawatan neonatal esensial bayi baru lahir.

10. Penting sekali untuk tetap berada disamping ibu dan bayinya selama dua jam pertama pasca persalinan.

Keterangan :

Sangat Penting (SP) Skor 4

Penting (P) Skor 3

Tidak Penting (TP) Skor 2


(55)

Lampiran 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Quantity Satuan Biaya Satuan Jumlah Biaya

1. Biaya personal

- Peneliti Utama - Operator Komputer - Surveyor (pencari sumber data) 1 1 1 Orang Orang Orang

@ Rp. 800.000,- @ Rp. 250.000,- @ Rp. 150.000,-

Rp. 800.000,- Rp. 250.000,- Rp. 150.000,-

2. Biaya non formal

- Kertas HVS 80 gram - Collecting data :

• Buku

• Flash disk

• Disket

• Fotokopi

• Fotokopi kuesioner

- Penjilidan proposal - Penjilidan KTI

2 8 1 2 70 5 5 Rim Buah Buah Buah Ls Eks Buah Buah

@ Rp. 25.000,- @ Rp. 50.000,- @ Rp. 200.000,- @ Rp. 6.000,- @ Rp. 1.000,- @ Rp. 3.000,- @ Rp. 10.000,-

Rp. 50.000,- Rp. 400.000,- Rp. 200.000,- Rp. 12.000,- Rp. 350.000,- Rp. 70.000,- Rp. 15.000,- Rp. 50.000,-

3. Administrasi Survey Rp. 400.000,-

4. Transportasi Survey Ls Rp. 300.000,-

5. Akomodasi Survey Ls Rp. 250.000,-

6. Seminar KTI Ls Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 3.397.000,- Terbilang : Tiga Juta Tiga Ratus Sembilan Tujuh Ribu Rupiah

Peneliti,


(56)

Lampiran 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA PENELITIAN

No Uraian Quantity Satuan Biaya Satuan Jumlah Biaya

1. Biaya personal

- Peneliti Utama - Operator Komputer - Surveyor (pencari sumber data) 1 1 1 Orang Orang Orang

@ Rp. 800.000,- @ Rp. 250.000,- @ Rp. 150.000,-

Rp. 800.000,- Rp. 250.000,- Rp. 150.000,-

2. Biaya non formal

- Kertas HVS 80 gram - Collecting data :

• Buku

• Flash disk

• Disket

• Fotokopi

• Fotokopi kuesioner

- Penjilidan proposal - Penjilidan KTI

2 8 1 2 70 5 5 Rim Buah Buah Buah Ls Eks Buah Buah

@ Rp. 25.000,- @ Rp. 50.000,- @ Rp. 200.000,- @ Rp. 6.000,- @ Rp. 1.000,- @ Rp. 3.000,- @ Rp. 10.000,-

Rp. 50.000,- Rp. 400.000,- Rp. 200.000,- Rp. 12.000,- Rp. 350.000,- Rp. 70.000,- Rp. 15.000,- Rp. 50.000,-

3. Administrasi Survey Rp. 400.000,-

4. Transportasi Survey Ls Rp. 300.000,-

5. Akomodasi Survey Ls Rp. 250.000,-

6. Seminar KTI Ls Rp. 100.000,-

Total Biaya Rp. 3.397.000,- Terbilang : Tiga Juta Tiga Ratus Sembilan Tujuh Ribu Rupiah

Peneliti,


(57)

LEMBAR KUESIONER

PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) BIDAN PRAKTEK SWASTA DI KECAMATAN

LUBUK PAKAM

A. Identitas Responden

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Lama Bekerja :

Petunjuk Pengisian : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat menurut saudara.

1. Asuhan yang mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat

kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, merupakan tujuan dari :

a. Tujuan Keluarga Berencana

b. Asuhan Bayi Baru Lahir (BBL)

c. Asuhan Persalinan Normal (APN)

d. Asuhan masa nifas

2. Seorang bidan harus mencuci tangan :

a. Setelah dari toilet, membuang ingus, atau batuk

b. Kalau ia terkena darah atau cairan tubuh

c. Sebelum dan sesudah merawat ibu dan bayi

d. Semua jawaban benar

3. Asuhan Persalinan Normal (APN) terdiri dari :

a. 30 langkah

b. 40 langkah

c. 50 langkah


(58)

4. Sebelum dan sesudah menolong persalinan harus mencuci tangan terlebih dahulu dengan cara ….langkah

a. 4 langkah

b. 5 langkah

c. 6 langkah

d. 7 langkah

5. Persiapan penolong persalinan selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi

seperti yang dianjurkan, termasuk diantaranya :

a. Cuci tangan

b. Memakai sarung tangan

c. Perlengkapan pelindung pribadi

d. a, b dan c benar

6. Alat-alat yang akan dipakai pada saat menolong persalinan, sebaiknya

ditempatkan di troli yang terdiri dari :

a. 2 Saf

b. 3 Saf

c. 1 Saf

d. 4 Saf

7. Untuk mencuci tangan, gosok kedua tangan dengan kuat menggunakan sabun

biasa atau yang mengandung antiseptik selama :

a. 5 detik

b. 20 detik

c. 25 detik

d. 10-15 detik

8. Peralatan partus yang telah dipakai pada saat menolong persalinan harus

dimaksukkan ke dalam larutan klorin 0,5% selama.

a. 5 menit

b. 10 menit

c. 15 menit


(59)

9. Bagian penting dari proses membuat keputusan klinik yang memungkinkan penolong persalinan untuk terus-menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi adalah :

a. Rujukan

b. Dokumentasi

c. Penapisan

d. Penulisan

10.Proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu,

disebut :

a. Persalinan

b. Nifas

c. Abortus

d. Semua diatas benar

11.Untuk mencatat kemajuan persalinan digunakan partograf yang dimulai pada

fase :

a. Laten

b. Aktif

c. Pembukaan 3

d. Pembukaan lengkap

12.Posisi yang dapat mempersingkat kala dua persalinan adalah :

a. Posisi telentang, litotomi

b. Litotomi, miring

c. Berdiri, berjongko k


(60)

13.Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan atas dasar hasil pemeriksaan dalam (VT) menunjukkan.

a. Vulva, vagina dan sfingter ani terlihat membuka

b. Pembukaan serviks telah lengkap

c. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah

d. Perineum terlihat menonjol

14.Pada saat kepala keluar dan dilahirkan, maka tindakan bidan adalah

a. Melahirkan seluruh badan bayi

b. Mengisap lendir

c. Mengisap muka, mulut dan hidung bayi

d. Membersihkan mata

15.Dalam penatalaksanaan fisiologis kala dua persalinan yang mengendalikan

dan mengatur saat meneran adalah :

a. Ibu

b. Penolong persalinan

c. Suami

d. Keluarga

16.Penatalaksanaan awal bayi yang sedang dalam proses lahir dan bayi baru lahir

adalah dengan melaksanakan pelayanan atau perawatan neonatal esensial bayi baru lahir, salah satunya adalah :

a. Memotong tali pusat

b. Menghisap lendir

c. Stabilisasi suhu/menjaga agar bayi tetap hangat

d. Memandikan bayi

17.Manajemen aktif kala 3 terdiri dari tiga langkah utama, yaitu :

a. Pemberian suntikan oksitocin

b. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT)

c. Masase


(61)

18.Perasat khusus untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan minimal pada perineum adalah

a. Ekspulsi kepala

b. Mengatur ekspulsi kepala, bahu, seluruh tubuh bayi

c. Mengeluarkan bahu dan seluruh tubuh bayi

d. Menarik kepala, bahu dan seluruh tubuh bayi

19.Untuk mencegah partus lama, asuhan persalinan normal mengandalkan

penggunaan partograf yang gunanya untuk :

a. Memantau DJJ

b. Mengetahui pembukaan

c. Penurunan kepala

d. Memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan

20.Perlengkapan pelindung pribadi mencegah petugas terpapar mikroorganisme

penyebab infeksi dengan cara menghalangi atau membatasi dengan menggunakan :

a. Celemek, selop

b. Masker wajah, selop

c. Kaca mata pelindung, masker wajah, sepatu boot dan celemek

d. Kaca mata, masker wajah, selop

21.Asuhan sayang ibu selama persalinan termasuk

a. Membantu pengaturan posisi ibu

b. Memandikan ibu

c. Membantu ibu jalan-jalan


(62)

22.Pemberian cairan dan nutrisi selama persalinan akan memberi lebih banyak energi dan mencegah

a. Masuk angin

b. Kelelahan

c. Dehidrasi

d. Kontraksi

23.Pada partograf pembukaan serviks dicatat setiap :

a. 30 menit

b. 60 menit

c. 2 jam

d. 4 jam

24.Fase aktif persalinan didefinisikan sebagai pembukaan serviks dari :

a. 4 - 10 cm

b. 2 - 10 cm

c. 3 - 10 cm

d. 1 - 10 cm

25.Praktik terbaik pencegahan infeksi pada kala dua persalinan diantaranya

adalah :

a. Amniotomi

b. Episiotomi

c. Pembersihan vulva dan perineum

d. Kateterisasi

26.Episiotomi rutin tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan :

a. Kejadian rigiditas perineum

b. Kejadian distosia bahu

c. Kejadian ruptur uteri


(63)

27.Melindungi perineum dan mengendalikan keluarnya kepala bayi secara bertahap dan hati-hati dapat mengurangi :

a. Infeksi

b. Ruptur uteri

c. Ruptur vagina dan perineum

d. Hematoma

28.Melakukan pengisapan lendir secara rutin pada mulut dan hidung bayi dapat

menyebabkan :

a. Bradikardia

b. Thacikardia

c. Cyanosis

d. Asfiksia

29.Dimasa laktasi terdapat 2 mekanisme refleks pada ibu yaitu :

a. Refleks rooting

b. Suckling refleks

c. Refleks menelan

30.Tugas utama bidan terkait dengan manajemen laktasi adalah :

a. Mengatasi masalah laktasi

b. Melaksanakan rawat gabung

c. Tidak memberi dot

d. Membantu pengembangan kelompok pendukung ASI

31.Manajemen aktif kala tiga terdiri dari 3 langkah utama, yaitu :

a. Pemberian suntikan oksitosin

b. Melakukan Peregangan Tali Pusat Terkendali (PTT)

c. Masase


(64)

32.Memantau keadaan umum ibu secara ketat segera setelah persalinan berguna untuk

a. Mencegah ruptur uteri

b. Mencegah robekan jalan lahir

c. Mencegah perdarahan pasca persalinan

d. Mencegah robekan perineum

33.Tiga hal yang dapat anda lakukan untuk membantu kontraksi uterus dan

mencegah perdarahan hebat setelah plasenta keluar adalah :

a. Meraba kontraksi uterus, mengeluarkan darah beku, memberikan

oksitosin.

b. Meletakkan bayi di atas payudara, mengosongkan kandung kemih,

mengubah posisi ibu ke posisi duduk.

c. Meraba kontraksi uterus, mengosongkan kandung kemih, memeriksa

plasenta.

d. Semua di atas benar

34.Dua tanda adanya kehamilana adalah :

a. Hasil tes kehamilan positif dan tidak adanya haid

b. Puting payudara bertambah hitam dan ibu merasakan gerakan bayi

c. Bayi dalam uterus teraba dan DJJ dapat didengar

d. Payudara lembek dan mual-mual

35.Obat yang anda gunakan untuk mencegah kebutaan pada bayi yang baru lahir

sebagai akibat penyakit gonnorhoe adalah :

a. Erythromycin

b. Tetes mata

c. Teromycin


(65)

36.Tiga hal yang dapat dicatat dalam partografi adalah :

a. Pembukaan serviks, tekanan darah, dan berat badan

b. Pembukaan serviks, denyut nadi, dan ukuran panggul

c. Penurunan kepala bayi, pembukaan serviks dan kontraksi

d. Semua di atas benar

37.Gawat janin terjadi bila ada masalah yang mengancam kehidupan janin

sebelum lahir. Bila mengawasi tanda gawat janin sebagai berikut :

a. Posisi, detak jantung, meconeum

b. Aktifitas, keadaan meconeum

c. Detak jantung, meconeum, aktifitas

d. Semua di atas benar

38.Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir, sebaiknya setelah

lahir diberikan injeksi :

a. Vit. B12

b. Vit. C

c. Vit. K

d. Vit. B1

39.Untuk dekontaminasi peralatan, rendamlah dilarutan 0,5% klorine selama :

a. 8 menit

b. 9 menit

c. 10 menit

d. 15 menit

40.Setelah selesai melaksanakan pertolongan persalinan, sebaiknya dicatat

di dalam

a. Buku partus

b. Partograf

c. Buku catatan


(66)

(67)

No

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 1 4 1 1 40

2 3 4 4 3 2 3 3 1 4 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 46

3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 1 4 1 39

4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 44

5 1 2 1 2 1 3 1 4 1 4 1 1 1 4 2 4 2 2 2 2 41

6 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2 3 1 39

7 3 4 4 3 2 3 3 3 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 46

8 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 3 1 4 1 41

9 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 4 2 2 1 3 2 3 1 39

10 3 3 1 4 1 2 3 2 3 1 4 1 1 3 1 2 3 1 4 1 44

11 2 3 3 3 3 4 2 4 1 1 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 52

12 3 1 4 1 4 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 4 1 1 36

13 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 4 2 1 4 1 2 2 1 2 38

14 3 3 2 3 1 4 1 4 1 1 1 1 3 2 1 2 3 1 4 1 42

15 3 1 2 1 1 4 1 1 4 2 2 2 2 1 1 4 2 1 2 1 38

16 2 3 3 3 3 4 2 4 1 3 2 3 1 4 2 4 2 2 2 2 52

17 3 1 4 1 4 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 2 3 1 40

18 1 2 2 2 2 1 3 3 1 4 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 37

19 3 3 2 3 1 4 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 3 1 4 1 46

20 1 1 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 2 1 3 1 1 2 1 2 38

21 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 3 1 35

22 1 3 3 1 4 3 3 3 2 3 1 4 1 4 3 3 3 4 2 4 55

23 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 4 1 4 1 2 1 37

24 2 3 1 4 1 3 1 4 1 4 1 1 3 3 1 1 4 1 1 1 41

25 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 4 36

26 1 4 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 31

27 2 2 2 1 2 1 1 4 1 2 3 2 3 1 4 2 2 2 2 3 42

28 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 2 4 4 3 4 4 2 4 4 68

29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 2 71

30 1 4 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 35

31 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 1 4 1 4 1 2 2 1 2 4 43

MASTER DATA PENELITIAN

NOMOR PERTANYAAN


(68)

32 3 3 3 4 2 4 1 4 1 1 1 3 2 1 2 3 1 4 1 1 45

33 4 1 4 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 30

34 2 2 2 1 2 1 3 1 4 1 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 45

35 2 3 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 3 1 4 39

36 2 1 4 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 4 3 1 2 35

37 1 4 1 1 1 3 3 2 3 1 4 1 4 2 2 2 2 1 2 1 41

38 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 31

39 3 1 4 1 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 40

40 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 4 1 3 1 4 1 4 2 2 38

41 3 2 3 1 4 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 39

42 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 32

43 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 68

44 3 2 3 2 4 4 2 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 58

45 2 2 4 2 2 2 3 1 4 1 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 48

46 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 2 1 2 3 4 4 3 3 3 3 56

47 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 3 3 49

48 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 63

Jlh 115 115 118 104 107 109 101 114 98 103 93 97 102 97 102 106 113 98 105 92

3 2 1 10 7 6 14 4 15 11 19 18 13 17 12 8 5 16 9 20

Keterangan Jawaban resp:

4 = Menjawab a 3 = Menjawab b

2 = Menjawab c 1 = Menjawab d


(69)

K 3

c 2

k 3

c 2

c 2

k 3

C 2

C 2

K 3

C 2

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

B 1

B 1

C 2


(70)

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

B 1

C 2

C 2

C 2

C 2


(71)

Harga t Harga t Harga t Harga t

Hitung Tabel Hitung Tabel

1 0.610 2.776 1.771 Valid 0.757 0.553 Valid

2 0.881 6.734 1.771 Valid 0.937 0.553 Valid

3 0.834 5.458 1.771 Valid 0.909 0.553 Valid

4 0.859 6.057 1.771 Valid 0.924 0.553 Valid

5 0.857 6.011 1.771 Valid 0.923 0.553 Valid

6 0.790 4.654 1.771 Valid 0.883 0.553 Valid

7 0.644 3.035 1.771 Valid 0.783 0.553 Valid

8 0.756 4.165 1.771 Valid 0.861 0.553 Valid

9 0.859 6.057 1.771 Valid 0.924 0.553 Valid

10 0.517 2.181 1.771 Valid 0.682 0.553 Valid

11 0.490 2.032 1.771 Valid 0.658 0.553 Valid

12 0.486 2.01 1.771 Valid 0.654 0.553 Valid

13 0.724 3.792 1.771 Valid 0.840 0.553 Valid

14 0.881 6.734 1.771 Valid 0.937 0.553 Valid

15 0.772 4.386 1.771 Valid 0.871 0.553 Valid

16 0.636 2.977 1.771 Valid 0.778 0.553 Valid

17 0.665 3.211 1.771 Valid 0.798 0.553 Valid

18 0.790 4.654 1.771 Valid 0.883 0.553 Valid

19 0.852 5.887 1.771 Valid 0.920 0.553 Valid

20 0.857 6.011 1.771 Valid 0.923 0.553 Valid

RELIABILITAS

Keputusan Keputusan

VALIDITAS Koefisien

Korelasi No


(1)

(2)

No

Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 3 1 4 1 1 40

2 3 4 4 3 2 3 3 1 4 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 46

3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 1 4 1 39

4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 44

5 1 2 1 2 1 3 1 4 1 4 1 1 1 4 2 4 2 2 2 2 41

6 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 3 2 3 1 39

7 3 4 4 3 2 3 3 3 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2 46

8 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 3 1 4 1 41

9 1 2 2 2 2 1 3 1 2 2 1 2 4 2 2 1 3 2 3 1 39

10 3 3 1 4 1 2 3 2 3 1 4 1 1 3 1 2 3 1 4 1 44

11 2 3 3 3 3 4 2 4 1 1 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 52

12 3 1 4 1 4 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 4 1 1 36

13 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 4 2 1 4 1 2 2 1 2 38

14 3 3 2 3 1 4 1 4 1 1 1 1 3 2 1 2 3 1 4 1 42

15 3 1 2 1 1 4 1 1 4 2 2 2 2 1 1 4 2 1 2 1 38

16 2 3 3 3 3 4 2 4 1 3 2 3 1 4 2 4 2 2 2 2 52

17 3 1 4 1 4 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 1 3 2 3 1 40

18 1 2 2 2 2 1 3 3 1 4 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 37

19 3 3 2 3 1 4 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 3 1 4 1 46

20 1 1 2 1 1 1 2 3 3 3 3 4 2 1 3 1 1 2 1 2 38

21 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 2 3 1 35

22 1 3 3 1 4 3 3 3 2 3 1 4 1 4 3 3 3 4 2 4 55

23 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 4 1 4 1 2 1 37

24 2 3 1 4 1 3 1 4 1 4 1 1 3 3 1 1 4 1 1 1 41

25 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 4 36

26 1 4 1 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 31

27 2 2 2 1 2 1 1 4 1 2 3 2 3 1 4 2 2 2 2 3 42

28 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 2 4 4 3 4 4 2 4 4 68

29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 2 71

30 1 4 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 35

31 2 2 2 1 2 1 3 3 2 3 1 4 1 4 1 2 2 1 2 4 43

MASTER DATA PENELITIAN

NOMOR PERTANYAAN

Jumlah


(3)

32 3 3 3 4 2 4 1 4 1 1 1 3 2 1 2 3 1 4 1 1 45

33 4 1 4 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 30

34 2 2 2 1 2 1 3 1 4 1 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 45

35 2 3 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3 2 3 1 4 39

36 2 1 4 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 4 3 1 2 35

37 1 4 1 1 1 3 3 2 3 1 4 1 4 2 2 2 2 1 2 1 41

38 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 3 1 31

39 3 1 4 1 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 40

40 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 1 4 1 3 1 4 1 4 2 2 38

41 3 2 3 1 4 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 39

42 3 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 32

43 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 68

44 3 2 3 2 4 4 2 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 58

45 2 2 4 2 2 2 3 1 4 1 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 48

46 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 2 1 2 3 4 4 3 3 3 3 56

47 4 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 3 3 4 2 3 3 3 49

48 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 4 4 3 3 3 63

Jlh 115 115 118 104 107 109 101 114 98 103 93 97 102 97 102 106 113 98 105 92

3 2 1 10 7 6 14 4 15 11 19 18 13 17 12 8 5 16 9 20

Keterangan Jawaban resp: 4 = Menjawab a

3 = Menjawab b 2 = Menjawab c 1 = Menjawab d


(4)

K 3

c 2

k 3

c 2

c 2

k 3

C 2

C 2

K 3

C 2

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

C 2

B 1

B 1

C 2

C 2


(5)

C 2

K 3

C 2

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

K 3

B 1

C 2

C 2

C 2

C 2


(6)

Harga t

Harga t

Harga t

Harga t

Hitung

Tabel

Hitung

Tabel

1

0.610

2.776

1.771

Valid

0.757

0.553

Valid

2

0.881

6.734

1.771

Valid

0.937

0.553

Valid

3

0.834

5.458

1.771

Valid

0.909

0.553

Valid

4

0.859

6.057

1.771

Valid

0.924

0.553

Valid

5

0.857

6.011

1.771

Valid

0.923

0.553

Valid

6

0.790

4.654

1.771

Valid

0.883

0.553

Valid

7

0.644

3.035

1.771

Valid

0.783

0.553

Valid

8

0.756

4.165

1.771

Valid

0.861

0.553

Valid

9

0.859

6.057

1.771

Valid

0.924

0.553

Valid

10

0.517

2.181

1.771

Valid

0.682

0.553

Valid

11

0.490

2.032

1.771

Valid

0.658

0.553

Valid

12

0.486

2.01

1.771

Valid

0.654

0.553

Valid

13

0.724

3.792

1.771

Valid

0.840

0.553

Valid

14

0.881

6.734

1.771

Valid

0.937

0.553

Valid

15

0.772

4.386

1.771

Valid

0.871

0.553

Valid

16

0.636

2.977

1.771

Valid

0.778

0.553

Valid

17

0.665

3.211

1.771

Valid

0.798

0.553

Valid

18

0.790

4.654

1.771

Valid

0.883

0.553

Valid

19

0.852

5.887

1.771

Valid

0.920

0.553

Valid

20

0.857

6.011

1.771

Valid

0.923

0.553

Valid

RELIABILITAS

Keputusan

Keputusan

VALIDITAS

Koefisien

Korelasi

No

Pertanyaan


Dokumen yang terkait

Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di BPM (Bidan Praktek Mandiri) Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Medan 2014

0 43 60

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bidan Praktek Swasta dalam Pengaplikasian 58 Langkah Asuhan Persalinan Normal Di Kecamatan Percut Sei Tuan Tahun 2011

0 37 82

Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Bidan Praktek Swasta (BPS) yang sudah mengikuti pelatihan APN di Wilayah Kerja Kabupaten Langkat Tahun 2008

1 73 65

Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh Besar Tahun 2007

0 34 167

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 19

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 2

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 12

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 41

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 1 4

Pengaruh Kompetensi Bidan Terhadap Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dalam Proses Persalinan Di Bidan Praktek Swasta (BPS) Kota Tebing Tinggi Tahun 2014

0 0 47