BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semakin banyaknya pesawat yang ada dibandara maka semakin dibutuhkan suatu alat pendeteksi pesawat yang bisa mendeteksi keberadaan pesawat-pesawat yang ada diudara
sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Alat pendeteksi tersebut adalah radar sekunder atau secondary surveillance radar SSR
Radar adalah singkatan dari Radio detection and Ranging yang merupakan salah satu fasilitas Navigasi .Radar merupakan suatu cara dimana gelombang radio yang dipancarkan ke angkasa
akan diterima kembali setelah suatu benda diangkasa menyebabkan pantulan refleksi ketika gelombang radio tersebut mengenainya. Jarak dari obyek tersebut ditentukan dengan mengukur
waktu ketika gelombang radio dipancarkan kemudian diterima kembali oleh antena receiver. Arah dari suatu obyek yang dideteksikan dari radar ditentukan oleh posisi rotating antena antena
yang berputar ketika bagian yang direfleksikan oleh gelombang radio diterima. Jadi radar dapat “melihat” benda yang bergerak di angkasa dalam daerah jangkau radar dan sekaligus menentuka
arah dan jarak dari benda tersebut.
Radar ada beberapa macam dan yang umum digunakan di bandara udara adalah Primary Surveillance Radar PSR dan Secondary Surveillance Radar SSR. Kedua jenis radar baik PSR
maupun SSR mempunyai cara kerja berbeda. Pada PSR sifatnya aktif dan pesawat yang ditargetkan sifatnya pasif. Karena PSR hanya menerima pantulan gelombang radio dari refleksi
pesawat tersebut echo. Sedangkan pesawat itu sendiri tidak “tahu-menahu” dengan kegiatan radar di bawah.
Disini penulis akan membahas tentang SSRsecondary surveillance radar, karena baik radar maupun pesawat kedua-duanya aktif. Hal ini dapat dilakukan karena pesawat terbang telah
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
dilengkapi dengan transponder. Pesawat-pesawat yang tidak dilengkapi transponder tidak akan dapat dilihat pada radar scope seperti identifikasi pesawat, ketinggiannya, dan lain-lain.
Secondary Surveillance Radar
Secondary Surveillance Radar SSR adalah radar yang bekerja dengan bantuan alat yang bernama transponder di pesawat udara. Secara sederhana cara kerjanya adalah sebagai berikut:
1. SSR di darat memancarkan sinyal yang disebut dengan interrogation pada frekuensi 1030
Mhz 2.
Jika mendapatkan sinyal interogasi, maka transponder akan menjawab memberikan sinyal balasan pada frekuensi 1090 Mhz
3. Dekoder yang ada di SSR akan menghitung jarak pesawat tersebut dari lamanya sinyal
sampai kembali ke SSR 4.
Arah pesawat tersebut akan ditentukan oleh arah antena radar SSR yang berputar 360 derajat.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1.2 BATASAN MASALAH