Pengaruh Perbandingan Sari Buah Markisa dengan Sari Buah Pepaya dan Penambahan Pektin Terhadap Mutu Jeli
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
RINGKASAN
RIDUAN, ·Pengaruh Perbandingan Sari Buah Markisa dengan Sari
Buah Pepaya dan Penambahan Pektin Terhadap Mutu ＠Ｎｾｬ･ｊ
Dibimbing oleh
Ir. Asmin Purba, MSc. sebagai Ketua Komisi Pembimbing, dan Ir. Gadja Sinambela
serta Ir. Satya R. Siahaan sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan pengaruh penambahan pektin terhadap mutu jelly yang dihasilkan. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 ulangan. dimana faktor I adalah pengaruh perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya (C) dengan 4 taraf, yaitu :
C1 = 87,5% sari markisa
12,5% sari pepaya
C2 = 75,0% sari markisa C3 = 62,5% sari markisa
25,0% sari pepaya 37,5% sari pepaya
C4 = 50,0% sari markisa
50,0% sari pepaya, dan faktor II yaitu
= = =konsentrasi pektin (P) dengan 4 taraf yaitu : P, 0,25%, P2 0,50%, P3 0,75%
dan P4 = 1,00%.
Pengamatan dan pengumpulan data meliputi : Kandungan Vitamin C, Total Asam,
Total Soluble Solid, dan Uji Organoleptik (Rasa, Wama, Aroma dan Tekstur).'
Dari hasil analisa laboratorium dan setelah dilakukan analisis data secara statistik dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kadar Vitamin C Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya
pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kandungan vitamin C.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kandungan vitamin C.
Kombinasi perlakuan perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap vitamin C. 2. Total Soluble Solid (TSS)
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan Total Soluble Solid. Total Soluble Solid yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya 87,5% : 12,5% yaitu sebesar 73,13 °Brix dan Total Soluble Solid yang terendah diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya 50% :50% yaitu sebesar 65,88 ° Brix.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap Total Soluble Solid. Total Soluble Solid yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu dengan konsentrasi pektin 0,25% yaitu sebesar 71,25 °Brix dan Total Soluble Solid yang terendah diperoleh pada perlakuan P4 dengan konsentrasi pektin 1% yaitu sebesar 64,63 °Brix.
ii
Kombinasi perlakuan interaksi perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap Total Soluble Solid. 3. Total Asam
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan Total Asam. Total Asam yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 87.5% : 12.5% yaitu sebesar 0,91% dan Total Asam terendah diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya 50% : 50% yaitu sebesar 0.68%.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap Total Asam. Total Asam yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 yaitu dengan konsentrasi pektin sebesar 1% yaitu sebesar 0.90% dan Total Asam yang terendah diperoleh pada perlakuan P1 yaitu konsentrasi pektin 0.25% yaitu sebesar 0.73%.
Kombinasi perlakuan perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap Total Asam. 4. Organoleptik
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai Organoleptik yang meliputi rasa. warna. aroma dan tekstur. Nilai Organoleptik yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari
iii
buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 50% : 50% yaitu sebesar 3,52 dan nilai Organoleptik yang terendah diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 87,5% : 12,5% yaitu sebesar 3.26.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai Uji Organoleptik. Nilai Uji Organoleptik yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 yaitu dengan konsentrasi pektin 0,75% yaitu sebesar 3,58 dan nilai Organoleptik yang terendah diperoleh pada perlakuan P1 yaitu dengan konsentrasi 0,25% yaitu sebesar 3,26.
Kombinasi perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap Nilai Organoleptik.
iv
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
RINGKASAN
RIDUAN, ·Pengaruh Perbandingan Sari Buah Markisa dengan Sari
Buah Pepaya dan Penambahan Pektin Terhadap Mutu ＠Ｎｾｬ･ｊ
Dibimbing oleh
Ir. Asmin Purba, MSc. sebagai Ketua Komisi Pembimbing, dan Ir. Gadja Sinambela
serta Ir. Satya R. Siahaan sebagai Anggota Komisi Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan pengaruh penambahan pektin terhadap mutu jelly yang dihasilkan. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 ulangan. dimana faktor I adalah pengaruh perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya (C) dengan 4 taraf, yaitu :
C1 = 87,5% sari markisa
12,5% sari pepaya
C2 = 75,0% sari markisa C3 = 62,5% sari markisa
25,0% sari pepaya 37,5% sari pepaya
C4 = 50,0% sari markisa
50,0% sari pepaya, dan faktor II yaitu
= = =konsentrasi pektin (P) dengan 4 taraf yaitu : P, 0,25%, P2 0,50%, P3 0,75%
dan P4 = 1,00%.
Pengamatan dan pengumpulan data meliputi : Kandungan Vitamin C, Total Asam,
Total Soluble Solid, dan Uji Organoleptik (Rasa, Wama, Aroma dan Tekstur).'
Dari hasil analisa laboratorium dan setelah dilakukan analisis data secara statistik dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kadar Vitamin C Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya
pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kandungan vitamin C.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kandungan vitamin C.
Kombinasi perlakuan perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap vitamin C. 2. Total Soluble Solid (TSS)
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan Total Soluble Solid. Total Soluble Solid yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya 87,5% : 12,5% yaitu sebesar 73,13 °Brix dan Total Soluble Solid yang terendah diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari buah markisa dan sari buah pepaya 50% :50% yaitu sebesar 65,88 ° Brix.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap Total Soluble Solid. Total Soluble Solid yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P1 yaitu dengan konsentrasi pektin 0,25% yaitu sebesar 71,25 °Brix dan Total Soluble Solid yang terendah diperoleh pada perlakuan P4 dengan konsentrasi pektin 1% yaitu sebesar 64,63 °Brix.
ii
Kombinasi perlakuan interaksi perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata terhadap Total Soluble Solid. 3. Total Asam
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kandungan Total Asam. Total Asam yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 87.5% : 12.5% yaitu sebesar 0,91% dan Total Asam terendah diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya 50% : 50% yaitu sebesar 0.68%.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap Total Asam. Total Asam yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P4 yaitu dengan konsentrasi pektin sebesar 1% yaitu sebesar 0.90% dan Total Asam yang terendah diperoleh pada perlakuan P1 yaitu konsentrasi pektin 0.25% yaitu sebesar 0.73%.
Kombinasi perlakuan perbandingan campuran sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap Total Asam. 4. Organoleptik
Perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya pada jelly yang dihasilkan memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai Organoleptik yang meliputi rasa. warna. aroma dan tekstur. Nilai Organoleptik yang tertinggi diperoleh pada perlakuan C4 yaitu perbandingan sari
iii
buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 50% : 50% yaitu sebesar 3,52 dan nilai Organoleptik yang terendah diperoleh pada perlakuan C1 yaitu perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya adalah 87,5% : 12,5% yaitu sebesar 3.26.
Perlakuan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap nilai Uji Organoleptik. Nilai Uji Organoleptik yang tertinggi diperoleh pada perlakuan P3 yaitu dengan konsentrasi pektin 0,75% yaitu sebesar 3,58 dan nilai Organoleptik yang terendah diperoleh pada perlakuan P1 yaitu dengan konsentrasi 0,25% yaitu sebesar 3,26.
Kombinasi perlakuan perbandingan sari buah markisa dengan sari buah pepaya dan penambahan pektin memberi pengaruh berbeda tidak nyata terhadap Nilai Organoleptik.
iv
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara