Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba Dan Bei Dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina

(1)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN BA DAN BEI DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

SASTRA CINA

印尼学生“把”字句与“被”字句偏误分析

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapkan salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang ilmu Sastra Cina.

OLEH: JULIANI 070710039

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAKAN KATA DEPAN BA DAN BEI DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

SASTRA CINA

印尼学生“把”字句与“被”字句偏误分析

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Ilmu

Sastra Cina OLEH: JULIANI 070710039 Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr.T.Thyrhaya Zein, M.A Wu Qiao Ping, M.A NIP 19630109 198803 2 0001

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

Disetujui Oleh : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi S-1 Sastra Cina Ketua Program Studi,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2 001


(4)

PENGESAHAN Diterima Oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana Sastra dalam bidang Sastra Cina.

Pada

Tanggal : 15 Juni 2011 Pukul : 08.30-14.20

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan

Drs. H. Syahron Lubis, M.A. NIP. 195110113 197603 1 001

Panitia Ujian

No. Nama Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si ( )

3. Drs. Matius C Sembiring, MA. ( )

4. Wu Qiaoping, M.A. ( )


(5)

ABSTRACT

Prepositions ba and bei are two types of the most famous prepositions and unique in Chinese grammar. The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Kata Depan Ba dan Bei Dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina (The Error Analysis Chinese Department’s Student In Using Prepositions Ba and Bei). Students in Chinese Department always translate the worksheets directly to Chinese without noticing the structure in Chinese grammar. Writer finds out this phenomenal and makes it as the background of the study. This thesis focuses on the error analysis of Chinese Department’s students whether they used prepositions ba and bei correctly or not. The aim of this thesis is to describe the errors students did.

Grammar is the base of the theory in this thesis. Through questionnaires that had been spread to 30 students of third year in Chinese Department and uses Slovin formula, the writer gets 27 samples that is valid to this thesis.

The result of this thesis is writer finds out there are four types of error analysis in using prepositions ba and there are five types of error analysis in using prepositions bei. Writer not only finds out the error analysis, but also the factors of the error. The factors are the influence of mother language, the influence of the source language and the materials of prepositions ba and bei are not sufficient. Writer yearns this thesis can help the students in Chinese Department in comprehending prepositions ba and bei.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Depan Ba dan Bei Dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina”

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Strata-I pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi masih jauh dari sempurna baik isi, bahasa serta penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis dari segi ilmu pengetahuan dan bahan literatur sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan dan para pembantu dekan I, II dan III. 2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A, selaku Ketua Departemen Program Studi

Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.


(7)

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si, selaku Sekretaris Departemen Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Wu Qiao Ping, M.A, selaku Dosen Tamu dari Jinan University Guangzou, RRC dan juga selaku Dosen Pembimbing II, yang banyak meluangkan waktunya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi. 5. Liu Jin Feng, M.A, selaku Dosen Tamu dari Jinan University Guangzou, RRC

yang telah memberikan pengarahan dan ilmunya selama penulis menimba ilmu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6. Dosen-dosen tamu dari Jinan University Guangzou, RRC, Ali Sumardjo, Tjoe Bie Hwa,B.A, Julina,B.A dan dosen-dosen Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan pengarahan dan ilmunya selama penulis menimba ilmu di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

7. Yang tercinta Ayahanda dan Ibunda, beserta seluruh keluarga yang telah membesarkan, mengasuh, mendidik, membantu dan mendorong penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman seperkuliahan yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian sangatlah penulis harapkan.


(8)

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, Juni 2010 Penulis,

Juliani 070710039


(9)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK……….………i KATA PENGANTAR……….ii DAFTAR ISI………v BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian………1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian………...4 1.3 Tujuan Penelitian……….5 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis………5 1.4.2 Manfaat Praktis……….5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian………6

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu………..7 2.2 Konsep……….8


(10)

2.2.1 Kata……….…………...8

2.2.1.1 Kata dalam Bahasa Indonesia………8

2.2.1.2 Kata dalam Bahasa Mandarin………9

2.2.2 Jenis Kata………...9

2.2.2.1 Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia………...9

2.2.2.2 Jenis Kata dalam Bahasa Mandarin………..10

2.2.3 Kata Depan………...10

2.2.3.1 Kata Depan dalam Bahasa Indonesia………10

2.2.3.2 Kata Depan dalam Bahasa Mandarin………11

2.2.4 Kata Depan Ba……….12

2.2.5 Kata Depan Bei………13

2.2.6 Analisis Kesalahan………...13

2.3 Landasan Teori……….…..14

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian………....……….15


(11)

3.3 Teknik Analisis Data...………19 3.4 Data dan Sumber Data.………20

BAB IV : ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN BA BEI DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA CINA

4.1.Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa PSSC FIB USU Semester VI Dalam Menggunakan Kata

Depan Ba..……….21 4.1.1. Tidak Ada Kata Bantu Di Dalam Kalimat……….23 4.1.2 Tidak Ada Pelengkap Di Dalam Kalimat………..24

4.1.3 Tidak Aada Kata Keterangan Di Dalam Kalimat..25 4.1.4 Bentuk Negasi Di Dalam Kalimat……….26

4.2 Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa PSSC FIB USU Semester VI Dalam Menggunakan Kata

Depan Bei………..27 4.2.1 Tidak Ada Kata Depan Bei………28


(12)

4.2.2 Tidak Ada Kata Bantu Di Dalam Kalimat………29 4.2.3 Tidak Ada Pelengkap Di Dalam Kalimat……….29

4.2.4 Tidak Ada Kata Keterangan Di Dalam Kalimat...30 4.2.5 Bentuk Negasi Di Dalam Kalimat……….31 4.3 Penyebab Kesalahan Yang Diperbuat Mahasiswa PSSC FIB USU

Semester VI Dalam Mempelajari Kata Depan Ba

dan Kata Depan Bei……….32

4.3.1 Pengaruh Bahasa Ibu………32 4.3.2 Pengaruh Bahasa Tujuan………..33 4.3.3 Materi Pengajaran Kata Depan Ba dan Bei………..34

4.4 Transformasi Bentuk Antara Kata Depan Ba dan

Kata Depan Bei………35

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan………..40

5.2 Saran………41 DAFTAR PUSTAKA………..42


(13)

(14)

ABSTRACT

Prepositions ba and bei are two types of the most famous prepositions and unique in Chinese grammar. The title of this thesis is “Analisis Kesalahan Kata Depan Ba dan Bei Dalam Bahasa Mandarin Pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina (The Error Analysis Chinese Department’s Student In Using Prepositions Ba and Bei). Students in Chinese Department always translate the worksheets directly to Chinese without noticing the structure in Chinese grammar. Writer finds out this phenomenal and makes it as the background of the study. This thesis focuses on the error analysis of Chinese Department’s students whether they used prepositions ba and bei correctly or not. The aim of this thesis is to describe the errors students did.

Grammar is the base of the theory in this thesis. Through questionnaires that had been spread to 30 students of third year in Chinese Department and uses Slovin formula, the writer gets 27 samples that is valid to this thesis.

The result of this thesis is writer finds out there are four types of error analysis in using prepositions ba and there are five types of error analysis in using prepositions bei. Writer not only finds out the error analysis, but also the factors of the error. The factors are the influence of mother language, the influence of the source language and the materials of prepositions ba and bei are not sufficient. Writer yearns this thesis can help the students in Chinese Department in comprehending prepositions ba and bei.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa lambang bunyi suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga,2002:1). Bahasa pun tidak terlepas dari bentuk (leksikal), makna (semantik) dan sintaksis (tata bahasa) itu sendiri, dimana ketiga cabang ini merupakan bagian dari linguistik. Bahasa setiap negara memiliki ciri khasnya masing-masing, begitu juga dengan bahasa Mandarin. Dialek, cara pelafalan dan tata bahasa yang berbeda dengan bahasa Indonesia menjadi daya tarik dari bahasa Mandarin itu sendiri.

Tata bahasa merupakan hal yang penting dalam sebuah kalimat, karena tanpa tata bahasa maka sebuah kalimat tersebut tidak sempurna. Tata bahasa adalah kaidah atau aturan-aturan penyusunan kata, gabungan kata, dan kalimat (Yongxin dan Budianto,2003:3). Seringkali mahasiswa yang sedang mempelajari tata bahasa mengalami kesulitan memahami aturan-aturan yang berlaku pada tata bahasa itu sendiri, hal itu disebabkan perbedaan struktur tata bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Tata bahasa yang terdapat dalam bahasa Mandarin sangat banyak, diantaranya penggunaan kata keterangan, kata bilangan, kata sifat, dan lain lain. Salah satu jenis tata bahasa yang sering membuat mahasiswa kesulitan memahami adalah pemakaian kata depan ba dan bei dalam kalimat.


(16)

Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, objek, waktu, tempat, lawan bicara, dan lain-lain suatu perbuatan/tindakan (Yongxin dan Budianto,2005:39). Di dalam, ke luar, dan dari luar merupakan salah satu contoh kata depan yang sering dipergunakan dalam bahasa Indonesia. Sama dengan bahasa Indonesia, bahasa Mandarin juga memiliki kata depan seperti: 在 (zài=di),

(cóng=dari), (cháo=menghadap), ( gěi= memberikan), (gēn=mengikuti), (dùi=terhadap), 为了(wèi le= demi), (bă=memegang), (bèi=oleh) dan kata depan lainnya.

Mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (selanjutnya disebut PSSC FIB USU) telah mempelajari tata bahasa Mandarin, khususnya tentang kata depan ba dan bei yang terdapat di dalam buku Hanyujiaocheng Jilid Dua. Mahasiswa umumnya langsung menerjemahkan sebuah kalimat dari bahasa Indonesia ke bahasa Mandarin tanpa melihat struktur kata yang terdapat dalam tata bahasa tersebut, sehingga mahasiswa sering membuat kesalahan pada saat menulis kalimat dengan menggunakan kata depan ba dan bei. Kata depan ba tidak memiliki arti dalam bahasa Indonesia, sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami kata depan ba secara menyeluruh, sedangkan kata depan bei memiliki persamaan dengan kalimat pasif


(17)

bahasa Mandarin menjadikan mahasiswa sering membuat kesalahan ketika mempelajari kata depan bei tersebut. Berdasarkan temuan kesalahan dalam menggunakan kata depan ba dan bei di dalam kalimat menjadi dasar peneliti untuk meneliti kesalahan yang dilakukan mahasiswa Program Studi Sastra Cina semester VI dalam menggunakan kata depan ba dan bei.

Kata ba itu sendiri memiliki banyak pengertian, diantaranya (1) mencengkam;memegang;(2) membopong;(3) memonopoli;(4) menjaga;(5) gagang;(6) ikat;berkas;(7) kata bilangan (untuk alat bertangkai, untuk jumlah segenggam, untuk hal yang abstrak, untuk gerakan tangan);(8) sekitar;kira-kira;(9) konjungsi/kata depan:objek penderita dari verba di belakangnya (Oxford Concise English-Chinese Chinese-English Dictionary 2009:23).

Contoh:

1.

Pada contoh (1) merupakan kesalahan yang diperbuat mahasiswa saat menerjemahkan sebuah kalimat.

Pada terjemahan kalimat di atas, jelas terlihat struktur kalimat yang dipergunakan salah. Seharusnya struktur kalimat tersebut adalah sebagai berikut:

Dia Menyelesaikan masalahnya dengan baik.

他 安排 他的事 很好。


(18)

Dia Menyelesaikan masalahnya dengan baik.

他 把 他的事 安排得 很好。

tā de shì ānpái de hénhăo

Pada contoh di atas ketika sebuah kalimat dimasukkan kata depan ba maka keseluruhan struktur bahasa itu menjadi tepat, tanpa mengurangi maknanya.

Kata bei juga bermakna ganda, yaitu (1) selimut; (2) digunakan untuk menunjukkan bahwa kalimat itu adalah kalimat pasif; (3) konjungsi/kata depan; subyek pelaku dari verba di belakangnya. (Oxford Concise English-Chinese Chinese-English Dictionary 2009:23)

2.

Pada

contoh (2) merupakan kesalahan pemakaian kata depan bei. Seharusnya struktur kalimat tersebut adalah sebagai berikut:

Kursi itu dipatahkan oleh pria itu.

那支铅笔 被 那个男人 折断。

nàzhīqiānbĭ bèi nàgenánrén zhéduàn.

Pensil itu dipatahkan oleh pria itu.

那支铅笔 折断 被 那个男人。


(19)

Pada struktur kalimat (2), setelah disisipi oleh kata depan bei terjadi perubahan posisi di mana 那个男人 (nàgenánrén) yang sebelumnya terdapat pada akhir kalimat menjadi berada di tengah kalimat tersebut serta terdapat kata keterangan yang berada di belakang obyek.

Untuk itulah perlu dilakukan penelitian tentang analisis kesalahan penggunaan kata depan ba dan bei terhadap mahasiswa PSSC FIB USU.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kesalahan apakah yang dilakukan oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dalam menggunakan kata depan ba ?

2. Kesalahan apakah yang dilakukan oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dalam menggunakan kata depan bei ?

1.3 Tujuan Penelitian


(20)

1. Mendeskripsikan kesalahan yang ditemui dalam penggunaan kata depan ba oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI.

2. Mendeskripsikan kesalahan yang ditemui dalam penggunaan kata depan bei oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

14.1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah wawasan dan pemahaman yang menyeluruh tentang kata depan ba dan bei, sehingga mempermudah pelajar ataupun mahasiswa untuk memahami kata depan ba dan bei tersebut dan dapat menggunakan kedua jenis kata depan tersebut dengan tepat.

1.4.2. Manfaat Praktis

Dapat dipergunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta dapat dipergunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.


(21)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit ruang lingkup penelitian, dengan hanya memfokuskan pada kesalahan penggunaan kata depan ba dan bei yang dilakukan oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dalam penggunaan kata depan ba dan bei.

Data yang diperoleh adalah data kuesioner yang dikembalikan oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI yang berupa kesalahan penggunaan kata depan ba dan bei. Untuk mengoreksi kesalahan dalam penggunaan kata depan ba dan bei,peneliti menggunakan teori sintaksis yang dirujuk oleh Liberty dan Djoko dalam Pesona Bahasa (2003:123) yang menerangkan tentang sintaksis dipergunakan untuk menelaah struktur satuan bahasa yang lebih besar, mulai dari frasa hingga kalimat.


(22)

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

Pada bab II, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal-jurnal yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina yang berupa penggunaan kata depan ba dan bei, cara pengajaran kata depan ba dan bei, dll, beserta kajian pustaka, konsep dan landasan teori.

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Ren Yuhua (1998)menulis artikel yang berjudul “ Pengajaran Kata Depan Ba”. Hua meneliti tentang teknik pengajaran kata depan ba dan perubahan bentuk kata depan ba.

Sama halnya dengan Wu Zengxin dan Wu Ping (2010) dalam jurnal elektronik Cina yang menulis artikel berjudul “Perbedaan Kata Depan Ba dan Bei Dalam Semantik”. Xin dan Ping meneliti tentang jenis-jenis kata yang terdapat dalam kata depan ba dan bei.

Chen Xiaoyan (2009) dalam jurnal elektronik akademik Cina, berjudul “Penggunaan Kata Bei Dalam Kalimat”. Yan meneliti tentang penggunaan kata depan bei pada kalimat untuk menegaskan makna pasif dalam sebuah kalimat.

Sementara itu, Liu Peiyu dan Zhao Jinghua (2005) dalam jurnal elektronik akademik Cina, berjudul “Perbedaan Kata Depan Ba Pada Tata Bahasa dan


(23)

Semantik”. Yu dan Hua meneliti tentang perbedaan yang terdapat pada kalimat yang terdapat kata depan ba ditinjau dari sudut tata bahasa dan semantik (makna) kalimat tersebut.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Zhang Xin (2010), berjudul “Karakteristik dan Penggunaan Kata Depan Bei”. Xin meneliti tentang penggunaan serta karakteristik yang dimiliki oleh kata depan bei. Penelitian ini diperbuat untuk lebih memahami karakteristik dan penggunaan kata depan bei secara tepat.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Nian Yuhua (1998), berjudul “Kata Depan Ba”. Hua meneliti tentang pendapat Hua tentang kata depan ba berdasarkan karakteristik dan penggunaan kata depan ba.

Pada jurnal-jurnal yang ditulis oleh mahasiswa Cina mengupas tentang bagaimana pengajaran kata depan ba dan bei beserta jenis-jenis yang terdapat dalam kata depan ba dan bei cara penggunaannya. Dalam skripsi ini, penulis menuliskan sesuatu yang berbeda yaitu membuat analisis kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU Medan.

2.2 Konsep

Pada konsep ini, peneliti menjelaskan kata, jenis kata, kata depan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin beserta penjelasan tentang analisis kesalahan.


(24)

Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588) adalah gambaran mental dari suatu obyek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal yang lain.

2.2.1 Kata

2.2.1.1 Kata dalam Bahasa Indonesia

Menurut Fatimah dalam Metode Linguistik (2006:36), kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka (dapat mengalami afiksasi).

2.2.1.2 Kata dalam Bahasa Mandarin

Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21), kata bisa dibagi dua, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang memiliki arti konkrit yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat sedangkan kata abstrak tidak memiliki arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat.

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:2), kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat. Misalnya pada kalimat “我()|姐


(25)

姐(jiĕjie)|去()|万隆(wànlóng)|深造(shēnzào)”. Dalam kalimat ini terdapat lima kata.

2.2.2 Jenis Kata

2.2.2.1 Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia

Menurut Alisjahbana dalam Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (1974:77), untuk membedakan kata-kata dalam bahasa Indonesia sekarang umumnya orang mengikuti pembagian dalam bahasa Belanda yang boleh dikatakan sejalan dengan pembagian bahasa-bahasa Eropa yang lain, yaitu sepuluh jenis kata: kata benda, kata kerja, kata keadaan benda, kata keterangan, kata ganti, kata bilangan, kata depan, kata sambung, kata sandang dan kata seru.

2.2.2.2 Jenis Kata dalam Bahasa Mandarin

Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21), jenis-jenis kata dalam bahasa Mandarin terdiri dari kata benda, kata kerja, kata kerja bantu, kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, kata ganti, kata keterangan, kata depan, kata sambung, partikel, kata seru, kata tiruan bunyi, awalan, akhiran.

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:11), jenis-jenis kata terbagi dua:


(26)

a. Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda ( termasuk kata benda waktu dan tempat ), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, kata ganti, dan kata keterangan.

b. Jenis yang kedua, biasanya tidak bisa menjadi satuan kalimat; meliputi kata depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan kata seru.

2.2.3 Kata Depan

2.2.3.1 Kata Depan dalam Bahasa Indonesia

Menurut Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (1994:154), kata depan adalah kata-kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata-kata benda tersebut dengan bagian kalimat lain. Kata-kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia: di, pada, dalam, atas, antara, dari, ke, kepada, akan, terhadap, oleh, dengan, berkat, daripada, tentang, mengenai, hingga, sampai, untuk, buat, guna, bagi. Fungsi dari kata depan itu sendiri adalah untuk menyatakan tempat berada, arah asal, arah tujuan, pelaku, alat, perbandingan, hal atau masalah, akibat, tujuan.

Menurut Alwi dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003:288) preposisi termasuk bagian dari kata tugas. Jika ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi yang disebut juga kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara


(27)

konstituen di depan preposisi dengan konstituen di belakangnya. Jika ditinjau dari makna sintaksisnya, preposisi di depan nomina, adjektiva, atau adverbial, sehingga terbentuk frasa preposisional. Namun jika ditinjau dari sisi bentuknya, preposisi ada dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Terdapat dua bentuk preposisi tunggal diantaranya: kata dasar, dan kata berafiks. Sedangkan preposisi majemuk (preposisi gabungan) terdiri atas dua bentuk yaitu: dua preposisi yang berdampingan dan dua preposisi yang berkorelasi.

2.2.3.2 Kata Depan dalam Bahasa Mandarin

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:39), kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, objek, waktu, tempat, dan lain-lain suatu perbuatan/tindakan. Kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在、从、自、朝、往、给、把、被、

叫、让、跟、和、同、到、对、对于、关于、按照、根据、为着、为了 .

Fungsi gramatikal dari frasa kata depan dapat berupa keterangan, atribut, pelengkap, obyek.


(28)

Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:161), kata depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata, membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat, atau tujuan. Jenis-jenis kata depan dipergunakan untuk menyatakan waktu, tempat, arah, menyatakan sasaran, menyatakan alasan, menyatakan cara, menyatakan pasif, menyatakan perbandingan, menyatakan mengesampingkan.

Ciri-ciri kata depan:

a. Kata depan tidak dapat berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan b. Kata depan tidak dapat direduplikasi

c. Tidak bisa menggunakan kata bantu aspek, kata kerja penunjuk arah.

d. Biasanya, tidak bisa menggunakan struktur positif-negatif untuk bertanya.

2.2.4 Kata Depan Ba

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:99), kata depan ba digunakan untuk menegaskan dan menerangkan bagaimana suatu tindakan menangani suatu benda dan hasilnya, dan penanganan ini seringkali menyebabkan benda yang dimaksud berpindah tempat, berubah kondisi atau terkena pengaruh lainnya.


(29)

2.2.5 Kata Depan Bei

Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin (2005:105), kata depan bei merupakan kata depan yang memiliki makna pasif, dimana kata depan ini digunakan untuk menjelaskan hasil dari orang ataupun benda yang terpengaruh. Biasanya bei dapat diganti dengan “叫” (jiào) ataupun “让” (rang) yang sama-sama memiliki makna pasif. Namun jiao dan rang lebih banyak dipakai dalam bahasa lisan.

2.2.6 Analisis Kesalahan

Menurut Corder dalam Analisis Pengajaran Bahasa Untuk Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Guru Bahasa (1971:51) membedakan kesalahan ke dalam istilah salah (mistakes), selip (lapses), dan silap (errors). Salah (mistakes) adalah penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai situasi yang ada. Selip (lapses) merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topic pembicaraan sesaat. Silap (errors) merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.


(30)

Ellis dalam Second Language Acquisition (1986:296), analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja, yang baik digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sample, pengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sample, penjelasan kesalahan tersebut, pengklarifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan tersebut.

2.3 Landasan Teori

Tata bahasa adalah suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang ada (Yongxin dan Budianto,2005:1). Tanpa tata bahasa tidak akan muncul bahasa. Saat kita berbicara atau menulis karangan, kita selalu memerlukan banyak kata untuk disusun menjadi berbagai macam bentuk kalimat, kemudian mengaplikasikan dalam menyusun kalimat. Hanya kalimat yang mengikuti kaidah tata bahasa yang akan mempunyai fungsi komunikasi.

Tata bahasa dalam sebuah kalimat memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung sebuah kalimat. Dalam sebuah kalimat yang baik, hendaknya terdapat subyek, predikat, obyek dan kata keterangan. Subyek selalu diletakkan di awal kalimat untuk menunjukkan pelaku dari kegiatan tersebut, sedangkan predikat biasanya berupa kata kerja ataupun auxiliary verb, obyek diletakkan di belakang kata kerja berfungsi untuk menunjukkan penerima dari kegiatan tersebut.


(31)

Seperti yang telah dijelaskan di atas, penulis menggunakan sintaksis (tata bahasa) sebagai landasan teori. Menurut Liberty dan Djoko dalam Pesona Bahasa (2003:123), sintaksis adalah bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika. Sintaksis menelaah struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur antarkata.


(32)

BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan,dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan. (Djajasudarma, 2006:1). Metode penelitian merupakan alat, prosedur dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. (Djajasudarma, 2006:4)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Umar (2008: 22) metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

Pada penelitian ini, penulis mengambil populasi yaitu sebanyak 30 mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dengan menggunakan teknik random sampling dan berdasarkan rumus Slovin, maka sampel yang didapatkan sebanyak 27 sampel.


(33)

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Universitas 19 Kampus USU Medan.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari/dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto,2007:38).

Teknik pengumpulan data menggunakan metode pengamatan ataupun observasi yang dilakukan di lapangan dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa FIB USU Semester IV dan VI.

Dalam proses penelitian, penulis menggunakan dua metode penelitian, diantaranya:

1. Library Research (Studi Kepustakaan)

Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan teori-teori yang berasal dari kamus Oxford Concise English-Chinese Chinese-English, buku汉语教程 (Hànyǔjiāochéng) Jilid Dua, buku汉语精读课本 (Hànyǔjīngdúkèbĕn) Jilid Satu, buku 对外汉语教学语法释疑 201 例 (duìwàihànyǔyǔfăshìyí201lí),


(34)

Intisari Tata Bahasa Mandarin, Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah, dan jurnal elektronik akademik Cina. Data-data yang dikumpulkan ini dijadikan data sekunder.

2. Field Research (Tinjauan Lapangan)

Tinjauan lapangan dilakukan dengan observasi (pengamatan) langsung dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU semester VI sebanyak 30 mahasiswa. Hasil penelitian dari kuesioner ini dijadikan sebagai data primer.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data:

1. Merancang kuesioner. Kuesioner yang telah disediakan berupa kalimat dalam bahasa Indonesia yang harus diterjemahkan dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI. Kuesioner yang dibuat oleh peneliti diambil dari buku 小学华文 (xiăoxuéhuáwén) jilid 2B-4A yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Contoh kuesioner adalah sebagai berikut:

Terjemahkan kalimat-kalimat di bawah ini dalam bahasa Mandarin dengan menggunakan kata depan ba dan bei.


(35)

(2) Guru meletakkan (摆) sebuah belimbing (杨桃) di atas meja (桌子).

………

(3) Kue tart itu dipotong oleh ibu menjadi 5 potong.

………. (4) Belimbing itu diletakkan diatas meja.

……….

2. Membagikan kuesioner tersebut kepada mahasiswa yang akan diteliti. Sampel yang diambil mengambil rumusan Slovin yaitu sebagai berikut:

Keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah seluruh anggota populasi

e = toleransi terjadinya kegagalan, pada lazimnya hanya diperbolehkan 0,05.

Dalam penelitian ini, peneliti membagikan kuesioner kepada mahasiswa PSSC FIB USU semester VI sebanyak 30 mahasiswa, sehingga sampel yang

n = N Ne2


(36)

3. Mengumpulkan kembali angket/kuesioner yang telah dijawab oleh mahasiswa.

4. Memeriksa hasil dari jawaban yang telah diisi pada angket/kuesioner. 5. Mengklasifikasikan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa ke dalam dua kategori. Kategori yang pertama adalah jenis kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dan alasan terjadinya kesalahan dalam penggunaan kata depan ba dan bei.

3.3 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab masalah penelitian atau untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Analisis data dimana datanya dapat berupa keterangan-keterangan yang dijaring melalui pengamatan (observasi) yang terdapat di lapangan dan kuesioner, di mana kuesioner merupakan wawancara tertutup. Adapun analisis yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis letak kesalahan yang ditemukan penulis dalam kuesioner yang dibagikan dengan cara melihat penempatan kata depan ba dan bei ke dalam kalimat-kalimat tersebut.


(37)

2. Membahas hasil analisis data dengan didukung oleh teori-teori yang terkait dengan obyek penelitian, penelitian sebelumnya dan relevansi yang didapat dari junal-jurnal maupun buku-buku agar penulis dapat menyajikan dengan benar.

3. Memulai hasil penelitian

3.4 Data dan Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini diambil pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa semester VI dengan populasi sebanyak 30 mahasiswa PSSC FIB USU.

Data penelitian yang digunakan penulis terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa PSSC FIB USU semester VI sebanyak 27 sampel.

Data sekunder merupakan data-data yang dirujuk untuk mendukung hasil penelitian ini, di mana data-data yang mendukung penelitian ini diambil dari buku对

外 汉 语 教 学 语 法 释 疑 201 例 (duìwàihànyǔyǔfăshìyí201lí), 汉 语 精 读 课 本 (Hànyǔjīngdúkèbĕn) Jilid Satu dan 汉语教程 (Hànyǔjiāochéng) Jilid Dua, Intisari Tata Bahasa Mandarin dan Tata Bahasa Mandarin itu Mudah.


(38)

BAB 4

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA DEPAN BA DAN BEI DALAM BAHASA MANDARIN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI

SASTRA CINA

Pada bab IV, penulis menjabarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis berupa analisis kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI. Dalam menjabarkan jenis kesalahan dalam menggunakan kata depan ba dan bei, serta menjabarkan penyebab kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI. Kata depan ba dan bei adalah dua dari sekian tata bahasa yang unik dalam bahasa Mandarin, kata depan ba dan bei memiliki hubungan yang sangat erat, sehingga dalam bab IV ini, penulis juga menjelaskan transformasi ataupun perubahan bentuk dari kata depan ba dan kata depan bei.


(39)

dan bei beserta penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan kedua kata depan tersebut.

4.1. Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa PSSC FIB USU Semester VI Dalam Menggunakan Kata Depan Ba

Kata depan ba digunakan untuk menegaskan dan menerangkan bagaimana suatu tindakan menangani suatu benda dan hasilnya, dan penanganan ini seringkali menyebabkan benda yang dimaksud berpindah tempat, berubah kondisi atau terkena pengaruh lainnya.

Fungsi dari kata depan ba adalah memindahkan posisi dari objek. Tujuan dari pemindahan ini adalah untuk menjaga keseimbangan dalam sebuah kalimat. Dalam sebuah kalimat, sebuah kata kerja dapat berfungsi sebagai predikat, namun elemen-elemen yang mengikuti kata kerja tidak boleh terlalu rumit.

Menurut Huang Borong dan Liao Xudong dalam buku 现代汉语 (xiàndài

hànyǔ):所谓处置,是指谓语中动词词所表示的动作对字介引的对象施加

影响,使它产生某种结果,发生某种变化,或处于某种状态。如狗把兔子咬死

一句中,的结果是死了。这就是处置的意义。


(40)

penderita setelah ditambahkan kata depan ba, menyebabkan munculnya hasil dari perubahan tersebut, menyebabkan perubahan, ataupun keadaan yang lain. Seperti ‘anjing mengigit kelinci itu sampai mati’, hasil dari ‘mengigit’ adalah ‘mati’. Dalam kalimat mengandung makna perubahan posisi.)

Struktur kalimat yang menggunakan kata depan ba:

Subyek yang berada di depan kata depan ba adalah subyek pelaku, sedangkan obyek yang berada di belakang kata depan ba adalah obyek penderita, dimana obyek ini terkena pengaruh dari hasil perbuatan subyek.

Contoh:

1.

Pada

contoh (1), 人们 (rénmen) pada kalimat ini memiliki kedudukan sebagai subyek dan

竹子(zhúzi) mempunyai kedudukan sebagai obyek.

4.1.1 Tidak Ada Kata Bantu Di Dalam Kalimat

人们 把 竹子 做成 笛子。

rénmen zhúzi zuòchéng dízi.

Manusia membuat seruling dari bambu. Subyek + Kata Depan Ba + Obyek + Kata Kerja + Elemen


(41)

Predikat kata kerja dalam kalimat yang menggunakan kata depan ba tidak dapat berdiri sendiri, harus diikuti oleh elemen-elemen lainnya seperti 了(le), 着(zhe).

了(le) digunakan untuk kejadian ataupun tindakan yang telah dilakukan, seperti

dalam bahasa Inggris yang berupa past tense, sedangkan 着(zhe) digunakan untuk

kejadian ataupun tindakan yang sedang terjadi, seperti dalam bahasa Inggris berupa present continuous tense.

Contoh: 2.

Pada contoh (2) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, dimana kalimat ini merupakan kejadian yang telah selesai dilakukan, sehingga pada kalimat ini harus diletakkan kata bantu了(le). Seharusnya kalimat yang benar adalah:

我 把 饮料 喝 完。

yĭnliào wán.

Saya telah meminum habis minuman tersebut.

我 把 饮料 喝 完了。


(42)

3.

4.1.2 Tidak Ada Pelengkap Di Dalam Kalimat.

Di belakang kata kerja terdapat pelengkap 在(zài), 到(dào), 给(gěi), 成 (chéng). Pelengkap 给(gěi) digunakan untuk menerangkan hubungan kepemilikan atas benda yang dikenai tindakan. Pelengkap 在(zài), 到(dào) digunakan untuk menyatakan tempat, menerangkan orang atau benda setelah dikenai suatu tindakan menjadi berada di suatu tempat tertentu. Pelengkap 成(chéng) digunakan sebagai pelengkap hasil.

Tabel 1.1 Penggunaan pelengkap pada kalimat yang menggunakan kata depan ba.

Contoh:

Saya telah meminum habis minuman tersebut.

Subyek + 把 + Obyek + Kata Kerja +

+

Hubungan kepemilikan

在 Tempat

成 Hasil


(43)

4.

Pada contoh (4) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat ini terdapat kata “menjadi” sehingga kalimat ini harus disisipi oleh pelengkap成(chéng) untuk menunjukkan hasil dari memotong

tersebut. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut: 5.

Pada contoh (5) merupakan kalimat yang benar.

6.

Pada contoh (6) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB

妈妈 把 蛋糕 切 五块。

māma dàngāo qīe wŭkuài

Ibu memotong kue menjadi lima bagian.

妈妈 把 蛋糕 切成 五块。

māma dàngāo qīechéng wŭkuài. Ibu memotong kue menjadi lima bagian.

老师 把 杨桃 摆 桌子。

lăoshī yángtáo băi zhuōzi.


(44)

harus disisipi oleh pelengkap 在(zài) untuk menunjukkan tempat dari belimbing

tersebut berada. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut: 7.

Pada contoh (7) merupakan kalimat yang benar.

4.1.3 Tidak Ada Kata Keterangan Di Dalam Kalimat.

Kata keterangan yang digunakan pada kalimat yang menggunakan kata depan ba merupakan kata keterangan tempat. Kata keterangan tempat yang dipergunakan pada kalimat menunjukkan arah yang dituju oleh subyek.

Contoh:

8.

老师 把 杨桃 摆在 桌子。

lăoshī yángtáo băizài zhuōzi.

Guru meletakkan belimbing di meja.

老师 把 杨桃 摆在 桌子。

lăoshī yángtáo băizài zhuōzi.


(45)

Pada contoh (8) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat ini terdapat kata “atas”. Kata “atas” ini menunjukkan posisi belimbing itu berada. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut: 9.

Pada contoh (9) merupakan kalimat yang benar.

4.1.4 Bentuk Negasi Di Dalam Kalimat

Bentuk negasi sebuah kalimat yang menggunakan kata depan ba adalah meletakkan kata negasi不() dan没(méi) di depan kata depan ba. 不() dan没

(méi) sama-sama memiliki arti tidak, namun memiliki konteks yang berbeda. 不()

digunakan untuk menerangkan bahwa suatu masalah yang telah terjadi, sedangkan没

(méi) digunakan untuk menerangkan suatu masalah belum terjadi.

Contoh:

老师 把 杨桃 摆在 桌子上。

lăoshī yángtáo băizài zhuōzishang.

Guru meletakkan belimbing di atas meja.

同学们 不把 桌子 搬到 教室外面。


(46)

10.

Pada contoh (10) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat di atas terdapat kata “tidak”, namun penggunaan 不() dan 没(méi) sering salah dipergunakan. Dalam kalimat ini

kejadian tersebut belum terjadi, sehingga kata negasi yang tepat adalah 没(méi). Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

11

Pada contoh (11) merupakan kalimat yang benar.

4.2 Jenis Kesalahan Yang Dilakukan Mahasiswa PSSC FIB USU Semester VI Dalam Menggunakan Kata Depan Bei

Kata depan bei merupakan kata depan yang memiliki makna pasif, dimana kata depan ini digunakan untuk menjelaskan hasil dari orang ataupun benda yang terpengaruh. Biasanya bei dapat diganti dengan “叫” (jiào) ataupun “让” (rang) yang

tóngxuĕmen zhuōzi bāndào jiàoshìwàimiàn.

Murid-murid tidak memindahkan meja ke luar kelas.

同学们 没把 桌子 搬到 教室外面。

tóngxuĕmen méi zhuōzi bāndào jiàoshìwàimiàn. Murid-murid tidak memindahkan meja ke luar kelas.


(47)

sama- sama memiliki makna pasif. Namun jiao dan rang lebih banyak dipakai dalam bahasa lisan.

Menurut Li Shan dalam jurnal 现代汉语被字句研究 (xiàndài hànyǔ bèizìjù

yănjiū) : “‘含蒙受义,表示一种遭受现象,这种语义上的独特之外,使汉语

字句于被动意义之外,一开始就多了一层不幸,不如意,不愉快,有所损

害的语义色彩。

(Kata bei itu sendiri memiliki arti merasakan sesuatu yang buruk ataupun menderita, selain arti yang khusus, kata depan bei ini awalnya berarti menemui hal-hal yang tidak beruntung, tidak sesuai dengan harapan, tidak menggembirakan, mengalami kerugian. )

Struktur kalimat yang menggunakan kata depan bei:

Struktur kalimat yang menggunakan kata depan bei:

Subyek yang berada di depan kata depan bei adalah obyek penderita yang terkena pengaruh tindakan dari subyek pelaku, sedangkan obyek yang berada di belakang kata depan bei adalah subyek pelaku yang melakukan suatu tindakan.

Subjek (obyek penderita) + Kata Depan Bei + Obyek (subyek pelaku) + Kata Kerja +


(48)

12.

Pada contoh (12), dalam kalimat ini我的钱包(wŏdeqiánbāo) adalah obyek penderita dan dalam kalimat ini, dia sebagai subyek sedangkan小偷(xiăotōu) adalah subyek pelaku dan dalam kalimat ini dia sebagai obyek.

4.2.1 Tidak Ada Kata Depan Bei

Kata depan bei pada kalimat ini menunjukkan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat pasif. Tanpa kata depan bei, maka kalimat tersebut bukan merupakan kalimat pasif.

Contoh: 13.

我的钱包 被 小偷 偷走了。

wŏdeqiánbāo bèi xiăotōu tōuzoule.

Dompet saya dicuri oleh pencuri.

杨桃 摆在 桌子上。

yángtáo băizài zhuōzishang.


(49)

Pada contoh (13) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana kalimat tersebut terdapat kata kerja dengan awalan di-. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

14.

Pada contoh (14) merupakan contoh kalimat yang benar.

4.2.2 Tidak Ada Kata Bantu Di Dalam Kalimat.

Predikat kata kerja dalam kalimat yang menggunakan kata depan ba tidak dapat berdiri sendiri, harus diikuti oleh elemen-elemen lainnya seperti 了(le), 着(zhe). 了(le) digunakan untuk kejadian ataupun tindakan yang telah dilakukan, seperti

dalam bahasa Inggris yang berupa past tense. Contoh:

15.

杨桃 被 老师 摆在 桌子上。

yángtáo bèi lăoshī băizài zhuōzishang.

Guru meletakkan belimbing di meja.

饮料 被 我 喝 完。

yĭnliào bèi wán.


(50)

Pada contoh (15) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, dimana kalimat ini merupakan kejadian yang telah selesai dilakukan, sehingga pada kalimat ini harus diletakkan kata bantu了(le). Seharusnya

kalimat yang benar adalah: 16.

Pada contoh (16) merupakan contoh kalimat yang benar.

4.2.3 Tidak Ada Pelengkap Di Dalam Kalimat

Di belakang kata kerja terdapat pelengkap 在(zài), 到(dào), 给(gěi), 成 (chéng). Pelengkap 给(gěi) digunakan untuk menerangkan hubungan kepemilikan atas benda yang dikenai tindakan. Pelengkap 在(zài), 到(dào) digunakan untuk menyatakan tempat, menerangkan orang atau benda setelah dikenai suatu tindakan menjadi berada di suatu tempat tertentu. Pelengkap 成(chéng) digunakan sebagai pelengkap hasil.

饮料 被 我 喝 完了。

yĭnliào bèi wánle.

Minuman tersebut telah habis diminum.


(51)

Tabel 1.2 Penggunaan pelengkap pada kalimat yang menggunakan kata depan bei. Contoh:

17.

Pada contoh (17) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat ini terdapat kata “menjadi” sehingga kalimat ini harus disisipi oleh pelengkap成(chéng) untuk menunjukkan hasil dari memotong tersebut. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

18.

Kerja Tempat

成 Hasil

到 Tempat

蛋糕 被 妈妈 切 五块。

dàngāo bèi māma qīe wŭkuài

Kue dipotong oleh ibu menjadi lima bagian.

蛋糕 被 妈妈 切成 五块。

dàngāo bèi māma qīechéng wŭkuài. Kue dipotong oleh ibu menjadi lima bagian.


(52)

4.2.4 Tidak Ada Kata Keterangan Di Dalam Kalimat

Kata keterangan yang digunakan pada kalimat yang menggunakan kata depan bei merupakan kata keterangan tempat. Kata keterangan tempat yang dipergunakan pada kalimat menunjukkan arah yang dituju oleh subyek.

Contoh:

19.

Pada contoh (19) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat ini terdapat kata “atas”. Kata “atas” ini menunjukkan posisi belimbing itu berada. Pada kalimat di atas obyek 老师(lăoshī) dapat dihilangkan, ini disebabkan obyek pelaku pada kalimat di atas telah diketahui. Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

20.

杨桃 被 老师 摆在 桌子。

yángtáo bèi lăoshī băizài zhuōzi.

Belimbing itu diletakkan di atas meja.

杨桃 被 老师 摆在 桌子上。

yángtáo bèi lăoshī băizài zhuōzishang.


(53)

Pada contoh (20) merupakan kalimat yang benar.

4.2.5 Bentuk Negasi Di Dalam Kalimat

Bentuk negasi sebuah kalimat yang menggunakan kata depan bei adalah meletakkan kata negasi不() dan没(méi) di depan kata depan bei. 不() dan没

(méi) sama-sama memiliki arti tidak, namun memiliki konteks yang berbeda. 不()

digunakan untuk menerangkan bahwa suatu masalah yang telah terjadi, sedangkan没 (méi) digunakan untuk menerangkan suatu masalah belum terjadi.

Contoh: 21.

Pada contoh (21) merupakan kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI, di mana pada kalimat di atas terdapat kata “tidak”, namun penggunaan 不() dan 没(méi) sering salah dipergunakan. Dalam kalimat ini

kejadian tersebut belum terjadi, sehingga kata negasi yang tepat adalah 没(méi). Kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

桌子 不被 同学们 搬到 教室外面。

zhuōzi bèi tóngxuĕ men

bāndào jiàoshìwàimiàn. Meja tidak dipindahkan oleh murid-murid ke luar kelas. Subyek + 没/不 + Kata Depan Bei + Obyek + Kata Kerja + Elemen


(54)

22.

Pada

contoh (22) merupakan kalimat yang benar.

4.3 Faktor Kesalahan Yang Diperbuat Mahasiswa PSSC FIB USU Semester VI Dalam Menggunakan Kata Depan Ba dan Bei.

4.3.1 Pengaruh Bahasa Ibu

Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang, baik dalam belajar maupun berkomunikasi. Mahasiswa Indonesia terkena pengaruh dari bahasa ibu, sehingga dalam mempelajari bahasa Mandarin masih membawa logat bahasa Indonesia. Mahasiswa Indonesia dalam mempelajari kata depan ba dan bei mengalami kesulitan dikarenakan kata depan ba dan bei dalam bahasa Mandarin merupakan sebuah bentuk gramatikal yang unik. Kata depan ba dan bei sama sekali tidak terdapat dalam bahasa Indonesia.

Susunan struktur dalam bahasa Indonesia dan Mandarin berbeda, mahasiswa Indonesia membawa pengaruh dari bahasa ibu sehingga dalam membuat kalimat mahasiswa sering mengikuti struktur bahasa Indonesia.

桌子 没被 同学们 搬到 教室外面。

zhuōzi méi bèi tóngxuĕ men

bāndào jiàoshìwàimiàn. Meja tidak dipindahkan oleh murid-murid ke luar kelas.


(55)

23.

Struktur kata pada contoh (23) merupakan struktur kata yang salah. Mahasiswa sering menerjemahkan sebuah kalimat Indonesia ke dalam bahasa Mandarin tanpa melihat struktur yang tepat. Dalam bahasa Mandarin kata keterangan tempat seperti 在田里 (zài tiánli) harus diletakkan di belakang subyek, sehingga struktur kalimat yang benar adalah sebagai berikut:

24.

Struktur kalimat pada contoh (24) merupakan struktur kalimat yang benar, di mana keterangan tempat ataupun waktu harus diletakkan di depan.

4.3.2 Pengaruh Bahasa Tujuan

Bahasa tujuan merupakan bahasa yang sedang dipelajari dan dipahami oleh mahasiswa. Ketika mempelajari bahasa Mandarin, maka bahasa Mandarin merupakan

Petani menanam padi di sawah.

农夫 种田 在 田里。

nóngfū zhòngtián zài tiánli.

Petani menanam padi di sawah.

农夫 在田里 种田。

nóngfū zài tiánli zhòngtián.


(56)

bahasa tujuan. Ketika mahasiswa sedang mempelajari bahasa Mandarin, mereka tidak memperhatikan penggunaan khusus dari kata depan ba dan bei. Mahasiswa sering menganggap kata depan ba dan bei hanya sebatas kata depan, sehingga dalam penggunaan kata depan ba dan bei sering terjadi kesalahan.

4.3.3 Materi Pengajaran Kata Depan Ba dan Bei

Faktor bahan dan cara pengajaran merupakan salah satu alasan terpenting yang menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan saat mempelajari kata depan ba dan bei, terutama dalam bahan ataupun materi pembelajaran. Buku-buku tentang bahasa Mandarin yang sering dijumpai tidak mengupas gramatikal kata depan ba dan bei secara menyeluruh. Dalam buku Hanyujiaocheng Jilid Dua tidak mengupas gramatikal tentang kata depan ba dan bei secara menyeluruh.

Dalam penggunaan kata depan ba dan bei, ada hal-hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah penggunaan kata kerja. Tidak semua kata kerja dapat dipergunakan dalam kalimat yang menggunakan kata depan ba dan bei. Ada beberapa kategori kata kerja tidak dapat dipergunakan dalam kalimat, diantaranya adalah:

a. Kata kerja yang tidak menunjukkan perubahan


(57)

2. 有(yŏu) 4.像(xiăng) 6.等于(dĕngyŭ) b. Kata kerja yang mengarah

pada indera

1.知道(zhīdao) 3.觉得(juĕde) 5.听(tīng)

2.认识(rènshi) 4.同意(tóngyì) 6.懂(dŏng) c. Kata kerja yang

menunjukkan perasaan.

1.怕() 3.愿望(yuànwàng)

2.喜欢(xĭhuan) 4.希望(xīwàng) d. Kata kerja yang

mengindikasi keberlanjutan

1.开始(kāishi) 3.出发(chūfā)

2.继续(jìxù) 4.完(wán)

e. Kata kerja yang mengindikasi arah

1.进(jìn) 3.上(shàng) 5.起() 7.回(huí)

2.出(chū) 4.下(xià) 6.过(guò) 8.来(lái) f. Kata kerja yang

mengindikasi gerakan fisik

1.坐(zuò) 3.立() 5.蹲(dūn)


(58)

Tabel 1.3 Kata kerja yang tidak dapat dipergunakan dalam kalimat yang menggunakan kata depan ba dan bei.

4.4 Transformasi bentuk antara kata depan “ba” dan kata depan “bei”

Dalam kebanyakan situasi yang terdapat dalam sebuah kalimat, kata depan ba dapat diubah menjadi kata depan bei dan sebaliknya.

Contoh: 25.

26.

Pada

kalimat (25) dan (26) terlihat transformasi antara kata depan ba dan kata depan bei. Namun, tidak semua kalimat yang menggunakan kata depan ba dapat diubah menjadi kalimat yang menggunakan kata depan bei. Di bawah ini adalah beberapa situasi di mana kata depan ba tidak dapat diubah menjadi kata depan bei dan sebaliknya:

a. Subyek dan obyek tidak boleh merupakan kata yang dapat berdiri sendiri. Contoh:

叔叔 把 酒 喝完 了。

shūshu jĭu hēwán le.

Paman telah meminum habis bir tersebut.

酒 被 叔叔 喝完 了。

jĭu bèi shūshu hēwán le.


(59)

27.

28.

Pada contoh (27) kalimat yang menggunakan kata depan bei tidak dapat ditransformasikan ke dalam kalimat yang menggunakan kata depan ba dikarenakan 自己的想法 (zìjĭdexiăngfă) merupakan sebuah kata yang dapat berdiri sendiri, seharusnya diletakkan 他() di depan 自己的想法 (zìjĭdexiăngfă) sehingga menjadi 他自己的想法 (tā zìjĭdexiăngfă).

b. Jika pada kalimat yang menggunakan kata depan bei terdapat kata bantu 过(guo) maka tidak dapat menjadi kalimat yang menggunakan kata depan ba.

Contoh: 29.

他 被 自己的想法 吓坏 了。

bèi zìjĭdexiăngfă xiàhuài le.

Dia dikejutkan oleh idenya sendiri.

自己的想法 把 他 吓坏 了。

zìjĭdexiăngfă xiàhuài le.

Pemikirannya mengejutkan dirinya.

他的腿 被 车子 撞过。

tādetuĭ bèi chēzi zhuàngguo.


(60)

Pada contoh (29) merupakan contoh yang salah, di mana kata bantu 过(guo) tidak

dapat dipergunakan dalam kalimat dengan menggunakan kata depan ba. 30.

c. Kalimat yang menggunakan kata depan ba jika terdapat kata-kata seperti 只 (zhĭ), 也 () dan 要 (yào) tidak dapat diubah menjadi kalimat yang menggunakan kata depan bei.

Contoh: 31.

32.

Pada contoh (32) merupakan kalimat yang salah, di mana kalimat yang menggunaka kata depan bei tidak dapat disisipi oleh kata-kata seperti只 (zhĭ), 也 () dan 要 (yào).

车子 把 他的腿 撞过

chēzi tādetuĭ zhuàngguo.

Mobil menabrak kakinya.

他 只 把 饭 做好 了。

zhĭ fàn zuòhăo le.

Dia hanya menyiapkan nasi.

饭 只 被 他 做好 了。

fàn zhĭ bèi zuòhăo le.


(61)

d. Jika di depan kata depan ba terdapat elemen waktu, maka kalimat tersebut tidak dapat diubah ke dalam kalimat yang menggunakan kata depan bei.

Contoh: 33.

34.

Pada contoh (34) merupakan kalimat yang salah, di mana obyek pada kalimat ini berupa kata keterangan waktu. Obyek yang terdapat dalam kalimat bei adalah pelaku dari suatu kejadian ataupun tindakan, bukan keterangan waktu.

e. Jika di depan kata depan ba terdapat kata keterangan yang menyatakan tujuan, maka tidak dapat diubah menjadi kalimat yang menggunakan kata depan bei.

Contoh:

35.

36.

昨天 把 我 累坏 了。

zuŏtiān lèihuài le.

Kemarin saya merasa sangat capek.

我 被 昨天 累坏 了。

bèi zuŏtiān lèihuài le.

Saya dibuat capek oleh kemarin

他 为了你 把 钱 用光 了。

wèilenĭ qián yòngguāng le.

Dia demi kamu menghabiskan uangnya.

钱 为了你 被 他 用光 了。

qián wèilenĭ bèi yòngguāng le.


(62)

Pada contoh (36) merupakan kalimat yang salah, di mana kata keterangan yang menyatakan tujuan dapat dipergunakan pada kalimat yang menggunakan kata depan bei.

f. Jika kalimat yang menggunakan kata depan ba merupakan kalimat perintah, maka tidak dapat diubah menjadi kalimat yang menggunakan kata depan bei.

Contoh: 37.

38.

Pada contoh (38) merupakan kalimat yang salah, di mana pada kalimat ini merupakan kalimat yang berupa kalimat perintah, sehingga tidak dapat diubah menjadi kalimat yang menggunakan kata depan bei.

Selain keenam bentuk diatas, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perubahan bentuk kata depan ba dan kata depan bei. Pada beberapa kalimat pada proses perubahan, struktur kalimat maupun beberapa elemen terjadi perubahan posisi.

Contoh:

把 药 吃 吧!

yào chī ba!

Minum obat itu!

药 被 吃 吧!

yào bèi chī ba!


(63)

39.

40.

Pada contoh (39) dan (40) terdapat perubahan posisi pada kata 都 (dōu), di mana kata 都 (dōu) pada kalimat (39) terdapat di belakang obyek, sedangkan pada kalimat (40) kata都 (dōu) terdapat di depan kata depan bei.

他 把 工人 都 得罪 了。

gōngrén dōu dézuì le.

Dia menyalahkan pembantunya.

工人 都 被 他 得罪 了。

gōngrén dōu bèi dézuì le.


(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penulis melalui penelitian ini menyimpulkan beberapa hal:

1. Jenis kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dalam mempelajari kata depan ba dan bei. Kesalahan yang terjadi di antaranya tidak ada kata bantu di dalam kalimat, tidak ada elemen yang mendukung di dalam kalimat, tidak ada pelengkap yang menandakan hasil dari kejadian ataupun tindakan tersebut dan bentuk negasi yang tidak tepat.

2. Kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa PSSC FIB USU semester VI dikarenakan terdapat pengaruh bahasa ibu dalam memahami kata depan ba dan bei. Bukan hanya bahasa ibu, namun bahasa sumber juga merupakan salah satu penyebab sering terjadinya kesalahan di dalam penggunaan kata depan ba dan bei.

3. Pengajar hanya mengajarkan kata depan ba dan kata depan bei sebatas pengetahuannya, tidak secara menyeluruh menjabarkan kata depan ba ataupun kata depan bei, sehingga mahasiswa dalam mengalami kesulitan di dalam memahami kedua kata depan tersebut.


(65)

4. Materi yang diajarkan tentang kata depan ba dan bei tidak mendukung. Pada buku Hanyujiaocheng Jilid Dua tidak dijelaskan dengan jelas penggunaan kata depan ba dan bei secara menyeluruh. Materi yang tedapat pada buku Hanyujiaocheng Jilid Dua hanya menjelaskan kedua kata depan tersebut secara umum.

5. Pengajar dapat melalui kesalahan – kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa memahami kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam memahami kata depan ba dan bei sehingga melalui kesalahan mereka, mahasiswa lebih mengerti penggunaan kata depan ba dan kata depan bei.

5.2 Saran

Diharapkan para dosen ataupun para pengajar bahasa Mandarin dapat menambah literatur bahasa Mandarin tentang penggunaan kata depan ba dan bei. Para dosen ataupun pengajar diharapkan dapat menambah waktu untuk menjelaskan penggunaan kata depan ba dan bei karena mahasiswa ataupun pelajar sering salah dalam menggunakan kedua kata depan tersebut.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, S.Takdir. 1970. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta, Dian Rakyat.

Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta, Rinerka Cipta.

Ellis, Rod. 1986. Second Language Acquisition. Oxford, Oxford University Press. Fatimah, Djajasudrama. 2006. Metode Linguistik. Bandung, Refika Aditama. Jizhou, Yang. 2006. Hanyujiaocheng Jilid Dua. Beijing, Beijing Language and

Culture University Press.

Liberty dan Djoko. 2005. Pesona Bahasa. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama. Moeleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung, Remaja

Rosdakarya.

Peiyu, Liu dan Zhao Jinghua. 2005. Perbedaan Kata Depan Ba Pada Tata Bahasa dan Semantik. Universitas Changsha, Jurnal elektronik akademik

Cina volume 20.

Pranowo. 1996. Analisis Pengajaran Bahasa Untuk Mahasiswa Jurusan Bahasa Dan Guru Bahasa. Yogyakarta, Gadjah Mada.

Ritonga, Parlaungan. 2002. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan, Yadira Agung.


(67)

Shuyuan, Ru. 2006. Hanyujingdukeben Jilid Satu. Beijing, Zhong Guo Shi Hui Ke Xue.

Subroto, Edi. 2007. Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta, Lembaga Pengembangan Pendidikan UNS.

Suparto. 2003. Tata Bahasa Mandarin itu Mudah. Jakarta, Puspa Swara. Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi

Kedua. Jakarta, Rajawali Press.

Xiaochuan, Peng, Li Shouji dan Wang Hong. 2004. Dui Wai Han Yu Jiao Xue Yu Fa She Yi 201 Li. Beijing, Shangwu.

Xiaoyan, Chen. 2009. Penggunaan Kata Bei Dalam Kalimat. Universitas Anwei, Jurnal elektronik akademik Cina volume 7.

Yongxin, Zhao dan Pauw Budianto. 2005. Intisari Tata Bahasa Mandarin. Bandung, Rekayasa Sains.

Yuhua, Ren. 1998. Pengajaran Kata Depan Ba. Universitas Huadong, Jurnal elektronik akademik Cina volume 6.

Zhengxin, Wu dan Wu Ping. 2010. Perbedaan Kata Depan Ba dan Bei Dalam Semantik, Jurnal elektronik akademik Cina volume 29.

任玉华. “把”字句的三个平面分析及其在对外汉语教学中应用(J).华东师范

大学学报,1998年第6期


(68)

第1卷第3期

刘培玉、赵敬华.把字句与主动宾句的句法、语义和语用查异(J).长沙理工

学学报,2005年第20卷第3期

张云徽.“被”字句的变换(J).开封大学学报,1996年第1期

王光全.“把”字句的原形用法(J).北华大学学报,2004年第5卷第2期

陈晓燕.被字句中“被”的句法功能(J).南昌大学中文系,2009年第7期 张昕.“被”字句的语义特征和语用功能初探(J).宝鸡文理学院学报,2010

第30卷第2期

赵爱武.“被”字的语法化及被字式的发展(J).沈阳师范学院学报,2008年

1期

杨寄洲.汉语教程第二册.下(M).北京语言大学出版社,2006年7月第


(69)

中文系本科生毕业论文

李白诗歌修辞格分析

学生姓名

徐瑄蔚


(70)

指导教师

伍巧平、刘金凤

人文学院

中文系

提交日期

2011

6

6

答辩日期

2011

6

15

摘要

本文首先分析了“把”字句与“被”字句的意义、特点、类别、用法以及“把”字 句与“被”字句的转换。在基础上,笔者通过调查问卷来进行研究,总结出印尼 学生对“把”字句与“被”字句的偏误类型和偏误原因。最后,本文提出了一些有效 的教学对策来进行“把”字句与“被”字句的教学方面,希望可以帮助更多的印尼汉 语学习者。


(71)

第一章

绪论

1.1

研究目的

语言是人类的交际工具。每个国家的语言都有自己的特色。近年来,随着中

国的发展,很多印尼人对汉语产生了兴趣,但是印尼学生在学习汉语时有些困 难,特别是在语法方面。汉语的语法和印尼语的语法差异很大,所以要掌握语


(72)

语“把”字句和“被”字句时,常常会遇到很多问题。因为印尼语中不存在“把”字 句,所以印尼学生在造句时常出错;而汉语中的“被”字句与印尼语中的被动句 虽然有相同的地方,但是语序有很大的区别,所以在学习过程中,也不容易掌 握。本文通过调查问卷,总结了印尼学生在学习“把”字句和“被”字句时常出现的 错误,结合“把”字句与“被”字句的特点进行分析,希望找出有效的解决办法。

1.2

研究现状

陈晓燕《“被”字句中“被”的句法功能》这篇文章通过对“被”字句中的句法功

能进行分析,认为“被”字在句中是作为动标记而存在,是为了表示被动关系。

张昕《“被”字句的语义特征和语用功能初探》探讨了“被”字句的语义特征和 语用功能。

赵爱武《“被”字的语法化及被字式的发展》这篇文章提出:“被”在古代汉语

中的主要用法是做名词和动词,而现代汉语中,“被”虽然保留了名词、动词的

词性,但它的主要用法是做介词。

吴增欣,吴平《“把”字句和“被”字句的语义差异》提出“把”字句和“被”字句 是在句法和语义上都紧密联系的两种句式,但二者在自然语言中又有较为明显 的差异。


(73)

刘培玉,赵敬华《“把”字句与主动宾句的句法、语义和语用差异》这篇文 章是主要分析了“把”字句的句法差异,语义差异,语用差异。

任玉华《“把”字句的三平面分析及其在对外汉语教学中的应用》分析了“把” 字句在对外汉语教学中的困惑,并提出了解决方法。

年玉萍《“把”字句自议》对语法界关于“把”字句的看法进行质疑,深入辨析

了“把”字句的特征和使用范围。

王光全《“把”字句的原型用法》提出“把”字句可以表达多种意义,但统计数 学表明表示位移是其原型用法。

1.3

本文研究的办法和语料来源

本文通过调查问卷,总结印尼学生在学习“把”字句和“被”字句时所出现的错 误,结合“把”字句与“被”字句的特点对其进行定性分析,从而找出教学的有效方 法。


(74)

第二章“把”字句和“被”字句的分析

2.1

把”字句

2.1.1“把”字句的定义

“把”字句是现代汉语中很有特点的一种句式,常见的语法书中都认为“把”字

句中的动词一般要有“处置”意义;所以“把”字句要把宾语提到动词前面去,目的

是要强调宾语。比如说:

(1)司机送老大娘到机场。

这是一般动宾句。改用“把”字句是:

(2)司机把老大娘送到机场。

把“老大娘”这个宾语从动词后面提到动词前面,就是为了强调送到机场的人是 老大娘。

黄伯荣、廖序东在《现代汉语》中指出:“所谓处置,是指谓语中动词所表 示的动作对‘把’字介引的对象施加影响,使它产生某种结果,发生某种变化,或 处于某种状态。”


(75)

语法形式如:施事者+介词“把”+受事者+动词+后附成分,如:

施事者 “把” 受事者 动词 后附成分

他 把 东西 放 会车里。

我们 把 音响 摆 在教室前边。

乌鸦用石头 把 瓶子 打破。

你 把 灯 打开。

上面四个例子都有处置的意思,目的是为了强调宾语。

2.1.3 “字句的特点

“把”字句的特点:

1.“把”字句的主语一定是施事者,是主动发出动作的人或事物。而且“把”字

句里介词“把”的宾语在意义上是谓语动词代表的动作的接受对象,即受事者。

例如:


(76)

“踢走”这个动作的主动发出者是弟弟,“踢”这个动作的接受者是“球”,这个 把字句强调的是“弟弟”踢的是“球”,而不是别的东西。

(4)人们把竹子做成笛子。

做“笛子”这个动作的主动发出者是人们,然后“做”这个动作的接受者是竹 子,这个把字句强调的是“人们”用的是“竹子”而不是木材或者玻璃上面做的笛 子。

2.“把”字句的谓语动词后边一般都要带其他成分,说明动作的结果和影响。

谓语动词后边的“其他成分”可以是动态助词“了”、“着”、重叠的动词、各种补语

等。例如:

(5)你把那个包提着。 (助词“着” )

“着”表示动作正在发生。

(6)我把作业做完了。 (助词“了” )

“了”表示动作已经完成了或已经做完了。

(7)爸爸把车子开过去。 ( 趋向补语)

表示方向。


(77)

用重叠的动词强调动作。

少数介词如“在、到、给、成”等充当谓语动词的补语时,要用“把”字句。

如:

妹妹 把 报纸 带 给爸爸看。

人们 把 树木 做 成大船。

妈妈 把 一个苹果 摆 在桌子上。

我们 把 桌子 搬 到家里。

语 + 把 +

宾 语 +

动 词 +

+

一般跟人有关系的词

在 跟处所、地方有关系的词

成 跟事物有关的词


(78)

3.“把”字句的否定式一般是在介词“把”前边用否定副词“没(有)、不”。 “没” 在一个句子表示事情已经发生了,“不”在一个句子表示事情还没发生,例如:

(9)他不想把这个坏消息告诉父母。

(10)我们没把你当外人。

2.1.4 “把”字句的类型

根据“把”字句中动词的后附成分,“把”字句可分为以下几种:

1. “把”+结果补语,结果补语常常由动词或形容词充当,放在动词后边,用 来说明动作的结果,如:

(11)一场雨把哥哥淋得浑身都湿透了。

2. “把”+趋向补语

趋向补语用来表示趋向的动词,比如:进来、出去、上去、回来、下来

等,如:(12)同学们把音响搬出去了。

3. “把”+“到、给、在、成”。“到”的宾语和处所有关的词,“给”的宾语和人有 关系的词,“在”的宾语和处所或地方有关系的词,“成”的宾语和实物有关的词,

如:(13)我把作业交给老师。


(79)

(14)弟弟把帽子往桌子一摔。

5. “把”+动词的重叠形式

(15)你把脸洗一洗。

6. “把”+数量补语

(16)姐姐把被子洗了一遍。

7. “把”+“了、着”

(17)妈妈把弟弟抱着。

2.2

被”字句

2.2.1 “被”字句的定义

“被”字句由表示被动的介词“被”及其宾语做状语的动词谓语句,说明某人, 某事物受到某动作的影响而产生某种结果。李珊《现代汉语被字句研究》认 为:“‘被’含蒙受义,表示一种遭受现象,这种语义上的独特之外,使汉语“被”字 句于被动意义之外,一开始就多了一层不幸,不如意,不愉快,有所损害的语 义色彩。”


(80)

熊学亮、王志军《被动句式的原型研究》认为:“‘被’字句源于从受影响者 的角度来描述致使性这一事实,它表达的是受事受到外力影响而形成一种结果 性状态的过程。”

比如说:

(18)车子撞倒了那位老人。

这是一般动宾句。改用“被”字句是:

(19)那位老人被车子撞倒了。

把“那位老人”提到前面来是为了强调那位老人被车子撞这件不好的事情。 “老人”在这行句子是受事者,而车子是施事者。

2.2.2 “被字句的结构

语法形式如:受事者+介词“被”+施事者+动词+后附成分,如:

受事者 “被” 施事者 动词 后附成分

小动物们 被 大水 冲走 了。


(81)

从例子中可以看得出小动物们和国王的脚是受事者,是他们接受到某种影响, 而大水和石头只是施事者。

2.2.3 “被”字句的特点

“被”字句的特点:

1.“被”字句的主语一定是受事者,是接受谓语所表示的动作的对象,可以指 人或事物,而“被”字句的宾语一定是施事者,在意义上表示动作的发出者。有 时,施事者可以省略,例如:

(20)树木被大风吹得东倒西歪。

吹得东倒西歪的对象是“树木”。

(21)我的钱包被小偷偷走了。

偷走的对象是我的钱包。

在(20)、(21)中,施事者可以省略掉。

2. “被”字句的谓语一定是及物动词,否则就没有作主语的受事成分了,

如:


(82)

在这个句子我们都可以说“扔瓶子”。

3.“被”字句的谓语动词后边一般都要带“其他成分”,目的是为了说明动作的结 果或影响。谓语动词的“其他成分”可以是动态助词“了”或“过”、补语、宾语等, 如:

(23)士兵们被剑鱼刺伤或刺死了。 (助词“了”)

(24)他们被老师批评过。 (助词“过”)

(25)‘困’字就是被围在里面出不来。(趋向补语)

4.介词“被”前边可以带状语。

受事者+状语+介词“被”+施事者+动词+其他成分,例如:

(26)弟弟昨天被一只狗咬伤了。

(27)他也被老师骂了一顿。

5.不只是“把”字句有否定式,“被”字句也有否定式。一般都是在“被”字句前边 加否定副词“没、不”来构成否定式,如:

(28)错:弟弟没被那位叔叔骗走了。


(83)

(29)错:我的手没被开水烫伤了。

对:我的手没被开水烫伤。

2.2.3 “被“字句的类型

“被”字句的种类可分成:

1. “被”+ 结果补语结果补语常常由动词或形容词充当,放在动词后边,用来

说明动作的结果,如:(30)我被他耍得团团转。

2. “被”+ 状语,如:(31)弟弟昨天被小狗咬伤了。

3. “被”+“了、过”,如:(32)哥哥被他喜欢的女人甩了。

4. “被”+到、给、在、成。到的宾语和处所有关的系,给的宾语和人有关系 的词,在的宾语和处所或地方有关系的词,成的宾语和实物有关的词,如:

(33)苹果被妈妈摆在桌子上。

5. “被”+趋向补语,如:(34)船被船长开过去了。

2.3 “把”字句与“被”字句的转换

在很多情况下,“把”字句和“被”字句都可以互相转换的。


(1)

第四章“把”字句和“被”字句的教学对策

“把”字句和“被”字句在现代汉语中是一种特殊的形式。“把”字句是把宾语提 到动词的前面来是为了强调宾语,而“被”字句是把宾语提到句子的前面是为了 强调宾语遭受到一些不幸、不如意的事情。教师在教“把”字句和“被”字句时应该 重视对“把”字句和“被”字句的教学,并要清楚地解释什么是“把”字句,什么是 “被”字句。

4.1

对汉语和印尼语的对比

汉语和印尼语的语序有所不同,所以教师必须对汉语和印尼语的语法稍作 对比分析,让学生从理论上认识到汉语与印尼语的区别,从而更有效减小印尼 学生母语的干扰,提高印尼学生学习的效率。


(2)

在《汉语教程》对“把“字句和”被“字句的分析并不多,教师应该再加一些练 习来考学生们对“把”字句和“被”字句的理解,并应在语法点出现之后的练习中, 有意地出现“把”字句和“被”字句练习,让学生循环巩固。

4.3

教学方面

教师在教“把”字句和“被”字句时不可以忽视它们的重点和特色,而应一直反 复强调“把”字句和“被”字句特殊的地方,并通过造句使学生加深对“把”字句和 “被”字句的印象。教师通过其所造句子来做偏误分析,找出印尼学生“把”字句和 “被”字句学习中错误多发类型,并找出其原因,然后有针对性地对其进行指 导。

第五章

结论

通过本文的研究,可以得出以下结论:

1. 第一部分,本文讲解了“把”字句一般要有“处置”的意义,语法形式:施事者+

“把”+受事者+动词+后附成分;“把”字句的特点是:“把”字句的主语一定是施事

者,而且“把”字句的宾语是谓语代表的动作的接受对象;“把”字句的谓语动词后 便一般都要带其他成分,说明动作的结果和影响;


(3)

“把”字句的否定式一般是一般在介词“把”前边用否定副词“没(有)”、“不”,本 文也分成“把”字句中动词的后附成分可七种。不只是“把”字句,但本文也讲解

“被”字句在一个句子表示被动,语法形式:受事者+“被”+施事者+动词+后附成

分;“被”字句的特点是:“被”字句的主语一定是受事者,是接受谓语所表示的动 作的对象,而且“被”字句的宾语是施事者;“被”子哦据的谓语一定是及物动词; “被”字句的谓语动词后便一般都要带“其他成分”,目的是为了说明动作的结果或 影响;“被”字句的否定式一般是一般在介词“把”前边用否定副词“没(有)”; “被”字句的种类也可分成五种。在第一张,本文也讲述了“把”字句与“被”字句的 转换。不是每个情况“把”字句能转换为“被”字句,但有些情况“把”字句不能转换 为“被”字句,“被”字句不能转换为“把”字句。

2. 第二部分,本文通过调查问卷,共发出30 份问卷,收回27份有效问卷,本

文总结出学生的偏误类型与偏误原因。偏误的类型有两种,第一是“把”字句的

偏误分析与“被”字句的偏误分析,“把”字句的偏误分析可分成“把”字句的补语缺

失、“把”字句中助词的缺失、“把”字句的否定形式;“被”字句的偏误分析可分成 四种:“被”字句中趋向补语的缺失、“被”字句的助词的缺失、“被”字句的否定形 式、“被”字句短语的位置。不只是偏误的类型,本文也写了偏误的原因,偏误 的原因是因为受到母语的干扰、教材方面不够详细地解释和教学方面的问题。


(4)

3. 第三部分,基于以上两个方面,本文也分析了“把”字句与“被”字句的教学对 策,希望对印尼学生“把”字句与“被”字句有所帮助。


(5)

[1]任玉华. “把”字句的三个平面分析及其在对外汉语教学中应用(J).华东师范大学

学报,1998年第6期

[2]张厚振.汉语“把”字句基于最简历方案的思考 (J).沈阳工程学院学报,2005年

第1卷第3期

[3]刘培玉,赵敬华.“把”字句与主动宾句的句法、语义和语用查异(J).长沙理工大

学学报,2005年第20卷第3期

[4]张云徽.“被”字句的变换(J).开封大学学报,1996年第1期

[5]王光全.“把”字句的原形用法(J).北华大学学报,2004年第5卷第2期.

[6]陈晓燕.被字句中“被”的句法功能(J).南昌大学中文系,2009年第7期.

[7]张昕.“被”字句的语义特征和语用功能初探(J).宝鸡文理学院学报,2010年第

30卷第2期.

[8]赵爱武.“被”字的语法化及被字式的发展(J).沈阳师范学院学报,2008年第1

期.

[9]杨寄洲.汉语教程第二册.下(M).北京语言大学出版社,2006年7月第2版.


(6)