Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara

(1)

ANALISIS KESALAHAN URUTAN GORESAN PENULISAN

AKSARA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CINA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

苏北大学中文系三年级学生汉字笔顺偏误分析

( Sū Běi dàxué zhōngwén xì sān niánjí xuéshēng hànzì bǐshùn piān wù fēnxī ) SKRIPSI

Oleh:

AZHMI FAUZIYAH 080710004

PROGRAM STUDI SASTRA CINA FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

2

ANALISIS KESALAHAN URUTAN GORESAN PENULISAN

AKSARA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CINA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

苏北大学中文系三年级学生汉字笔顺偏误分析

( Sū Běi dàxué zhōngwén xì sān niánjí xuéshēng hànzì bǐshùn piān wù fēnxī )

SKRIPSI Dikerjakan oleh: Azhmi Fauziyah NIM. 080710004

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Yuddi Adrian Muliadi, M.A Niza Ayuningtias,

S.S., MTCSOL NIP.

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat Ujian Sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Cina

PROGRAM STUDI SASTRA CINA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(3)

3

Disetujui oleh:

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi Sastra Cina

Ketua,

Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A. NIP. 19630109 198803 2001


(4)

4 PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam bidang Ilmu Sastra China pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Februari 2015 Pukul : 12.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. H. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1 001 Panitia Ujian

No Nama Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( ) 2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. ( ) 3. Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A ( )

4. Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL ( ) 5. T. Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL ( )


(5)

5

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 10 Februari 2015 Penulis,


(6)

(7)

i ABSTRACT

This research topic is "Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara". Chinese characters stroke order rules to guide the students how to write Chinese characters. The major is very important for Chinese learners. Chinese characters strokes mistakes will lead to the wrong Chinese characters, written in other Chinese characters, even written does not belong to Chinese characters. But the actual situation, the Indonesian University of Sumatera Utara the third grade students in writing Chinese characters stroke errors exist in large quantities. This research finds out the errors in University of Sumatera Utara students to write Chinese characters Indonesia stroke order exists, analyzes the causes of the errors, researcher use Qualitatif method. Then Conclution of the research shows that the error agent are: The shape and structure of the Chinese characters

factor, Student point of view about how to write Chinese characters factor, and carelessness .


(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyekesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin pada Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara”.

Skripsi ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Strata-1 pada Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan. Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi, bahasa serta penulisannya. Hal ini disebabkan keterbatasan penulis dari segi ilmu pengetahuan dan bahan literatur sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Dari tahap awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan dan para Pembantu Dekan I, II dan III. 2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein , M.A., selaku Ketua Program Studi Sastra Cina

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu dan memberikan petunjuk dalam penulisan skripsi ini.


(9)

iii

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Yuddi Adrian Muliadi, M.A selaku dosen pembimbing I penulis yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Niza Ayuningtias, S.S., MTCSOL laoshi selaku Dosen Pembimbing II penulis yang juga telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran untuk membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi penulis khususnya skripsi berbahasa Mandarin. 6. Seluruh Staf Pengajar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,

khususnya dosen Program Studi Sastra Cina yang telah mendidik dan menuangkan ilmunya kepada penulis selama masa perkuliahan.

7. Dosen-dosen Jinan University diantaranya Shao Chang Chao, M.A., Ph.D. Lao Shi, Zhu Xiao Hong, M.A., Ph.D. Lao Shi, Chen Yi Hua, M.A., Ph.D. Lao Shi, Yu Xin, M.A. Lao Shi, dan Liu Jin Feng, M.A. Lao Shi, Yu Xueling, M.A Lao Shi, Chen Shushu, MTCSOL Lao Shi yang selama ini telah sabar mengajarkan ilmunya kepada penulis.

8. Ibunda tercinta, Tetty Herawati yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang, perhatian dan ketulusan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Perguruan


(10)

iv

Tinggi ini. Saya persembahkan skripsi ini sebagai tanda terima kasih kepada Ibunda.

9. Keluarga tercinta, adik penulis Anisah Tsurayya dan Keluarga Besar dari Ibunda yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kak Yosie, Kak Kori, Kak Tri, dan Kak Endang selaku karyawan Sastra Cina yang dengan sabar membantu dalam penyusunan dan pengurusan berkas-berkas skripsi ini.

11. Buat sahabat-sahabat terbaikku Meri Sari Simbolon, Niza Ayu Ningtiyas, Lydia Devi Nurshanti, Sucita Anggraeni Siregar, Vivi Adriyani Nasution, Mirahayani, Harnidar Febrina Harahap, Herlina dan teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sangat sabar memberikan bantuan, dukungan, semangat dan nasehat yang bermanfaat bagi penulis. 12. Buat teman-teman penulis mahasiswa/i Sastra Cina stambuk 2008 dan

kakak senior 2007 terutama Kak Sheyla Silvia Siregar yang telah menemani dan sama-sama belajar dan berjuang dengan penulis selama ini, begitu juga dengan adik-adik stambuk 2009, 2010, 2011 yang telah mendoakan kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis tidak dapat membalas jasa baik yang telah diberikan, hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis meminta, semoga di beri balasan atas kebaikannya selama ini.


(11)

v

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita, juga penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. penulis juga senantiasa menerima kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini.

Penulis,


(12)

vi DAFTAR ISI

ABSTRACT………...i

KATA PENGANTAR………...ii

DAFTAR ISI……….vi

DAFTAR TABEL………...ix

DAFTAR GAMBAR……….x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….………….…....1

1.2 Rumusan Masalah………..….5

1.3 Batasan Masalah.……….…...5

1.4 Tujuan Penelitian..……….…….6

1.5 Manfaat Penelitian ……….…...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka……….8

2.2 Konsep………9

2.2.1 Analisis Kesalahan………..10

2.2.2 Aksara Mandarin……….……..………...10


(13)

vii

2.2.4 Urutan Goresan Aksara Mandarin………...13

2.3 Landasan Teori………...17

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian………..……..19

3.2 Lokasi Penelitian………..……...20

3.3 Teknik Pengumpulan Data………..…....20

3.3.1 Observasi……….21

3.3.2 Studi Dokumen………22

3.3.3 Kuesioner……….22

3.3.4 Wawancara………..25

3.4 Teknik Analisis Data………26

BAB IV GAMBARAN UMUM TENTANG AKSARA MANDARIN 4.1 Aksara Mandarin………...27

4.1.1 Bentuk Aksara Mandarin………...………...…….28

4.2 Aksara Mandarin pada Bahasa Jepang………....30

4.3 Aksara Mandarin pada Bahasa Korea.………....31

4.4 Aksara Mandarin pada Bahasa Vietnam….………....32

BAB V ANALISIS KESALAHAN URUTAN GORESAN PENULISAN AKSARA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CINA


(14)

viii

5.1 Pembahasan……….34 5.1.1 Bentuk Kesalahan Urutan Goresan………....34

5.1.1.1 Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin yang Paling Banyak Salah……….34 5.1.1.2 Perubahan Jumlah Goresan Aksara Mandarin..39 5.1.1.3 Perubahan Aksara Mandarin yang dituju……..41 5.1.2 Faktor Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara

Mandarin………43 5.1.2.1 Pengaruh Bentuk Struktur Aksara Mandarin….43 5.1.2.2 Sudut Pandang Pembelajar Bahasa Mandarin

akan Tata Cara Penulisan Aksara Mandarin...44 5.1.2.3 Ketidakhati-hatian dalam Penulisan Aksara

Mandarin………..45 5.2 Hasil………...46 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan………...47 6.2 Saran………...48 DAFTAR PUSTAKA


(15)

ix

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1 Kesalahan Penulisan Urutan Goresan aksara Mandarin Soal Bagian 1 ...37 Tabel 2 Kesalahan Penulisan Urutan Goresan aksara Mandarin Soal Bagian 2 ...38


(16)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4 -1 ………...28 Gambar 4 -2 ………...29 Gambar 4 -3 ………...32


(17)

i ABSTRACT

This research topic is "Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara". Chinese characters stroke order rules to guide the students how to write Chinese characters. The major is very important for Chinese learners. Chinese characters strokes mistakes will lead to the wrong Chinese characters, written in other Chinese characters, even written does not belong to Chinese characters. But the actual situation, the Indonesian University of Sumatera Utara the third grade students in writing Chinese characters stroke errors exist in large quantities. This research finds out the errors in University of Sumatera Utara students to write Chinese characters Indonesia stroke order exists, analyzes the causes of the errors, researcher use Qualitatif method. Then Conclution of the research shows that the error agent are: The shape and structure of the Chinese characters

factor, Student point of view about how to write Chinese characters factor, and carelessness .


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

Bahasa Mandarin kini menjadi salah satu bahasa penting di dunia seiring dengan perkembangan perekonomiannya. Pertumbuhan perekonomian China yang semakin berkembang pesat menjadikan China sebagai kekuatan perekonomian baru dunia, seperti yang dilansir oleh media koran Haluan Kepri. Hal tersebut membuat bahasa Mandarin dijadikan sebagai bahasa internasional kedua setelah bahasa Inggris. Bahasa Mandarin dianggap penting oleh para pelaku ekonomi untuk mempermudah komunikasi dalam melakukan transaksi ekonomi.

Pentingnya bahasa Mandarin bagi pelaku ekonomi sesuai dengan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan juga pengertian bahasa seperti yang dikemukakan Kridalaksana (1983): “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri” (Chaer, 2007:32).

Bahasa Mandarin kini dipelajari hampir di seluruh dunia. Masyarakat Indonesia juga mempelajarinya, bahkan bahasa Mandarin telah diajarkan di sekolah-sekolah baik sekolah negeri maupun swasta, terutama di kota-kota besar. Fenomena ini menunjukkan bahwa bahasa Mandarin memiliki daya tarik tersendiri bagi peminatnya.


(19)

2

Dalam proses pembelajaran suatu bahasa, bahasa tulis mempunyai peranan yang sangat besar. Bahasa tulis merupakan uraian dari bahasa lisan yang diwujudkan oleh sistem tulisan. Misalnya untuk mengenal sebuah kata, bentuk tertulis lebih mudah terekam dalam otak. Seperti ketika diperkenalkannya bahasa Indonesia di sekolah dasar. Pengenalan kata “ibu” tidak hanya dikenalkan secara bahasa lisan namun dikenalkan juga bentuk tulisannya. Begitu juga dengan bahasa Mandarin, misalnya pengenalan kata yang berarti saya dilambangkan dengan

我. Sistem tulisan yang diterapkan dalam proses pembelajaran suatu bahasa juga dibahas dalam kajian linguistik. Linguistik merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya (Chaer, 2007:1).

Bentuk bahasa tulis juga mempunyai peranan penting di dataran China. Hampir setiap daerah di dataran China mempunyai dialek yang berbeda atau bahkan pengucapan yang berbeda terhadap suatu kata. Lyons (1995:41) juga mengatakan bahwa, “bahasa Cina tulis dan lisan bahkan lebih bebas terpisah satu dari yang lain, karena yang secara konvensional diacu sebagai dialek-dialek yang berbeda (Mandarin, Kanton, dsb) pada dasarnya yang dituliskan sama”. Bahasa tulis dapat meluruskan ketidakpahaman yang timbul dalam komunikasi antara masyarakat China karena penggunaan dialek yang berbeda. Bahasa Mandarin juga memiliki sejumlah kata homofon yang membutuhkan tulisan sebagai penjelas dari kata yang dimaksudkan.

Keunikan bahasa Mandarin tidak hanya terletak dari bentuk bahasa dan nada yang dimiliki tiap grafem-nya, bentuk tulisan bahasa Mandarin pun tak kalah istimewanya. Aksara Mandarin (汉字: Hànzì) merupakan aksara yang paling tua


(20)

3

di dunia dan merupakan aksara yang perkembangan dan perubahannya tidak dipengaruhi oleh aksara lain (Suparto, 2002:5).

Aksara Mandarin memiliki struktur yang kompleks, terkadang faktor ini menjadi hal yang paling menakutkan dalam mempelajari bahasa Mandarin. Menulis aksara Mandarin sebenarnya sangat mudah karena memiliki tata cara penulisan. Urutan goresan merupakan tata cara yang paling dasar dalam penulisan aksara Mandarin. Bentuk aksara yang rumit pun akan mudah dituliskan bila mengetahui urutan goresan ini. Dengan memahami urutan goresan, hasil penulisan akan indah dan benar. Menghindari adanya kesalahan penulisan akan membuat informasi yang diterima benar dan sesuai dengan informasi yang dimaksudkan oleh penulis tulisan.

Teknologi yang sudah semakin maju memudahkan untuk penulisan dalam bahasa Mandarin. Tulisan bisa diketik hanya dengan memasukkan 拼音 (pīnyīn: melafalkan) yang merupakan pelafalan aksara Mandarin tanpa harus mengetik bentuk goresan satu persatu dalam penulisan suatu aksara. Namun dalam penguasaan suatu bahasa yang meliputi bahasa lisan dan tulisan, kemampuan penulisan dengan tangan menjadi suatu penilaian tentang sejauh mana seseorang tersebut memahami suatu aksara. Dalam ujian HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) [1] penulisan aksara mempunyai peran penting karena adanya ujian penulisan dilakukan dengan tulisan tangan.

Mahasiswa Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara mempelajari bahasa Mandarin termasuk tentang penulisan aksara Mandarin sejak tingkat pertama. Kurangnya pemahaman tentang cara penulisan aksara Mandarin


(21)

4

dapat mengakibatkan kebingungan dalam penulisan suatu aksara, bahkan menyebabkan terjadinya kesalahan penulisan bentuk suatu aksara. Seperti yang dialami oleh beberapa mahasiswa semester VI sastra Cina dalam suatu tes yang diberikan dalam bentuk dikte. Sebagian mahasiswa semester VI sastra Cina ditemukan tidak bisa menyelesaikan tes tersebut. Penulis juga menemukan masih adanya kesalahan yang dalam pekerjaan rumah milik mahasiswa semester VI sastra Cina, baik dalam bentuk aksara Mandarin maupun urutan goresan aksaranya. Kesalahan penulisan bentuk suatu aksara dapat terjadi karena banyaknya aksara Mandarin yang mempunyai kemiripan dalam bentuk tulisannya. Seperti penulisan kata 干(gān:kering) dalam proses penulisannya bisa menjadi 千 (qiān:ribu) atau penulisan kata 找 (zhǎo:mencari) bisa berubah menjadi 我 (:saya).

Penelitian “Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin” peneliti lakukan pada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara karena mereka telah mempelajari bahasa Mandarin pada tingkat awal perkuliahan termasuk penulisan aksara Mandarin. Peneliti mencoba melihat bagaimana bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Untuk menganalisis hal tersebut peneliti menggunakan analisis kesalahan.


(22)

5 1.2 Rumusan Masalah

Dengan latar belakang seperti diuraikan di atas, peneliti mengamati urutan goresan penulisan aksara Mandarin pada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara. Secara rinci permasalahan yang akan diteliti melalui kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut,

1) Bagaimanakah bentuk kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara?

2) Apa faktor penyebab terjadinya kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara?

1.3 Batasan Masalah

Suatu penelitian sebaiknya mempunyai batasan masalah. Dengan adanya pembatasan masalah, penelitian yang dilakukan dapat terarah dan dapat menghindari penyimpangan masalah yang akan diteliti sehingga tujuan yang dimaksudkan peneliti dapat tercapai. Kesalahan goresan dasar dan urutan goresan merupakan jenis dari bentuk-bentuk kesalahan yang mungkin terjadi dalam penulisan aksara Mandarin. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada pembahasan kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin dan faktor penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(23)

6 1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini setidak-tidaknya bertujuan :

1. Untuk mengetahui bentuk kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian “Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin” diharapkan dapat dijadikan masukan untuk sistem pembelajaran aksara Mandarin sehingga urutan goresan yang sesuai dengan tata cara penulisan aksara Mandarin dapat diterapkan pembelajar bahasa Mandarin khususnya mahasiswa Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.


(24)

7 2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi, referensi dalam pengadaan pelatihan-pelatihan untuk penulisan aksara Mandarin yang benar, sosialisasi tentang urutan goresan yang sesuai dengan tata cara penulisan yang benar atau sebagai bahan perbandingan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti bentuk penelitian yang sejenis.


(25)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang hasil penelitian terdahulu yang selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian berupa skripsi dan jurnal-jurnal yang di rujuk dari jurnal elektronik akademik Indonesia maupun China. Selain itu penulis juga menjabarkan tentang konsep yang berkaitan, yaitu analisis kesalahan, aksara Mandarin, goresan dasar aksara Mandarin dan urutan goresan aksara Mandarin. Di sini penulis juga memaparkan tentang landasan teori yang merupakan landasan penelitian dalam menganalisis data.

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai analisis kesalahan penulisan aksara Mandarin sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Pertama, 施正宇 Shi Zheng Yu (1999) menulis tentang “外国留学生字形书写偏误分析 (Analisis Kesalahan Penulisan Bentuk Huruf pada Mahasiswa Asing)”. 施 正 宇 Shi Zheng Yu menemukan bahwa kesalahan penulisan yang terjadi disebabkan adanya pengabaian pelajaran goresan, pengabaian pelatihan keterampilan menulis, kurangnya pemahaman tentang karakter Cina sifat topologi fisik, dan kurangnya kesadaran akan ortografi aksara Mandarin. Penelitian 施 正 宇 Shi Zheng Yu


(26)

9

memberi kontribusi pada peneliti sebagai kerangka untuk cara dalam menganalisis data.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, 刘晓岗 Liu Xiao Gang (2005), menulis tentang “ 留 学 生 汉 字 偏 误 研 究 综 述 (Analisis Kesalahan Aksara Mandarin pada Mahasiswa Asing)”. Penulis meninjau perkembangan penelitian kesalahan aksara Mandarin dari jenis dan klasifikasinya. 刘晓岗 Liu Xiao Gang menganalisis kesalahan aksara Mandarin dari periode yang berbeda, fokus penelitian selain diambil dari hasil juga dari masalah yang masih ada. Penelitian

刘晓岗 Liu Xiao Gang ini memberi gambaran tentang jenis kesalahan yang mungkin terjadi.

Dalam jurnal elektronik akademik Cina, 杨 忠 Yang Zhong (2009), berjudul “汉字笔顺研究 (Analisis Urutan Goresan Aksara Mandarin)”. 杨忠 Yang Zhong meneliti pengeksplorasian urutan goresan aksara Mandarin pada kaligrafi Cina.

2.2 Konsep

Pengertian konsep dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588) adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.

Sesuai dengan judul karya tulis ini, maka konsep yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(27)

10 2.2.1 Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan menurut Rod Ellis (1985:296) dalam Understanding Second Language Acquisition adalah suatu prosedur kerja yang biasanya digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, pengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan berdasarkan penyebabnya dan pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan tersebut.

2.2.2 Aksara Mandarin

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) aksara memiliki beberapa arti yaitu; 1 sistem tanda grafis yg digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran; 2 jenis sistem tanda grafis tertentu, msl aksara Pallawa, aksara Inka; 3 huruf. Sedangkan pengertian Mandarin adalah 1 pejabat dl kekaisaran Cina; 2 nama yg diberikan pd bahasa utama di negeri Cina, dipakai di sekitar Beijing, merupakan bahasa standar bagi negeri itu. Jadi, aksara Mandarin dapat didefinisikan sebagai sistem tanda grafis yg digunakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran di negeri Cina. Dalam bahasa Mandarin digunakan aksara Sinika (Cina) yaitu satu grafem menggambarkan satu morfem (Chaer, 2007:93). Grafem adalah satuan terkecil dalam aksara yang menggambarkan fonem, suku kata, atau morfem. Aksara sinika atau aksara Mandarin merupakan sistem tulisan yang menyatakan konsep atau ide (ideograf). Aksara Mandarin mempunyai lafal, tetapi bentuk aksaranya tidak melambangkan bunyi, melainkan arti. Dapat dikatakan,


(28)

11

struktur pembentukan dari bentuk aksara Mandarin yang berbeda maka artinya pun berbeda (Suparto, 2002:5). Berbeda dengan sistem tulisan yang digunakan dalam bahasa Indonesia. Bahasa menggunakan aksara Latin. Aksara Latin adalah aksara yang bersifat silabis. Setiap silabel dinyatakan dengan huruf vokal dan huruf konsonan. Huruf vokal melambangkan fonem vokal dan huruf konsonan melambangkan fonem konsonan dari bahasa yang bersangkutan (Chaer, 2007:94).

Aksara Mandarin telah mengalami perubahan dari satu masa ke masa berikutnya. Perubahan terjadi secara bertahap berawal dengan lahirnya 甲骨文 (jiǎgǔwén:aksara batok kura-kura dan tulang) kemudian berubah menjadi 金文 (jīnwén:aksara perunggu),大篆 (dàzhuàn),小篆 (xiǎozhuàn),隶书 (lìshū),

楷书 (kǎishū:aksara biasa),草书 (cǎoshū),dan terakhir adalah 行书 (xíngshū). 1. 甲骨文 (jiǎgǔwén)

Aksara Mandarin pertama kali ditemukan pada zaman dinasti Shang disebut

甲骨文 (jiǎgǔwén) yaitu aksara yang diukir pada tempurung kura-kura dan tulang lembu. Tulisan pada kedua jenis benda itu berisi catatan ramalan. Karakteristik tulisan 甲骨文 (jiǎgǔwén) masih berupa gambar (piktograf).

2. 金文(jīnwén)

Aksara 金文(jīnwén) ditulis pada alat-alat perunggu. Bentuk tulisannya masih berupa gambar namun goresannya lebih kasar dibanding 甲骨文 (jiǎgǔwén).


(29)

12 3. 大篆(dàzhuàn)

大篆(dàzhuàn) adalah aksara yang digunakan oleh negara Qin pada masa Chun Qiu. Aksara ini ditulis dengan tarikan panjang dan bulat. Aksara ini terbentuk dari garis-garis bukan gambar.

4. 小篆(xiǎozhuàn)

Aksara ini adalah bentuk penyederhanaan dari 大篆(dàzhuàn). 5. 隶书(lìshū)

Bentuk aksara ini berbeda dengan小篆(xiǎozhuàn) yang goresannya bulat dan bentuk busur. Goresan 隶书(lìshū) adalah persegi dan lurus. Perubahan ini terjadi pada masa dinasti Han.

6. 楷书 (kǎishū)

Aksara ini merupakan evolusi dari aksara 隶书 (lìshū). Bentuk penulisan 楷书 (kǎishū) tegak dan kaku. Aksara ini adalah aksara tulis yang lazim dan standar dalam penulisan aksara Mandarin pada saat ini.

7. 草书 (cǎoshū)

草 书 (cǎoshū) merupakan 隶 书 (lìshū) yang ditulis dengan cepat dan goresannya menyambung sehingga bentuknya tidak rapi dan sulit untuk membedakannya. Aksara ini akhirnya digunakan sebagai seni.

8. 行书(xíngshū)

Bentuk dan gaya tulisan 行书 (xíngshū) merupakan gabungan antara 草书 (cǎoshū) dan楷书(kǎishū).


(30)

13 2.2.3 Goresan Dasar Aksara Mandarin

Goresan dasar aksara Mandarin atau dalam bahasa Mandarin汉语的基本

笔画(hànzì de jīběn bǐhuà) adalah sebagai berikut: 1. Titik /点(diǎn) bentuk goresan ( )

2. Horisontal /横(héng) bentuk goresan ( 一 ) 3. Vertikal /竖(shù) bentuk goresan (ㄧ)

4. Goresan dari atas ke bawah kiri/撇(piě) bentuk goresan ( ノ ) 5. Goresan dari atas ke bawah kanan/捺() bentuk goresan ( ) 6. Angkat /提() bentuk goresan ( )

7. Berkait /钩(gōu) bentuk goresan ( 亅 ) 8. Lipat /折(zhé) bentuk goresan ( ┐ )

2.2.4 Urutan Goresan Aksara Mandarin

Pengertian urutan dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah nomor urut, deretan; rentetan; hal berurut, susunan, kumpulan unsur-unsur bahasa berstruktur yg secara teoretis terletak berderetan dl suatu hubungan formal. Sedangkan goresan dari kata dasar ‘gores’ berarti garis; garit; corek; parut. yg telah digores; bekas digores; hasil menggores. Aksar Mandarin terdiri dari satu atau lebih goresan. Penggabungan goresan penulisan huruf China ini harus berdasarkan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini, goresan mana yang ditulis terlebih dahulu dan goresan mana yang selanjutnya. Kemudian setelah menulis satu bagian lalu bagian berikutnya. Dengan kata lain dalam


(31)

14

menulis suatu aksara goresan dituliskan sesuai urutannya. Di bawah ini adalah tata cara penulisan huruf China 汉字的笔顺规则 (Hànzì de bǐshùn guīzé) :

a. 横(héng) lalu竖(shù) misal :

shi

sepuluh gan

kering b. 撇(piě) lalu 捺()

misal : ren

orang wen

bahasa

c. Menulis dari atas ke bawah Missal :

san

tiga li

berdiri

d. Menulis dari kiri ke kanan misal :

bi

harus zhou

benua


(32)

15 e. Menulis dari bagian luar ke bagian dalam

misal :

yue

bulan jian

kamar

f. Menulis dari bagian luar lalu dalam kemudian menutup misal :

ri

matahari guo

negara

g. Menulis dari tengah lalu sisi lainnya misal :

xiao 小kecil

ye

usaha

h. Huruf dengan点(diǎn) :

1. Tulis点(diǎn) terlebih dahulu jika terletak di atas atau di kiri misal :

men

pintu liu

enam

2. Tulis点(diǎn) terakhir jika terletak di kanan atas misal :


(33)

16 shu

buku

wo

saya

3. Tulis点(diǎn) terakhir jika dian terletak di dalam misal :

cha

garpu yu

batu giok

i. Huruf dengan dua sisi tertutup

1. Pembatas di kanan atas, tulis bagian luar lalu dalam misal :

xi

berlatih ju

kalimat

2. Pembatas di kiri atas, tulis bagian luar lalu dalam misal :

li

kalender fang

ruangan

3. Pembatas di kiri bawah, tulis bagian dalam lalu luar misal :


(34)

17 jian

bangunan

j. Huruf dengan tiga sisi mengelilingi

1. Untuk bentukㄩ, tulis bagian dalam lalu luar misal :

shan

gunung ji

pukulan

2. Untuk bentuk ㄇ, tulis bagian luar lalu dalam misal :

nei

dalam tong

sama

3. Untuk bentuk ㄈ , tulis 横(héng) kemudian bentuk leter L lalu bagian dalam

Misal : qu

daerah ju 巨 besar

2.3 Landasan Teori

Sebuah penelitian memerlukan landasan teori yang sesuai dengan masalah penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teori kesalahan.


(35)

18

Corder (1971) dalam Pranowo (1996:51) membedakan kesalahan berbahasa ke dalam istilah seperti berikut:

1. Salah (mistakes)

Salah (mistakes) adalah penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai situasi yang ada.

2. Selip (lapses)

Selip (lapses) merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topik pembicaraan sesaat.

3. Silap (errors)

Silap (errors) merupakan penyimpangan bentuk lahir dari struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.


(36)

19 BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Metode penelitian berkaitan dengan teknik pengumpulan data, yang berupa observasi dan pemberian kuesioner kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU yang berjumlah 40 mahasiswa. Penulis juga melakukan wawancara untuk mendukung data-data pada penelitiuan ini. Pada bab ini penulis memaparkan bukan hanya teknik pengumpulan data, namun juga berkaitan dengan teknik analisis data yang didapatkan dari hasil kuesioner dan penelitian ini berlokasi di Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya USU, Padang Bulan, Medan.

3.1 Metode Penelitian

Metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dsb); cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan (Djajasudarma, 2006:1).

Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara bertahap di mulai dengan penemuan topik, pengumpulan data, dan menganalisis data, sehingga diperoleh suatu pemahaman dan pengertian atas topik dan isu tertentu. Metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang


(37)

20

terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis (Semiawan, 2007:5).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 2008:2).

Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2006:4).

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi adalah letak atau tempat (Alwi, dkk. 2003:680). Lokasi penelitian adalah Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Universitas 19 Kampus USU Medan. Alasan saintifik pemilihan lokasi penelitian ini, selain belum adanya yang meneliti mahasiswa Sastra Cina, karena lokasi ini adalah kampus peneliti. Sehingga, akan lebih mudah untuk peneliti melakukan penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode teknik pengumpulan data, yaitu:


(38)

21 1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Di sini peneliti melakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan bahan dan material dari buku-buku pelajaran, karangan ilmiah, sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik dan jurnal. Data ini disebut data sekunder.

2. Tinjauan Lapangan (Field Research)

Tinjauan lapangan digunakan dalam mengumpulkan data dengan mengadakan penelitian langsung ke tempat tersebut. Karena penelitian ini adalah penelitian analisis kesalahan, maka data didapatkan dari objek penelitian langsung yaitu mahasiswa semester VI Program Sastra Cina FIB USU Medan. Peneliti akan membagikan kuesioner kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU pertanyaan. Di mana, mahasiswa harus menulis kembali aksara yang diberikan sesuai dengan urutan goresan yang baik dan benar. Data ini disebut data primer.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data sebagai berikut :

3.3.1 Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala–gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 1995:63). Dalam penelitian ini, pertama sekali peneliti melakukan pengamatan dengan melihat buku tugas mengenai


(39)

22

penulisan aksara Mandarin yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU. Peneliti mencatat dan menemukan kesalahan dalam penulisan aksara Mandarin dalam buku tugas. Selanjutnya peneliti melakukan tes awal mengenai penulisan aksara Mandarin dengan sampel 10% mahasiswa Sastra Cina. Hasil tes awal tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa Sastra Cina masih terdapat kesalahan dalam penulisan aksara Mandarin.

3.3.2 Studi Dokumen

Pada penelitian ini, peneliti melakukan studi dokumen untuk mengumpulkan data–data dan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Data ini berasal dari buku 汉 字 规 律(Hànzìguīlǜ:Hukum Aksara Mandarin), buku Penulisan Aksara Mandarin yang Baik dan Benar, buku 汉字 Hanzi Huruf Tionghoa, dan jurnal elektronik akademik China.

3.3.3 Kuesioner

Kuesioner adalah suatu bentuk instrumen pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan (Sukaria, 2011:155). Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah untuk merancang kuesioner, membagikan kuesioner, dan memeriksa kuesioner. Adapun langkah–langkahnya yaitu sebagai berikut :


(40)

23 1. Merancang Kuesioner

Kuesioner yang di rancang berupa soal yang berisi kata-kata dalam bahasa Mandarin dan terbagi dalam dua bagian. Berikut ini adalah kedua bagian soal kuesioner yaitu:

a. Soal Bagian Pertama

Pada soal kuesioner bagian pertama, peneliti merancang kuesioner yang berisi aksara Mandarin. Aksara Mandarin tersebut harus ditulis kembali lengkap dengan uraian tahap penulisan goresannya. Di bawah ini adalah contoh kuesioner dari bagian pertama.

b. Soal Kuesioner Bagian Kedua

Pada kuesioner bagian kedua, peneliti merancang model soal menentukan goresan yang dimaksud peneliti, lalu memilih arah penulisan goresan terebut. Berikut contoh soal kuesioner bagian kedua.

A. 请写出以下汉字的笔顺。

Tuliskan kata di bawah ini sesuai dengan urutan goresannya. 1. zhuān

2.

wò 3.


(41)

24 2. Membagikan kuesioner

Setelah peneliti merancang kuesioner, langkah berikutnya adalah membagikan kuesioner kepada mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU . Jumlah sampel yang diambil ditentukan dengan rumusan Slovin yaitu:

Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = toleransi terjadinya kegagalan, lazimnya hanya diperbolehkan 5%

n = 40

1+40.0.052

n = 36,36

jadi, jumlah sampel yang diambil peneliti sebanyak 36 mahasiswa.

3. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah dijawab oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU.

n =

1+N eN 2

B. 请写出以下汉字的指定笔画。

Tuliskan bentuk goresan yang ditentukan. 1. “

”的第二笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………..


(42)

25

4. Memeriksa hasil jawaban yang telah diisi oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya USU.

3.3.4 Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada subjek penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat yang mengatakan, “… kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu: persiapan wawancara, teknik bertanya dan pencatat dan hasil wawancara” (Koentjaraningrat, 1981:136).

Adapun langkah–langkah melakukan wawancara pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yang telah di rancang berupa pertanyan – pertanyaan mengenai aksara Mandarin dan kendala atau kesulitan yang ditemui oleh mahasiswa Sastra Cina dalam penulisan aksara tersebut serta pendapat mereka tentang urutan goresan aksara Mandarin. Berikut ini adalah contoh pertanyaan wawancara yaitu:

2. Melakukan wawancara dengan sampel sebanyak minimal 10% mahasiswa semester VI Sastra Cina

1. Menurut Anda, apakah menulis aksara mandarin itu sulit? Berikan alasan Anda.

2. Menurut Anda, urutan goresan dalam penulisan Mandarin itu penting? Berikan alasan Anda.


(43)

26

3. Merekam setiap kegiatan wawancara dengan menggunakan ponsel tipe Nokia C5-002.

4. Mencatat seluruh jawaban dari mahasiswa semester VI Sastra Cina.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun teknik analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa hasil jawaban berdasarkan kunci jawaban.

2. Mengklasifikasikan kesalahan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina FIB USU.

3. Menganalisis kesalahan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina FIB USU.

4. Membahas bentuk kesalahan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina FIB USU.

5. Melakukan wawancara dengan mahasiswa semester VI Sastra Cina FIB USU. Untuk mengkonfirmasi hasil jawaban mahasiswa terhadap kuesioner berkenaan dengan urutan penulisan goresan aksara Mandarin.

6. Membahas faktor kesalahan penulisan aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina FIB USU.


(44)

27

BAB IV

Gambaran Umum Tentang Aksara Mandarin

Menurut sejarah aksara Mandarin adalah aksara tertua di dunia dan bukan hanya itu aksara Mandarin mengalami perkembangannya sendiri bahkan aksara milik negara tirai bambu ini digunakan oleh beberapa negara. Pada bab ini penulis akan sedikit memaparkan aksara Mandarin secara garis besar mengenai

perkembangan aksara Mandarin dan aksara Mandarin yang digunakan oleh beberapa negara seperti Jepang, Korea dan Vietnam.

4.1 Aksara Mandarin

Aksara Mandarin adalah simbol bentuk yang tertulis dari bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin sendiri adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa Han sebagai alat komunikasi dari zaman dahulu sampai sekarang.

Aksara mandarin adalah aksara yang menyatakan arti. Aksara mandarin mempunyai lafal tapi bentuk aksaranya tidak melambangkan bunyi melainkan arti. Mulai dinasti Yin sampai saat ini, aksara Mandarin telah mengalami

perubahan bentuk dari masa ke masa seperti yang sudah penulis paparkan dalam BAB II.

Secara garis besar, perubahan bentuk aksara Mandarin adalah dari甲骨文 (jiǎgǔwén:aksara batok kura-kura dan tulang) 金文 (jīnwén:aksara perunggu)


(45)

28

大篆 (dàzhuàn) 小篆 (xiǎozhuàn) 隶书 (lìshū) 楷书 (kǎishū:aksara biasa) 草书 (cǎoshū) 行书 (xíngshū). Perubahan bentuk aksara dari甲骨文 (jiǎgǔwén:aksara batok kura-kura dan tulang) sampai行书 (xíngshū) dapat dikategorikan menjadi tiga periode,yaitu:

1. Perubahan gambar 2. Perubahan garis-garis 3. Perubahan goresan tulisan

(Gambar 4-1)

4.1.1 Bentuk Aksara Mandarin

Aksara Mandarin terdiri dari satu atau lebih goresan. Bentuk goresan aksara Mandarin dapat diklasifikasi menjadi dua jenis, goresan dasar aksara dan goresan gabungan aksara Mandarin. Dibawah ini adalah gambar tabel bentuk goresan


(46)

29

aksara Mandarin. Goresan nomor 1 sampai nomor 7 adalah bentuk goresan dasar, sedangkan goresan nomor 8 sampai nomor 31 adalah goresan gabungan.

(Gambar 4-2)

Bentuk tulisan Mandarin saat ini terdapat dua jenis, yaitu tulisan tradisional (正體字 : zhèng tǐ zì ) dan tulisan yang disederhanakan (简体字: jiǎn tǐ zì ). Aksara Mandarin tradisional dapat digunakan di daerah Taiwan, Hongkong, Singapura dan beberapa daerah lain. Sedangkan简体字 (jiǎn tǐ zì) atau aksara Mandarin yang disederhanakan digunakan di seluruh negara China yang juga digunakan di seluruh dunia. 简体字 (jiǎn tǐ zì: tulisan sederhana) adalah penyederhanaan dari


(47)

30

正體字 ( zhèng tǐ zì : tulisan tradisional). Jumlah goresan pada suatu aksara lebih sedikit dibandingkan tulisan tradisional tanpa merubah arti.

Contoh tulisan tradisional (正體字 : zhèng tǐ zì ) dan tulisan sederhana (简体 字: jiǎn tǐ zì ) .

Tulisan Tradisional Tulisan Sederhana Pinyin Arti

漢字

汉字

Hànzì Aksara Mandarin

yǔ Bahasa

mǎ Kuda

4.2 Aksara Mandarin pada Bahasa Jepang

Bahasa Jepang (日本語; Nihongo) adalah bahasa resmi yang digunakan oleh negeri sakura. Bahasa Jepang memiliki 3 jenis tulisan yaitu kanji, katakana dan hiragana.

Kanji (漢字) atau dalam tulisan sederhana 汉字 (Hànzì) adalah aksara Mandarin. Kanji merupakan tulisan yang diadopsi dari negeri China. Oleh karena itu, pengadopsian tulisan ini tidak hanya dalam bentuk hurufnya saja, tetapi juga cara pengucapan dan maknanya. Dikarenakan Jepang pada waktu itu telah mempunyai bahasa sendiri, maka dengan masuknya tulisan kanji yang memiliki perbedaan pengucapan dengan bahasa Jepang, menimbulkan dualisme cara baca


(48)

31

huruf dalam bahasa Jepang (Nandi, 2003:10). Karena itu, hampir semua kanji yang dipinjam dari China memiliki dua cara pengucapan, yaitu on-yomi (cara baca China) dan kun-yomi (cara baca Jepang).

Dalam struktur bahasa Jepang, kata dasar pada umumnya ditulis dalam aksara Cina yang disebut kanji, sedangkan afiks-afiksnya ditulis dalam hiragana atau katakana (Bambang, 1995:21).

4.3 Aksara Mandarin pada Bahasa Korea

Bahasa Korea adalah bahasa resmi Korea Selatan dan Korea Utara dan juga di Prefektur Otonomi Khusus Yanbian di China. Sistem penulisan bahasa korea merupakan sistem yang silabik dan fonetik yang lebih dikenal dengan tulisan Hangeul ( 한글). Pada tulisan Hangeul setiap hurufnya merupakan lambang vokal dan konsonan yang berbeda. Hangeul terdiri dari 24 huruf, yaitu 14 huruf konsonan dan 10 huruf vokal.

Tulisan Hangeul dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15 masa dinasti Joseon, tulisan ini dikenal sebagai Hunmin Jeongeum pada zaman itu. Namun istilah Hangeul baru dikenal pada permulaan abad ke-20. Hal ini

dikarenakan para bangsawan dan golongan terpelajar enggan beralih ke Hangeul dan memilih menulis dengan Hanja.

Hanja atau Sino-Korea adalah sebutan untuk aksara Mandarin (汉字: Hanzi) dalam bahasa Korea yaitu aksara-aksara yang dipinjam bahasa Korea dan dijadikan bagian dari bahasa tersebut melalui pergantian pengucapan.


(49)

32

Kosakata bahasa Korea lebih dari 70% nya terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja atau diambil dari bahasa Mandarin. Kini, tulisan Hanja hanya dijumpai pada tulisan-tulisan akademik dan resmi.

Walaupun tulisan yang umum dipakai adalah tulisan Hangeul ( 한글 ), namun tulisan Hanja tetap diajarkan di sekolah – sekolah juga di Universitas yang mengajarkan sastra Korea. Beberapa Universitas negeri di Indonesia yang

mempunyai jurusan Sastra Korea seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada juga mengajarkan aksara Mandarin atau Hanja. Hanja wajib dipelajari untuk mengetahui sejarah Korea lebih mendalam.

(Gambar 4-3 : Materi kuliah Hanja yang dipelajari oleh mahasiswi sastra Korea Universitas Gajah Mada)

4.4 Bahasa Mandarin pada Bahasa Vietnam

Berdasarkan catatan sejarah, nenek moyang orang Vietnam berasal dari daerah sungai merah yang terletak di Vietnam utara dan kemudian menyebar ke daerah selatan dengan membawa pengaruh dari bahasa Mandarin.


(50)

33

Setelah revolusi yang menggulingkan rezim kolonial Prancis di negeri itu, bahasa Vietnam menjadi bahasa nasional dan bahasa resmi, otomatis bahasa ini dipakai sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan dan media disana.

Dulunya bahasa Vietnam ditulis dalam aksara Mandarin yang dimodifikasi dan dikenal sebagai karakter Chu-nom (chữ nôm, 字喃), Pada abad 10 sampai abad 2 sebelum masehi Vietnam adalah bagian dari provinsi China, karakter Chu nom mulai dipakai untuk menyesuaikan bunyi bahasa Vietnam yang tidak ada di bahasa Mandarin. Pada zaman modern sekarang ini, bahasa Vietnam ditulis dalam huruf latin yang telah disesuaikan dan dikembangkan oleh Misionaris Prancis Alexandre de Rhodes (1591-1660), huruf latin yang dikembangkan beliau pada saat itu terbatas pada pemakaian ritual keagamaan, namun kemudian

fungsinya bertambah luas dan dipakai dalam berbagai bidang dan menjadi abjad yang dominan pada awal abad 20 ketika pendidikan di Vietnam mulai


(51)

34 BAB V

ANALISIS KESALAHAN URUTAN GORESAN PENULISAN AKSARA MANDARIN MAHASISWA SASTRA CINA UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Bab lima ini berisi analisis kesalahan urutan goresan aksara Mandarin mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU. Pembahasan urutan goresan ini sesuai dengan tata cara penulisan aksara mandarin. Bab lima ini memaparkan kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU.

5.1 Pembahasan

Dalam menganalisis kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin, peneliti membaginya kedalam 2 kelompok, diantaranya adalah bentuk kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin dan penyebab terjadinya kesalahan urutan goresan dalam penulisan aksara Mandarin.

5.1.1 Bentuk kesalahan urutan goresan

5.1.1.1Penulisan urutan goresan penulisan aksara Mandarin yang paling banyak salah

Setiap aksara mempunyai bentuk struktur. Bagaimanapun bentuk stuktur aksara tersebut cara menulis yang baik tetap berdasarkan urutan goresan penulisan aksara Mandarin. Namun bentuk struktur aksara mandarin ternyata bisa menjadi


(52)

35

faktor penyebab terjadinya kesalahan urutan goresan dalam penulisan aksara Mandarin seperti yang peneliti temukan dalam kuesioner yang telah diisi oleh responden. Setiap aksara Mandarin mempunyai bentuk tulisan sendiri. Di dalam menuliskan urutan aksara, banyak sekali kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina.

1. Bentuk aksara dengan setengah stuktur keliling

Salah satu bentuk aksara adalah setengah struktur keliling. Struktur ini mempunyai 6 variasi. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti melihat banyak kesalahan pada aksara Mandarin yang bentuk struktur ini terutama bentuk .

Contoh data (1):

Cara penulisan aksara Mandarin pada contoh data (1) adalah salah. Jumlah mahasiswa yang melakukan kesalahan penulisan urutan goresan di atas ini cukuplah banyak. Kedua aksara diatas menempati urutan pertama dan kedua aksara Mandarin yang paling banyak salah dalam penulisan urutan goresannya. Kesalahan penulisan 区 qu yang berarti area atau daerah berjumlah 29 orang (80.56%) dan aksara 卧 wo yang berarti berbaring berjumlah 27 orang (75%).

Aksara 卧wo ‘berbaring’ sebenarnya memiliki bentuk struktur , namun bagian sebelah kirinya merupakan bentuk struktur dan dari 27 mahasiswa yang salah menulisnya, 100% salah menulis pada aksara bagian kiri yang memiliki struktur .


(53)

36

Kesalahan penulisan urutan aksara ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang bentuk struktur aksara dan tata cara urutan goresan penulisan.

Adapun penulisan aksara Mandarin yang benar adalah sebagai berikut:

Contoh data (2) : 6. “匹” 的第四笔是

6. goresan ke-4 dari “匹” adalah

Jawaban koresponden pada contoh data (2) adalah salah. Jumlah mahasiswa yang melakukan menjawab urutan goresan yang salah cukuplah banyak. Aksara Mandarin 匹 pi yang artinya ekor diatas menempati urutan kedua dengan jumlah 27 orang (75%). Aksara “匹” memiliki bentuk struktur setengah keliling.

Adapun penulisan aksara “匹” yang benar adalah sebagai berikut:

Jadi goresan ke -4 dari aksara 匹 adalah

Tabel 1


(54)

37 No. Aksara

Mandarin

Bentuk struktur

Jumlah

Goresan Benar Salah % 1. zhuān

专 4 11 25 69.44

2. wò 8 9 27 75

3. nǔ 7 24 12 33.33

4. jìn

近 7 16 20 55.56

5. jú

局 7 26 10 27.78

6. jù

句 5 33 3 8.33

7. qū 4 7 29 80.56

8. ròu

肉 6 30 6 16.67

9. shān

山 3 13 23 63.89

10. yuán

园 7 28 8 22.22

11. pǐn

品 9 32 4 11.11

12 shēn 7 26 10 27.78

13. qián

钱 10 21 15 41.67

14. bāng

帮 9 22 14 38.89

15. qǐ

起 10 22 14 38.89

16. bìng

病 10 19 17 47.22

17. sī 5 29 7 19.44

18. yī

医 7 13 23 63.89

19. zhōu

周 9 30 6 16.67

20. huà


(55)

38 21. wéi

围 7 30 6 16.67

22. zhòng

众 6 31 5 13.89

Tabel 2

Kesalahan penulisan urutan goresan aksara Mandarin soal bagian 2

No. Aksara mandarin Bentuk goresan Jumlah Goresan Goresan yang ditanya (ke-)

Benar Salah %

1. 象 11 2 25 11 30.56

2. 球 11 8 20 16 44.44

3. 过 6 1 29 7 19.44

4. 房 8 4 26 10 27.78

5. 包 5 5 22 14 38.89

6. 匹 4 4 9 27 75

7. 间 7 3 25 11 30.56

8. 击 6 4 21 15 41.67

9. 困 7 6 19 17 47.22

10. 晶 12 7 24 12 33.33

11. 错 13 5 22 14 47.22

12. 整 16 10 19 17 47.22

13. 署 13 7 28 8 22.22

14. 遵 15 12 9 27 75


(56)

39

16. 棒 12 6 29 7 19.44

17. 闭 6 5 26 10 27.78

18. 戴 17 4 12 24 66.67

19. 图 8 5 24 12 33.33

20. 承 8 6 18 18 50

5.1.1.2Perubahan Jumlah Goresan Aksara Mandarin

Seperti yang sudah dijabarkan penulis pada BAB II dan IV tentang aksara Mandarin. Tulisan aksara Mandarin terdiri dari beberapa goresan. Peneliti menemukan adanya jumlah goresan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Contoh data (3)

Dari 3 aksara Mandarin di atas adalah bentuk kesalahan dalam penulisan urutan goresan aksara Mandarin. Untuk soal no.1 salah satu koresponden menulis aksara 专 zhuan yang berarti khusus berjumlah 5 goresan yang sebenarnya berjumlah 4 goresan. Hal tersebut juga terjadi pada soal no. 9 yaitu aksara 山shan yang berarti gunung. Peneliti menemukan ada koresponden yang menuliskan


(57)

40

aksara 山 shan dengan jumlah 4 goresan yang sebenarnya adalah 3 goresan. Koresponden ini juga tidak menuliskan aksara 山shan dengan tata cara penulisan goresan aksara Mandarin yang benar, terlihat dari goresan pertama yang ia mulai dengan goresan di sebelah kiri padahal goresan pertama yang dituliskan dengan aksara yang memiliki bentuk struktur seperti 山 shan adalah dari goresan yang berada di tengah.

Berbeda dengan no 14. Aksara 帮 bang yang berarti membantu dituliskan oleh salah satu koresponden dengan 8 goresan yang seharusnya ditulis dengan 9 goresan. Pada aksara Mandarin ini terjadi pengurangan jumlah goresan. Aksara 帮 bang ini juga tidak dituliskan dengan tata cara penulisan aksara Mandarin yang tidak tepat. Terlihat pada goresan ke-3 koresponden menuliskan goresan pie yang seharusnya adalah goresan heng. Kemudian koresponden menuliskan 2 goresan sekaligus pada urutan goresan yang ke-7 dan kurang tepat meletakkan goresan shu pada goresan terakhir. Baik kurang maupun bertambahnya jumlah goresan menunjukkan penguasaan penulisan aksara yang belum sepenuhnya.

Adapun urutan goresan yang benar dari 3 aksara Mandarin yang di contohkan diatas adalah sebagai berikut:


(58)

41

5.1.1.3Perubahan aksara Mandarin yang dituju.

Aksara Mandarin terkenal dengan aksara yang kaya akan bentuk strukturnya. Bahkan satu aksara bisa merupakan gabungan dari dua aksara. Namun dalam penelitian ini ditemukan penulisan satu aksara yang berubah menjadi dua aksara atau aksara lain atau suatu aksara yang bukan aksara Mandarin.

Contoh data (4) a.

b.

Dari contoh data diatas adalah bentuk kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin dan terjadi juga kesalahan aksara disana. Aksara 起 qi ‘bangun’ yang memiliki 10 goresan saat penulisan menjadi 2 buah aksara yaitu 走 zou ‘jalan’ dan己 ji ‘diri’. Pada contoh data (4) a aksara 起 qi dituliskan dengan 6 goresan sedangkan pada contoh data (4) b aksara 起 qi dituliskan dengan 9 goresan. Jumlah goresan pada kedua contoh diatas tidak sama dengan jumlah goresan yang benar juga terjadi kesalahan urutan goresan dan di akhir bentuk aksara yang dituliskan tidak sesuai dengan aksara yang dimaksud.


(59)

42

Contoh data (5) diatas adalah aksara卧wo ‘berbaring’ yang urutan goresan penulisannya salah dan tulisan akhirnya tidak seperti aksara yang dimaksud. Karena adanya goresan yang salah mengakibatkan aksara tersebut bukan termasuk aksara Mandarin karena tidak memiliki arti.

Adapaun penulisan aksara 起 qi ‘bangun’ dan 卧 wo ‘berbaring’ yang sesuai dengan tata cara penulisan aksara Mandarin adalah seperti berikut:

5.1.2 Faktor Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin

Pada subbab sebelumnya, peneliti telah menjabarkan analisis kesalahan yamg dilakukan mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dalam penulisan aksara Mandarin. Setiap kesalahan yang terjadi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Peneliti memaparkan faktor-faktor-faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin. Faktor-faktor tersebuat adalah:

(1) Pengaruh Bentuk Struktur Aksara Mandarin

(2) Sudut Pandang tentang Tata Cara Penulisan Aksara Mandarin (3) Ketidakhati-hatian dalam Penulisan Aksara Mandarin


(60)

43

5.1.2.1Pengaruh Bentuk Struktur Aksara Mandarin

Aksara Mandarin terdiri dari beberapa goresan dan mempunyai bentuk struktur baik bentuk tunggal maupun gabungan. Terutama untuk bentuk struktur aksara gabungan terdapat aksara Mandarin yang sederhana sampai kompleks (bisa terdiri sampai 57 goresan). Penulisan aksara Mandarin ternyata dipengaruhi oleh bentuk struktur aksara itu sendiri. Dapat dilihat pada tabel 1 bahwa aksara yang paling banyak salah ditulis urutan goresannya adalah aksara gabungan terutama yang berbentuk dan jumlah aksara dengan goresan yang bisa dikategorikan cukup banyak.

Contoh data (1)

Contoh data (6)

Berdasarkan kedua contoh data diatas, banyak mahasiswa semester VI Sastra Cina yang melakukan kesalahan dalam penulisan aksara Mandarin. Dari beberapa penuturan koresponden yang diwawancara, mereka mengatakan bahwa bentuk sruktur aksara Mandarin mempengaruhi waktu yang mereka perlukan untuk memahami dan latihan menuliskan suatu aksara. Semakin kompleks aksara tersebut semakin pula waktu yang diperlukan.

Hal ini juga dapat terbukti dengan kesalahan yang dibuat oleh para koresponden pada soal bagian 2 (lihat tabel 2). Pada tabel 2 kesalahan penulisan


(61)

44

zun ‘menaati’ dan 戴dai ‘memakai’ yang merupakan aksara Mandarin dengan goresan cukup banyak yang dimunculkan peneliti, kesalahan yang dilakukan sebesar 75 % dan 66.67 %.

5.1.2.2Sudut Pandang Pembelajar Bahasa Mandarin akan Tata Cara Penulisan Aksara Mandarin

Banyaknya mahasiswa yang melakukan kesalahan dalam pennulisan aksara Mandarin bukan karena ketidaktahuan mereka mengenai tata cara penulisan aksara mandarin, melainkan keengganan menerapkan cara tersebut karena beranggapan tidak praktis.

Mereka kurang peduli pada ketepatan dan keindahan aksara Mandarin. Padahal dengan menerapkan tata cara penulisan aksara Mandarin akan mendapatkan beberapa keuntungan seperti:

1. Meminimkan peluang terjadinya kesalahan dalam proses penulisan aksara Mandarin. Baik dari segi urutan goresan, maupun berubahnya aksara Mandarin yang ditulis.

2. Aksara Mandarin yang ditulis lebih rapi dan indah. Hal ini jelas memudahkan aksara tersebut dibaca orang lain.

3. Penulisan aksara Mandarin relatif lebih cepat dibandingkan menulis tanpa mengindahkan tata cara penulisan aksara Mandarin.

4. Lebih mudah menuliskan aksara baru yang dipelajari. Karena cara penulisannya sama.


(62)

45

5.1.2.3 Ketidakhati-hatian dalam Penulisan Aksara Mandarin

Salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penulisan aksara Mandarin adalah ketidakhati-hatian. Hal ini terjadi karena pada saat pengisian kuesioner mahasiswa tidak serius dan tidak fokus dalam menuliskan aksara Mandarin.

5.2 Hasil

Dari hasil penelitian ini, terjawablah masalah penelitian yang memfokuskan pada urutan goresan penulisan aksara Mandarin. Adapun hasil penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Jenis bentuk struktur aksara Mandarin yang sering terjadi kesalahan urutan goresannya dalam penulisan aksara Mandarin dan bentuk aksara Mandarin ketika terjadi kesalahan urutan goresan penulisan.


(63)

46 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap kesalahan urutan goresan penulisan aksara Mandarin, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Bentuk kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Sastra Cina dalam menuliskan urutan goresan aksara Mandarin ada dua, yaitu:

(1) Penulisan aksara Mandarin yang urutan goresannya paling banyak salah; kesalahan penulisan urutan goresan aksara Mandarin yang berbentuk sebesar 80.56%. Kesalahan ini disebabkan oleh pengaruh bentuk struktur aksara Mandarin yang beragam.

(2) Berubahnya jumlah goresan. Adapun kesalahan penulisan urutan goresa aksara Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester VI Progam Studi Sastra Cina FIB USU berakibat pada berkuran atau bertambahnya jumlah goresan aksara tersebut. Hal ini


(64)

47

disebabkan oleh kurang pahamnya mahasiswa pada bentuk dan jumlah aksara itu sendiri, adanya keengganan Mahasiswa untuk menerapkan tata cara penulisan aksara Mandarin serta ketidakhati-hatian dalam penulisan tersebut.

(3) Berubahnya aksara Mandarin yang dituju. Perubahan aksara Mandarin yang dituju dapat berubah menjadi dua aksara lain dan aksara yang salah (bukan termasuk aksara Mandarin). Kesalahan ini desebabkan oleh faktor ketidakhati-hatian dalam penulisan aksara Mandarin.

2. Kesalahan yang diperbuat oleh mahasiswa semester VI Program Studi Sastra Cina FIB USU dikarenakan pengaruh bentuk struktur aksara Mandarin,sudut pandang mahasiswa tentang tata cara penulisan aksara Mandarin, dan ketidakhati-hatian dalam penulisan aksara Mandarin.

5.2Saran

Peneliti melalui penelitian ini telah menjabarkan jenis bentuk kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV Pogram Studi Sastra Cina dalam penulisan urutan goresan aksara Mandarin. Bukan hanya jenis kesalahan tetapi juga penyebab terjadinya kesalahan. Peneliti juga menyarankan kepada peeliti


(65)

48

berikutnya untuk dapat lebih mengupas lebih luas tentang penulisan urutan aksara Mandarin.


(66)

49

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Chaer , Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Djajasudarma, Fatimah. 2006. Metode Linguistik. Bandung: PT Refika Aditara. Ellis, Rod. 1985. Understanding Second Language Acquisition. New York: Oxford

University Press.

Kong Yuan Zhi. 2011. Kamus Praktis Indonesia – Tionghoa, Tionghoa – Indonesia

印度尼西亚语 - 汉语,汉语 - 印度尼西亚语. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.

Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMr Lauder. 2005. Pesona Bahasa

Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Liu Xiao Gang. 2005. 留学生汉字偏误研究综述. Jurnal Elektronik Akademek

Universitas Yibin Vol. 11 No. 11

Lyons, John.1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong,Lexy J.2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Pranowo.1996. Analisis Pengajaran Bahasa untuk Mahasiswa Jurusan Bahasa


(67)

50

Samsuri. 1980. Analisa Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Setiadi, Bambang Ag. 2006. Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa Asing:Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Shi Zheng Yu. 1999. 外国留学生字形书写偏误分析. Beijing University Press.

Suparto, ST. 2002. Penulisan Aksara Mandarin yang Baik dan Benar. Jakarta: Puspa Swara.

Yang Zhong. 2009.汉字笔顺研究. Jurnal Elektronik Akademik Cina Vol 9 No. 2

Yudi Cahyono, Bambang. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga. Zheng Xian Guo. 2010. HANZI Huruf Tionghoa. Jakarta: Media Edukasi Lestari. Zhou Jian. 2006. The Law of Chinese Characters. Beijing: Ren Min Jiao Yu Chu. . 2006. The Law of Chinese Characters Exercise. Beijing: Ren Min Jiao Yu


(68)

苏北大学文学院中文系


(69)

苏北大学文学院中文系

1

本科生毕业论文

论文题目:苏北大学中文系的学生汉字笔顺偏误分析

文学院

中文系

中文专业

080710004

付紫觅

指导教师姓名

温霓莎


(70)

苏北大学文学院中文系

2

苏北大学中文系三年级的学生汉字笔顺偏误分析

本研究的题目是“苏北大学中文系三年级的学生笔顺偏误分析”。汉字笔顺规则是 指导学生怎么写好汉字。主要是对汉语学习者很重要。汉字笔顺犯错误的会引起写错的 汉字,写成其他汉字,甚至会写成不属于汉字。但实际情况,印尼苏北大学三年级的学 生在写汉字笔顺的偏误大量存在。本研究找出了印尼苏北大学学生写汉字笔顺存在的偏 误,分析了偏误的原因,最后提出建议。


(71)

苏北大学文学院中文系

3

1. 绪论 --- 1 1.1 研究目的 --- 1 1.2 研究现状 --- 1 1.3 研究方法 --- 2 2. 汉字 --- 3 2.1汉字的发展演变 --- 3 2.2汉字的基本笔画--- 3 2.3汉字的笔顺规则 --- 3 3. 调查问卷设计 --- 6 3.1调查的对象 --- 6 3.2 问卷的设计--- 6 4. 汉字笔顺偏误分析 --- 7 4.1偏误的类型 --- 7 4.1.1汉字笔顺最多写错误 --- 7 4.1.1.2汉字改变的笔画 --- 11 4.1.1.3汉字写成其他的字 --- 12 4.1.2 汉字笔顺错误因素--- 13 4.1.2.1 汉字形状结构影响--- 13 4.1.2.2学生的看法对汉字的笔顺--- 14 4.1.2.3没注意汉字的笔顺--- 14 4.2 结果--- 14 5.结语 --- 15

参考文献 --- 16

附《调查问卷》--- 18


(72)

苏北大学文学院中文系

1

第一章

绪论

1.1研究目的

汉语是一门独特的语言,不论从语音、词汇、语法还是从汉字方面来 看。汉字是世界上最古老的文字之一,也是独自发展起来的文字,在发生和 发展的过程中没有受到其他文字体系的影响。汉字的结构很复杂,写汉字的 时候,先写哪一笔,后写哪一笔,先写哪一部分,后写那一部分,都是有规 定的。写字时笔画的先后顺序就叫做笔顺。

在印尼苏北大学中文系一年级,虽然开设了汉字课。但还有部分学生 不会写汉字。笔者曾经观察到一年级学生要写一个生词但很茫然,不知道怎

么写;也观察到有些学生写了很多错别字: 例如“干”写成“千”,“找”

写成“我” 等等。所以笔者以苏北大学中文系一年级作为研究对象,通过

调查问卷的方式分析他们的汉字笔画偏误原因,希望可以帮助印尼学生提高 写汉字的水平。

1.2研究现状

吴英成在《学生汉字偏误及其学习策略的关系》(1990)吴英成的贡献 主要在于采用统一的方法搜集留学生汉字书写偏误,并详细地描述搜集方法"

以后的研究者需要用到统计调查的方法时,为了说明调查的严密性,都会说明 语料搜集的途径和方法"他的语料来源是抽样调查统计新加坡学生听写一篇

130字短文时出现的偏误。

施正宇在《外国留学生字形书写偏误分析》(1999)一文中针对母语为 拼音文字的留学生,从正字法角度将书写偏误分为非字、假字和别字,认为 之所以出现书写偏误是因为忽视笔画教学、忽视书写技能训练、缺乏对汉字 形体拓扑性质的认识、对汉字的正字法缺少认识。


(73)

苏北大学文学院中文系

2

刘晓岗在《留学生汉字偏误研究综述》(2005)本文以综述的方式对中 国汉字偏误研究的发展情况进行了梳理和分类;对不同时期的汉字偏误著作 研究重点取得成果以及现存的问题进行了分析和论述。

杨忠在《汉字笔顺研究》(2009)这篇论文中提出,在社会信息飞速发 展的今天 ,由于计算机的普及应用 ,人们习惯于键盘打字 ,而汉字书法则产 生了危机 ,出现了“ 失写症 ” 严重问题 ,尤其汉字笔顺更是被人所忽视 ,

写字“倒下笔 ” 的现象普遍存在 ,混乱状况令人们担忧。因此 ,探究汉字 笔顺问题 ,提高人们对汉字笔顺的重视程度 ,纠正书写笔顺错误 ,已成为文 字工作的当务之急 ,书法教育要义不容辞地为汉字的规范化及其健康发展肩 负起历史责任。

1.3 研究方法

本文的研究对象是印尼苏北大学中文系一年级的学生进行了调查,共 发出40份问卷,收回36份有效问卷。


(74)

苏北大学文学院中文系

3

第二章

汉字

2.1汉字的发展演变

汉字是指记录汉语的书写符号系统。汉字是汉族人民从古以来一直使用 的最重要的辅助性交际工具。同其他独立形成的文字一样,汉字也起源于图 画。

几千年来,汉字的形体经力了许多变革,从殷代迄今,汉字形体不断发 生变化,即甲骨文、金文、大篆、小篆、隶书、草书、楷书和行书。

2.2 汉字的基本笔画

笔画就是构成汉字的点和线。写字的时候,每一次从落笔到起笔所写 出的点或线就叫做一笔或一画。它是汉字最小的构成单位。基本的汉字笔画 有八种这是点、横、竖、撇、捺、提、钩和折。

2.3 汉字的笔顺规则

写汉字的时候,先写哪一笔,后写哪一笔,先写哪一部分,后写哪一部 分,都是有规定的。写字时笔画的先后顺序就叫做笔顺。以下是周健主编的 《汉字规律》一书中提出的汉字的最基本的笔顺规则:

1. 先横后竖

横竖相交时,先写横,再写竖和其他笔画。 例字:十,干,丰 ,王

2. 先撇后捺


(75)

苏北大学文学院中文系

4

例字:八,人 ,入,个

3. 从上到下

上下结构的字先写上面的笔画,后写下面的笔画。 例字: 三,立,言,真

4. 从左到右

左右结构的字先写左边的笔画,后写右边的笔画。 例字:必,理,让,洲

5. 先外后内

从上方(包括左上,右上,左上右)包围的结构,要先写外,后写内。 例字:月,间,周,病

6. 先外后内再封口

全包围结构的字先写外面的包围结构和里面的字心,最后下面封口的 一横。

例字:日,田,园,国

7. 先中间后两边

比较突出的竖画在中间而且两边为点时,先写竖笔。 例字:小,水,办,业

8. 带点的字:

(1) 点在正上或左上的先写点。 例字:义,门,六,斗 (2) 点在右上的后写点。

例字:书,发,术,我 (3) 点在里面的后写点。

例字:叉,瓦,丹,玉

9. 两面包围的字:

(1) 右上包围,先外后里。 例字:习,司,句,包


(76)

苏北大学文学院中文系

5

(2) 左上包围,先外后里。 例字:历,庆,房,痛 (3) 左下包围,先里后外。 例字:延,远,进,建

10. 三面包围的字: (1) 缺口向上,先里后外。

例字:山,凶,击,幽 (2) 缺口向下,先外后里。 例字:内,向,同,周

(3) 缺口向左,先上后里再左下。 例字:区,匹,巨,医


(77)

苏北大学文学院中文系

6

第三章

调查问卷设计

3.1调查的对象

本文的研究对象是印尼苏北大学中文系一年级的学生进行了调查卷,共 发出40份问卷,收回36份有效问卷。

3.2 问卷的设计

本研究是对汉字的笔顺进行考察。问卷的题型有两种:

(1) 填写出以下汉字的笔顺。

在第一部分中,有二十二个汉字,让学生写出汉字的笔顺。 例:

(2) 填写出以下汉字的指定笔画。

在第二部分中, 学生必须写出汉字的指定笔画,并选择正确

的笔画方向,一共有二十道题目。 例:“我”的第二笔是

选择正确的笔画方向。

a. 从左到右

b. 从右到左

c. 从上到下

d. …………. (其他选项)


(78)

苏北大学文学院中文系

7

第四章

汉字笔顺偏误分析

4.1 偏误的类型

4.1.1汉字笔顺最多写错误

每个字有形状结构, 任何汉字写的办法都一样。最好是根据汉字笔顺 规则。但汉字的形状可以犯错误原因的因素。本文在问卷调查中发现的错误。 每个汉字有自的形状。写汉字笔顺的时候三年级的学生有错误。

1. 半包围结构

汉字的形状结构之一是半包围结构。这个结构一共有六种变化。本文 发现在型结构最多写错的。

例如 (1):

汉字的写法在材料例如(1)是错误。 很多记者做这个错误。这两个汉 字是第一和第二在笔顺最多写错。 “区”字写错的有29记者(80.56%)和 “卧”字写错的有27记者(75%)。

“卧”字其实是 形状结构, 但左的部件是 形状结构。从

27记者都写错了。这个汉字笔顺错误因为缺乏理解对于汉字的形结构和汉 字的笔顺规则。


(79)

苏北大学文学院中文系

8

例如(2):

6. “匹”的第四笔是

记者的答案在材料例如(2)是错误。很多记者做这个错误。“匹”字 有27记者(75%)错地答案。这个汉字是第二汉字最多错答案。“匹”字是 半包围结构。

正确写法:

所以正确答案是

在下面是结果的问卷,第一部分和第二部分。 表4-1:调查问卷的结果(第一部分)

序号 汉字 结构 汉字笔

画 正误人数 错误人数 %

1. zhuān

专 4 11 25 69.44

2. wò

卧 8 9 27 75

3. nǔ

努 7 24 12 33.33

4. jìn

近 7 16 20 55.56


(80)

苏北大学文学院中文系

9

6. jù

句 5 33 3 8.33

7. qū

区 4 7 29 80.56

8. ròu

肉 6 30 6 16.67

9. shān

山 3 13 23 63.89

10. yuán

园 7 28 8 22.22

11. pǐn

品 9 32 4 11.11

12 shēn

身 7 26 10 27.78

13. qián

钱 10 21 15 41.67

14. bāng

帮 9 22 14 38.89

15. qǐ

起 10 22 14 38.89

16. bìng

病 10 19 17 47.22

17. sī

司 5 29 7 19.44

18. yī

医 7 13 23 63.89

19. zhōu

周 9 30 6 16.67

20. huà

画 8 26 10 27.78

21. wéi

围 7 30 6 16.67

22. zhòng

众 6 31 5 13.89


(81)

苏北大学文学院中文系

10 序

号 汉字 结构

汉字笔

画 第几笔

正误人 数

错误人

数 %

1. 象 11 2 25 11 30.56

2. 球 11 8 20 16 44.44

3. 过 6 1 29 7 19.44

4. 房 8 4 26 10 27.78

5. 包 5 5 22 14 38.89

6. 匹 4 4 9 27 75

7. 间 7 3 25 11 30.56

8. 击 6 4 21 15 41.67

9. 困 7 6 19 17 47.22

10. 晶 12 7 24 12 33.33

11. 错 13 5 22 14 47.22

12. 整 16 10 19 17 47.22

13. 署 13 7 28 8 22.22

14. 遵 15 12 9 27 75

15. 座 10 8 20 16 44.44

16. 棒 12 6 29 7 19.44

17. 闭 6 5 26 10 27.78

18. 戴 17 4 12 24 66.67

19. 图 8 5 24 12 33.33


(82)

苏北大学文学院中文系

11 4.1.1.2 汉字改变的笔画

本文发现有汉字笔画的数量不符合。 例如(3):

三个汉字在上面 都是写错的。第一号学生之一写“专”四笔画写成五

笔画。“山”三笔画写成四笔画。学生写这个汉子不符合根据汉字的笔顺规 则。“帮”九笔画写成八笔画。


(83)

苏北大学文学院中文系

12

4.1.1.3 汉字写成其他汉字

本文发现有学生写成其他的字或者写成不属于汉字。 例如(4):

a.

b.

在上面的材料,汉字“起”写成两个汉字是的“走”和“己”。 例如

(4)a “起”十笔画写成六笔画,而例如(4)b 写成九笔画。

例如(5):

根据上面的材料, 汉字笔顺写错了和写不对的汉字。因为有笔画写错

了所以这个字没有意思。 正确写法:


(84)

苏北大学文学院中文系

13

4.1.2 汉字笔顺错误因素

在之前解释,本文解释了苏北大学中文系三年级的学生汉字笔顺错误 分析。每次发生错误有几个因素。本文解释每字笔顺错误影响的因素。

1. 汉字形状结构影响。

2. 对汉字写法的看法

3. 写汉字没仔细

4.1.2.1汉字形状结构影响

汉字是从几个笔画和有形状结构,有独体字与合体字。汉字形状结构 有单汉字与复杂(有得到57笔画)。 原来写汉字对汉字形状结构产生的。 能看到在第一表格。汉字笔顺最多犯错误的是合体字。最常 形状和汉 字的笔画比较多。

例如(1):

例如(6):

根据上面两个材料, 在写汉字很多中文系三年级的学生犯错误。从几

个记者访问,他们说汉字形状结构会影响他们理解汉字的时间和练习的时间。 更复杂的汉字写汉字的时间也更多。


(85)

苏北大学文学院中文系

14

这个事跟记者的犯错误在第二问卷(看第二表格)。 在第二表格“遵”

和“戴”是最多的错误(76,66%和66,67%)。

4.1.2.2 学生的看法对汉字的笔顺

很多学生犯错误不是因为他们不知道汉字的笔顺,但是他们没实行汉字 笔顺也觉得没有确实。

他们对汉字的规定与优美没有关心。而实行汉字写法他们将得几个好 处。像:

1.写汉字过程,少错误机会。在顺序方面或写的汉字变化。

2.写的汉字更整齐与美。这个把汉字更容易读。

3.写汉字比不管汉字顺序比较快。

4.新的汉字学得更简单。因为写法一样的。

4.1.2.3 没注意汉字的笔顺

写汉字犯错误引起因素之一是没注意。这会发生因为学生们做问卷调查 时写得汉字没有严重与没焦点。

4.2 结果

从这个研究,写汉字顺序焦点研究已经回答了。研究结果是:

1.汉字式结构形式常犯错误的顺序。


(86)

苏北大学文学院中文系

15

第五章

结语

5.1 结果

根据汉字笔顺错误分析,得出结果:

1. 中文系三年级的学生写汉字笔顺最常犯错误有三种。

(1)汉字笔顺最多的犯错误;写汉字 的形状83,33%犯错误。 这个错误于汉字形状结构影响的。

(2)笔画的改变。苏北大学中文系三年级的学生犯错误带来增加或 减少汉字笔画影响。这是会发生因为学生对汉字形状和笔画不 太理解,学生对汉字没运用汉字笔顺规则与仔细。

(3)汉字改变了。 汉字的改变能变成两个汉字或错的汉字(不是 汉字)。这错误因为写汉字没仔细。

2. 苏北大学中文系三年级学生的错误因为汉字形状结构影响,学生对 汉字笔顺的看法, 和写汉字的仔细。

5.2 建议

本论文解释了中文系三年级学生的汉字错误形式。不只是错误的 形式但也是错误的影响。本文希望下次研究汉字笔顺的研究者更宽阔 解释。


(1)

20 2. “球” 的第八笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………..

3. “过” 的第一笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 4. “房” 的第四笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 5. “包” 的第五笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 6. “匹” 的第四笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 7. “间” 的第三笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan


(2)

21 c. Dari atas ke bawah

d. ………..

8. “击” 的第四笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 9. “困” 的第六笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………. 10.“晶” 的第七笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………. 11.“错” 的第五笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 12.“整” 的第十笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………..


(3)

22 13.“署” 的第七笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 14.“遵” 的第十二笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 15.“座” 的第八笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………. 16.“棒” 的第六笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 17.“闭” 的第五笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………..

18.“戴” 的第四笔是


(4)

23 a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 19.“图” 的第五笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ……….. 20. “承”的第六笔是

Pilihlah arah goresan yang benar. a. Dari kiri ke kanan

b. Dari kanan ke kiri c. Dari atas ke bawah d. ………..


(5)

24

历经二年六个月的时间,我的这篇毕业论文终于圆满完成了。在论文的 写作中,我遇到了很多困难和挫折,但是这些问题我都在父母、老师和朋友 的帮助下处理好了。尤其要感谢我的父母,当我绝望的时候他们不断地鼓励 我。感谢我的指导老师——温霓莎老师,尽心尽力地帮助我、支持我、督促 我。感谢其他的老师,耐心地给我的论文很多建议。感谢所有的好友,经常 帮助我鼓励我。谢谢你们。

付紫觅


(6)

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Pelafalan Bahasa Mandarin pada Mahasiswa Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.

13 131 87

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

6 21 122

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

0 0 12

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

0 0 2

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

0 0 8

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

0 1 15

Analisis Kesalahan Pelafalan Nada Ketiga (上声shǎng Shēng ) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara: Kajian Fonetik Akustik

0 0 13

Analisis Kesalahan Pelafalan Vokal dan Konsonan (u, i, ü, j, q, x, dan y) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara

0 0 40

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI - Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara

0 1 11

Analisis Kesalahan Urutan Goresan Penulisan Aksara Mandarin Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara

0 2 16