tanda yang diartikan yang disebut signifier yaitu bidang penanda atau bentuk. tanda yang mengartikan yang disebut signified yaitu bidang petanda berupa konsep atau makna.

kosep mental yang siacukan petanda, konsep mental ini secara luas sama pada semua anggota kebudayaan yang menggunakan bahasa yang sama.

2.2.2 Tanda dan Petanda

Menurut Ferdinand de Saussure setiap tanda linguistik terdiri dari dua unsur yaitu, 1 yang diartikan Perancis: signife’, Inggris: signified dan 2 yang mengartikan Perancis: signifiant, Inggris: signifer. Yang diartikan signifie’ signified sebenarnya merupakan konsep atau makna dari sesuatu tanda bunyi. Sedangkan yang mengartikan signifiant atau signifier itu adalah tidak lain dari pada bunyi-bunyi itu, yang terbentuk dari fonem-fonem bahasa yang bersangkutan. Jadi, dengan kata lain setiap tanda linguistik terdiri dari unsur bunyi dan unsur makna. Kedua unsur ini adalah unsur dalam bahasa intralingual yang biasanya merujukmengacu kepada sesuatu refrent yang merupakan unsur luar bahasa ekstra lingual. Chaer, 2002 : 29 Menurut de Saussure dalam Sobur 2004:46, tanda linguistik terdiri dari dua unsur, yaitu:

1. tanda yang diartikan yang disebut signifier yaitu bidang penanda atau bentuk.

2. tanda yang mengartikan yang disebut signified yaitu bidang petanda berupa konsep atau makna.

Dalam Puji Santosa 1993:4, tanda merupakan bagian dari ilmu semiotika yang menandai sesuatu hal atau keadaan untuk menerangkan atau memberitahukan objek kepada subjek. Dalam hal ini, ‘tanda’ selalu merujuk pada sesuatu hal yang nyata, misalnya; benda, kejadian, tulisan, bahasa, tindakan, Universitas Sumatera Utara peristiwa, dan bentuk-bentuk tanda yang lain. Tanda-tanda yang dibuat oleh manusia menunjuk pada sesuatu yang terbatas maknanya dan hanya menunjuk pada hal-hal tertentu. Tanda tersebut dari dulu hingga sekarang tetap saja tidak berubah dan tanpa kreatif apa pun. Jadi, tanda adalah arti yang statis, umum, lugas, dan objektif. Menurut Pateda, dalam semiotika komunikasi, 2004:122, tanda yang ditimbulkan oleh manusia dapat dibedakan atas dua macam yaitu yang bersifat verbal dan nonverbal. Yang bersifat verbal adalah tanda-tanda yang digunakan sebagai alat komunikasi yang dihasilkan oleh alat bicara, sedangkan yang bersifat nonverbal salah satunya dapat berupa tanda yang diciptakan manusia untuk menghemat waktu, tenaga dan menjaga kerahasiaan. Tanda pengenal dalam gerakan pramuka tanda nonverbal misalnya bunyi pada sandi morse dalam gerakan pramuka yang dilakukan dengan berbagai cara antara lain: 1 Suara dengan mengunakan pluit 2 Sinar dengan mengunakan senter 3 Tulisan dengan mengunakan titik . dan setrip- 4 Bendera dengan mengunakan morse Contoh ini merupakan tanda dengan hal yang ditandai bersifat langsung. Berbeda dengan lambang yang juga merupakan tanda. Bedanya lambang tidak memberi tanda secara langsung tetapi melalui sesuatu yang lain seperti tanda jabatan dalam gerakan pramuka. Misalnya tanda sangga penegak berbentuk bujur sangkar, bergambar sesuai pilihan anggota sangga yang bersangkutan. Tanda sangga mengambil nama tahap perjuangan bangsa Indonesia seperti perintis, Universitas Sumatera Utara pencoba, penegar, pendobrak, dan pelaksana dengan gambar dan warna. Angka romawi sebagai nomor sangga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning. Gambar siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning khusus untuk sangga puteri. Tanda nonverbal ini berkaitan dengan kajian semiotika yaitu salah satu cabang ilmu bahasa.

2.2.3 Makna konseptual dan Makna Asosiatif