Konsep Sosialisasi LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu. 10 Dalam melaksanakan proses sosialisasi, sangatlah diperlukan adanya agen atau penyalur dalam proses sosialisasi tersebut. Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Fuller dan Jacobs mengidentifikasi ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah. Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minuman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang narkoba, tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa. Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain. Dalam skripsi ini yang menjadi agen sosialisasi adalah media massa. Karena proses sosialisasi yang dilakukan oleh media internet yaitu situs Eramuslim.com. Kemudian karena media massa khususnya internet merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang. 10 Ibid, h. 23. Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerapan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting. 11 Media massa seperti media cetak maupun elektronik termasuk internet memang menjadi agen sosialisai yang mudah digunakan dalam masyarakat saat ini. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Begitu juga dengan media massa yang semakin hari semakin bisa membuat mayarakat menjadikannya sebagai kebutuhan untuk mendapatkan informasi apapun. Dalam hal ini media internet menjadikan agen sosialisasi nilai-nilai keislaman kepada masyarakat melalui situs Islam Eramuslim.com.

D. Peran Media Massa

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan: 11 Ibid, h. 26. 1. Peran Edukasi Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju. 12 Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan- pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat luas. 13 Dalam al- Qur’an kata ‘ilm banyak ditemukan sebanyak 854 kali yang berbagai bentuk dan artinya . Antara lain “proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan” QS 2: 31-32. 14 Sementara ini, ahli keislaman berpendapat bahwa ilmu menurut al- Qur’an mencakup segala macam pengetahuan yang berguna bagi 12 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007 h. 85-86. 13 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007 h. 80. 14 M. Quraish Shihab, Membumikan Al- Qur’an: Fungsi dan Peran Wahu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007 h. 92. manusia dalam kehidupannya, baik masa kini maupun masa depan; fisika atau metafisika. 15 2. Peran Informasi Peran media sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. 16 Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu singkat dan cepat. 17 3. Peran Hiburan Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Kemudian juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media 15 Ibid, h. 92. 16 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007 h. 85-86. 17 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007 h. 80.