Peran situs www.eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman

(1)

DALAM MENYOSIALISASIKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I)

Oleh:

Risda Sefrianita

NIM: 108051000166

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M


(2)

(3)

(4)

Dengan ini saya menyatakan:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2011


(5)

RISDA SEFRIANITA

Peranan Situs www.eramuslim.com Dalam Menyosialisasikan Nilai-nilai Keislaman

Saat ini dakwah telah merambah ke dalam berbagai aspek media massa yang berkembang. Media massa yang digunakan sebagai media dakwah salah satu diantaranya adalah internet. Dengan internet informasi apapun serta berita

ter-update bisa didapatkan. Kemudian saat ini juga perlu adanya sosialisasi nilai-nilai

keislaman sebagai pedoman hidup seorang muslim. Untuk itu situs Eramuslim.com hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan informasi tentang nilai-nilai keislaman dan juga informasi yang terbaru.

Berdasarkan pernyataan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peranan situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman? Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peranan yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman.

Metode pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan memaparkan atau menggambarkan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata. Teknik pengumpulan datanya adalah dengan melakukan observasi yaitu dengan membuka situs Eramuslim.com langsung dari internet, wawancara dengan tim redaksi situs tersebut dan juga studi dokumentasi dengan mempelajari dokumen dan arsip yang isinya sesuai dengan tujuan penelitian. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran media massa. Dimana dalam teori tersebut disebutkan bahwa peran media massa adalah sebagai media pendidikan, media informasi, dan juga sebagai media hiburan.

Upaya yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman adalah dengan menulis artikel yang bisa memberikan pengetahuan yang tidak mereka ketahui sebelumnya. Kemudian artikel-artikel tersebut di update setiap harinya sehingga para pengakses bisa mengetahui informasi-informasi terbaru yang diberikan situs Eramuslim.com.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa peranan yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam hal sosialisasi nilai-nilai keislaman sangatlah baik. Selain itu Eramuslim.com juga menerapkan tiga peran utama media massa, yaitu sebagai media pendidikan, media pemberi informasi dan sebagai media hiburan juga sudah cukup baik. Hal ini terbukti dengan adanya artikel-artikel yang sangat memberikan pengetahuan dan wawasan baru.


(6)

i Bismillahirrahmaanirahiim

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdullilahirabil’alamin, hanyalah ucapan rasa syukur sebesar-besarnya

yang mampu terucap atas segala nikmat, karunia dan rahmat-Nya. Kemudahan dan pertolongan Allah SWT seantiasa penulis rasakan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Peranan Situs www.eramuslim.com Dalam Menyosialisasikan Nilai-nilai Keislaman”. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu baik secara moril maupun materiil, yaitu kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yaitu bapak Dr. H. Arief Subhan, MA. yang juga selaku dosen pembimbing penulis. Terima kasih atas motivasi, bimbingan, arahan, serta waktu yang telah diberikan dengan ikhlas dan tulus kepada penulis, sehingga memacu penulis agar semangat untuk menyelesaikan skripsi ini;

2. Pembantu Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi; Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai Pembantu Dekan bidang Akademik, Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA, sebagai Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum dan Keuangan, dan Bapak Drs. Study Rizal, LK, MA, sebagai Pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan;


(7)

ii

dalam memberikan masukan, arahan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini; 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, terima kasih

atas semua ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu tersebut bermanfaat dan berguna di dalam menjalani kehidupan penulis selanjutnya;

5. Segenap staff dan karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, yang telah menyediakan referensi untuk menyelesaikan skripsi penulis;

6. Tim Redaksi Situs Eramuslim.com, bapak A. Furqan dan mbak Magdalena yang senantiasa memberikan data yang dibutuhkan kepada penulis;

7. Orang tua penulis yang tercinta, yaitu bapak Idrus dan ibu Dian Pramudiani, yang dengan penuh kasih sayang dan cintanya kepada penulis selalu memberikan dukungan, semangat, serta tak henti-hentinya memberikan doa yang tulus ikhlas dalam penyelesaian skripsi ini. Akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu;

8. Adik-adik tercinta penulis, yaitu Ulfa Nanda Fauziah dan Aiman Bagja Putra yang selalu menemani penulis dalam pengerjaan skripsi di rumah;

9. Sahabat yang selalu setia saling memberikan support kepada penulis dan juga memberikan hiburan disaat penulis merasa jenuh dalam proses penyelesaian skripsi ini yaitu Suci Annisaa Istari dan Hj. Rojatil ‘Ula (cibon). Terima kasih juga buat Ucup, Rifat, Bom-bom yang saling memberikan semangat dan dukungan kepada penulis;

10. Teman-teman KKN DAUN 2010, K’Iman, Sofi, Tya, Ati, Lubna, Suci, Cibon, Riesti, Febri, Fitri, Yulita, Asep, Aqso, Hasyim, bang Adin, Bom-bom, Dian, Ilham, dan Uchil. Terima kasih atas kebersamaan kalian selama satu bulan di Bojong Sawah, dan juga terimakasih atas dukungan yang kalian berikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini;


(8)

iii

kalian telah memberikan kesan yang indah selama belajar di kelas, dan juga memberikan dukungan untuk penulis;

12. Berbagai pihak yang tidak mungkin disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuannya tersebut diatas. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

Wassalammua’laikum Wr. Wb.

Jakarta, 10 Juni 2011 Penulis


(9)

iv ABSTRAK

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5

D. Metodologi Penelitian 6

E. Tinjauan Pustaka 10

F. Sistematika Penulisan 11

BAB II LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

A. Konsep Peranan dalam Ilmu Sosial 13

B. Konsep Sosialisasi 16

C. Peran Media Massa 19

1. Peran Edukasi 20

2. Peran Informasi 21

3. Peran Hiburan 21

D. Website dan Website Islam 22

1. Konsep Website 22

2. Website Islam 26

E. Konsep dan Pengertian Nilai-nilai Islam 31

1. Pengertian Nilai Keislaman 31


(10)

v

B. Visi dan Misi 43

C. Struktur Organisasi Redaksi 44

D. Personalia Kepengurusan 45

E. Kolom Menu Website Eramuslim.com 47

F. Profil Pembaca Eramuslim.com 50

BAB IV ANALISIS TEMUAN DAN DATA LAPANGAN

A. Peran Edukasi 52

1. Aqidah 53

2. Syari’at 68

3. Akhlak 72

B. Peran Informasi 78

1. Informasi Islam Dunia 78

2. Informasi Islam Indonesia 81

C. Peran Hiburan 83

BAB V PENUTUP

A. Simpulan 87

B. Saran-saran 89

DAFTAR PUSTAKA 90


(11)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam upaya penyampaian ajaran Islam di tengah-tengah umat manusia perlu adanya pemahaman tentang dakwah dan permasalahan umat manusia sebagai sasaran dakwah dan orang-orang yang mau berdakwah. Pada sisi lain orang tersebut dituntut untuk mengetahui permasalahan umat manusia, apalagi mengingat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan perubahan bagi masyarakat serta cara berpikir yang semakin luas dan kompleks. Melihat kenyataan seperti itu, dakwah dituntut untuk siap berhadapan dengan masyarakat yang pemikirannya semakin berkembang.

Dakwah adalah pekerjaan mengkomunikasikan pesan Islam kepada manusia. Secara lebih operasional, dakwah adalah mengajak atau mendorong manusia kepada tujuan yang definitif yang rurmusannya bisa diambil dari al-Qur’an-Hadis, atau dirumuskan oleh da’i, sesuai dengan ruang lingkup dakwahnya. Dakwah ditujukan kepada manusia, sementara manusia bukan hanya telinga dan mata tetapi makhluk yang berjiwa, yang berpikir dan merasa, yang bisa menerima dan bisa menolak sesuai dengan persepsinya terhadap dakwah yang diterima. 1

1

Faisal dan H. Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h.vii.


(12)

Agama Islam adalah agama pamungkas atau agama terakhir yang berlaku di mana saja dan kapan saja, berarti keyakinan agama Islam itu dapat memberikan pedoman dasar, memberikan bimbingan dan memberikan pemecahan-pemecahan masalah prinsip yang dihadapi oleh umat manusia sepanjang zaman. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan setiap muslim untuk menyebarkan serta mensyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia agar selamat di dunia dan di akhirat.2 Berdakwah adalah tugas muslim untuk memberikan nasehat-nasehat atau fatwa-fatwa yang baik, untuk menghindarkan manusia dari berbuat mungkar. Karena itulah manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini untuk dapat menyampaikan ajaran-ajaran Islam serta pembawa kabaikan.

Dalam agama Islam ada tiga hal pokok yang menjadi landasan mereka dalam menjalani kehidupan. Tiga hal tersebut merupakan nilai-nilai keislaman yang sangat penting bagi umat Islam, yaitu aqidah, syari;at dan akhlak. Nilai-nilai keislaman tersebut perlu diketahui dan disosialisasikan sejak dini agar pengetahuan mengenai hal tersebut bisa dilakukan dengan baik.

Kegiatan sosialisasi mengenai nilai-nilai keislaman tersebut merupakan salah satu kegiatan dakwah, yang penting untuk disampaikan kepada seluruh umat muslim. Melihat hal tersebut, maka dalam

2

Tauhid, Inti Dakwah Para Rasul, artikel diakses pada 12 April 2011 dari http://blog.re.or.id/tauhid-inti-dakwah-para-rasul-aqidah.htm.


(13)

menyampaikannya tak lepas dari peran sutau media massa. Media dalam menyampaikan suatu hal termasuk dakwah saat ini semakin berkembang. Dahulu mungkin berdakwah hanya dengan berceramah kepada khalayak melalui suatu podium yang dimana masyarakat ikut hadir menyaksikan ceramah tersebut dengan materi yang beragam. Seiring dengan perkembangan zaman, maka media dalam menyampaikan dakwah tidak hanya dilakukan dengan seseorang yang berceramah dihadapan khalayak, namun saat ini menggunakan media cetak maupun elektronik. Seperti televisi, radio, internet, koran, majalah, tabloid, dan sebagainya. Dakwah melalui media cetak maupun elekrtonik saat ini rupanya sangat digemari oleh masyarakat. Karena melalui media tersebut pesan dakwah bisa lebih mudah didapatkan dan dipahami oleh masyarakat saat ini.

Salah satu media yang paling digemari oleh masyarakat saat ini adalah internet. Internet merupakan media dan sumber informasi yang paling canggih saat ini, sebab teknologi ini menawarkan berbagai kemudahan, kecepatan, ketepatan akses dan kemampuan menyediakan berbagai kebutuhan informasi setiap orang, kapan saja, dimana saja dan pada tingkat apa saja. Berbagai informasi yang didapatkan melalui internet antara lain informasi mengenai lapangan pekerjaan, olahraga, seni, belanja, perjalanan, kesehatan, permainan, berita, komunikasi lewat email, mailing list, dan chatting, bahkan artikel-artikel ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu, dan lain sebagainya.

Melalui berbagai situs yang ada di dalam internet, kita bisa mengakses apa saja yang kita butuhkan tersebut. Mulai dari situs


(14)

pendidikan, hiburan hingga situs agama ada dalam internet saat ini. Maka tidak heran apabila saat ini masyarakat lebih gemar menggunakan media internet daripada media yang lain. Dalam internet sudah banyak terdapat situs yang bernuansakan islami. Situs-situs Islam tersebut sangat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang ajaran agama Islam serta nilai-nilai islami yang saat ini sangat dibutuhkan oleh umat muslim.

Salah satu situs Islam terbesar yang ada di Indonesia adalah situs Eramuslim.com. Situs ini menyajikan berita-berita yang ada di dalam maupun luar nergeri yang up to date serta menyajikan solusi bagi umat Islam yang ada di seluruh belahan dunia melalui konsultasi dengan ahlinya yang telah disediakan dalam situs tersebut. Situs ini juga sangat bermanfaat bagi umat muslim yang awam. Karena mereka memberikan berita serta artikel yang sangat menyentuh serta dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti.

Kemudian dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman, situs Eramuslim.com ini tentunya sangat membantu. Karena dalam situs tersebut sangat kental dengan artikel ataupun berita tentang keislamannya. Melihat hal tersebut, maka penulis ingin menindaklanjuti kedalam bentuk skrispi yang berjudul: PERANAN SITUS WWW.ERAMUSLIM.COM DALAM MENYOSIALISASIKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Situs Eramuslim.com mempunyai peranan yang sangat banyak bagi masyarakat. Diantaranya adalah sebagai penambah wawasan serta


(15)

pengetahuan baik pengetahuan umum maupun pengetahuan agama, kemudian juga sebagai media dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman.

Untuk memberikan gambaran yang terarah, dalam penulisan skripsi ini, maka penulis merasa perlu membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu hanya membatasi pada sosialisasi niali-nilai keislaman yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com.

Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan yaitu; Bagaimana peranan yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah; Unutk mengetahui peranan yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam mneyosialisasikan nilai-nilai keislaman.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi para akademisi khususnya bagi para pengguna internet yang memanfaatkannya sebagai media dakwah


(16)

Islam. Serta bagi para mahasiswa jurusan KPI yang sarat dengan nilai-nilai keislaman.

b. Manfaat Praktis

Memperluas wawasan bagaimana kita dapat mengakses ajaran Islam melalui internet sebagai sarana alternatif untuk mempertahankan dan menyebarkan nilai-nilai keislaman secara efektif dan efisien. Serta memberi dan meningkatkan wawasan penggunaan internet di kalangan pendakwah dan ulama dalam bidang multimedia.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.3

Jadi, dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan fenomena sosialisasi niali-niali keislaman melalui media internet

3

Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004), h 6.


(17)

melalui sebuah situs Islam. Situs yang ingin diteliti yaitu situs Eramuslim.com.

Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bergantung pada perspektif yang digunakan serta permasalahan yang diteliti dalam rangka melakukan deskriptif (penggambaran, pemahaman dan penamaan, interpretasi, penafsiran, pengembangan dan eksplorasi).

Dalam penelitian deskriptif kualitatif, data berusaha dihimpun dan dikumpulkan, disusun, dianalisa serta diinterpretasikan dalam bentuk kualitatif pula. Untuk itu data-data penelitian yang dikumpulkan dalam wujud konsep-konsep.

Dalam hal ini penulis menggambarkan peran-peran yang dilakukan oleh situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman dengan disertai argumen serta analisis rasional dan logis. Mengingat penelitian ini tertuju pada kegiatan sosialisasi nilai keislaman pada situs Eramuslim.com.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yaitu tempat memperoleh keterangan4, dan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah situs Erasmuslim.com. Adapun objek pada penelitian ini adalah peranan situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keIslaman. Kemudian sumber data adalah mereka yang dapat memberikan informasi tentang objek penelitian dan referensi yang mendukung

4


(18)

penelitian ini, dalam penelitian ini yang menjadi narasumber adalah pengelola situs Eramuslim.com.

3. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di kantor redaksi situs Eramuslim.com yang berada di Cibubur Times Square blok B3. No1 jl. Transyogi KM 3 Jakarta Timur 17435, Indonesia. Penulis melakukan observasi ke kantor redaksi guna mengetahui cara yang dilakukan oleh Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman.

Waktu penelitian berlangsung selama kurang lebih 3 bulan. Terhitung sejak bulan Maret 2011 hingga Mei 2011.

4. Teknis Pengumpulan Data

Adapun teknis pengumpulan data yang dilakukan dalam membahas penelitian adalah dengan menggunakan metode:

a. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan orang yang paling banyak mengetahui permasalahan yang di teliti sehingga diperoleh data dan informasi yang jelas, yaitu sekertaris redaksi dari Eramuslim.com A. Furqan dan Magdalena selaku senior editor. Wawancara dilakukan dikantor redaksi situs Eramsulim.com.

b. Observasi

Teknik observasi yang dilakukan bersifat langsung mengamati tim redaksi situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-niali keislaman melalui artikel-artikel yang


(19)

mereka tulis serta mengamati dengan mengakses situs Eramuslim.com selama bulan Maret hingga Mei 2011.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknis yang digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara atau obeservasi, yaitu mengumpulkan buku-buku, makalah, bulletin, majalah dan dokumen tertulis lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian, dengan kata lain dokumen yaitu sebuah catatan tertulis atau literatur-literatur yang relevan dan berhubungan dengan penelitian

5. Teknis Pengolahan Data

Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu masalah yang dibahas dideskripsikan dengan menggunakan dokumen-dokumen yang telah didapatkan. Setelah data-data tersebut terkumpul maka data tersebut dianalisis secara verbal dengan menyajikan data yang diperoleh kemudian dianalisis kembali dengan cara menghubungkan antara satu data dengan data yang lainnya lalu menghubungkan dengan teori-teori secara analitik.

6. Analisis data

Pada teknik analisis data ini, merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca. Setelah itu peneliti berusaha menganalisa data dengan menyusun kedalam tulisan yang lebih luas. Analisis data kualitatif fokusnya pada penunjukan


(20)

makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masing, dan sering kali melukiskannya di dalam kata-kata daripada angka-angka. 5

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga menemukan skripsi yang membahas mengenai peranan dan juga subjek penelitian yang sama yaitu situs Eramuslim.com. Diantaranya adalah:

1. “Peranan Rohis dalam Menyosialisasikan Nilai-nilai Islam di

SMUN 1 Mauk Tangerang” oleh Sri Astuti Handayani Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam pada tahun 2007. Dalam skripsi tersebut

membahas menganai peranan Rohis, bagaimana

pelakasanannya, serta kegiatannya dalam mensosialisasi nilai-nilai keislaman.

2. “Analisis Pelaksanaan Konseling Keluarga Pada

Eramuslim.com” oleh Septi Ningrum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam pada tahun 2009. Dalam skripsi ini menjelaskan analisi pelaksanaan pada rubrik konseling konseling pada situs Eramuslim.com.

5

Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) h. 256.


(21)

3. “Analisis Framing Berita Poligami KH. Abdullah Gymnastiar Pada Situs Detik.com dan Eramuslim.com” yang ditulis oleh Nur Azizah Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam pada tahun 2009. Yang di bahas dalam skripsi tersebut adalah mengenai analisis framing pemberitaan poligami KH. Abdullah Gymnastiar pada situs eramuslim.com.

Dari tinjauan pustaka yang penulis lakukan, maka penelitian yang

berjudul “Peranan Situs Eramuslim.com dalam Menyosialisasikan

Nilai-nilai Keislaman” berbeda dengan skripsi yang penulis temukan. Dalam skripsi yang dilakukan, penelitiannya mengenai peranan situs Eramuslim.com dalam menyosialisasikan nilai-nilai keIslaman. Jadi sangat berbeda dengan skripsi yang penulis temukan.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi ini teratur secara sistematis, penulis membagi pembahasan menjadi 5 bab, masing-masing bab terdiri dari sub bab, yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pertama ini menjelaskan tentang latar belakang msalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.


(22)

BAB II : LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

Bab kedua ini menjelaskan tentang konsep peranan dalam ilmu sosial, konsep sosialisasi, peran media massa, pengertian website dan website Islam, serta konsep dan pengertian nilai-nilai keislaman.

BAB III : PROFIL SITUS ERAMUSLIM.COM

Bab ketiga ini menjelaskan tentang sejarah dan perkembangan situs Eramuslim.com, visi dan misi Eramuslim.com, struktur organisasi Redaksi, personalia kepengurusan, kolom menu website Eramuslim.com, serta profil pembaca Eramuslim.com.

BAB IV: ANALISIS TEMUAN DAN DATA LAPANGAN

Bab keempat ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu analisis tentang peranan media massa pada situs Eramuslim.com, terutama peran edukasi dalam menyosialisasikan nilai-nilai keialaman, yaitu nilai aqidah,

syari’at dan akhlak, peran informasi meliputi informasi Islam dunia dan Islam di Indonesia, serta peran hiburan.

BAB V: PENUTUP

Pada bab kelima ini menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan juga mencakup saran serta kritik.


(23)

13

LANDASAN KONSEPTUAL DAN TEORITIS

A. Pengantar

Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut, pada bab II ini akan dibahas tentang konsep-konsep dan teori mengenai; peranan dalam ilmu sosiologi, teori peran media massa, konsep sosialisasi, konsep website dan website Islam, dan juga konsep mengenai nilai-nilai keislaman. Pertama yang akan dibahas adalah konsep mengenai peranan lalu kemudian peran media massa, konsep mengenai sosialisasi, lalu konsep website dan terakhir yang akan dibahas adalah konsep nilai-nilai keislaman.

B. Konsep Peranan dalam Ilmu Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata “peranan” berasal

dari kata “peran” yang berarti mengambil bagian atau turut aktif dalam suatu kegiatan. Sedangkan “peranan” adalah tindakan yang dilakukan oleh

seseorang atau sesuatu yang terutama dalam terjadinya sesuatu hal atau peristiwa.1

Sedangkan Grass Masson dan A.W.M.C Eachern, sebagaimana dikutip oleh David Berry berpendapat bahwa peranan adalah seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-harapan tersebut merupakan imbangan dari norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

1

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 751.


(24)

peranan-peranan itu ditentukan oleh norma-norma di dalam masyarakat, maksudnya; kita diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan

oleh “masyarakat” di dalam pekerjaan kita, di dalam keluarga dan di

dalam peranan-peranan lainnya.2

Teori peran (role theory) adalah teori yang merupakan sebuah perpaduan berbagai teori orientasi maupun disiplin ilmu. Pada dasarnya peran tidak bisa dipisahkan dengan status kependudukan, walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, karenanya peran diibaratkan sisi mata uang yang berbeda.3

Dari penjelasan tersebut terlihat suatu gambaran bahwa yang dimaksud dengan peran merupakan seperangkat tindakan atau perbuatan, pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang karena kedudukannya di dalam suatu masyarakat atau lingkungan dimana dia berada untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Di dalam peranan terdapat dua macam harapan, yaitu: 1). Harapan-harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, dan 2). Harapan-harapan yang dimiliki

oleh si pemegang peran terhadap “masyarakat” atau terhadap orang-orang yang berhubungan dengannya dalam menjalankan peranannya atau kewajiban-kewajibannya.4

2

David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: Rajawali, 1981), h. 99-100.

3

Sarlito Wirawan Sarwono, Teori Psikologi Sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 214.

4 Ibid.


(25)

Dalam skripsi ini harapan yang dimaksud adalah harapan yang kedua yaitu harapan dari si pemegang peranan yaitu situs Eramuslim.com terhadap orang-orang yang berhubungan dengan situs Eramuslim.com dalam menjalankan peranannya sebagai media yang menyosialisasikan nilai-nilai keislaman.

Pemikiran tentang peranan sebagai seperangkat harapan yang ditentukan oleh masyarakat terhadap sebagai pemegang kedudukan sosial adalah sejalan dengan perspektif “masyarakat”. Dimana perspektif ini berpendapat bahwa tiap individu memegang peranan yang diberikan oleh masyarakat kepada mereka. Dalam pandangan ini, peranan-peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat, misalnya peranan-peranan dalam pekerjaan, keluarga, kekuasaan dan peranan-peranan lain, yang

diciptakan oleh “masyarakat” bagi manusia. Jadi struktur masyarakat

dapat dilihat sebagai pola-pola peranan yang saling berhubungan. Walaupun peranan adalah bagian dari struktur masyarakat, tapi peranan-peranan itu hanya ada selama peranan-peranan-peranan-peranan itu diisi oleh individu.5

Sama halnya dengan sebuah perusahaan situs Islam, yaitu situs Eramuslim.com yang berperan sebagai alat untuk menyosialisasikan nilai-nilai keislaman kepada pembaca Eramuslim.com, karena dalam sebuah lembaga situs Islam tersebut diisi oleh individu-individu. Sehingga situs Islam tersebut menjadi sebuah peranan dalam menyosialisasikan nilai-nilai keislaman bagi pembaca Eramuslim.com.

5


(26)

C. Konsep Sosialisasi

Peter Berger (1978) mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process

by which a child learns to be a participant member of society”—proses

melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota dalam masyarakat (Berger, 1978:116).6

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.7 Dalam teori peran dijelaskan bahwa antara peranan dan kedudukan tidak bisa dipisahkan. Untuk itu perlu adanya sosialisasi untuk sebuah peranan yang dimaksud. Jadi antara sosialisasi dan peranan saling berhubungan.

Beberapa orang ahli sosiologi berpendapat bahwa yang diajarkan melalui sosialisasi ialah peran-peran. Oleh sebab itu teori sosialisasi sejumlah tokoh sosiologi merupakan teori mengenai peran.

Salah satu teori peran yang dikaitkan dengan sosialisasi ialah teori George Herbet Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind,

Self, and Society (1972), Mead menguraikan tahap pengembangan diri

6

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indoensia, 2004) h. 21.

7


(27)

(self) manusia. Manusia yang baru lahir belum mempunyai diri. Diri manusia berkembang secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain. Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui beberapa tahap yaitu tahap play stage, game

stage,dan tahap generalized other.8

Pandangan lain yang juga menekankan pada peran interkasi dalam proses sosialisasi tertuang dalam buah pikiran Charles H. Cooley. Menurut Cooley konsep diri (self-concept), seseorang berkembang melalui interkasinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self. Nama demikian diberikan olehnya karena ia melihat analogi antara pembentukkan diri seseorang dengan perilaku orang yang sedang bercermin; kalau cermin memantulkan apa yang terdapat didepannya, maka menurut Cooley diri sesorang pun memantulkan apa yang dirasakan sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya.9

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Pada tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilaian orang lain terhadap penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan

8

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indoensia, 2004) h. 22.

9


(28)

terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.10

Dalam melaksanakan proses sosialisasi, sangatlah diperlukan adanya agen atau penyalur dalam proses sosialisasi tersebut. Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Fuller dan Jacobs mengidentifikasi ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah.

Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok, meminum minuman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa. Proses sosialisasi akan berjalan lancar apabila pesan-pesan yang disampaikan oleh agen-agen sosialisasi itu tidak bertentangan atau selayaknya saling mendukung satu sama lain.

Dalam skripsi ini yang menjadi agen sosialisasi adalah media massa. Karena proses sosialisasi yang dilakukan oleh media internet yaitu situs Eramuslim.com. Kemudian karena media massa khususnya internet merupakan bentuk komunikasi yang menjangkau sejumlah besar orang.

10


(29)

Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang berpengaruh pula terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penerapan masyarakat pun memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.11

Media massa seperti media cetak maupun elektronik termasuk internet memang menjadi agen sosialisai yang mudah digunakan dalam masyarakat saat ini. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang semakin hari semakin berkembang. Begitu juga dengan media massa yang semakin hari semakin bisa membuat mayarakat menjadikannya sebagai kebutuhan untuk mendapatkan informasi apapun. Dalam hal ini media internet menjadikan agen sosialisasi nilai-nilai keislaman kepada masyarakat melalui situs Islam Eramuslim.com.

D. Peran Media Massa

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of

change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma

utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan:

11


(30)

1. Peran Edukasi

Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat yang maju.12

Fungsi utama dari komunikasi massa melalui media massa adalah melakukan guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan-pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat luas.13

Dalam al-Qur’an kata ‘ilm banyak ditemukan sebanyak 854 kali yang berbagai bentuk dan artinya. Antara lain “proses

pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan” (QS 2: 31-32).14 Sementara ini, ahli keislaman berpendapat bahwa ilmu menurut

al-Qur’an mencakup segala macam pengetahuan yang berguna bagi

12

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) h. 85-86.

13

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) h. 80.

14

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahu dalam Kehidupan Masyarakat, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2007) h. 92.


(31)

manusia dalam kehidupannya, baik masa kini maupun masa depan; fisika atau metafisika. 15

2. Peran Informasi

Peran media sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat.16 Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama, yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga fungsi informatif tercapai dalam waktu singkat dan cepat.17

3. Peran Hiburan

Sebagai agent of change, media massa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Kemudian juga mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah, dengan demikian media

15

Ibid, h. 92.

16

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) h. 85-86.

17

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) h. 80.


(32)

massa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakat.18

E. Website dan Website Islam

1. Konsep Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink).19

Secara terminologi, pengertian website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs/link, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet.20

18

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007) h. 85-86.

19

Hendra W Saputro, Pengertian Website dan Unsur-unsurnya, diakses pada 21 Maret 2011 dari http://www.balebengong.net/topik/teknologi/2007/08/01/pengertian-website-dan-unsur-unsurnya.html.

20

Anne Ahira, Mengenal Pengertian Website. dikases pada 21 Maret 2011 dari


(33)

a. Sejarah Website

Berbicara sejarah web, maka akan menyinggung juga keberadaan jaringan internet. Keduanya merupakan bagian yang saling berkaitan dan saling mendukung. Web tidak akan semakin popular tanpa adanya perkembangan internet. Semakin tinggi teknologi internet yang diterapkan, berbanding lurus dengan perkembangan teknologi web pula. Karena keberadaan jaringan internet layaknya landasan yang mampu membuat web bisa berjalan.

Internet sendiri awal berkembang pada tahun 1970, digunakan agar dua komputer atau lebih bisa melakukan komunikasi dan bertukar informasi. Pada saat itu pun perkembangan teknologi internet digunakan di lingkungan angkatan bersenjata Amerika Serikat. Perlahan penerapan jaringan internet merambah ke dunia pendidikan, hingga lahirlah terus inovasi dalam dunia internet. Salah satunya adalah teknologi web.

Sejarah web, dikembangkan pertama kali oleh Sir

Timothy John ¨Tim Berners-Lee, hanya saja pada saat

itu web masih berjalan tanpa terhubung jaringan. Web semakin popular ketika mulai terhubungan jaringan internet, yaitu pada akhir tahun 80-an. Saat itu di laboratorium CERN berlokasi di


(34)

kota Geneva, Swiss menyatakan bahwa web bisa diakses melalui jaringan dan dimiliki oleh siapa saja.

Seiring waktu, keberadaan web pun meledak. Dari hanya berjumlah ribuan, hingga mencapai jumlah jutaan bahkan milyaran. Fungsinya pun berkembang, bukan hanya sebagai media bertukar informasi, tapi juga mewujud berupa aplikasi sistem informasi berbasis web.

Salah satu bentuk bagian perkembangan sejarah web, lahir definisi web pada akhir tahun 90-an, yaitu yang disebut web 2.0. Web 2.0 ini didefinisikan sebagai web yang berfungsi kolaboratif, informatif, dengan tujuan membuat pengguna semakin dekat, salah satu cirinya ditandai dengan hadirnya wiki, blog, social network.

Saat ini akses web bukan hanya dapat digunakan melalui komputer melainkan juga sudah menjangkau hingga berbasis mobile. Baik berupa laptop, netbook, smartphone hingga handphone. Dengan begitu kemudahan akses web melalui beragam media mana saja, semakin membuat web bagian dari kebutuhan hidup masyarakat secara luas.21

21

Anne Ahira, Sejarah Web dan Perkembangan Teknologi Web, diakses pada 21 Maret 2011 dari http://www.anneahira.com/sejarah-web.htm.


(35)

b. Jenis Website

1) Website Statis

Sebuah website statis adalah salah satu yang memiliki halaman web yang disimpan di server dalam format yang dikirim ke web browser klien. Situs dengan jenis ini biasanya menampilkan informasi yang sama untuk semua pengunjung. Mirip dengan membagi-bagikan brosur dicetak untuk pelanggan atau klien, website statis umumnya akan memberikan konsisten, informasi standar untuk jangka waktu. Meskipun pemilik situs dapat membuat update secara berkala, itu adalah proses manual untuk mengedit teks, foto dan konten lainnya dan mungkin memerlukan keahlian desain website dasar dan perangkat lunak.

Secara ringkas, pengunjung tidak dapat mengendalikan apa informasi yang mereka terima melalui website statis, dan bukannya harus puas konten apapun pemilik website telah memutuskan untuk menawarkan pada waktu itu.

2) Website Dinamis

Website dinamis merupakan website yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal


(36)

dari penguna dan pemillik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. Contoh dari website dinamis ini, yaitu Friendster, Multiplay, Facebook,dll.

Website dinamis selalu memiliki program yang bekerja di sisi server karena dalam rentang waktu tertentu konten dari website tersebut berubah. Jadi, salah satu ciri dari website dinamis adalah adanya program yang berjalan disisi server untuk memanage perubahan data yang ditampilkan oleh website dinamis tersebut.22

Berdasarkan jenisnya, maka website yang digunakan dalam situs Eramuslim.com itu termasuk ke dalam website yang sifatnya dinamis. Karena dalam situs tersebut, berita serta artikelnya dibuat secara update sehingga setiap hari bisa saja berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan atau situasi yang terjadi pada saat itu.

2. Website Islam

a. Sejarah Website Islam

Sejarah adanya website atau situs seperti telah dijelaskan di atas tidak pernah lepas dari sejarah internet. Pada

22

Anne Ahira, Sejarah Web dan Perkembangan Teknologi Web, diakses pada 21 Maret 2011 dari http://www.anneahira.com/sejarah-web.htm.


(37)

1980 internet mulai digunakan untuk umum dan awal 1995 internet mulai merebak di Asia dan khususnya Indonesia, dan pada tahun yang sama internet difungsikan sebagai media dakwah, untuk menjalin hubungan antar muslim Indonesia di Kairo dan muslim di Kanada dan beberapa negara Barat lainnya. Sejak itulah terbentuk cyber-cyber Islam media komunikasi dakwah.23

Hingga saat ini aktivitas dakwah di kalangan umat muslim masih tetap berlangsung dan perhatian pada dakwah semakin besar. Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah islamiyah tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan dari Allah SWT untuk menyebarkan kebajikan semakin luas.

Penguasaan terhadap jaringan Internet adalah sebuah terobosan bagi efisiensi dan efektifitas dakwah, karena hal ini berhubungan erat dengan transformasi pemikiran, terutama di kalangan pendidikan kelas menengah sebagai elemen strategis dari unsur perubahan masyarakat. Selaku penggerak bagi

23

Zamris Habib, Dakwah melalui Dunia Maya, diakses pada 09 April 2011 dari http://zamrishabib.wordpress.com/2011/02/15/dakwah-melalui-dunia-maya/


(38)

perjalanan masyarakat, kalangan ini selalu mencari tatanan terbaik yang akan meningkatkan kualitas masyarakat di masa depan. Faktanya pula mereka adalah kalangan yang paling intens berinteraksi dengan dunia cyber (Internet) dan jumlahnya terus meningkat secara drastis. Komunitas cyber menstimulir seseorang untuk menjadi lebih sensitif dengan berbagai hal yang terjadi di seluruh pelosok negeri Islam. Hal ini dapat diakses melalui berbagai fasilitas Internet seperti mailing list, halaman web/situs, dan lain-lain yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya.24

b. Tujuan Website Islam

Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap orang dalam berbagai profesi bisa melaksanakan dakwah. Sebab berdakwah dapat dilakukan dalam multidemiensi kehidupan. Sebagaimana telah diketahui bahwa dakwah Islam tidak hanya bi al-lisan (dengan ungkapan/kata-kata), melainkan juga bi al-kitab (dengan tulis-menulis), bi at-tadbir (manajemen/pengorganisasian) dan bi al-hal (aksi sosial).

Hal ini berkaitan dengan tujuan dibentuknya situs atau website islami yaitu untuk mensyiarkan kebaikan bagi umat Islam diseluruh penjuru dunia. Pada hakekatnya dakwah Islam

24


(39)

merupakan aktualisasi imani yang dimanifistasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual serta kultural dalam rangka kehidupan manusia, dengan menggunakan cara tertentu. Tujuan akhir ini aktifitas dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia lahir dan bathin di dunia dan di akherat nanti.25

Sehingga sudah cukup jelas bahwa adanya website Islam saat ini untuk membantu mensyiarkan kebajikan kepada seluruh umat manusia. Karena melalui media internet inilah yang paling digemari oleh masyarakat saat ini. Sehingga penyampaian pesan dakwah kepada masyarakat lebih mudah untuk diterima.

c. Situs-situs Islam

Di Indonesia situs-situs Islam mulai marak sekitar awal tahun 1999. Situs myquran.com, al-islam.or.id, laskarjihad.or.id, kisdi.or.id, pesantrenvirtual.com, iiman.co.id, hidayatullah.com, republika.co.id dan banyak lagi yang lainnya mulai menyemarakkan Internet dengan berbagai format sajian. Perkembangannya kemudian semakin pesat di tahun 2000-an

25


(40)

dengan masuknya berbagai investasi asing di Indonesia yang berhubungan dengan Internet. Format penampilan pun berbeda-beda bahkan semakin tersegmentasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat.

Myquran.com menampilkan situs komunitas kolaboratif dimana pengunjung situs dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti al-Qur’an online. Situs pesantrenvirtual.com yang dikelola oleh para santri virtual bimbingan KH. Mustopha Bisri merupakan contoh lain situs Islam yang menyajikan berbagai hasil konsultasi virtual dengan Pengelola Pesantren. Situs ini awalnya merupakan komunitas milis yang kemudian di-online-kan menjadi situs.

Moslemworld.co.id merupakan contoh situs Islam yang mendapat dukungan dana dari moslemworld.com dari Brunei Darussalam yang menyajikan berbagai referensi dan informasi Islam terkini. Demikian juga pesantren.net, tazkia.com, ukhuwah.or.id, eramuslim.com, pesantren-online.com, islamlib.com, cybernasyid.com, indohalal.com dan banyak lagi yang lainnya yang merupakan representasi dakwah islamiyah baik langsung maupun tidak langsung di Internet. Ini baru menyebutkan beberapa situs Islam saja. Perkembangan yang lebih pesat sebenarnya terjadi di komunitas milis Islam yang jumlahnya sekarang ini mencapai ribuan milis Islam dari


(41)

Indonesia. Kecenderungan yang demikian tentunya menggembirakan bagi dunia Islam.26

F. Konsep dan Pengertian Nilai-nilai Islam

1. Pengertian Nilai Keislaman

Nilai merujuk kepada kepercayaan yang relatif bertahan lama akan suatu benda, tindakan, peristiwa, fenomena (yang abstrak sekalipun) berdasarkan kriteria tertentu. Jadi kepercayaan atau nilai yang dianut seseorang itu tidak dapat diamati langsung. Kita hanya bisa menduga bagaimana kepercayaan dan nilai seseorang berdasarkan tindakannya, terutama yang konsisten dari waktu ke waktu.27

Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai stuatu identitas yang memberi corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, ketertarikan maupun perilaku.28

Nilai (value) merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan. Hal yang demikian itu menjadi panutan orang banyak dalam suatu masyarakat tertentu agar dapat diperoleh sesuatu yang

26

Zamris Habib, Dakwah melalui Dunia Maya, diakses pada 09 April 2011 dari http://zamrishabib.wordpress.com/2011/02/15/dakwah-melalui-dunia-maya/

27

Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 43.

28


(42)

dianggap benar, pantas, luhur, dan baik, yang harus dilakukan atau diperhatikan oleh anggota masyarakat.29

Sedangkan kata Islam sepadan dengan kata religius yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa religius berarti bersifat religi atau keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi (keagamaan), dengan kata lain keislaman sama halnya dengan keagamaan.

Pengertian agama menurut M. Quraish Shihab adalah

“hubungan antara makhluk dan khalik-Nya.” Hubungan ini

mewujudkan dalam sikap batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.30

Nilai keagamaan adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh masyarakat kepada beberapa masalah pokok dikehidupan yang bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.31

Dengan demikian penulis mengatakan nilai keislaman berarti ukuran atau patokan untuk menerapkan seperangkat keyakinan tentang pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam sehingga pemeluknya dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

29

Siti Waridah dan J. Sukardi, Sosiologi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), h. 28.

30

M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an, (Bandung: Penerbit Mizan, 1994), h. 324.

31

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Penyuluhan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), cet ke-1, h. 615.


(43)

Kehidupan islami dalam masyarakat bisa telihat dari keterlibatan seluruh aspek pendukung yang ada dalam sebuah masyarakat tersebut. Misalnya aspek keluarga, teman, pendidikan, media massa, serta aspek lainnya yang dapat mendukung kehidupan islami bagi suatu masyarakat. Sehingga masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai nilai-nilai keislaman bisa langsung di gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Materi Nilai-nilai Keislaman

Nilai-nilai keislaman itu bersumber kepada al-Qur’an dan Sunnah. Untuk itu kita tidak bisa sembarangan melakukan dan menyosialisasikan nilai-nilai keislaman. Karena harus berdasarkan kaidah al-Qur’an dan Sunnah. Nilai-nilai Islam itu menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Seperti dalam al-Qur’an pun telah menyimpulkan bahwa nilai-nilai keislaman itu mencakup tiga nilai yang mewakili keseluruhan aspek kehidupan manusia. Yaitu, nilai

aqidah, syari’at dan akhlak.

a. Aqidah

Aqidah dalam bahasa Arab adalah ikatan atau sangkutan. Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Sedangkan dalam pengertian teknis adalah


(44)

iman adalah keyakinan.32 Aqidah etimologis berarti ikatan, sangkutan; secara teknis berarti kepercayaan, keyakinan, iman.33

Iman yaitu keyakinan bulat yang dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan dan tingkah laku dalam berbagai aspek.34 Adapun iman secara khusus ialah sebagai mana terdapat dalam rukun iman.35

Aqidah Islam itu meliputi:

1) Kepercayaan akan adanya Allah dan segala sifat-sifat-Nya, yaitu sifat wajib, mustahil, dan sifat jaiz, serta wujud-Nya yang dapat dibuktikan dengan keteraturan dan keindahan alam semesta ini.

2) Kepercayaan tentang alam gaib, yang percaya akan adanya alam yang ada di balik alam nyata ini, yang tidak bisa diamati oleh indera. Demikian pula makhluk-makhluk yang ada di dalamnya, seperti malaikat, jin, iblis, setan dan ruh.

3) Kepercayaan kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul agar dijadikan pedoman hidup masyarakat sesuai dengan zamannya. Dengan memedomani kitab-kitab Allah,

32

Mohamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, cet. I (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 36.

33

Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-pokok Fikiran tentang Islam dan Ummatnya (Jakarta: CV. Rajawali, 1969), h. 27.

34

RMA, Hannafi, Pendidikan Agama Islam Perguruan Tinggi, Cet I (Yogyakarta: Phylosophy Press), h. 9.

35


(45)

manusia dapat membedakan yang baik dan yang buruk, yang hak dan yang bathil, serta yang halal dan yang haram.

4) Kepercayaan kepada para nabi dan rasul yang telah dipilih Allah untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada manusia agar melakukan hal-hal yang baik dan yang hak.

5) Kepercayaan kepada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang

terjadi pada saat itu, seperti ba’ats (bangkit dari kubur), mizan

(timbangan amal baik dan amal buruk), pahala, siksa, surga dan neraka.

6) Kepercayaan kepada takdir (qadha dan qadar). Dengan takdir Allah itulah terciptanya alam dan segala isinya.36

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa aqidah merupakan modal besar bagi umat Islam untuk meyakini dan mempercayai bahwa Allah menciptakan segala alam semesta baik yang nyata maupun yang gaib.

b. Syari’at

Secara etimologi syari’at berarti memberi peraturan atau ketetapan yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, seperti puasa, shalat, haji, zakat, dan seluruh kebijakan.37Syari’at Islam ialah satu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan

36

Toyib Sah Saputra, Aqidah Akhlak, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996), h. 9-10

37

Yusuf Qrdhawi, Membumikan Syari’at Islam, Keluwesan Aturan Ilahi untuk Manusia,


(46)

Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam lainnya.38

Syari’ah merupakan jalan yang harus diikuti. Namun bukan

hanya jalan menuju keridhaan Allah Yang Maha Agung, melainkan juga jalan yang diimani oleh seluruh kaum muslimin sebagai jalan yang dibentangkan oleh Allah, Sang Pencipta itu sendiri, melalui utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Dalam Islam, hanya Allah Yang Maha Kuasa, dan Dia sematalah yang berhak menetapkan jalan sebagai petunjuk hidup bagi ummat manusia. Dengan demikian

maka hanya denga Syari’ah semata yang membebaskan manusia dari

perhambaan kepada selain Allah.39

Apabila berbicara syari’at, maka tidak bisa dipisahkan dari

fiqih, hal ini dikarenakan hubungan antara keduanya sangat erat. Fiqih adalah pemahaman tentang syari’at, syari’at merupakan landasan fiqih. Adapun fiqih dalam bahasa Arab disebut fiqh yang artinya faham atau pengertian. Adapun secara istilah fiqih disebut ketentuan-ketentuan hukum yang dibahas oleh ijtihad para ahli hukum Islam.40

38

Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-pokok Fikiran tentang Islam dan Ummatnya (Jakarta: CV. Rajawali, 1969), h. 28.

39

Abdur Rahman I. Doi, Inilah Syariah Islam (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1991), h. 1.

40

M. Daud Ali, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), cet. Ke-12, h. 46.


(47)

Menurut Yusuf al-Qardhawi syari’at Islam itu terdiri atas:

1) Hukum-hukum yang telah ditetapkan langsung oleh nash

al-Qur’an dan Sunnah secara jelas. Porsi bagian ini lebih sedikit,

tetapi urgensinya sangat besar ia merupakan dasar kokoh untuk

bangunan syari’at seluruhnya.

2) Hukum yang telah ditetapkan melalui jalan ijtihad oleh para ulama ahli fikih dengan merujuk pada ketentuan al-Qur’an, Sunnah, atau merujuk pada hukum-hukum yang tidak ada nashnya, misalnya melalui qiyas, istihsan, istishab, maslahatul mursalah, dan lain-lain. Porsi pembagian yang kedua inilah yang paling banyak pembahasan hukum Islamnya. Ia merupakan kawasan kajian ilmu fikih dan bidang garapan para fuqoha.41

Dari penjelasan diatas, maka syari’at berarti hukum dan ketentuan Allah yang telah diakui kebenarannya untuk mengatur kehidupan manusia, dan tidak bisa diubah lagi karena telah tercantum di dalam ayat al-Qur’an dan Hadits.

41

Yusuf al-Qardhawi, Membumikan Syari’at Islam, (Surabaya: Dunia Ilmu, 1997), Cet. Ke-1, h. 1.


(48)

c. Akhlak

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi), perkataan akhlak (bahasa Arab) adalah jamak dari khulk, khulk di dalam kamus al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat.42

Pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran.43

Akhlak adalah kekuatan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan yang menyatu, membentuk satu kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dari kelakuan itu lahirlah perasaan moral yang terdapat didalam diri manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.44

Ulama akhlak menyatakan bahwa akhlak yang baik merupakan sifat para Nabi dan orang-orang Shiddiq, sedangkan akhlak yang

42

Asmaran AS, Pengantar Studi Ahklak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. Ke-3, h. 1.

43

Asmaran AS, Pengantar Studi Ahklak, h. 3.

44

Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 1995) Cet. Ke-2, h. 10.


(49)

buruk merupakan sifat syaitan dan orang-orang tercela. Maka pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Akhlak yang baik atau terpuji (akhlakul karimah) yaitu tingkah laku terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul karimah dilahirkan berdasarkan sifat-sifat terpuji.45 Sesuatu yang dikatakan baik apabila ia memberikan kesenangan, kepuasan, kenikmatan, sesuai dengan yang diharapkan, dapat dinilai positif oleh orang yang menginginkannya.46

2) Akhlak yang buruk atau tercela (akhlakul madzmumah) ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia, cenderung dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain.47 Sesuatu yang dikatakan buruk apabila membuat orang lain menjadi tidak senang dengan apa yang diperbuatnya, tidak memberikan kenikmatan terhadap sesuatu yang dibuatnya juga tidak sesuai dengan yang diharapkan, sesuatu yang dinilai negatif oleh orang yang menginginkannya.48

45

M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Quran, (Jakarta: Amzah, 2007), cet. Ke-1, h.40.

46

Ibid, h. 39.

47

Ibid, h. 56.

48


(50)

40

BAB III

PROFIL SITUS WWW.ERAMUSLIM.COM

1. Sejarah dan Perkembangannya

Pada saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat salah satunya adalah internet. Setiap orang dapat dengan mudah untuk mengakses internet dimanapun dan kapanpun serta dari berbagai kalangan manapun. Begitu pula dengan website Eramuslim.com, yang dapat dengan mudah diakses oleh siapapun.

Website Eramuslim.com merupakan website atau situs islami yang berupaya memberikan informasi dan berita-berita kapada masyarakat terurtama tentang masyarakat muslim atau Islam di dunia dalam media online yang selama ini belum dikerjakan oleh media-media lain. Dan itupun salah satu peluang yang mampu dibaca oleh Eramuslim.com sehingga mampu menguatkan tekad untuk mendirikan website Eramuslim.com.

Website Eramuslim.com berdiri pada tahun 2000. Tepatnya 1 Agustus 2000. Saat ini berlokasi di Cibubur Times Square Blok B3 No. 1 Jalan Transyogi KM. 3 Jakarta Timur 17435, Indonesia.1 Kantor redaksi ini sebelumnya berada di daerah Pondok Indah, namun karena satu dan lain hal maka kantor redaksi pindah ke tempat yang saat ini ditempati yaitu di daerah Cibubur sekitar satu tahun yang lalu.

1


(51)

Berdirinya Eramuslim.com ini awalnya karena melihat pada tahun 2000 internet sedang marak digunakan oleh masyarakat Indonesia dan belum adanya situs Islam yang konsen di bidang pemberitaan dan juga memberikan solusi yang dalam artian ada konsultasinya.2 Melihat hal seperti itu,kemudian muncul ide untuk membuat situs yang diinginkan tersebut, yaitu situs yang tidak hanya berisikan berita-berita saja, namun ada juga rubrik konsultasinya. Inilah peluang yang dimanfaatkan oleh situs ini hingga bertahan sampai saat ini. Eramuslim.com pada saat itu melihat belum adanya situs Islam yang memberikan layanan konsultasi dan sebagianya. Mesipun saat itu situs Islam seperti Hidayatullah.com sudah ada lebih dahulu daripada Eramuslim.com, namun belum spesifik seprti Eramuslim.com yang menampilkan rubrik berita dan memberikan solusi di rubrik konsultasi.3

Kemudian penggagas beridirinya situs Eramuslim.com ini adalah

owner dari situs Eramuslim.com itu sendri yaitu MM. Nasution yang

notaben-nya adalah seorang pengusaha4 dan beberapa kawan lainnya yang

juga aktivis Islam yang ikut mendirikan situs Eramuslim.com ini. Owner dari situs Eramuslim.com adalah alumni dari Universtias Trisakti5 yang juga seorang aktivis di kampus tersebut. Kemudian setelah itu beliau menjadi seorang pengusaha yang juga membiayai dana awal pembentukan situs Eramuslim.com. Hingga saat ini pun Eramuslim.com masih

2

Wawancara pribadi dengan A. Furqan, Jakarta, 28 Maret 2011.

3 Ibid. 4

Ibid. 5


(52)

mendapatkan subsidi dana dari owner, namun tak sepenuhnya. Karena saat ini Eramuslim.com sudah bisa ‘menghidupi’ perusahaannya sendiri.6

Mendirikan website Eramuslim.com bukanlah hal yang mudah, butuh kerja keras untuk menciptakan inovasi-inovasi yang mampu dimunculkan sehingga dapat bersaing dengan website atau situs lainnya. Mengingat saat ini juga semakin banyak website atau situs yang menapilkan berbagai inovasi yang disuguhkan untuk menarik pengunjung. Pada awal pendirian wesbite Eramuslim.com pernah mengalami kesulitan untuk mengembangkannya namun karena kegigihannya, semangat serta keyakinan yang dimiliki SDM atau redaksi Eramuslim.com, akhirnya kesulitan itu dapat teratasi dan terbukti sampai saat ini website Eramuslim.com sudah berkembang di beberapa negara di dunia yang setiap harinya tidak kurang dari 25.000 orang yang mengunjungi.7

Melihat banyaknya pengunjung situs Eramuslim.com tersebut, menjadikan suatu tantangan tersendiri bagi website Eramuslim.com untuk dapat memberikan layanan terbaik serta mampu memenuhi kebutuhan para pengunjung situs Eramuslim.com.

6

Wawancara pribadi dengan A. Furqan, jakarta, 28 Maret 2011.

7 Ibid.


(53)

2. Visi dan Misi

Mendirikan situs atau website sangat membutuhkan perencanaan yang jelas sehingga mampu berkembang dengan baik. Salah satu perencanaan itu adalah dengan menentukan visi dan misi yang ingin dituju pada pendirian website atau situs. Begitu juga dengan website Eramuslim.com yang memiliki visi dan misi.

Visi dari Eramuslim.com adalah menjadi media Islam rujukan dan advokasi opini Islam. Sedangkan misinya adalah memberikan informasi tentang dunia Islam yang lebih adil dan punya maslahat kepada umat Islam, memberikan sarana informasi untuk aktivitas dakwah Islam, memberikan advokasi opini perjuangan umat Islam, membangun dan mengeratkan persatuan umat Islam dan menyediakan informasi tentang pembelajaran nilai-nilai Islam. 8

Dari visi dan misi yang telah dipaparkan di atas, tergambar jelas bahwa Eramuslim.com ingin berupaya mensyi’arkan nilai-nilai keislaman baik berupa hanya sebatas informasi, artikel keislaman maupun memberikan suatu penyelesaian terhadap permasalahan melalui media online atau internet untuk di hadirkan kepada para pengunjung terutama kaum muslimin di Indonesia.

8


(54)

3. Struktrur Organisasi Redaksi

Job Descriptions:

1. Pemimpin Umum: Jabatan yang mengurus segala kegiatan media, baik bidang redaksional maupun bidang usaha. Menjadi penghubung kebijakan para pemilik media dengan segala jajaran jabatan dan pekerjaan yang ada di media tersebut. Sekaligus sebagai pemilik modal utama.

2. Pemimpin Redaksi: Memantau mekanisme kerja dan hasil kerja anggota tim redaksinya, pada Eramuslim.com lebih membina hubungan keluar, hampir sama dengan humas, yakni membina hubungan kerjasama dengan media-media lain dan tokoh-tokoh lainnya.

3. Sekertaris Redaksi: Mengelola administrasi keredaksian. Terkadang fungsinya sama dengan redaktur. Lalu menjaga pengelolaan

Pimpinan Umum

Pimpinan Redaksi

Web Editor

Sekertaris Redaksi Web Designer


(55)

koresponden karena ada beberapa koresponden dari luar negeri maupun dari luar daerah, mengenai masalah honor dan lainnya.

4. Web Editor (Redaktur): Menjaga gawang keredaksian. Menerjemahkan berita-berita yang di dapat dari situs luar negeri. Mengawasi penggunaan bahasa secara umum. Memastikan bahwa berita yang tampil sesuai dengan karekter Eramuslim.com

5. Web Designer: Menciptakan grafis berupa peta, lukisan dan kerja pustaka yang netral sekaligus menarik untuk website. Apabila memang mendukung berita tersebut agar disajikan lebih menarik.

6. Reporter: Fungsinya sama dengan reporter pada media umumnya yakni mencari, mengumpulkan dan menulis berita sampai menjadi copy atau naskah berita yang akan tayang di web.9

4. Personalia Kepengurusan

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas adalah salah satu bagian terpenting dalam kemajuan perkembangan situs Eramuslim.com sehingga dibutuhkan maintanance atau pemeliharaan SDM agar kinerja menjadi lebih baik. Hal itu dilakukan dengan cara mengadakan diskusi atau evaluasi setiap pekan untuk mereview agenda yang telah dijalankan dan juga sekaligus membuat perencanaan untuk agenda kedepannya agar dapat lebih baik.10 Setiap anggota ataupun SDM Eramuslim.com memiliki kebebasan dalam memberikan masukan berupa kritik, saran ataupun pemikiran yang ingin diutarakan. Begitu juga dengan dewan redaksi yang

9

Sumber Data Dokumentasi www.Eramuslim.com yang diolah, 2011.

10


(56)

memiliki rutinitas mengadakan pertemuan setiap sebulan sekali untuk lebih mengetahui segi kekurangan dan kelemahan yang ditampilkan Eramuslim.com secara keseluruhan sehingga dapat dilakukan dengan tepat.

Pembagian kerja sangat penting dalam proses pelaksanaan di lapangan, sehingga kinerja yang dilakukan dapat berjalan dengan maksimal, oleh karena itu dibutuhkan adanya struktur. Adapun personalia kepengurusan yang dimiliki Eramuslim.com adalah:

Pimpinan Umum : MM. Nasution

Dewan Redaksi : Fathuddin Jafar, MA, Dr. Daud Rasyid, Ferry Nur, SSi, Ihsan Tandjung, Siti

Aisyah Nurmi  Pemimpin Redaksi : Mashadi  Sekretaris Redaksi : A. Furqan

Senior Editor : Magdalena, Rizky Ridyasmara  Reporter : S. Saefullah, Indah Puspita Rukmi  Kontributor

Tokyo Jepang : Mukhamad Najib

Cairo Mesir : SINAI

Bisnis Manager : Irman Idris

Marketing : Waode Hatty Nurani, Isni Dini Ariani, Wini Sulistyani

Distribusi : Faisal


(57)

IT Support : A. Nugroho

Koord. Komunitas Era Muslim (KEM): Ary Sardi11

5. Kolom Menu Website Eramuslim.com

Dalam memudahkan pengunjung dalam mencari berita atau informasi, maka website Eramuslim.com menyediakan beberapa rubrik atau kolom yang telah didesain dengan rapi. Adapun nama-nama kolom atau rubrik tersebut yaitu:

a. Berita

Menyajikan berita-berita terkini baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang terbagi dalam beberapa rubrik, antar lain:

 Berita Dunia  Berita Nasional  Berita Palestina  Analisa

 Laporan Khusus  Tahukah Anda  Berbincang-bincang  Silaturrahim

 Info Umat

11


(58)

b. Oase Iman

Merupakan kolom atau rubrik yang menampilkan artikel yang ditulis dari kiriman dari para pembaca tentang makna pengalaman sehari-hari yang secara tidak langsung memberikan penyadaran kepada pengunjung akan makna kehidupan.

c. Syariah

Merupakan kolom yang berisikan artikel mengenai mengupas kehidupan berdasarkan Sunnah dan al-Qur’an antara lain:

 Tafsil Fii Zhilalil Qu’an

 Benteng Terakhir  Bercermin Para Salaf

 Mukjizat Qur’an dan Sunnah

 Life Management  Tafsir Hadits  Ilmu Hisab  Tsaqofah Islam  Ekonomi Islam d. Suara Langit

Merupakan rubrik yang memuat artikel yang ringan dibaca namun memiliki makna yang mendalam serta berbagai kisah atau peristiwa yang mampu mengarahkan kepada kehidupan sejati dengan tujuan menggapai pahala dan ridha Allah, yang terdiri dari:


(59)

 Penetrasi Ideologi  Ringan Berbobot

 Menuju Kehidupan Sejati  Undangan ke Surga e. Suara Kita

Merupakan rubrik yang berisi surat atau artikel dari pembaca dengan mengirimkan tulisan pembaca melalui form yang disediakan. Dapat di publikasikan pada www.eramuslim.com dengan wewenang redaksi.

f. Hikmah

Merupakan rubrik yang berisi perenungan atau tafakur dan hikmah yang dapat diambil dari apa yang terjadi di sekeliling kita

g. Manhaj Dakwah

Memaparkan mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan dakwah Islam yang mampu memberikan inspirasi dan semangat kepada para aktivis dakwah dalam mensyi’arkan nilai-nilai keislaman. h. Ustadz Menjawab

Merupakan rubrik yang diasuh oleh pakar khusus di bidangnya dan pengunjung dapat bertanya seputar aqidah, al-Qur’an, Hadits, thaharah, shalat, zakat, haji, puasa, ekonomi, nikah, fiqh kontemporer, marawis, makanan, dan sembelihan.


(60)

i. Konsultasi

Merupakan rubrik yang berupaya membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi klien atau para pengunjung yang tertarik bergabung pada konsultasi tersebut. Diantaranya dapat berkonsultasi mengenai keluarga, kehidupan, ataupun konsultasi dunia kerja. Rubrik atau kolom ini di asuh oleh beberapa narasumber yang memang mampu dan memiliki skill dalam menghadapi klien atau menangani permasalahan klien.12

Dalam upaya meningkatkan kualitas, Eramuslim.com berupaya melakukan berbagai inovasi. Dengan suatu anggapan jika memang ingin berkompetitif dengan media lain, maka harus mengambil segmentasi yang berbeda dengan media-media yang ada dengan mengubah pola dari berita

online yang orientasinya news menjadi berita analisa.13

6. Profil Pembaca Eramuslim.com.

Lazimnya 70% pengunjung Eramuslim.com setiap harinya adalah pengunjung setia yang terdaftar, sedangkan 30% sisanya pengunjung baru.

Visitor baru ini termasuk mereka yang mendatangi Eramuslim.com secara

langsung atau melalui search engine dan reffering site. Berdasarkan analisis Eramuslim.com per November 2010 sebesar 60,40% pengunjung menemukan portal berita ini dengan mengakses langsung. Sebanyak 30,47% melalui mesin pencari dan 9,13% lagi dari reffering sites.14

12

Sumber Data Dokumentasi www.Eramuslim.com yang diolah, 2011.

13

Wawancara Pribadi dengan A. Furqan, Jakarta, 28 Maret 2011.

14


(61)

Tercatat lebih dari 201.658 laman yang dibuka netter (pengguna internet) dan 31.468 kunjungan setiap harinya.15 Karakteristik pengunjung Eramuslim.com secara phsycographic adalah internet browser. Mereka yang senang mencari informasi dan pengetahuan baru khususnya tentang Islam. Disisi lain, mereka termasuk netter yang open minded, aktif dan dinamis.16

Secara demografi, pengunjung Eramuslim.com 65% pria dan 35% wanita. Kisaran usia yaitu 15-25 tahun sebanyak 16%; 26-35 tahun sejumlah 39%; 36-45 tahun sebesar 43%; dan sisanya 2% berumur 46 tahun ke atas.17

Mata pencahariannya terbanyak adalah karyawan swasta (46%). Selebihnya pelajar atau mahasiswa (15%), PNS/TNI (11%), profesi lain seperti guru, dosen, dokter, dll (10%), ibu rumah tangga (3%), wiraswasta (9%), dan lainnya (6%). Dari mata pencaharian tersebut status ssial ekonominya pun berbeda satu dengan yang lain. Eramuslim.com membagi status sosial-ekonomi pembacanya berdasarkan hitungan range pendapatan per bulan. Terdiri atas golongan A1 ( > Rp. 2.250.000), golongan A2 ( Rp. 1.750.000 - Rp. 2.250.000), golongan B (Rp. 1.250.000 s.d Rp. 1.750.000), dan golongan C ( < Rp. 1.250.000).18

15

Ibid. 16

Sumber Data Dokumentasi www.Eramuslim.com yang diolah, 2011.

17 Ibid. 18


(1)

Tanya : apakah tulisan artikel yang memiliki sifat hiburan itu selalu dimasukkan kedalam rubrik jendela?

Jawab : ohh tidak juga. Tidak semua tulisan yang memiliki sifat hiburan kami masukkan kedalam menu itu. Tergantung dia (tulisan) punya ceritanya apa? Mungkin menganalisa tentang hiburan itu itu masuk rubrik analisa atau kita membuat sebuah opini sebuah film seperti berita film tanda tanya Hanung Bramantyo itu masuknya ke rubrik berita-nasional. Jadi kita memang tidak memasukkan satu rubrik khusus unutk hiburan. Tetapi sebenarnya di dalam seluruh rubirk eramuslim itu banyak tulisan-tulisan yang cukup menghibur dan menyajikan hiburan yang bersifat edukatif dan informatif. Informatif maksudnya bahwa hiburan ini sudah sesuai dengan ajaran Islam, seperti itu. Namun hal seperti ini tidak banyak dibahas di dalam media lain.

Penulis Narasumber


(2)

Belajar dari Adik Kecil

Jumat, 08/04/2011 14:05 WIB | email | print Oleh Fachria

Malu, udah gede baru mau punya ade’ lagi, itulah dulu perasaanku ketikaku SMA harus mempunyai lagi seorang adik. Ribet, rese, pengganggu itulah bayangan tentang seorang adik kecil yang akan hadir. Tapi sekarang, ku sangat bersyukur dikaruniai adik di usia sebesar ini, banyak hal yang bisa aku pelajari darinya.

Sebelum adikku lahir, aku cukup bandel terhadap mamaku. Yaa walaupun aku tahu surga ada di bawah telapak kaki mama, yaa walaupun aku tahu mama begitu berat ketika mengandungku 9 bulan dan melahirkanku, yaa walaupun aku tahu kasih mama sepanjang masa. Tapi kata

selanjutnya dari “aku tahu”adalah “terus kenapa?”. Sepertinya “rasa tahu” itu yaa sekedar tahu,

tanpa ada penghayatan atau implementasinya.

Subhanallah, hadirnya adikku ketika dikandungan mama memberikan bukti nyata kepadaku bahwa begitu besar perjuangan seorang ibu. Belum lagi ketika masa lahir tiba, aku diperlihatkan betapa hidup dan mati diperjuangkan oleh mama demi hadirnya sang buah hati. Ketika rasa sakit begitu dahsyat, ketika masa kritis terlewati, ketika badan masih tak berdaya, kalimat pertama

yang diucapkannya adalah “dok bagaimana anak saya?”. Subhanallah, tak terasa air mata ini berderai, serasa tersambar petir, apa yang telah kuperbuat selama ini kepada manusia mulia yang telah melahirkanku ini. Pelajaran pertama dari adik kecil pada saat hari pertamanya di bumi Allah ini.

Adikku pun tumbuh semakin besar menjadi sikecil yang menggemaskan dan terkadang

menyebalkan. Gimana tidak menyebalkan, ketika aku sedang asyik nonton acara tv kesukaanku, dia sok menemani dan selalu melontarkan pertanyaan yang mengganggu kenikmatanku

menonton (hehe, dasar). “kakak kakak, kenapa bla bla bla,” terus aku jawab “yaa bla bla bla.”

Tidak puas dengan jawabanku, diapun terus bertanya dan bertanya, hingga suatu saat aku sudah mulai sangat terganggu dan mmmhhh.. rasanya mau kutelan saja nih anak! (ups-bercanda, hehe),

akhirnyaku cuma bisa bilang “aaah gak tahu ah gak tahu.” Terus si kecil menjawab “gak boleh gak tahu dong, kakak kan udah sekolah.” Hah! aku terkejut mendengar jawaban seorang anak berusia 2,5 tahun dan cuma bisa memandang wajah lugunya sambil narik nafas pppfffh.... Subhanallah betapa kritisnya adik kecilku ini, sampai membuatku kewalahan.

Pernah dia memberikan pertanyaan “kak, kenapa sih dede bayi bisa ada di perut mamanya?”

(Hah! Ya Rabbi, gimana neranginnya coba? masa harusku jawab karena ada pertemuan ovum sama sperma sehingga terjadi pembuahan!). Belum lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak

pernah terpikirkan olehku sebelumnya, misalnya “kak kalau malam, capung tidurnya di mana

kak?” (wealah meneketehe). Aku jadi teringat kalimat bijak yang berkata “Telah banyak apel yang berjatuhan dari pohonnya, tapi hanya Albert Einsten yang berkata MENGAPA?” Haaah....

pernahkah kita sekritis ini dalam hidup, pernahkah kita pantang menyerah untuk terus bertanya hal-hal yang tidak kita pahami. Terkadang kita terlalu meremehkan suatu permasalahan yang sebenarnya kita sendiri tidak paham. Sebuah pelajaran lagi dari si kecil.


(3)

Ada yang bilang perilaku anak kecil adalah seperti kaca, kita dapat melihat baik dan buruknya kita dari perilaku anak. Entah apa yang pernah ku ucapkan didepan adikku, sepertinya aku telah menginvestasi keburukan di dalam dirinya. Suatu saat aku pernah bertanya kepada adikku, kemudian dia menjawab dengan cara yang menurutku tidak menyenangkan. Lalu aku pun

menegurnya “kok ade jawabnya kayak gitu,” terus adik kecilku menjawab “kakak juga pernah begitu, waktu aku tanya.” Uups! Oo Ow. Yaa begitulah kita, terlalu sibuk mengomentari sikap

orang yang tidak menyenangkan padahal kita sendiri tanpa sadar melakukan hal tersebut pada orang lain. Yups! Pelajaran lagi dari si kecil.

Kini si kecil sudah masuk sekolah TKIT, sangat merepotkan karena kita semua harus turut menghapal pelajarannya. Yang lucu kalau setiap mau makan, bila tertangkap kita makan tanpa

membaca do’a, pasti langsung di bilang “ayo gak baca do’a, nanti makanannya gak jadi daging,” yaa walhasil kita pun harus membaca do’a dengan mengikuti gayanya, suara keras, membaca do’a plus arti dan kata-kata dari gurunya, tidak ada yang boleh kurang sedikitpun. “AYO

DIMAKAN JANGAN ADA YANG SISA”. Begitu juga kalau mau mandi, tidur, belajar, dan

keluar rumah. Awalnya merepotkan, tapi pembiasaan yang bagus, kalau enggak dibeginiin kayaknya aku bakal sering lupa untuk berdo’a di setiap memulai dan mengakhiri aktivitasku. Terus, pelajaran menghapal Al-Qur’an membuat kita serumah termotivasi (sebenernya karena malu sih) untuk ikutan menghapal. Waktu itu aku sedang nonton tv (nonton melulu yak), tiba-tiba adikku muroja’ah hapalannya dan gak tanggung-tanggung ayat yang keluar dari mulutnya

adalah “amma yatasaaa aluun”. Hah!! An-Naba, anak TK aja hapalannya udah An-Naba?! jleb, jlep, jess, sedangkan aku Mahasiswa Farmasi UI, Oo Ow panik, panik.

Kini adikku sudah masuk SDIT, wow lebih merepotkan lagi nih. Sekolahnya menggunakan 3 bahasa, Melayu, Arab, Inggris. Bahasa Melayu, Inggris yaaa lewatlah kecil (sombong nian, hehe) tapi Arab! (cuma tahu syukron ama afwan, udah sholeh banget kayaknya, hehe). Pernah adikku

bertanya “kak kalau mau ke kamar mandi bilangnya apa?” aku jawab “maaf pak, permisi mau ke kamar kecil,” terus dia balas “aaah itu mah enggak Islami, bilangnya gini, ustadz ana attadzim illal hammam (klo aku gak salah ya, hehe),” aku langsung jawab “hah, repot amat entar keburu

pipis!” (dasar, kakak yang aneh, hehe).

Setiap habis pelajaran bahasa Arab, dia selalu ngetes aku, berhubung aku agak dodol, dia fotokopiin catatannya, haduw kepalaku pusing rasanya. Tapi kalau tidak begini, kayaknya aku gak bakal pernah berniat belajar bahasa Arab, hehe parah. Pas mau ujian, semua orang dirumah kalang kabut ikut-ikutan belajar dan menghapal bahasa Arab, karena adikku minta dites, yaa walhasil yang mau ngeteskan juga harus hapal bahasa Arab. Haduw, baru kelas 1 saja sudah mau pecah rasanya kepalaku, apalagi nanti kelas 2, 3, 4, 5, dan 6 wuuaaah! Tapi Alhamdulillah, sekarang di rumah sedikit-sedikit ngomong bahasa Arab-lah (gaya banget, hehe), ya walaupun

cuma bilang, na’am, ishbir, laa, halas, syukron, tafadhol, akhina, ukhtun.

Subhanallah banyak hal yang berubah dari kehadiran si Kecil yang hobi banget ama nangis. Teringat kalimat bijak dari Dorothy Law Nolte:

Kalau seorang anak hidup dengan kritik, ia akan belajar menghukum Kalau seorang anak hidup dengan permusuhan, ia akan belajar kekerasan Kalau seorang anak hidup dengan ketentraman,


(4)

ia akan belajar tentang iman Kalau seorang anak hidup dengan persahabatan, ia belajar untuk mencintai dunia.

Kupersembahkan untuk adikku cayank Muhammad Faris Farhan (I May Not Tell I Care About. But Deep Inside I always Do!)


(5)

Cinta Rasul

Kamis, 05/05/2011 13:51 WIB | email | print Oleh Ali Mustofa

Cerdas, bijaksana, berakhlak mulia. Dialah Muhammad SAW, rasul akhir jaman, pemberi peringatan, suri tauladan terbaik bagi umat manusia. Pembawa risalah penyempurna atas nabi-nabi yang terdahulu.

Dialah kekasih Allah, manusia yang terjaga dari kesalahan, sosok pribadi sempurna, figur terbaik yang pernah ada di dunia. Ia di kagumi, dicintai, sekaligus diikuti oleh umatnya yang beriman. Tidak heran apabila orang barat sendiri mengakui bahwa beliau merupakan tokoh yang paling berpengaruh di dunia. (Michael Hart, 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia).

Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya, itu tercermin bahkan di saat-saat akhir hayatnya ia

masih sempat mengucapkan umati…umati…(umatku…umatku…). Sesaat sebelumnya, beliau

juga sempat bercakap-cakap dengan malaikat Jibril yang hendak mencabut nyawanya: “Jibril,

jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang sangat lemah. Jibril pun menjawab: “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu.”

Namun hal itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, sorot matanya masih penuh kecemasan.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” Tanya Rasul.

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku:

Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” Jawab

Malaikat Jibril.

Subhanallah, betapa cintanya Muhammad SAW kepada kita, sampai-sampai menjelang akhir hayatnya pun masih memikirkan umatnya. Meskipun begitu, memang tidak semua orang menyukainya. Ada juga orang-orang yang membencinya. Itulah kaum kafir yang tidak mau menerima kebenaran Islam. Yang mungkin telah dibutakan mata dan hatinya.

Ketika awal-awal dakwah beliau di mekah. Orang-orang kafir Quraysi juga sangat membenci Rasulullah SAW, bukan karena pola sikapnya, namun karena agamanya, karena ideologinya. Mereka tidak rela agama nenek moyangnya diganti dengan Islam. Berbagai halangan, rintangan, tuduhan miring, bahkan sampai percobaan pembunuhan pernah dilakukan oleh mereka (kafir Quraysi) dalam merintangi dakwah Islam. Merekalah musuh-musuh Allah dan Rasul-Nya.

“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqaan [25] : 31)


(6)

Dan kini, setelah beliau wafat pun, kedengkian orang-orang kafir itu tidak ada habisnya.

Berbagai penghinaan, pelecehan, cercaan juga masih dilakukan oleh mereka. Sebagai contohnya ialah pembuatan karikatur Muhammad SAW, tuduhan terroris, tuduhan miring, dan lain

sebagainya.

Namun hal itu tidaklah mampu melunturkan kemuliaan sosok Muhammad SAW. Ia tetaplah sang kekasih Allah, suri tauladan terbaik bagi manusia. Mungkin saja musuh-musuh Allah itu tidak tahu, bahwa kita sangat mencintainya, melebihi cinta pada diri ini. Apapun bisa kita perbuat demi Allah dan Rasul-Nya.

Mereka harus tahu, bahwa kita adalah generasi Islam, penerus perjuangan Muhammad dan para sahabat, yang menolak untuk hidup diatur dengan hukum sekulerisme-demokrasi. Karena itu, kita memilih menjadi pemberani.

Kita adalah generasi Islam, yang percaya setiap hukum dan perundang-undangan buatan manusia hanyalah akan memberikan kenistaan. Karena itu, kita akan berusaha untuk memutus rantai kejahiliyahan melalui dakwah ditempat kita berpijak. Sebagaimana Muhammad telah melakukannya duhulu bersama sahabat.

Kita adalah generasi Islam, yang sangat tidak percaya dengan prinsip demokrasi, nasionalisme, kesetaraan gender, pluralisme dan sekulerisme. Karena itu, kita menolak dengan tegas dan lugas tanpa basa-basi.

Kita adalah generasi Islam, yang ingin membangun sebuah negara yang bermartabat dan

terhormat, mampu mempersatukan kaum Muslim sedunia , melindungi setiap warga negara, serta memuliakan manusia-manusia yang menjadi rakyatnya, dengan syariah dalam bingkai khilafah Islamiyah. Allahu Akbar!

Ali Mustofa Akbar