Website dan Website Islam

kota Geneva, Swiss menyatakan bahwa web bisa diakses melalui jaringan dan dimiliki oleh siapa saja. Seiring waktu, keberadaan web pun meledak. Dari hanya berjumlah ribuan, hingga mencapai jumlah jutaan bahkan milyaran. Fungsinya pun berkembang, bukan hanya sebagai media bertukar informasi, tapi juga mewujud berupa aplikasi sistem informasi berbasis web. Salah satu bentuk bagian perkembangan sejarah web, lahir definisi web pada akhir tahun 90-an, yaitu yang disebut web 2.0. Web 2.0 ini didefinisikan sebagai web yang berfungsi kolaboratif, informatif, dengan tujuan membuat pengguna semakin dekat, salah satu cirinya ditandai dengan hadirnya wiki, blog, social network. Saat ini akses web bukan hanya dapat digunakan melalui komputer melainkan juga sudah menjangkau hingga berbasis mobile. Baik berupa laptop, netbook, smartphone hingga handphone. Dengan begitu kemudahan akses web melalui beragam media mana saja, semakin membuat web bagian dari kebutuhan hidup masyarakat secara luas. 21 21 Anne Ahira, Sejarah Web dan Perkembangan Teknologi Web, diakses pada 21 Maret 2011 dari http:www.anneahira.comsejarah-web.htm. b. Jenis Website 1 Website Statis Sebuah website statis adalah salah satu yang memiliki halaman web yang disimpan di server dalam format yang dikirim ke web browser klien. Situs dengan jenis ini biasanya menampilkan informasi yang sama untuk semua pengunjung. Mirip dengan membagi- bagikan brosur dicetak untuk pelanggan atau klien, website statis umumnya akan memberikan konsisten, informasi standar untuk jangka waktu. Meskipun pemilik situs dapat membuat update secara berkala, itu adalah proses manual untuk mengedit teks, foto dan konten lainnya dan mungkin memerlukan keahlian desain website dasar dan perangkat lunak. Secara ringkas, pengunjung tidak dapat mengendalikan apa informasi yang mereka terima melalui website statis, dan bukannya harus puas konten apapun pemilik website telah memutuskan untuk menawarkan pada waktu itu. 2 Website Dinamis Website dinamis merupakan website yang mempunyai arus informasi dua arah, yakni yang berasal dari penguna dan pemillik, sehingga pengupdate-an dapat dilakukan oleh pengguna dan juga pemilik website. Contoh dari website dinamis ini, yaitu Friendster, Multiplay, Facebook,dll. Website dinamis selalu memiliki program yang bekerja di sisi server karena dalam rentang waktu tertentu konten dari website tersebut berubah. Jadi, salah satu ciri dari website dinamis adalah adanya program yang berjalan disisi server untuk memanage perubahan data yang ditampilkan oleh website dinamis tersebut. 22 Berdasarkan jenisnya, maka website yang digunakan dalam situs Eramuslim.com itu termasuk ke dalam website yang sifatnya dinamis. Karena dalam situs tersebut, berita serta artikelnya dibuat secara update sehingga setiap hari bisa saja berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan atau situasi yang terjadi pada saat itu. 2. Website Islam a. Sejarah Website Islam Sejarah adanya website atau situs seperti telah dijelaskan di atas tidak pernah lepas dari sejarah internet. Pada 22 Anne Ahira, Sejarah Web dan Perkembangan Teknologi Web, diakses pada 21 Maret 2011 dari http:www.anneahira.comsejarah-web.htm. 1980 internet mulai digunakan untuk umum dan awal 1995 internet mulai merebak di Asia dan khususnya Indonesia, dan pada tahun yang sama internet difungsikan sebagai media dakwah, untuk menjalin hubungan antar muslim Indonesia di Kairo dan muslim di Kanada dan beberapa negara Barat lainnya. Sejak itulah terbentuk cyber-cyber Islam media komunikasi dakwah. 23 Hingga saat ini aktivitas dakwah di kalangan umat muslim masih tetap berlangsung dan perhatian pada dakwah semakin besar. Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjidmushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formil lainnya. Tapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah islamiyah tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan dari Allah SWT untuk menyebarkan kebajikan semakin luas. Penguasaan terhadap jaringan Internet adalah sebuah terobosan bagi efisiensi dan efektifitas dakwah, karena hal ini berhubungan erat dengan transformasi pemikiran, terutama di kalangan pendidikan kelas menengah sebagai elemen strategis dari unsur perubahan masyarakat. Selaku penggerak bagi 23 Zamris Habib, Dakwah melalui Dunia Maya, diakses pada 09 April 2011 dari http:zamrishabib.wordpress.com20110215dakwah-melalui-dunia-maya perjalanan masyarakat, kalangan ini selalu mencari tatanan terbaik yang akan meningkatkan kualitas masyarakat di masa depan. Faktanya pula mereka adalah kalangan yang paling intens berinteraksi dengan dunia cyber Internet dan jumlahnya terus meningkat secara drastis. Komunitas cyber menstimulir seseorang untuk menjadi lebih sensitif dengan berbagai hal yang terjadi di seluruh pelosok negeri Islam. Hal ini dapat diakses melalui berbagai fasilitas Internet seperti mailing list, halaman websitus, dan lain-lain yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. 24 b. Tujuan Website Islam Berdakwah merupakan kewajiban setiap manusia, setiap orang dalam berbagai profesi bisa melaksanakan dakwah. Sebab berdakwah dapat dilakukan dalam multidemiensi kehidupan. Sebagaimana telah diketahui bahwa dakwah Islam tidak hanya bi al-lisan dengan ungkapankata- kata, melainkan juga bi al-kitab dengan tulis-menulis, bi at- tadbir manajemenpengorganisasian dan bi al-hal aksi sosial. Hal ini berkaitan dengan tujuan dibentuknya situs atau website islami yaitu untuk mensyiarkan kebaikan bagi umat Islam diseluruh penjuru dunia. Pada hakekatnya dakwah Islam 24 Ibid. merupakan aktualisasi imani yang dimanifistasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman, dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur, untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual serta kultural dalam rangka kehidupan manusia, dengan menggunakan cara tertentu. Tujuan akhir ini aktifitas dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia lahir dan bathin di dunia dan di akherat nanti. 25 Sehingga sudah cukup jelas bahwa adanya website Islam saat ini untuk membantu mensyiarkan kebajikan kepada seluruh umat manusia. Karena melalui media internet inilah yang paling digemari oleh masyarakat saat ini. Sehingga penyampaian pesan dakwah kepada masyarakat lebih mudah untuk diterima. c. Situs-situs Islam Di Indonesia situs-situs Islam mulai marak sekitar awal tahun 1999. Situs myquran.com, al-islam.or.id, laskarjihad.or.id, kisdi.or.id, pesantrenvirtual.com, iiman.co.id, hidayatullah.com, republika.co.id dan banyak lagi yang lainnya mulai menyemarakkan Internet dengan berbagai format sajian. Perkembangannya kemudian semakin pesat di tahun 2000-an 25 Ibid. dengan masuknya berbagai investasi asing di Indonesia yang berhubungan dengan Internet. Format penampilan pun berbeda-beda bahkan semakin tersegmentasi sesuai dengan kebutuhan yang ada di masyarakat. Myquran.com menampilkan situs komunitas kolaboratif dimana pengunjung situs dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti al- Qur’an online. Situs pesantrenvirtual.com yang dikelola oleh para santri virtual bimbingan KH. Mustopha Bisri merupakan contoh lain situs Islam yang menyajikan berbagai hasil konsultasi virtual dengan Pengelola Pesantren. Situs ini awalnya merupakan komunitas milis yang kemudian di-online-kan menjadi situs. Moslemworld.co.id merupakan contoh situs Islam yang mendapat dukungan dana dari moslemworld.com dari Brunei Darussalam yang menyajikan berbagai referensi dan informasi Islam terkini. Demikian juga pesantren.net, tazkia.com, ukhuwah.or.id, eramuslim.com, pesantren-online.com, islamlib.com, cybernasyid.com, indohalal.com dan banyak lagi yang lainnya yang merupakan representasi dakwah islamiyah baik langsung maupun tidak langsung di Internet. Ini baru menyebutkan beberapa situs Islam saja. Perkembangan yang lebih pesat sebenarnya terjadi di komunitas milis Islam yang jumlahnya sekarang ini mencapai ribuan milis Islam dari Indonesia. Kecenderungan yang demikian tentunya menggembirakan bagi dunia Islam. 26

F. Konsep dan Pengertian Nilai-nilai Islam

1. Pengertian Nilai Keislaman Nilai merujuk kepada kepercayaan yang relatif bertahan lama akan suatu benda, tindakan, peristiwa, fenomena yang abstrak sekalipun berdasarkan kriteria tertentu. Jadi kepercayaan atau nilai yang dianut seseorang itu tidak dapat diamati langsung. Kita hanya bisa menduga bagaimana kepercayaan dan nilai seseorang berdasarkan tindakannya, terutama yang konsisten dari waktu ke waktu. 27 Nilai adalah suatu perangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini sebagai stuatu identitas yang memberi corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, ketertarikan maupun perilaku. 28 Nilai value merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan. Hal yang demikian itu menjadi panutan orang banyak dalam suatu masyarakat tertentu agar dapat diperoleh sesuatu yang 26 Zamris Habib, Dakwah melalui Dunia Maya, diakses pada 09 April 2011 dari http:zamrishabib.wordpress.com20110215dakwah-melalui-dunia-maya 27 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Suatu Pendekatan Lintasbudaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 43. 28 Zakiah Daradjat, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1984 h. 260. dianggap benar, pantas, luhur, dan baik, yang harus dilakukan atau diperhatikan oleh anggota masyarakat. 29 Sedangkan kata Islam sepadan dengan kata religius yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa religius berarti bersifat religi atau keagamaan, atau yang bersangkut paut dengan religi keagamaan, dengan kata lain keislaman sama halnya dengan keagamaan. Pengertian agama menurut M. Quraish Shihab adalah “hubungan antara makhluk dan khalik-Nya.” Hubungan ini mewujudkan dalam sikap batinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya. 30 Nilai keagamaan adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh masyarakat kepada beberapa masalah pokok dikehidupan yang bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan. 31 Dengan demikian penulis mengatakan nilai keislaman berarti ukuran atau patokan untuk menerapkan seperangkat keyakinan tentang pemahaman nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam sehingga pemeluknya dapat mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 29 Siti Waridah dan J. Sukardi, Sosiologi, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h. 28. 30 M. Quraish Shihab, Membumikan al- Qur’an, Bandung: Penerbit Mizan, 1994, h. 324. 31 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Penyuluhan Bahasa, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, cet ke-1, h. 615. Kehidupan islami dalam masyarakat bisa telihat dari keterlibatan seluruh aspek pendukung yang ada dalam sebuah masyarakat tersebut. Misalnya aspek keluarga, teman, pendidikan, media massa, serta aspek lainnya yang dapat mendukung kehidupan islami bagi suatu masyarakat. Sehingga masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai nilai-nilai keislaman bisa langsung di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Materi Nilai-nilai Keislaman Nilai-nilai keislaman itu bersumber kepada al- Qur’an dan Sunnah. Untuk itu kita tidak bisa sembarangan melakukan dan menyosialisasikan nilai-nilai keislaman. Karena harus berdasarkan kaidah al- Qur’an dan Sunnah. Nilai-nilai Islam itu menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia. Seperti dalam al- Qur’an pun telah menyimpulkan bahwa nilai-nilai keislaman itu mencakup tiga nilai yang mewakili keseluruhan aspek kehidupan manusia. Yaitu, nilai aqidah, syari’at dan akhlak. a. Aqidah Aqidah dalam bahasa Arab adalah ikatan atau sangkutan. Disebut demikian karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Sedangkan dalam pengertian teknis adalah