BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX
2.1 Definisi
Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang
juga sering disebut gag reflex adalah suatu mekanisme pertahanan diri.
2
Gagging merupakan suatu kontraksi dari otot konstriktor di faring karena adanya stimulasi dari reseptor sensori di soft palate oleh rasangan fisik atau obat
sistemik. Gag Reflex atau sering juga disebut pharyngeal reflex merupakan suatu peristiwa kontak antara benda asing dengan membrane mukus fauces yang
menyebabkan terjadinya gagging. Gag Reflex mencegah benda asing melintasi tenggorokan diluar cara menelan normal dan membantu mencegah tersangkutnya
benda asing tersebut di tenggorokan.
3
Gag Reflex merupakan sensasi subjektif yang berawal dari tingkat cortical. Lebih tepatnya, gag reflex merupakan suatu reflex bawaan yang bertujuan untuk
melindungi sistem pernafasan dan sistem pencernaan dari benda asing yang dapat merusaknya. Walaupun bisa juga reflex yang didapat yang dikondisikan oleh
berbagai rangsangan seperti : visual, olfaktori, akustik, fisik, kimia atau racun yang disebarkan lewat aliran darah atau cairan serebrospinal.
4
Menurut Bradley 1981 Gagging adalah suatu refleks yang diawali oleh rangsangan mekanis dari facial pillars, dasar
lidah
, palatum dan dinding faring bagian posterior. Refleks yang terjadi merupakan mekanisme pertahanan alami
dan dapat terjadi melalui beberapa jalur aferen.
6,7
Gag reflex normal dapat 3
9
Universitas Sumatera Utara
berubah menurut keadaan, mekanisme vital bagi pertahanan kontrol primer oleh persarafan parasimpatetik dari sistem saraf otonom.
8
2.2 Reseptor-reseptor Gag Reflex
Film intra oral yang diletakkan di dalam mulut berhubungan erat dengan awal terjadinya refleks ini.
9
Bagian posterior merupakan daerah tersulit bagi pasien dengan gagging untuk menolerir di foto rontgen intra oral.
10,11
Gambar 1. Bagian-bagian lidah Reseptor yang berperan pada gag reflex yang terjadi pada foto rontgen
intra oral adalah orofacial receptor. Di dalam mulut, area penutup palatine dari faring posterior dan batang tonsil kaya dengan reseptor nosiseptif. Reseptor ini,
ditemukan di papila lidah yang membawa taste buds gambar 1, dapat memicu terjadinya gag reflex. Mereka menciptakan suatu bidang refleks yang dapat
tersebar luas atau sempit, tergantung pada setiap individu. Reseptor ini berasosiasi
10
Universitas Sumatera Utara
dengan reseptor labirin yang memicu gagging tergantung pada pergantian posisi. Pada saat yang bersamaa, gag reflex juga dapat dipicu oleh rangsangan visual,
olfaktori atau reseptor sensori suara.
4
Muntah biasanya terjadi pada proyeksi molar maksila maupun mandibula. Reseptor-reseptor gag reflek berada pada palatum lunak, bagian 13
lateral posterior lidah dan pada bagian retromolar mylohyoid.
13
Gambar 2. Bagian-bagian pemicu muntah di dalam rongga mulut Area yang sangat sensitif untuk merasakan stimulus yang menghasilkan
refleks muntah adalah palatum, dasar lidah,uvula, palatum lunak, palatum keras, dinding belakang dari faring, dan daerah palatofaringeal mulut seperti yang
terlihat pada gambar 2.
12
Sensor rangsang yang mampu memulai gag reflex, ditemukan pada tiga tipe reseptor yang terletak di orofacial, pencernaan dan aliran
darah.
4
2.2.1 Reseptor orofacial
Somesthetic affrence yang berasal dari labirin cabang cohlear dari vestibulocochlear nerve- VIII, daerah Ramsay Hunt cabang auricular dari vagus
11
Universitas Sumatera Utara
nerve- X, rongga mulut cabang trigeminal V2, V3. Wrisberg.s VII bis intermediate nerve, lidah glossopharyngeal nerve- IX, sistem pencernaan
vagus nerve-X, sistem okular optic nerve II, semua bertemu, baik secara langsung atau tidak langsung, melalui pusat tinggi bertanggung jawab terhadap
terjadinya gag reflex.
4
2.3.1 Reseptor Pencernaan
Reseptor-reseptor ini, bersama dengan reseptor olfaktori termasuk dalam kelompok kemoreseptor. Afferen berasal dari saluran pencernaan, melalui nervus
vagus, mencapai solitary nucleus, menuju ke afferen dari nervus Wrisberg.s intermediate VII bis dan juga bertemu dari nervus glosofaringea.
4
2.3.2
Reseptor Aliran Darah
Dalam memicu gag reflex, aliran darah dan limfa membawa mediator kimia yang bertanggung jawab terhadap perubahan humoral di area kemoreseptor
dalam area postrema, dinding ventrikel keempat, kaya dengan reseptor dopaminergik. Perubahan cairan patologis, seperti uremia atau keracunan obat
dapat bereaksi terhadap pusat muntah.
4
2.3 Nervus yang Berperan dalam Mengontrol Terjadinya Gag Reflex
Nervus Kranial yang terlibat dalam refleks ini adalah Nervus IX dan Nervus X. Nervus Glosofaringeal dan Nervus Vagus secara berturut-turut.
Serabut saraf muncul dari medulla dan meninggalkan tengkorak melalui foramen jugular ke tenggorokan. Nervus IX atau nervus glosofaringeal bertugas
12
Universitas Sumatera Utara
menentukan tingkat sensitifitas dari reseptor-reseptor gag refleks diatas dan juga mengontrol pergerakan reflek pada saat mengunyah, batuk dan muntah.
3
Lokasi nervus tersebut dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3. Lokasi dari Nervus Glosofaringeal IX dan Nervus Vagus X
2.4 Mekanisme Terjadinya Gag Reflex