Total Alkali Aktif dan Sulfiditas

2.3.5 Unit Pulp Machine

Pulp machine dirancang dengan fungsi utamanya memisahkan air dari bubur pulp dengan cara sangat efisiensi tanpa merusak struktur serat, berat dasar, dan formasi pulp yang dihasilkan sehingga memilki kekuatan lembaran yang maksimum. Pulp machine merupakan tahapan terakhir dari proses produksi pulp yang memilki kepentingan sendiri. Pulp yang keluar dari pulp machine dalam bentuk lembaran akan dikeringkan di dalam sebuah alat pengeringan dengan nama Air Bone Flakt Dryer. Sesudah itu lembaran tersebut dipotong-potong, ditimbang, dibungkus, diikat dengan kawat, dan diberi tanda serta disimpan di gudang. Anonim, 2003

2.4 Total Alkali Aktif dan Sulfiditas

Pembuatan pulp kraft dilakukan dengan larutan yang terdiri atas natium hidroksida dan natrium sulfida, yang dinamakan “lindi putih”. Menurut terminologi digunakan definisi-definisi berikut, dimana semua bahan kimia dihitung sebagai ekuivalen natrium dan dinyatakan sebagai berat NaOH atau Na 2 O. Sjostrom.F, 1995 Proses sulfat dilaporkan telah ada sejak 1884, yaitu ketika seorang ilmuan dari Jerman mendapat penghargaan dalam teknik pembuatan pulp kimia pH tinggi alkalis yang baru. Proses tersebut didasarkan atas penggunaan cairan pemasak yang dibuat terutama dari natrium hidroksida dan natrium sulfida dan namanya diperoleh berdasarkan penggunaan natrium sulfat sebagai bahan kimia pembantu dalam proses pemulihan cairan pemasak tersebut. Suatu bagian yang menarik dari cerita tersebut adalah keterangan bagaimana teknik ini dimodifikasi dan menjadi terkenal dengan proses kraft. Universitas Sumatera Utara Dapat dipulihkannya sisa cairan pemasak, ini menunjukkan bahwa proses sulfat kraft secara perbandingan bebas dari masalah pembuangan residu. Proses ini lebih lanjut efektif dalam pembuatan pulp segala spesies. Satu dampak negatif ialah suatu sifat bau kobis busuk yang khas yang disebabkan oleh senyawa-senyawa belerang yang mudah menguap. Biaya untuk menghilangkan bau ini sangat tinggi. Karena sistem alat penciuman manusia dapat mengenali konsentrasi yang sangat kecil sekalipun, maka senyawa-senyawa belerang benar-benar harus dihilangkan dari gas- gas timbunan untuk memecahkan bau tersebut dengan sempurna. Haygreen.J.G, 1987 Konsentrasi TAA daripada WL merupakan hal yang sangat penting. Konsentrasi TAA dinyatakan sebagai gram per liter gpl dari aktif alkali NaOH + Na 2 S sebagai Na 2 O. Jika konsentrasi gpl WL nya rendah maka proses penghilangan lignin akan menjadi kurang baik sehingga menghasilkan banyak reject, sebaliknya jika konsentrasi gpl WL nya tinggi maka serat selulosa juga akan terserang dan rusak yang berakibat pada rendahnya kekuatan dan randemen pulp. Komposisi lindi pemasak dalam pembuatan pulp sulfat dinyatakan dengan yang disebut sulfiditas, yang menyatakan nisbah Na 2 S terhadap alkali aktif, keduanya dinyatakan sebagai Na 2 O. Sulfiditas yang digunakan bervariasi menurut perubahan banyaknya alkali, suhu pemasakan dan sejumlah faktor lain. Besar kecilnya persentase sulfidity dalam WL akan mempengaruhi kecepatan reaksi penghilangan lignin, namun sulfidity diatas 30 tidak menguntungkan karena ia akan lebih banyak menyerang dan memutus rantai selulosanya. Pada umumnya konsentrasi TAA antara 100-102 gpl dan Sulfidity sekitar 23 – 25. Anonim, 2003 Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan