Kayu hanya mengandung komponen-komponen anorganik dengan jumlah yang agak rendah, diukur sebagai abu yang jarang melebihi 1 dari berat kayu kering.
Namun kandungan abu dalam tugi, daun, dan kulit dapat jauh lebih tinggi. Abu ini asalnya terutama dari berbagai garam yang diendapkan dalam dinding-dinding sel dan
lumen. Endapan yang khas adalah berbagai garam-garam logam, seperti karbonat, silikat, oksalat, dan fosfat. Komponen logam yang paling banyak jumlahnya adalah
kalsium diikuti kalium dan magnesium. Sjostrom.E, 1995
2.2 Metode Pembuatan Pulp
2.2.1 Pembauatan Pulp Secara Mekanik
Dalam proses pembuatan pulp secara mekanik, pemisahan serat dilakukan dengan cara menggunakan tenaga mekanik. Proses ini dilakukan dengan menggiling kayu
menjadi serat pulp dan menghasilkan rendemen sebesar 90 – 95, tetapi menyebabkan kerusakan pada serat. Penggunaan pulp yang dihasilkan pada proses
mekanik ini nilainya kecil sekali, karena pulp itu masih mengandung banyak lignin dan serat-seratnya tidak murni sebagai serat.
Anonim, 2003
2.2.2 Pembuatan Pulp Secara Semikimia
Proses-proses pembuatan pulp secara semikimia pada dasarnya ditandai dengan perlakuan kimia yang didahului dengan tahap penggilingan secara mekanik. Pulp-pulp
semikimia merupakan kelompok pulp khusus yang diperoleh terutama dari kayu keras dengan rendemen antara 65 dan 85 bahkan hingga 92.
Universitas Sumatera Utara
Proses yang pokok meliputi tiga tahap utama : −
pelepasan serat dengan penggiling cakram −
impregmentasi dengan lindi natrium sulfit −
pemasakan pada suhu antara 160 dan 190 C.
Fengel.D, 1995
2.2.3 Pembuatan Pulp Secara Kimia
Pada proses pembuatan pulp secara kimia, bahan yang terdapat ditengah lapisan kayu akan dilarutkan agar serat dapat terlepas dari zat-zat yang mengikatnya. Hal yang
merugikan pada proses ini adalah rendemen yang rendah yaitu 45 – 55.
Proses kimia dibagi menjadi tiga kategori : −
Proses soda −
Proses sulfit −
Proses sulfat
Dalam proeses soda, kayu dimasak dengan larutan sodium hidroksida. Nama proses “soda” karena bahan kimia yang ditambahkan kedalam prosesnya berupa
sodium karbonat. Pada proses sulfit, larutan pemasak yang dipakai adalah asam-asam yang mengandung sulfur dari logam alkali, atau alkali tanah berupa bisulfit.
Sedangkan pada proses sulfat larutan pemasak yang dipakai adalah larutan berair dari sodium hidroksida NaOH dan sodium sulfida Na
2
S. Namun saat ini proses pembuatan pulp paling banyak dipakai adalah proses sulfat atau disebut juga proses
kraft. Anonim, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.3 Tahap Pembuatan Pulp