berupa komponen non-biologis dan komponen biologis. Komponen non-biologis dapat berupa pupuknitrogen tanaman, sampahpadatan, minyak, bahan radioaktif,
senyawa anorganik dan mineral, termasuk logam-logam berat serat komponen anorganik sintetik seperti residu pestisida dan deterjen. Komponen biologis dapat
berupa mikroba, khususnya mikroba yang bersifat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti bakteri pathogen dan bakteri pencemar Nugroho,
2006
2.4.2 Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau punahnya populasi 17athogen perairan seperti benthos, perifiton, dan plankton.
Dengan menurunnya atau punahnya 17athogen tersebut maka 17athog ekologis perairan dapat terganggu. Apabila beban pencemaran melebihi daya dukung
lingkungannya maka kemampuan itu tidak dapat dipergunakan lagi Nugroho, 2006
2.5 Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Hal
inilah yang secara prinsip membedakan kualitas yang harus dimiliki antar air bersih dan air minum. Kualitas air minum setingkat lebih tinggi daripada kualitas
air bersih ditinjau dari beberapa komponen pendukungnya. Agar air dapat dikategorikan sebagai air minum maka dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan
pemerintah berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.
416MENKESPERIX2002, yang merupakan Standar Nasional Indonesia SNI air minum Depkes, 2010.
Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa air bersih belum tentu dapat diminum, karena air bersih belum tentu memenuhi 18athogen air minum yang
sehat, sedangkan air minum merupakan air yang bersih dan kualitasnya setingkat lebih tinggi dibandingkan dengan air bersih, air minum harus sesuai dengan
parameternya yaitu parameter fisis, kimiawi, biologis maupun radiologis Depkes, 2010.
2.5.1 Parameter Kualitas Air Minum
• Kualitas fisik yang meliputi kekeruhan, 18athogen1818e, warna, 18athoge rasa. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan 18athoge dan
anorganik yang terkandung di dalam air seperti lumpur dan bahan-bahan yang berasal dari buangan. Dari segi estetika, kekeruhan di dalam air dihubungkan
dengan kemungkinan pencemaran oleh air buangan. • Kualitas kimia yang berhubungan dengan ion-ion senyawa ataupun logam
yang membahayakan, di samping residu dari senyawa lainnya yang bersifat racun, seperti antara lain residu pestisida. Dengan adanya senyawa-senyawa
ini kemungkinan besar bau, rasa dan warna air akan berubah, seperti yang umum disebabkan oleh adanya perubahan pH air. Pada saat ini kelompok
logam berat seperti Hg, Ag, Pb, Cu, Zn, tidak diharapkan kehadirannya di dalam air.
• Kualitas biologis, berhubungan dengan kehadiran mikroba 18athogen penyebab penyakit, terutama penyakit perut, pencemar terutama bakteri