2.3.3 Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya,
misalnya oleh lumpur, batang kayu, daun, kotoran industry dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati proses pembersihan yang sempurna Sutrisno,
2004.
2.3.4 Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zona jenhu dimana tekanan hidrostatiknya sama atau lebih besar dari tekanab atmosfer
Sutrisno, 2004
2.3.5 Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan Atanah dengan hamper tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya
sama dengan air dalam Sutrisno, 2004
2.4 Pencemaran Air
2.4.1 Komponen Pencemaran Air
Meskipun rumus kimia air murni di lingkungan laboratorium adalah H
2
O namun kenyataannya di alam, rumus tersebut seolah-olah berubah menjadi H
2
O + X. Dalam hal ini, X merupakan komponen-komponen yang masuk atau
dimasukkan ke dalam badan air sehingga menyebabkan perairan menurun kualitasnya dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Komponen tersebut dapat
berupa komponen non-biologis dan komponen biologis. Komponen non-biologis dapat berupa pupuknitrogen tanaman, sampahpadatan, minyak, bahan radioaktif,
senyawa anorganik dan mineral, termasuk logam-logam berat serat komponen anorganik sintetik seperti residu pestisida dan deterjen. Komponen biologis dapat
berupa mikroba, khususnya mikroba yang bersifat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti bakteri pathogen dan bakteri pencemar Nugroho,
2006
2.4.2 Dampak Pencemaran Air
Pencemaran air dapat menyebabkan berkurangnya keanekaragaman atau punahnya populasi 17athogen perairan seperti benthos, perifiton, dan plankton.
Dengan menurunnya atau punahnya 17athogen tersebut maka 17athog ekologis perairan dapat terganggu. Apabila beban pencemaran melebihi daya dukung
lingkungannya maka kemampuan itu tidak dapat dipergunakan lagi Nugroho, 2006
2.5 Air Minum
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Hal
inilah yang secara prinsip membedakan kualitas yang harus dimiliki antar air bersih dan air minum. Kualitas air minum setingkat lebih tinggi daripada kualitas
air bersih ditinjau dari beberapa komponen pendukungnya. Agar air dapat dikategorikan sebagai air minum maka dipersyaratkan harus memenuhi ketentuan
pemerintah berdasarkan peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.