KURIKULUM PENDIDIKAN PERPUSTAKAAN Kompetensi Dan Kurikulum Perpustakaan

Technology skills and network management • Ability to utilize the PC at higher level compared to the average use • Ability to analyze the network of internal and external users • Ability to be technological gatr keeper for an organization’s information resources management Customer Care • The requirement of customer comes first translated into entrepreneurial initiatives • Take account of the continous lifetime education of user, educated in marketing skills • Continuous dialogue with information users to provide value added service Competenecies Skills Of Library And Information Professional Of The Future Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 19 Media Management Storage and Retrieval • The emerging portofolio of media types are integral to the expertise possessed by IP • Information industry of the future in continuing state of change which require continuously developing new skills Business Development • IP aware of the financial and business implications of their activities • IP realize that their activities are business processes and need to be integrated within their business environment • IP work closely eith their counterparts in marketing, computing, finance and customer services • IP should acknowledge they are in continuing process of reinventing their industry and to continue producing Gambar 2. Kompetensi dan keterampilan pakar informasi di abad informasi menurut Barden

5. KURIKULUM PENDIDIKAN PERPUSTAKAAN

Perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan memiliki peran penting dalam menciptakan pustakawan professional yang memiliki kompetensi untuk tiap pekerjaan yang menjadi tugasnya. Sebagaimana disebutkan di atas, menurut Jesse Shera 1972, pustakawan harus memiliki latar belakang pendidikan profesional perpustakaan yang diperoleh dari lembaga pendidikan formal perpustakaan. Tugas lembaga ini pada dasarnya adalah Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 20 mempersiapkan pustakawan agar mampu menjalankan fungsinya sebagai mediator komunikasi pustaka. Hilda Toba dalam Nasution 2003: 7 mengemukakan, bahwa pada hakekatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak didik agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya. Tiap kurikulum bagaimanapun polanya mempunyai komponen-komponen tertentu, yaitu: 1 pernyataan tentang tujuan dan sasaran pembelajaran 2 seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran 3 bentuk dan kegiatan belajar mengajar 4 evaluasi hasil belajar. Dalam buku pedoman kurikulum yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional dalam Nasution, 2003:45, menguraikan tujuan sampai tingkat TIU Tujuan Instruksional Umum, sehingga pengajar mendapat kesempatan untuk merumuskan TIK Tujuan Instruksional Khusus. TIK harus dipandang sebagai langkah untuk mencapai TIU, dan TIU suatu langkah guna mencapai tujuan kurikuler dan seterusnya sehingga segala pendidikan bermuara pada tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu dibutuhkan kurikulum yang sesuai dan tepat untuk mengantisipasi kebutuhan dunia pendidikan yang berorientasi masa depan. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tuntutsn dunia kerja juga mengalami perubahan dengan mengutamakan kompetensi dalam pekerjaan daripada tatanan keilmuan. Dalam menyikapi kebutuhan dunia kerja tersebut kurikulum pendidikan yang semua bersifat content-based berubah menjadi competent-based. Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 21 Untuk itu perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan harus menyusun kurikulum untuk program studi ilmu perpustakaan. Sebagaimana disebutkan dalam peraturan akademik Universitas Sumatera Utara yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar–mengajar di perguruan tinggi. Kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi, yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. Kurikulum inti ini dibagi lagi atas 5 kelompok mata kuliah yaitu: 1 Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian MPK, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangakan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi perkerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan 2 Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan MKK, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu 3 Kelompok mata kuliah keahlian berkarya MKB, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 22 4 Kelompok mata kuliah perilaku berkarya MPB, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yan dikuasai 5 Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat MBB, yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Sedang kurikulum institusional adalah bagian dari kurikulum pendidikan yang berkenaan dengan keadaan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. Kurikulum pendidikan perpustakaan semua masih bersifat tradisional karena teknologi informasi belum berimbas pada pekerjaan perpustakaan. Setelah teknologi informasi melanda dunia kepustakawanan, kurikulum ikut berubah dan menyesuaikan kebutuhan pasar. Perubahan itu ditandai dengan perubahan kurikulum inti yang antara lain menambahkan Information Science, Library Automation dan Multimedia Approaches. Bidang pengetahuan Sejarah Buku dan Perpustakaan, misalnya berubah menjadi Pengantar Ilmu Perpustakaan; atau Katalogisasi dan Klasifikasi berubah menjadi Organization of Information. Deanna B. Marcum 1997 memaparkan hasil penelitian terhadap 4 empat perguruan tinggi yaitu: 1 the University of Michigan; 2 Drexel University; 3 the University of Illinois; dan 4 Florida State University. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan inovatif apa yang dilakukan oleh keempat Himma Dewiyana Lubis : Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan, 2007 USU Repository © 2008 © Himma Dewiyana, Kompetensi dan Kurikulum Perpustakaan - 23 perguruan tinggi tersebut dalam merespons kebutuhan kompetenesi pustakawan abad 21 melalui kurikulum yang disusunnya.

6. PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN PELUANG LAPANGAN KERJA BARU LULUSANNYA