Kompetensi Dan Kurikulum Perpustakaan

(1)

KOMPETENSI DAN KURI KULUM PERPUSTAKAAN

OLEH

Himma Dew iyana Lubis, S.T., M.Hum

NI P : 132316961

UNI VERSI TAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN

DAN I NFORMASI


(2)

1. PENDAHULUAN

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau karakteristik yang berhubungan dengan tingkat kinerja suatu pekerjaan seperti pemecahan masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan. Lebih dari itu kompetensi menawarkan suatu kerangka kerja organisasi yang efektif dan efisien dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas.

Perpustakaan sebagai suatu organisasi tidak terlepas dari masalah yang sama dalam meningkatkan kinerjanya, yakni masalah perlunya kompetensi dan profesionalisme di kalangan pustakawannya. Sejak dua dekade terakhir abad ke-20 dan terutama pada abad ke-21 yaitu era baru yang ditandai dengan derasnya arus perubahan, pustakawan dihadapkan pada paradigma baru yang mengimbas pada perubahan atmosfir dan lingkungan kerja yang cukup menantang. Paradigma itu meliputi perubahan antara lain, perkembangan teknologi yang memberi peluang bagi penciptaan layanan-layanan baru, tuntutan peningkatan layanan yang diharapkan oleh pengguna demi kepuasan mereka, serta harapan para pustakawan itu sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan hidup mereka melalui peningkatan kinerja.

Jenjang jabatan fungsional ditentukan berdasarkan tingkat kompetensi yang dimiliki, yang dinilai berdasarkan prestasi kerja yang dicapainya, dan diukur dengan sistem angka kredit kumulatif dari seluruh pekerjaan yang dilaksanakannya. Dengan demikian, seseorang yang menduduki jenjang jabatan tertentu berarti telah memiliki kompetensi yang harus dimiliki sesuai jenjang jabatan tersebut. Untuk mengukur seberapa tinggi tingkat kompetensi seorang pejabat fungsional, diperlukan alat ukut, yaitu standar kompetensi yang sudah teruji kehandalannya. Hal yang sama berlaku pula untuk jabatan fungsional


(3)

pustakawan, yakni yang memiliki latar belakang pendidikan profesional perpustakaan.

David Guile dan Nickie Fonda (1998) menguraikan, model kompetensi untuk pustakawan profesional meliputi:

1. Manajemen dan pengembangan koleksi 2. Identifikasi dan evaluasi sumber dan layanan

3. Temu kembali informasi meliputi pencarian, penemuan, penyaringan, dll.

4. Pengorganisasian informasi meliputi katalogisasi, klasifikasi, pengindeksan, metada, thesaurus, dll.

5. Peraturan dan perundan-undangan aspek-aspek informasi meliputi hak cipta (copyright), perlindungan data, dll.

6. Kegiatan perpustakaan sehari-hari meliputi akuisisi, sirkulasi, peminjaman di tempat, OPAC, dll.

Untuk menciptakan pustakawan yang profesional diperlukan adanya lembaga pendidikan perpustakaan. Lembaga pendidikan perpustakaan yang diharapkan menghasilkan pustakawan yang profesional dan memiliki kompetensi adalah perguruan tinggi yang membuka program pendidikan formal bidang perpustakaan, Seperti Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi (DSPI) di Universitas Sumatera Utara (USU). Untuk itu perlu persamaan pengertian antara kebutuhan kompetensi pustakawan pada lembaga perpustakaan dan upaya pemenuhan kompetensi tersebut melalui program pembelajaran oleh lembaga pendidikan perpustakaan.

Masalah yang timbul adalah biasanya lembaga pendidikan perpustakaan memberikan kompetensi bagi lulusannya melalui kurikulum yang disusunnnya


(4)

sesuai dengan asumsi lembaga pendidikan itu sendiri. Akibatnya banyak lulusan suatu lembaga pendidikan perpustakaan yang belum siap ketika bekerja di perpustakaan atau pusat informasi lainnya. Banyak ilmu yang diperoleh di lembaga pendidikan perpustakaan tidak dapat dipraktekkan di lapangan misalnya pekerjaan penelusuran informasi masih diperlukan tambahan pengetahuan tentang web/portal melalui pelatihan atau kursus-kursus.

Untuk mempertemukan kompetensi pustakawan antara lembaga pendidikan perpustakaan dalam hal ini perguruan tinggi yang membuka disiplin ilmu perpustakaan dengan lembaga perpustakaan atau pusat informasi lainnya, perlu adanya kajian terhadap kurikulum apakah sudah mengacu kepada kompetensi pustakawan yang dituntut oleh lembaga perpustakaan atau dunia kerja. Kompetensi dan kurikulum tersebut tentunya harus mengacu pada paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi saat ini.

2. PARADIGMA BARU PERPUSTAKAAN

Perubahan di lingkungan perpustakaan secara konstan juga mengubah kebutuhan masyarakat terhadap informasi. Kebutuhan informasi yang lebih beragam dan mutakhir yang dapat diakses secara cepat dan akurat merupakan tuntutan masyarakat sebagai pengguna yang harus dipenuhi oleh perpustakaan. Jaringan kerja (networking), restrukturisasi (restructuring), otomasi tingkat global, prioritas akses informasi daripada kepemilikan, digitalisasi, akses pengguna terhadap sumber informasi secara on-line maupun off-line, dan penyediaan layanan yang lebih berorientasi pada pengguna, merupakan contoh-contoh yang mempengaruhi perpustakaan (Gesesse dalam Zawiyah, 2003:1). Hal-hal itu telah mendorong adanya paradigma baru yang mengubah pola kegiatan


(5)

perpustakaan. Perpustakaan yang tidak tanggap terhadap perubahan paradigma tersebut lambat laun akan ditinggalkan oleh kustomernya.

Evolusi era digital yang mempercepat perkembangan perpustakaan digital telah mendorong perubahan yang signifikan dalam layanan perpustakaan yang ditawarkan kepada penguna. Perubahan itu sangat penting bagi perpustakaan untuk menyadari pentingnya peningkatan kompetensi pustakawannya agar dapat mengimbangi paradigma baru perpustakaan yang lebih berorientasi pada kebutuhan pengguna (Tam dan Robertson dalam Zawiyah, 2003:2).

Perubahan paradigma baru perpustakaan, menurut Ercegovac (1997:1) ada lima yaitu:

1) Format koleksi

Koleksi yang semula terpusat berubah menjadi bersifat lokal. Format yang semula berbentuk teks berubah ke koleksi dalam bentuk virtual yang dapat diakses melalui database portal-portal.

2) Pengorganisasian koleksi

Koleksi dan katalog dalam perpustakaan tradisional yang semula terpisah pengorganisasiannya berubah menjadi perpustakaan digital di mana koleksi dan metadata terkumpul menjadi satu medium.

3) Sistem informasi

Sistem informasi dalam perpustakaan tradisional yang terstruktur ketat, konsisten dengan bibliografi seragam yang mewakili koleksi yang tersimpan berubah menjadi perpustakaan digital yang sistem informasinya tidak atau kurang terstruktur yang terdapat dalam pengindeksan, standarisasi dan merepresentasikan data yang heterogen dalam bentuk virtual.


(6)

4) Akses informasi

Pada perpustakaan tradisional akses informasi hanya dengan cara membaca, sedangkan pada perpustakaan digital akses informasi dilakukan secara universal ke database dan hubungan antara pengarang dengan masyarakat pemakai dilakukan dari jarak jauh secara interaktif dan informal.

5) Pengguna perpustakaan

Pengguna perpustakaan tradisonal terbatas pada anggota perpustakaan, sedangkan pada perpustakaan digital terpisah secara individu.

Sedang menurut Brophy (2002:5-10) paradigma baru perpustakaan dipengaruhi oleh adanya 10 (sepuluh) masalah yaitu:

1) Kertas elektronik (electronic paper)

Kertas elektronik terlihat seperti kertas biasa dalam pandangan mata kita. Bedanya adalah kertas elektronik umumnya harus di-download dari internet, dimana setiap lembarnya dapat digunakan berulang-ulang dan dapat digunakan dalam format kertas biasa melalui proses pencetakan (print). Harus disadari bahwa kertas elektronik ini pada era informasi sudah menjadi kebutuhan pengguna dan perlu direspons oleh perpustakaan dalam penyediaan akses dan pengelolaannya.

2) Model penerbitan baru (new publishing models)

Para penelitia dan praktisi dalam bidang humanities, yang banyak mendominasi materi dalam jurnal ilmiah sekarang mulai menggunakan alternatif model publikasi yang berbasis pengarsipan secara elektronik dan layanan pracetak. Kecendrungan ini harus diperhatikan oleh perpustakaan agar informasi yang dihasilkan tersebut dapat diakses ketika diperlukan.


(7)

3) Toko buku on-line (online bookshop)

Toko buku on-line adalah toko buku di internet yang menyediakan akses kepada pelanggan yang tidak terbatas dan mereka dapat mengirimkan langsung kepada pelanggannya. Di Indonesia hal belum menjadi trend, namun masalah tersebut harus sudah mulai direspon perpustakaan sebagai mediator.

4) E-commerce

Salah satu bentuk e-commerce adalah toko buku on-line. Peran perpustakaan dalam hal ini adalah memberikan informasi tentang biaya, pengiriman, dan agen-agen yang dipercaya kepada pelanggan yang membutuhkannya.

5) Televisi digital (digital television)

Sebelumnya televisi digital tidak banyak mempengaruhi layanan perpustakaan. Hal itu menjadi begitu interaktif ketika e-mail melalui layanan televisi diperkenalkan marak di Inggris (tahun 2000), dan kemudian menjadi kebiasaan masyarakat menggunakannya untuk mengakses informasi. Dengan menghubungkan ke saluran telepon, orang dapat secara interaktif mengakses dan berpindah-pindah chanel-chanel televisi secara mudah dan luas. Tidak lama lagi video rekaman akan menjadi salah satu bagian yang tidak dibutuhkan lagi.

6) Lingkungan pembelajaran Terpadu (Integrated learning environment)

Lingkungan pembelajaran sudah berkembang dan terintegrasi dengan semua sarana penunjang pembelajaran, baik di lingkungan sekolah, perguruan tinggi maupun pusat-pusat pembelajaran lokal atau dalam cyberspace. Perpustakaan perlu mengintegrasikan layanannya secara


(8)

online dan penyediaan sumber-sumber multimedia sebagai pengalaman pembelajaran. Pustakawan sebagai pakar dalam sumber-sumber informasi, secara integral berperan serta dalam tutorial.

7) Universitas jauh (E-universities)

Universitas jarak jauh sudah mulai banyak diselenggarakan di Negara-negara maju. Banyak perpustakaan tradisional yang mencoba memberikan layanan pengiriman secara on-line (online delivery). Kebanyakan perpustakaan-perpustakaan ini kurang memiliki sarana pendukung untuk melayani mahasiswa jarak jauh. Akses ke informasi elektronik kini sudah banyak ditawarkan di perguruan-perguruan tinggi yang memberikan kuliah jarak jauh.

8) Komunikasi bergerak (mobile communication)

Dengan berkembang pesatnya penggunaan telepon seluler, semakin banyak operator yang menawarkan berbagai kemudahan dalam memenuhi kebutuhan informasi pelanggannya. Bahkan dari telepon seluler orang dapat, mendownload, mengakses dan menerima pengiriman informasi dan kemudian menghubungkannya ke perangkat komputer untuk dilihat dan dicetak. Trend ini harus diimbangi perpustakaan dengan mengubah paradigma layanan yang bersifat pasif ke arah proaktif.

9) Cetak berdasarkan permintaan (print-on-demand)

Teknologi cetak digital memungkinkan sebuah buku dicetak dari file elektronik. Akhir-akhir ini diantara penerbit ada yang memberikan layanan “print-on-demand”, terutama untuk judul-judul yang penjualannya lambat atau dicetak dalam jumlah terbatas. Beberapa bookseller sekarang dapat diperoleh melalui layanan terbatas ini. Implikasi dari layanan ini terutama


(9)

pada buku-buku teks (textbook) di perpustakaan perguruan tinggi, dimana buku-buku semacam ini akan lebih murah jika diperoleh melalui layanan terbatas ini.

10) The unknown (tidak dikenal)

Terakhir ada ancaman lain yang tidak dikenal. Artinya di masa yang akan dating belum terdeteksi apa yang akan terjadi, apakah ada seseorang, di suatu tempat yang akan menemukan sesuatu yang memungkinkan orang dapat memperoleh dokumen, pangkalan data, grafik, suara, video atau layar dalam format yang lebih interaktif.

Dari uraian di atas maka yang dimaksud dengan paradigama baru perpustakaan disini adalah perubahan dari sistem perpustakaan tradisional ke perpustakaan modern yang berbasis teknologi informasi dan bersifat user oriented.

3. KOMPETENSI PUSTAKAWAN

Mirabile (1997:3) mendefinisikan kompetensi sebagai “… suatu

pengetahuan, keterampilan, kemapuan, atau hal-hal yang berhubungan dengan kinerja yang tinggi dalam pekerjaan, seperti penyelesaian masalah, pemikiran analitik, atau kepemimpinan.”

Aspey (1998:2) menekankan bahwa pengertian kompetensi tidak hanya meliputi penguasaan keterampilan dan pengetahuan saja, tetapi juga termasuk penguasaan terhadap tugas dan motivasi dalam menjalankan tugas tersebut. Aspey juga mendefinisikan “orang yang berkompeten” sebagai seseorang yang menguasai pekerjaannya dan memiliki motivasi, keterampilan serta


(10)

pengetahuan, dan secara konsisten menjalankan tanggung jawab tersebut. Beberapa definisi menambahkan motivasi, kepercayaan, dan nilai di dalamnya.

Dari definisi-definisi di atas, konsep kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu (termasuk sifat-sifat, prilaku, dan kepribadian, serta motivasi) yang akan berperan dalam keberhasilan pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. Kemampuan individu tersebut pada hakekatnya terbangun melalui proses internalisasi nilai-nilai, pengetahuan, dan pengalaman hidup, yang terjadi baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun terutama dalam lingkungan pendidikan formal. Dengan kata lain, kompetensi seseorang diperoleh dan berkembang melalui proses pembelajaran, baik yang formal (lembaga pendidikan), non-formal (lembaga pelatihan), maupun informal (keluarga dan masyarakat, termasuk lembaga profesi).

4. ISI KOMPETENSI

Special Libraries Association (SLA) (1996:6), merumuskan 2 (dua) jenis kompetensi abad 21 untuk para pendidik, mahasiswa, praktisi dan pegawai, yaitu:

1) Kompetensi profesional, yaitu yang terkait dengan pengetahuan pustakawan di bidang sumber-sumber informasi, teknologi, manajemen dan penelitian, dan kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut sebagai dasar untuk menyediakan layanan perpustakaan dan informasi. 2) Kompetensi individu, yaitu yang menggambarkan satu kesatuan

keterampilan, perilaku dan nilai yang dimiliki pustakawan agar dapat bekerja secara efektif, menjadi komunikator yang baik, selalu


(11)

meningkatkan pengetahuan, dapat memperlihatkan nilai lebihnya, serta dapat bertahan terhadap perubahan dan perkembangan dalam dunia kerjanya.

Pada Juni 2003 (SLA, 2003:2) rumusan ini direvisi dan ditambah satu kompetensi inti atau core competencies. Kompetensi inti merupakan pengait kompetensi profesional dan kompetensi individu. Dengan demikian SLA membagi kompetensi menjadi 3 (tiga) yaitu: Kompetensi inti, kompetensi profesional, dan kompetensi individu yang dirinci sebagai berikut:

1) Kompetensi Inti

Kompetensi inti dibagi 2 (dua), yaitu:

(1) Menambah pengetahuan dasar mereka dengan praktek dan

pengalaman yang terbaik, dan belajar terus-menerus tentang produk informasi, layanan, dan manajemen praktis sepanjang karirnya

(2) Menaruh kepercayaan pada keunggulan dan etika profesional, serta nilai dan prinsip-prinsip profesi.

2) Kompetensi Profesional

Kompetensi dibagi menjadi 4 (empat) kompetensi utama dan masing-masing ditambah dengan keterampilan khusus, sebagai berikut:

(1) Melaksanakan organisasi informasi Keterampilan khusus:

- Menyesuaikan dan mendukung organisasi informasi

dengan peraturan strategis organisasi induknya dan kelompok pelanggan utama melalui kerjasama dengan stakeholders dan rekanan


(12)

- Menilai dan mengkomunikasikan isi organisasi informasi, meliputi layanan, produk, dan kebijakan informasi kepada atasan, stakeholder dan kelompok kustomer

- Menyelenggarakan manajemen yang efektif, manajemen operasional dan keuangan yang memproses dan melaksanakan pertimbangan keuangan dan yang bernuansa bisnis dalam pembuatan keputusan dengan menyeimbangkan antara pertimbangan operasional dan pertimbangan strategis

- Mendukung secara efektif strategi dan keputusan pimpinan manajemen tentang aplikasi informasi, peralatan dan teknologi, serta kebijakan untuk organisasi

- Membangun dan memimpin suatu tim layanan informasi secara efektif dan mengusahakan pengembangan profesional dan individu masyarakat yang bekerja dalam pengorganisasian informasi

- Memasarkan layanan dan produk informasi secara formal dan informal, melalui web dan komunikasi fisik

- Mengumpulkan keuntungan terbaik untuk mendukung keputusan-keputusan tentang pengembangan layanan dan produk baru, memodifikasi layanan terbaru atau menghilangkan layanan-layanan untuk memperbaiki tampilan layanan informasi yang ditawarkan.

- Memberi saran pada organisasi tentang hak cipta dan terbitan intelektual serta pelaksanaannya.


(13)

(2) Mengelola sumber informasi Keterampilan khusus:

- Mengelola siklus hidup informasi secara penuh mulai dari penciptaan, pengadaan sampai pemusnahannya. Termasuk mengorganisasi, mengkategori, mengkatalogisasi, mengklasifikasi, menyebarkan, membuat dan mengelola taksonomi materi intranet dan ekstranet, thesaurus, dll

- Membangun suatu koleksi yang dinamik tentang sumber-sumber informasi berdasarkan pada pemahaman yang mendalam terhadap kebutuhan informasi pelanggan dan pembelajaran, pekerjaan dan atau proses bisnis mereka - Menggunakan pengetahuannya tentang isi dan format

sumber informasi, termasuk kemampuan mengevaluasi secara kritis, menyeleksi dan menyaringnya

- Menyediakan akses terhadap sumber-sumber informasi yang diterbitkan secara internal atau eksternal, dan mengembangkan isi melalui pengorganisasian dengan menggunakan perangkat akses informasi

- Merundingkan pembelian dan lisensi produk dan layanan informasi yang dibutuhkan

- Mengembangkan kebijakan-kebijakan organisasi baik yang diterbitkan secara internal maupun sumber-sumber informasi yang diciptkana secara eksternal dan memberi saran terhadap pelaksanaan kebijakan-kebijakannya


(14)

(3) Mengelola layanan informasi Keterampilan khusus:

- Mengembangkan dan memelihara portfolio layanan

informasi yang cost-effective bagi pelanggan, yang disesuaikan dengan aturan strategis organisasi pelanggannya.

- Memimpin riset pemasaran tentang perilaku informasi dan masalah-masalah mutakhir dan potensial kelompok pelanggan guna mengidentifikasi konsep-konsep untuk memecahkan masalah terhadap informasi baru atau tambahan untuk pelanggan. Mentransformasikan konsep-konsep ini ke dalam produk dan layanan informasi yang diberikan

- Meneliti dan menganalisa, dan mensintesakan informasi ke dalam jawaban yang akurat atau informasi pelanggan yang diambil, dan menjamin pelanggan memiliki peralatan atau kemampuan untuk mempraktekkannya

- Mengembangkan dan menggunakan matrik untuk

memperbaiki kualitas dan nilai informasi yang ditawarkan, dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjamin setiap portfolio yang sesuai

- Menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan

untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan.


(15)

Keterampilan Khusus:

- Memperkirakan, memilih dan menggunakan peralatan-peralatan informasi yang terbaru dan menciptakan akses informasi dan menawarkan solusinya

- Menggunakan pengetahuan tentang pangkalan data, pengindeksan, metadata, serta analisas dan sintesa informasi untuk memperbaiki penelusuran informasi dan menggunakannya dalam organisasi

- Melindungi rahasia informasi pelanggan dan memelihara kesiagaan dan merespon peluang-peluang baru untuk kerahasiaan

- Memelihara kesiagaan terbaru teknologi yang muncul yang mungkin sekarang tidak sesuai tetapi mungkin cocok untuk sumber-sumber, layanan atau penggunaan informasi di masa yang akan datang.

3) Kompetensi Individu

Setiap pustakawan profesional harus mampu:

(1) Mencari peluang dan memanfaatkan peluang-peluang baru (2) Memiliki pandangan yang luas

(3) Berkomunikasi secara efektif

(4) Mempresentasikan ide-ide secara jelas dan menegoisasikannya dengan penuh percaya diri dan persuatif

(5) Menciptakan rekan kerjasama


(16)

(7) Bekerja dengan pendekatan tim, mengenali keseimbangan antara bekerjasama, memimpin dan mengikuti

(8) Mengambil resiko yang sudah diperhitungkan, memperlihatkan keberanian dan ketangguhan ketika berhadapan dengan lawan (9) Merencanakan, memprioritaskan dan memfokuskan terhadap

hal-hal yang bersifat kritis

(10) Memaparkan perencanaan karir secara individu

(11) Berpikir secara kreatif dan inovatif ; mencari peluang baru

(12) Mengetahui nilai jaringan kerja profesional dan perencanaan karir individu

(13) Menyeimbangkan antara tugas, keluarga dan kewajiban terhadap masyarakat

(14) Selalu fleksibel dan positif terhadap perubahan yang

bekerlanjutan

(15) Menghargai prestasi diri sendiri dan orang lain.

Sedangkan menurut Suliman dan Foo (2001:8), terdapat 6 (enam)

kategori kompetensi yang perlu dimiliki oleh profesional di bidang informasi pada era informasi. Enam kategori tersebut dikelompokkan sebagai berikut:

1) Tools and technology skills (keterampilan teknologi dan perkakas); 2) Information skills (keterampilan informasi);

3) Social communication skills (keterampilan komunikasi dan sosial);

4) Leadership and management skills (keterampilan manajemen dan kepemimpinan);

5) Strategic thinking and analytical skills (keterampilan berpikir strategis dan keterampilan analitis)


(17)

6) Personal behaviour and attributes (prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi).

Sedangkan Barden (1997:9), menyatakan bahwa pustakawan masa depan memerlukan 4 (empat) dimensi kompetensi yaitu:

1) Technology skills and network management (keterampilan teknologi dan manajemen jaringan)

2) Customer care (kepedulian pelanggan)

3) Media management (Manajemen media); dan

4) Storage and retrieval and business development (penyimpanan dan pemerolehan kembali serta pengembangan bisnis.

Kompetensi yang ditawarkan oleh Suliman dan Barden dapat dirangkum menjadi kompetensi professional dan kompetensi individu, masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:

Kompetensi professional:

1) Keterampilan teknologi dan manajemen jaringan

2) Manajemen media penyimpanan dan pemerolehan kembali 3) Keterampilan manajemen dan kepemimpinan

4) Pengembangan bisnis Kompetensi individu:

1) Komunikasi dan kepedulian pelanggan 2) Prilaku dan sifat-sifat yang bersifat pribadi


(18)

Management & Leadership

• Devise strategies to cope with complex information

knowledge requirement

• Develop, maintain, accessible cost-effective information system

• Motivate and encourage knowledge-sharing

• Manage external knowledge and bring valuable resource into the organization and its

members. Tools & Technology

• Up to date and familiarity with KM & IT tools and

developments

• Mastry of in-house information systems

• Mastery of in-hpuse tools for knowledge capture, dissemination and sharin

Gambar 1. Kompetensi dan keterampilan pakar informasi di abad informasi menurut Suliman

Competencies & Skill Set of Information Specialist in g

Information Skills

• Matching information needs with information resources

• Expertise in information sources and content

• Expertise in information-seeking skills

• Ability to identify, evaluate and recommend information sources

• Ability to opply

information organization skills to become

knowledge integrators of internet and intranet knowledge

Social & Communication

• Ability to interact and socialize with organizational members as individuals, teams, and communities

• Ability to-persuade

• Ability to communicate clearly, both orally and writtens form

Personal Behaviour & Attributes • Proactive • Responsive • Friendly • Creative • .Self-confidence • Sensitive • Pleasant • Patient • Flexible

• Depth/breadth or specialized subject and background knowledge appropriate to organization

Strategic thingking & Analytical Skills

• Exhibit and promote system thingking

• Understand business processes

• Align information needs to business processes and goals

• Ability to think logically

• Create new ways to elicit information

• Create value-adding information services/system products.


(19)

Technology skills and network management

• Ability to utilize the PC at higher level compared to the average use

• Ability to analyze the network of internal and external users

• Ability to be technological gatr keeper for an organization’s information resources management

Customer Care

• The requirement of customer comes first translated into entrepreneurial initiatives

• Take account of the continous lifetime education of user, educated in marketing skills

• Continuous dialogue with

information users to provide value added service

Competenecies & Skills Of Library And

Information Professional Of The

Future

Media Management Storage and Retrieval

• The emerging portofolio of media types are integral to the expertise possessed by IP

• Information industry of the future in continuing state of change which require continuously developing new skills

Business Development

• IP aware of the financial and business implications of their activities

• IP realize that their activities are business processes and need to be integrated within their business environment

• IP work closely eith their counterparts in marketing, computing, finance and customer services

• IP should acknowledge they are in continuing process of reinventing their industry and to continue producing Gambar 2. Kompetensi dan keterampilan pakar informasi di abad

informasi menurut Barden

5. KURIKULUM PENDIDIKAN PERPUSTAKAAN

Perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan memiliki peran penting dalam menciptakan pustakawan professional yang memiliki kompetensi untuk tiap pekerjaan yang menjadi tugasnya. Sebagaimana disebutkan di atas, menurut Jesse Shera (1972), pustakawan harus memiliki latar belakang pendidikan profesional perpustakaan yang diperoleh dari lembaga pendidikan formal perpustakaan. Tugas lembaga ini pada dasarnya adalah


(20)

mempersiapkan pustakawan agar mampu menjalankan fungsinya sebagai mediator komunikasi pustaka.

Hilda Toba dalam Nasution (2003: 7) mengemukakan, bahwa pada hakekatnya tiap kurikulum merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak didik agar berpartisipasi sebagai anggota yang produktif dalam masyarakatnya. Tiap kurikulum bagaimanapun polanya mempunyai komponen-komponen tertentu, yaitu:

1) pernyataan tentang tujuan dan sasaran pembelajaran 2) seleksi dan organisasi bahan dan isi pelajaran

3) bentuk dan kegiatan belajar mengajar 4) evaluasi hasil belajar.

Dalam buku pedoman kurikulum yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional (dalam Nasution, 2003:45), menguraikan tujuan sampai tingkat TIU (Tujuan Instruksional Umum), sehingga pengajar mendapat kesempatan untuk merumuskan TIK (Tujuan Instruksional Khusus). TIK harus dipandang sebagai langkah untuk mencapai TIU, dan TIU suatu langkah guna mencapai tujuan kurikuler dan seterusnya sehingga segala pendidikan bermuara pada tujuan pendidikan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu dibutuhkan kurikulum yang sesuai dan tepat untuk mengantisipasi kebutuhan dunia pendidikan yang berorientasi masa depan.

Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tuntutsn dunia kerja juga mengalami perubahan dengan mengutamakan kompetensi dalam pekerjaan daripada tatanan keilmuan. Dalam menyikapi kebutuhan dunia kerja tersebut kurikulum pendidikan yang semua bersifat content-based berubah menjadi competent-based.


(21)

Untuk itu perguruan tinggi yang mengelola program studi ilmu perpustakaan harus menyusun kurikulum untuk program studi ilmu perpustakaan. Sebagaimana disebutkan dalam peraturan akademik Universitas Sumatera Utara yang dimaksud dengan kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar–mengajar di perguruan tinggi.

Kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi, yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan, dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi. Kurikulum inti ini dibagi lagi atas 5 kelompok mata kuliah yaitu:

1) Kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangakan manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi perkerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

2) Kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu

3) Kelompok mata kuliah keahlian berkarya (MKB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yang dikuasai


(22)

4) Kelompok mata kuliah perilaku berkarya (MPB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasar ilmu dan keterampilan yan dikuasai

5) Kelompok mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB), yaitu kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

Sedang kurikulum institusional adalah bagian dari kurikulum pendidikan yang berkenaan dengan keadaan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

Kurikulum pendidikan perpustakaan semua masih bersifat tradisional karena teknologi informasi belum berimbas pada pekerjaan perpustakaan. Setelah teknologi informasi melanda dunia kepustakawanan, kurikulum ikut berubah dan menyesuaikan kebutuhan pasar. Perubahan itu ditandai dengan perubahan kurikulum inti yang antara lain menambahkan Information Science, Library Automation dan Multimedia Approaches. Bidang pengetahuan Sejarah Buku dan Perpustakaan, misalnya berubah menjadi Pengantar Ilmu Perpustakaan; atau Katalogisasi dan Klasifikasi berubah menjadi Organization of Information.

Deanna B. Marcum (1997) memaparkan hasil penelitian terhadap 4 (empat) perguruan tinggi yaitu: 1) the University of Michigan; 2) Drexel University; 3) the University of Illinois; dan 4) Florida State University. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perubahan inovatif apa yang dilakukan oleh keempat


(23)

perguruan tinggi tersebut dalam merespons kebutuhan kompetenesi pustakawan abad 21 melalui kurikulum yang disusunnya.

6. PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN PELUANG LAPANGAN KERJA BARU LULUSANNYA

Program Studi Ilmu Perpustakaan USU mulai menerima mahasiswa baru pada bulan Agustus 2001 dan baru menghasilkan lulusan pada tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 30 mahasiswa.

Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi atau ICT membuka peluang lapangan kerja baru bagi lulusan Program Studi perpustakaan dan informasi. Perkembangan teknologi internet telah mendorong tumbuhnya sejumlah besar perpustakaan digital (e-library) melalui internet. Berbagai informasi berbasis kertas yang selama ini merupakan primadona perpustakaan tradisional, sekarang telah banyak yang tersedia dalam bentuk elektronik. Sumberdaya informasi baru ini menjadi alternatif yang semakin penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan informasi. Peluang bagi lulusan Program Studi perpustakaan antara lain adalah bekerja secara mandiri dengan profesi sebagai perantara informasi (information broker). Kenyataan ini adalah realistis, mengingat bahwa informasi telah menjadi sumberdaya yang strategis yang senantiasa dibutuhkan oleh lingkungan bisnis, pendidikan, penelitian, pemerintah, maupun para individu agar sukses dalam bidangnya. Semakin banyaknya informasi yang dihasilkan oleh manusia setiap hari dan semakin singkatnya waktu yang diperlukan untuk mentransfer informasi tersebut, menyebabkan para profesional melirik broker informasi seperti yang sudah berkembang di negara-negara yang lebih maju.


(24)

Di negara-negara maju terjadi kecenderungan baru dimana lulusan sarjana ilmu perpustakaan yang memiliki jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) membuka usaha di bidang layanan jasa informasi. Mereka menjadi pelaku bisnis baru dengan mengemas ulang informasi (information repackage) yang ada ke dalam berbagai bentuk penyajian dan media sehingga memiliki nilai jual yang tinggi, ataupun menawarkan jasa penelusuran informasi ke berbagai sumber atau situs. Upaya itu telah menjadikan informasi menjadi suatu produk yang dapat dijual kepada individu, maupun kepada sejumlah organisasi termasuk pelaku dan organisasi bisnis.

Bidang pekerjaan lain yang dapat dimasuki oleh lulusan Program Studi perpustakaan adalah yang berkaitan dengan penanganan informasi (information handling), penelitian informasi, manajemen badan yang bergerak dalam bidang informasi seperti pada berbagai jenis perpustakaan, unit dokumentasi, unit informasi, depo arsip, pusat rekaman (arsip dinamis), dan bidang lain yang berhubungan dengan informasi baik yang bersifat nirlaba (non-profit) maupun yang berorientasi pada laba (profit oriented), perantara dan penelusur informasi, perancang-bangunan perangkat lunak khusus untuk keperluan badan pengelolaan informasi; serta bidang penerbitan dan konservasi.

Di masa mendatang, lulusan Program Studi Perpustakaan akan dapat bekerja secara mandiri tidak harus pada organisasi perpustakaan atau unit informasi tradisional. Fenomena ini diperkirakan dapat terjadi di Indonesia khususnya di wilayah pulau Sumatera, mengingat kerjasama ekonomi yang selalu terkait dengan kawasan ini, seperti IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle), SIJORI (Singapura-Johor-Riau), dan AFTA.


(25)

7. PENUTUP

Dari kompetensi yang ditawarkan oleh Suliman, Barden dan lainnya, penulis rangkum menjadi 7 (tujuh) kompetensi (lihat tabel berikut). Dengan mengelompokkan matakuliah dan kompetensi yang dibutuhkan dapat diketahui kompetensi apa yang telah dipenuhi oleh matakuliah yang terdapat dalam Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1).

Berikut adalah kompetensi dan kurikulum pendidikan ilmu perpustakaan dalam konteks paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi informasi.

Tabel 1: Kompetensi dan Kurikulum Pendidikan Ilmu Perpustakaan dalam Konteks Paradigma baru dan dunia kerja

di Era Globalisasi Informasi

No. Kompetensi Kurikulum

1. Ttechnology skills and network management

- Mampu menggunakan PC dengan

level yang lebih tinggi dibandingkan yang biasa digunakan sehari-hari

- Mampu menganalisis jaringan

pengguna internal dan eksternal

- Mampu menjadi gate-keeper

teknologi dalam pengorganisasian sumber-sumber informasi

- Mampu mengikuti perkembangan dan

paham tentang teknologi informasi dan peralatannya

- Menguasai penggunaan peralatan in-

house guna pengumpulan,

Teknologi Informasi

Matakuliah:

- Pengantar Komputer (MKB)

- Aplikasi komputer (MKB)

- Praktik Aplikasi Komputer (MKB)

- Otomasi perpustakaan (MKB)

- Sistem Manajemen Pangkalan

data (MKB)

- Web/portal (MKB)

- Teknologi Media (MKB)

- Perpustakaan Digital (MKB)

- Praktik Perpustakaan Digital

(MKB)

- Kerjasama dan Jaringan Informasi


(26)

No. Kompetensi Kurikulum

penyebaran dan berbagi informasi 2. Media management storage and

retrieval

- Pustakawan dan professional bidang

informasi harus memiliki pengetahuan tentang berbagai jenis sarana

penyimpanan dan temu kembali yang baru muncul

- Selalu mengembangkan pengetahuan

dan keterampilan untuk

mengantisipasi perkembangan dan perubahan bidang industri informasi di masa depan

- Penerbitan Tercetak dan

Elektronik(MPB)

- Pengatalogan Terautomasi (MKB)

3. Management and Leadership

- Rencana strategis untuk menghadapi

kebutuhan terhadap pengetahuan informasi yang kompleks

- Mengembangankan dan memelihara

sistem informasi dengan pendekatan “cost-effective”.

- Memotivasi dan mendorong

“knowledge sharing”

- Mengelola pengetahuan dari luar dan

mengambil nilai positifnya ke dalam organisasi dan anggotanya. Exhibit and promote system thingking

Manajemen dan Kepemimpinan

Matakuliah:

- Pengantar Ilmu Perpustakaan dan

Informasi (MKB)

- Manajemen Perpustakaan I (MPB)

- Manajemen Perpustakaan II (MPB)

- Pengukuran dan Penilaian

Pelayanan Informasi (MPB)

- Perencanaan dan Perancangan

Fasilitas Informasi (MPB)

- Pemasaran Layanan Informasi


(27)

No. Kompetensi Kurikulum

- Mampu berpikir secara logis

- Mampu menciptakan cara-cara baru

untuk mengelola informasi 4. Business Development

- Pustakawan mempunyai kepedulian

terhadap keuangan dan bisnis yang berkaitan dengan kegiatannya

- Pustakawan harus menyadari bahwa

semua kegiatannya merupakan proses bisnis dan perlu diintegrasikan dalam lingkungan bisnis mereka

- Pustakawan dalam bekerja perlu

mengenal dekat rekan kerja dalam bidang pemasaran, komputer, keuangan dan layanan kepada pelanggan

- Pustakawan harus menyadari bahwa

mereka berada dalam proses yang berkelanjutan dalam menemukan model industri mereka dan bagaimana memproduksinya

- Kewirausahaan Informasi (MPB)

- Preservasi dan Konservasi Bahan

Pustaka (MPB)

- Aspek Hukum dalam Informasi

(MBB)

- Etika Profesi (MBB)

5. Information skills

- Mempertemukan kebutuhan informasi

dengan sumber informasi

- Memiliki keahlian tentang sumber dan

isi informasi

Layanan dan Produk Informasi

Pokok Bahasan:

- Sistem Temu Balik Informasi


(28)

No. Kompetensi Kurikulum

- Memiliki keahlian tentang pencarian

informasi

- Mampu mengidentifikasi,

mengevaluasi dan

merekomendasikan sumber informasi

- Menyediakan sarana terbaik untuk

askse informasi

- Mampu menggunakan keterampilan

tentang pengorganisasian informasi menjadi pengetahuan

- Analisis, Desain dan Perancangan

Sistem Informasi (MKB)

- Praktik Penelusuran online (MKB)

- Pengorganisasian Pengetahuan

(MKB)

- Analisis informasi (MKB)

- Dasar-Dasar Katalogisasi dan

Klasifikasi (MPB)

- Organisasi Informasi:

Pengatalogan Deskriptif (MPB)

- Praktik Pengatalogan Deskriptif

(MPB)

- Organisasi Informasi:

Pengklasifikasian (MPB)

- Praktik Pengklasifikasian (MPB)

- Organisasi Informasi:

Pengindeksan Subyek (MPB)

- Organisasi Informasi:

Pengatalogan Serial dan Multimedia (MPB)

- Praktik Pengatalogan Serial dan

Multimedia (MPB)

- Organisasi Informasi:

Pengindeksan dan Pengabstrakan (MPB)


(29)

No. Kompetensi Kurikulum

- Pengembangan Koleksi I (MPB)

- Pengembangan Koleksi II (MPB)

- Sarana Bilbliografi (MPB)

- Pendidikan Pemakai (MPB)

- Sumber informasi IPTEK (MPB)

- Sumber Informasi Sosial dan

Humaniora (MPB)

- Bibliometrika (MKB)

- Manajemen Rekod (MPB)

- Manajemen Arsip (MPB)

- Pengantar Administrasi Rekod dan

Arsip (MKB)

- Sumberdaya dan Pelayanan

Informasi Anak dan Remaja (MPB)

- Kerjasama dan Jaringan Informasi

(MBB) 6. Communication and Customer Care

- Mampu berinteraksi dan

bersosialisasi dengan anggota organisasi secara individual, tim atau masyarakat

- Mampu menyampaikan ide secara

lisan maupun tertulis dengan jelas

- Memprioritaskan kebutuhan

pelanggan dan mewujudkannya dengan inisiatif yang tinggi

Komunikasi informasi

Matakuliah:

- Teknik komunikasi (MBB)

- Pelayanan Referensi (MPB)

- Bahasa Inggris untuk Pustakawan

I (MKB)

- Bahasa Inggris untuk Pustakawan

II (MKB)


(30)

No. Kompetensi Kurikulum

- Memperhatikan keperluan pengguna

dengan belajar tentang pemasaran

- Selalu berdialog dengan pengguna

informasi dalam memberikan layanan yang bernilai lebih

III (MKB)

7. Personal Behavior

- Proaktif

- Sabar

- Responsif

- Fleksibel

- Ramah

- Kreatif

- Percaya diri

- Sensitif

- Menyenangkan

Psikologi

Matakuliah:

- Psikologi Sosial (MBB)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dalam Kurikulum Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1) Tahun 2006 terdapat 55 (lima puluh lima)

matakuliah (110 SKS) (91,7%) telah memenuhi kompetensi yang dituntut paradigma baru dan dunia kerja di era globalisasi., dengan rincian: 1) 12 (dua belas) matakuliah bidang Teknologi Informasi; 2) 10 (sepuluh) matakuliah bidang Manajemen dan Kepemimpinan; 3) 27 (dua puluh tujuh) matakuliah bidang Layanan dan Produk Informasi; 4) 5 (lima) matakuliah bidang Komunikasi Informasi; dan 5) 1 (satu) matakuliah bidang Psikologi.


(31)

22%

18% 49%

9% 2% Teknologi Informasi Manajemen dan Kepemimpinan Layanan dan Produk Informasi

Komunikasi Informasi Psikologi

Gambar 1: Persentasi mata kuliah menurut kompetensi

Matakuliah yang menjadi sumber adalah kelompok matakuliah MKB, MPB, dan MBB yang berjumlah 60 (enam puluh) matakuliah (126 SKS). Enam matakuliah diantaranya adalah praktikum yaitu Perpustakaan Digital; Penelusuran Online; Aplikasi Komputer; Pengatalogan Deskriptif; Pengklasifikasian; Pengatalogan Serial dan Multimedia, masing-masing 2 (dua) SKS.


(32)

DAFTAR PUSTAKA

Aspey, Alan. (1998). Seeking motivation. People management. 10 December 1998. p.23.

Dato ’Zawiyah bt Baba. (2003). “Competencies development pragramme for library professionals: case study of the National Library of Malaysia (NLM)”. Paper presented at The CONSAL XII, 19-23 Obtober, 2003, Brunei Darussalam.

Deanna B. (1997). “Transforming the curriculum; transforming the profession: a quartet pf library schools overhaul their curricula to meet the needs of the twenty-first century”. American Libraries, January 1997, p. 35-38.

Ercegovac, Zorana. (1997). “The Interpretations of library use in the age of digital libraries: virtualizing the name”. Library and Information Science Research, Vol. 19 (1), hal. 35-51.

Mirabile, R. J. (1997). “Everything you wanted to know about competency modelling”. Training and development journal, Vol. 40 No. 8, p. 73-78. Shera, Jesse H. (1972). The Foundations of education for Librarianship, New

York: Becker and Hayes.

Special Libraries Association. (1996). “Competencies for Special Librarians: Full Report.”

<http://www.sla.org/content/SLA/professional/meaning/competency.cfm . May 1996>. (23 Mei 2006)

Special Libraries Association. (2003). “Competencies for Information Professionals of the 21st Century. Special Committee on Competencies


(33)

http://www.sla.org/PDFs/Competencies2003_finallocked.pdf . Revised, June 2003. (23 Mei 2006)

Suliman Al-Hawandeh and Foo, S. (2001). “Information professionals in the information age: vital skills and competencies”. Paper presented at the International Conference for Library and Information.


(34)

Lampiran-1

KURIKULUM

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN (S1)

TAHUN 2006

SUSUNAN MATAKULIAH MENURUT KELOMPOK

A. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) = 8 SKS

MPK Jumlah SKS

No. Kode

Mata Kuliah Kuliah Praktikum

1 Pendidikan Agama 2 0

UNI101 Pendidikan Agama Islam 0

UNI102 Pendidikan Agama Katolik 0

UNI103 Pendidikan Agama Protestan 0

UNI104 Pendidikan Agama Budha 0

UNI105 Pendidikan Agama Hindu 0

2 UNI106 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0

3 UNI107 Bahasa Indonesia 2 0

4 UNI108 Bahasa Inggris 2 0

Jumlah 8 0

B. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) = 10 SKS

MKK Jumlah SKS

No. Kode

Mata Kuliah Kuliah Praktikum

1 SAF 112 Sejarah Pemikiran Modern 2 0

2 SAF 213 Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 0

3 SAF 233 Filsafat Ilmu 2 0

4 SAF 316 Statistik 2 0

5 SPI 315 Metode Penelitian 2 0

Jumlah 10 0

C. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) = 56 SKS

MKB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum

1 SPI 141 Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2 0

2 SPI 151 Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan 2 0

3 SPI 161 Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan 2 0

4 SPI 171 Pengantar Administrasi Rekod dan Arsip 2 0

5 SPI 122 Perbandingan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Unit Informasi

2 0

6 SPI 244 Perpustakaan Digital 2 0


(35)

MKB Jumlah SKS No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum

9 SPI 375 Sistem Temu Balik Informasi 2 0

10 SPI 385 Analisis, Desain dan Perancangan Sistem Informasi

2 0

11 SPI 346 Praktik Penelusuran Online 0 2

12 SPI 356 Pengatalogan Terautomasi 2 0

13 SPI 417 Bibliometrika 2 0

14 SPI 191 Pengantar Komputer 2 0

15 SPI 182 Aplikasi Komputer 2 0

16 SPI 192 Praktik Aplikasi Komputer 0 2

17 SPI 264 Teknologi Media 2 0

18 SPI 437 Web Portal 2 0

19 SPI 447 Analisis informasi 2 0

20 SPI 457 Sistem Manajemen Pangkalan Data 2 0

21 SPI 102 Bahasa Inggris untuk Pustakawan I 2 0

22 SPI 203 Bahasa Inggris untuk Pustakawan II 2 0

23 SPI 204 Bahasa Inggris untuk Pustakawan III 2 0

24 SPI 326 Metode Penelitian Perpustakaan dan Informasi 2 0

25 SPI 418 Seminar Proposal Skripsi 0 2

26 SPI 428 Skripsi 0 6

Jumlah 42 14

D. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) = 56 sks

MPB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum

1 SPI 132 Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi 2 0

2 SPI 243 Organisasi Informasi: Pengatalogan Deskriptif 2 0

3 SPI 253 Praktik Pengatalogan Deskriptif 0 2

4 SPI 214 Organisasi Informasi: Pengklasifikasian 2 0

5 SPI 224 Praktik Pengklasifikasian 0 2

6 SPI 234 Organisasi Informasi: Pengindeksan Subyek 2 0

7 SPI 335 Organisasi Informasi: Pengatalogan Serial dan Multimedia

2 0

8 SPI 345 Praktik Pengatalogan Serial dan Multimedia 0 2

9 SPI 336 Organisasi Informasi: Pengindeksan dan Pengabstrakan

2 0

10 SPI 386 Pembentukan Thesaurus 2 0

11 SPI 162 Manajemen Perpustakaan I 2 0

12 SPI 263 Manajemen Perpustakaan II 2 0

13 SPI 152 Penerbitan Tercetak dan Elektronik 2 0

14 SPI 172 Pengembangan Koleksi I 2 0

15 SPI 273 Pengembangan Koleksi II 2 0

16 SPI 283 Sarana Bilbliografi 2 0

17 SPI 274 Pelayanan Referensi 2 0

18 SPI 365 Sumber Informasi IPTEK 2 0


(36)

MPB Jumlah SKS No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum

20 SPI 293 Manajemen Rekod 2 0

21 SPI 294 Manajemen Arsip 2 0

22 SPI 396 Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Informasi

2 0 23 SPI 427 Pengukuran dan Penilaian Pelayanan

Informasi

2 0 24 SPI 355 Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak

dan Remaja

2 0

25 SPI 305 Pemasaran Layanan Informasi 2 0

26 SPI 306 Kewirausahaan Informasi 2 0

27 SPI 395 Pendidikan Pemakai 2 0

28 SPI 325 Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka 2 0

Jumlah 50 6

E. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) = 14 SKS

MBB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum

1 SPI 142 Aspek Hukum dalam Informasi 2 0

2 SPI 101 Psikologi Sosial 2 0

3 SPI 181 Dasar-Dasar Komunikasi 2 0

4 SPI 376 Kerjasama dan Jaringan Informasi 2 0

5 SPI 467 Etika Profesi 2 0

6 SPI 477 Praktik Kerja Lapangan 0 4


(1)

22%

18% 49%

9% 2% Teknologi Informasi

Manajemen dan Kepemimpinan Layanan dan Produk Informasi

Komunikasi Informasi Psikologi

Gambar 1: Persentasi mata kuliah menurut kompetensi

Matakuliah yang menjadi sumber adalah kelompok matakuliah MKB, MPB, dan MBB yang berjumlah 60 (enam puluh) matakuliah (126 SKS). Enam matakuliah diantaranya adalah praktikum yaitu Perpustakaan Digital; Penelusuran Online; Aplikasi Komputer; Pengatalogan Deskriptif; Pengklasifikasian; Pengatalogan Serial dan Multimedia, masing-masing 2 (dua) SKS.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Aspey, Alan. (1998). Seeking motivation. People management. 10 December 1998. p.23.

Dato ’Zawiyah bt Baba. (2003). “Competencies development pragramme for library professionals: case study of the National Library of Malaysia (NLM)”. Paper presented at The CONSAL XII, 19-23 Obtober, 2003, Brunei Darussalam.

Deanna B. (1997). “Transforming the curriculum; transforming the profession: a quartet pf library schools overhaul their curricula to meet the needs of the twenty-first century”. American Libraries, January 1997, p. 35-38.

Ercegovac, Zorana. (1997). “The Interpretations of library use in the age of digital libraries: virtualizing the name”. Library and Information Science Research, Vol. 19 (1), hal. 35-51.

Mirabile, R. J. (1997). “Everything you wanted to know about competency modelling”. Training and development journal, Vol. 40 No. 8, p. 73-78. Shera, Jesse H. (1972). The Foundations of education for Librarianship, New

York: Becker and Hayes.

Special Libraries Association. (1996). “Competencies for Special Librarians: Full Report.”

<http://www.sla.org/content/SLA/professional/meaning/competency.cfm . May 1996>. (23 Mei 2006)


(3)

http://www.sla.org/PDFs/Competencies2003_finallocked.pdf . Revised, June 2003. (23 Mei 2006)

Suliman Al-Hawandeh and Foo, S. (2001). “Information professionals in the information age: vital skills and competencies”. Paper presented at the International Conference for Library and Information.


(4)

Lampiran-1

KURIKULUM

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN (S1)

TAHUN 2006

SUSUNAN MATAKULIAH MENURUT KELOMPOK

A. Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) = 8 SKS

MPK Jumlah SKS

No. Kode

Mata Kuliah Kuliah Praktikum 1 Pendidikan Agama 2 0

UNI101 Pendidikan Agama Islam 0 UNI102 Pendidikan Agama Katolik 0 UNI103 Pendidikan Agama Protestan 0 UNI104 Pendidikan Agama Budha 0 UNI105 Pendidikan Agama Hindu 0

2 UNI106 Pendidikan Kewarganegaraan 2 0 3 UNI107 Bahasa Indonesia 2 0 4 UNI108 Bahasa Inggris 2 0

Jumlah 8 0

B. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) = 10 SKS

MKK Jumlah SKS

No. Kode

Mata Kuliah Kuliah Praktikum 1 SAF 112 Sejarah Pemikiran Modern 2 0 2 SAF 213 Sejarah Kebudayaan Indonesia 2 0 3 SAF 233 Filsafat Ilmu 2 0 4 SAF 316 Statistik 2 0 5 SPI 315 Metode Penelitian 2 0

Jumlah 10 0

C. Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) = 56 SKS

MKB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum 1 SPI 141 Pengantar Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2 0 2 SPI 151 Sejarah Perpustakaan dan Kepustakawanan 2 0 3 SPI 161 Pengantar Pengorganisasian Pengetahuan 2 0 4 SPI 171 Pengantar Administrasi Rekod dan Arsip 2 0


(5)

MKB Jumlah SKS No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum 9 SPI 375 Sistem Temu Balik Informasi 2 0 10 SPI 385 Analisis, Desain dan Perancangan Sistem

Informasi

2 0 11 SPI 346 Praktik Penelusuran Online 0 2

12 SPI 356 Pengatalogan Terautomasi 2 0 13 SPI 417 Bibliometrika 2 0 14 SPI 191 Pengantar Komputer 2 0 15 SPI 182 Aplikasi Komputer 2 0 16 SPI 192 Praktik Aplikasi Komputer 0 2 17 SPI 264 Teknologi Media 2 0 18 SPI 437 Web Portal 2 0 19 SPI 447 Analisis informasi 2 0 20 SPI 457 Sistem Manajemen Pangkalan Data 2 0 21 SPI 102 Bahasa Inggris untuk Pustakawan I 2 0 22 SPI 203 Bahasa Inggris untuk Pustakawan II 2 0 23 SPI 204 Bahasa Inggris untuk Pustakawan III 2 0 24 SPI 326 Metode Penelitian Perpustakaan dan Informasi 2 0 25 SPI 418 Seminar Proposal Skripsi 0 2

26 SPI 428 Skripsi 0 6

Jumlah 42 14

D. Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) = 56 sks

MPB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum 1 SPI 132 Dasar-Dasar Katalogisasi dan Klasifikasi 2 0 2 SPI 243 Organisasi Informasi: Pengatalogan Deskriptif 2 0 3 SPI 253 Praktik Pengatalogan Deskriptif 0 2 4 SPI 214 Organisasi Informasi: Pengklasifikasian 2 0 5 SPI 224 Praktik Pengklasifikasian 0 2 6 SPI 234 Organisasi Informasi: Pengindeksan Subyek 2 0 7 SPI 335 Organisasi Informasi: Pengatalogan Serial

dan Multimedia

2 0 8 SPI 345 Praktik Pengatalogan Serial dan Multimedia 0 2

9 SPI 336 Organisasi Informasi: Pengindeksan dan Pengabstrakan

2 0 10 SPI 386 Pembentukan Thesaurus 2 0

11 SPI 162 Manajemen Perpustakaan I 2 0 12 SPI 263 Manajemen Perpustakaan II 2 0 13 SPI 152 Penerbitan Tercetak dan Elektronik 2 0 14 SPI 172 Pengembangan Koleksi I 2 0 15 SPI 273 Pengembangan Koleksi II 2 0 16 SPI 283 Sarana Bilbliografi 2 0 17 SPI 274 Pelayanan Referensi 2 0 18 SPI 365 Sumber Informasi IPTEK 2 0 19 SPI 366 Sumber Informasi Sosial dan Humaniora 2 0


(6)

MPB Jumlah SKS No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum 20 SPI 293 Manajemen Rekod 2 0 21 SPI 294 Manajemen Arsip 2 0 22 SPI 396 Perencanaan dan Perancangan Fasilitas

Informasi

2 0 23 SPI 427 Pengukuran dan Penilaian Pelayanan

Informasi

2 0 24 SPI 355 Sumberdaya dan Pelayanan Informasi Anak

dan Remaja

2 0 25 SPI 305 Pemasaran Layanan Informasi 2 0

26 SPI 306 Kewirausahaan Informasi 2 0 27 SPI 395 Pendidikan Pemakai 2 0 28 SPI 325 Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka 2 0

Jumlah 50 6

E. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) = 14 SKS

MBB Jumlah SKS

No. Kode

Matakuliah Kuliah Praktikum 1 SPI 142 Aspek Hukum dalam Informasi 2 0 2 SPI 101 Psikologi Sosial 2 0 3 SPI 181 Dasar-Dasar Komunikasi 2 0 4 SPI 376 Kerjasama dan Jaringan Informasi 2 0 5 SPI 467 Etika Profesi 2 0 6 SPI 477 Praktik Kerja Lapangan 0 4 Jumlah 10 4