17
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental meliputi pengumpulan dan pengolahan hewan, identifikasi hewan, pemeriksaan
karakteristik, pemeriksaan golongan senyawa kimia, pembuatan ekstrak dan fraksinasi, serta uji toksisitas dari ekstrak etanol, fraksi
n
-heksana, fraksi etilasetat dan fraksi air teripang menggunakan larva udang
Artemia salina
Leach. Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmakognosi, Fakultas Farmasi, Universitas
Sumatera Utara.
3.1. Alat
Alat –alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lemari pengering,
seperangkat alat penetapan kadar air, mikroskop Olympus, oven listrik Stork, krus porselin, tanur Nabertherm, neraca analitik Vibra AJ, perkolator, blender
Panasonic, penangas air Yenaco,
rotary evaporator
, cawan porselin, desikator, kaca objek, kaca penutup, spatula, bejana penetasan telur
Artemia salina
Leach, lampu 5 watt Hannochs, dan alat-alat gelas laboratorium.
3.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teripang, telur
Artemia salina
Leach, air laut buatan ALB, ragi, dan air suling. Bahan kimia yang digunakan kecuali dinyatakan lain berkualitas pro analisa yaitu asam klorida
pekat, asam asetat anhidrida, timbal II asetat, asam nit rat pekat, α-naftol, asam
Universitas Sumatera Utara
18 sulfat pekat,
n
-heksana destilasi, etilasetat destilasi, etanol destilasi, toluen dan kloroform.
3.3. Pengumpulan dan Pengolahan Teripang 3.3.1. Pengumpulan teripang
Pengumpulan teripang dilakukan dengan cara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan hewan serupa dari daerah lain. Teripang yang digunakan
adalah
Pearsonothuria graeffei
yang di ambil dari pulau Barang Lompo sebelah Barat kota Makasar, Kecamatan Ujung Tanah, Makasar.
3.3.2. Identifikasi teripang Identifikasi teripang dilakukan di Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga
Ilmu Penelitian Indonesia LIPI. Teripang yang digunakan sama dengan teripang yang diidentifikasi atas nama Tobing, 2015. Hasil identifikasi dapat dilihat pada
Lampiran 1, halaman 40. 3.3.3. Pengolahan teripang
Teripang yang telah dikumpulkan, dibersihkan isi perutnya dengan cara
memotong pada bagian perut, kemudian dicuci untuk menghilangkan pengotor yang melekat pada air mengalir sampai bersih, tiriskan lalu ditimbang berat
basah. Teripang di potong dengan ukuran 2x2 cm, kemudian dimasukkan dalam lemari pengering. Teripang telah kering apabila sudah dapat dipatahkan dan
simplisia ini disebut simplisia hewan. Simplisia ditimbang beratnya berat kering dan diserbuk dengan menggunakan blender. Serbuk simplisia disimpan dalam
kantung plastik untuk mencegah pengaruh lembab dan pengotoran lainnya. Gambar teripang segar, simplisia dan serbuk dapat dilihat pada Lampiran 2,
halaman 41 - 43.
Universitas Sumatera Utara
19
3.4. Pembuatan Pereaksi 3.4.1. Pereaksi asam klorida 2 N