Pengawasan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014

menerapkan 100 Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok yang menyediakan ruang khusus untuk merokok. Untuk melaksanakan Perda No 5 Tahun 2008, Kota Surabaya juga telah membuat Peraturan Walikota Surabaya No 25 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Perda Kota surabaya Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok yang tercantum dalam Perda 52009 dirinci dan dipertegas pada Perwali tersebut. 5. Kota Palembang Kota Palembang merupakan Kota pertama di Indonesia yang memiliki Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok secara eksklusif dan menerapkan 100 Kawasan Tanpa Rokok yaitu tanpa menyediakan ruang merokok. Peraturan Daerah No. 072009 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Kota Palembang merupakan satu-satunya Perda Kawasan Tanpa Rokok di Indonesia yang sesuai dengan standard internasional yaitu 100 Kawasan Tanpa Rokok dengan tidak menyediakan ruang untuk merokok. 6. Kota Padang Panjang Kota Padang Panjang memiliki Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok yaitu Peraturan Daerah Kota Padang Panjang No 8 Tahun 2009 Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Kawasan Tertib Rokok. Peraturan Daerah ini dirinci dan dipertegas dengan Peraturan Walikota Padang Panjang No.10 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Padang Panjang No. 8 Tahun 2009 Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok dan Kawasan Tertib Rokok.

E. Pengawasan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014

Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pengawasan adalah suatu usaha untuk menjamin adanya kearsipan antara penyelenggara tugas pemerintahan oleh daerah-daerah dan untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan secara berdaya guna dan berhasil guna. 21 Pada dasarnya pengertian dasar dari suatu pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya tentang pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak. 22 a. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang kesehatan melakukan pengawasan terhadap KTR pada fasilitas pelayanan kesehatan; Sesuai dengan Pasal 15 Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok SKPD dapat melibatkan masyarakat, badan atau lembaga danatau organisasi kemasyarakatan melakukan pengawasan pelaksanaan KTR. Pasal 16 ayat 1 Pengawasan KTR dilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tempat yang dinyatakan sebagai KTR. 2 SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri dari: b. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang pendidikan melakukan pengawasan terhadap KTR pada tempat proses belajar mengajar dan tempat anak bermain danatau berkumpulnya anak-anak; c. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang sosial melakukan pengawasan terhadap KTR pada tempat ibadah; d. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang perhubungan melakukan pengawasan terhadap KTR pada angkutan umum; e. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang olahraga melakukan pengawasan terhadap KTR pada fasilitas olahraga; f. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang ketenagakerjaan melakukan pengawasan KTR pada tempat kerja; g. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang pariwisata dan bidang perhubungan melakukan pengawasan KTR pada tempat umum; 21 Viktor M. Situmorang dan Cormentyna Sitanggang, Hukum Administrasi Pemerintahan Di Daerah, Jakarta : Sinar Grafika, 1993, hal. 233 22 Sujamto, Aspek Aspek-aspek Pengawasan Di Indonesia,Jakarta : Sinar Grafika, 1993, al. 53 h. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang ketertiban umum melakukan pengawasan seluruh KTR; i. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya di bidang pertamanan melakukan pengawasan KTR pada kawasan pertamanan atau tempat lain yang menjadi tanggung jawabnya; dan j. SKPD yang tugas pokok dan fungsinya melakukan pengawasan KTR selain pada kawasan KTR sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf i. Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dilaporkan oleh masing-masing SKPD atau instansi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing- masing kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah paling lambat 6 enam bulan sekali. Pengawasan Pasal 15 Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok antara lain : 1. Substansi Hukum Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014Tentang Kawasan Tanpa Rokok oleh Dinas Kesehatan Kota Medan adalah dengan cara memberikan Pembinaan dan Pengawasan yang telah diatur dalam Pasal 15 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok terhadap sarana kesehatan yang ada di Kota Medan. Pembinaan dan Pengawasan kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya meliputi 3 tahap, yaitu bimbingan, penyuluhan, dan pemantauan. Berikut upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan : a. Bimbingan Dinas Kesehatan Kota Medan dalam melakukan bimbingan dengan menyampaikan implementasi peraturan daerah yang telah dibuat oleh pemerintah secara langsung kepada sarana-sarana kesehatan dan memberikan teguran tertulis dan sanksi administrasi jika tidak melaksanakan peraturan yang telah dibuat.Dengan mengadakan pertemuan dengan pimpinan sarana kesehatan dan turun langsung ketempat sarana-sarana kesehatan dengan memberikan stiker larangan merokok, hal ini terbukti dengan dilaksanakannya oleh sarana-sarana kesehatan dengan melakukan pemasangan stiker larangan merokok di area sarana kesehatan. Pemasangan stiker bertujuan untuk memberikan penjelasan bahwa adanya area yang tidak diperbolehkannya melakukan kegiatan merokok di sarana- sarana kesehatan. Demi terjaganya lingkungan yang sehat dari asap rokok. Dengan memberikan sosialisasi terhadap setiap pimpinan saran kesehatan oleh Dinas Kesehatan bertujuan agar terlaksanannya peraturan daerah mengenai kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Peraturan mengenai sanksi administrasi ini termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok Kota Medan “Pasal 19 ayat 2” yang berbunyi : Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat 1, meliputi: 1 teguran tertulis atau lisan; dan 2 surat perintahperingatan Peraturan mengenai sanksi administrasi ini bertujuan agar setiap sarana kesehatan mematuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. Pembayaran atas denda ini menjadi tanggung jawab dari pimpinan atau penanggung jawabkawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Teguran tertulis yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Medan merupakan penegakan sanksi administratif yang dapat bersifat preventif yang bertujuan untuk menegakkan peraturan.Sanksi administratif terutama mempunyai fungsi instrumental, yaitu pengendalian perbuatan terlarang. Disamping itu, sanksi administratif terutama ditujukan kepada perlindungan kepentingan yang dijaga oleh ketentuan yang dilanggar tersebut. b. Penyuluhan Pada tahap penyuluhan Dinas Kesehatan melakukan pertemuan yang dilakukan bersama pimpinan sarana kesehatan dengan memberikan penyuluhan masalah kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Dan memberikan arahan tentang bahaya rokok bagi kesehatan.Dinas Kesehatan Kota Surabaya memberikan tanggung jawab kepada setiap pimpinan saran kesehatan untuk menjalankan peraturan mengenai kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Dengan diberikannya tanggung jawab kepada setiap Kepala atau pimpinan sarana kesehatan bertujuan untuk memberikan kewajiban agar mematuhi segala peraturan, demi terlaksananya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Hal ini terbukti dengan belum terlaksana sepenuhnya mengenai penyuluhan yang dilakukan Kepala Kantor atau pimpinan sarana kesehatan kepada setiap bawahanny. Kewajiban Pimpinan atau penanggung jawab termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok Kota Medan yang berbunyi : “Pasal 3 1 dan 2 : 1 Setiap pengelola, pimpinan, danatau penanggung jawab wajib menyediakan tempat khusus merokok pada KTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf f dan huruf g yang menjadi tanggungjawabnya. 2 Tempat khusus merokok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus memenuhi persyaratan: a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik; b. terpisah dari gedungtempatruang utama dan ruang lain yang digunakan untuk beraktifitas; c. jauh dari pintu masuk dan pintu keluar; dan d. jauh dari tempat orang berlalu lalang Tanggung jawab yang diberikan kepada setiap pimpinan sarana kesehatan adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan agar terlaksanannya suatu peraturan dan terwujudnya suatu tujuan. Tanggung jawab dapat dilakukan sebagai berikut : 1 Mentaati segala peraturan yang telah diputuskan ; 2 Melaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. c. Pemantauan Dalam tahap ini Dinas Kesehatan turun langsung ke sarana kesehatan dengan melakukan pengawasan sacara langsung terhadap pihak atau indivudu yang melakukan pelanggaran mengenai kawasan tanpa rokok dan kawasan terbatas merokok. Dinas Kesehatan memberikan teguran tertulis kepada pihak atau yang melakukan pelanggaran. Dalam menjalankan kegiatan tersebut Dinas Kesehatan Kota Medan bergabung dengan tim pemantau yaitu : 1 IAKMI Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia ; 2 LPA jatim Lembaga Perlindungan Anak ; 3 Stikes Yarsi.8 Dinas Kesehatan Kota Medan “dulu ada tim pemantau bentukan Kepala Daerah dari SKPD Kota Medan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menjalankan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, tapi sekarang sudah banyak yang berkurang bahkan hampir tidak ada lagi.” 2. Struktur Hukum Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya dalam menjalankan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, yakni dalam Pasal 15 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014, Dinas Kesehatan Melakukan Pengawasan. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana-sarana kesehatan yang ada di Kota Medan. Dinas Kesehatan Kota Surabaya turun langsung ke sarana-sarana kesehatan dengan memberikan arahan mengenai Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang kawasan Tanpa Rokok. Pelaksanaan tersebut Dinas Kesehatan bergabung dengan IAKMI Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, LPA Jatim Lembaga Perlindungan Anak, dan Stiekes Kota Medan. dalam memberikan arahan kepada setiap sarana- sarana kesehatan, Dinas Kesehatan masih mengalami berbagai kendala, seperti masih masih adanya sarana-sarana kesehatan yang belum menerapkan dan mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Masih ditemukannya pelanggaran yang terjadi di area sarana kesehatan. Peraturan tersebut kurang berjalan dengan baik, karena masih ada sarana-sarana kesehatan yang belum menerapkan dan mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. Berkurangnya Tim Pemantau yang dibentuk oleh Kepala Daerah dari SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menjalankan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 tahun 2013 Tentang Kawasan Tanpa Rokok. 3. Budaya Hukum Sarana–sarana kesehatan di Kota Medan masih belum sepenuhnya menerapkan dan mensosialisasikan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok yang diberikan oleh Dinas kesehatan kota Medan. Seperti penerapan pemasangan tanda larangan merokok yang seharusnya dipasang di pintu masuk setiap sarana kesehatan sebagai pentujuk bahwa area tersebut tidak diperbolehkannya ada kegiatan merokok. Dan belum sepenuhnya sarana-sarana kesehatan memahami isi dari Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok.

C. Pengaturan Kawasan Tanpa Rokok