Kesimpulan Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Berdasarkan Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kota Medan)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan seluruh bab hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 3. Pengaturan mengenai kawasan tanpa rokok, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kawasan Tanpa Rokok dam Peraturan Walikota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, 4. Penerapan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok, menindak para perokok yang merokok di tujuh kawasan tanpa rokok, Sanksi akan diberikan secara bertahap. mulai dari teguran hingga tiga kali. jika teguran tidak bisa selesai maka akan diberikan sanksi administratratif. 9. Kendala dalam pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 tahun 2014 tentang kawasan tanpa rokok antara lain : Pemahaman para pemangku kepentingan tentang pentingnya Kawasan Tanpa Rokok yang masih berbeda-beda. Kurangnya sosialisasi yang dilakukan Pemerintah Kota Medan tentang Kawasan Tanpa Rokok. 10. Masih banyak masyarakat yang belum faham dengan lokasi mana saja yang ditetapkan sebagai KTR. Rokok itu ibarat dua sisi mata uang atau dua belah pisau yang sama tajam. Di satu sisi, rokok dapat menjadi barang yang berbahaya bagi kesehatan banyak orang tidak hanya perokok tapi juga orang yang menghirup asapnya, di sisi lain, rokok merupakan industri besar di Indonesia yang memberikan banyak pemasukan devisa bagi negara. Berbicara masalah industri yang besar rokok, juga melihat kenyataan bahwa perokok ada di mana-mana, maka penjual rokok pun ada di mana-mana. Mulai dari market modern hingga pedangan kios dan asongan. Jika perda rokok di sahkan makan setidaknya pedagang asongan yang biasa berjualan di tempat umum seperti di jalan raya dengan pangsa pasar sopir dan penumpang bus dan angkot akan lumpuh. Sebab tidak diperbolehkan ada orang yang merokok di angkutan umum. Penerapan sanksi hukum bagi masyarakat yang melanggar perda juga belum bisa dilaksanakan dengan mudah.

B. Saran