Hasil Uji Instrumen Penelitian

pengalaman lebih dari 5 tahun yaitu sebanyak 40, dan selebihnya diisi oleh responden yang memiliki pengalaman audit antara 3 sampai dengan 5 tahun yaitu sebesar 13.

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan penyebaran kuesioner kepada para auditor yang bekerja di 30 Kantor Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta sebanyak 160 kuesioner. Sebelum kuesioner disebar ke 160 responden, peneliti melakukan Try Out terlebih dahulu terhadap 20 responden dengan memberikan 48 butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reabilitas instrumen penelitian yang digunakan. 1. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Tabel 4.3. Hasil Uji Validitas Data Try Out No. Variabel r hitung r tabel Kesimpulan 1 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 9156 0,3783 Valid 2 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 8361 0,3783 Valid 3 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7556 0,3783 Valid 4 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7520 0,3783 Valid 5 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 6157 0,3783 Valid 6 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7777 0,3783 Valid 7 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7635 0,3783 Valid 8 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7765 0,3783 Valid 9 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 7048 0,3783 Valid 10 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 6313 0,3783 Valid 11 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 6202 0,3783 Valid 12 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 6912 0,3783 Valid 13 Pekerjaan Lapangan Audit 0,7107 0,3783 Valid 14 Pekerjaan Lapangan Audit 0,7846 0,3783 Valid 15 Supervisi 0, 5465 0,3783 Valid 16 Supervisi 0, 5834 0,3783 Valid 17 Supervisi 0, 5847 0,3783 Valid 18 Supervisi 0, 5036 0,3783 Valid 19 Supervisi 0,8378 0,3783 Valid 20 Supervisi 0, 5342 0,3783 Valid 21 Supervisi 0,4767 0,3783 Valid 22 Supervisi 0, 8032 0,3783 Valid 23 Supervisi 0,8152 0,3783 Valid 24 Supervisi 0, 5625 0,3783 Valid 25 Supervisi 0, 6752 0,3783 Valid 26 Supervisi 0, 6145 0,3783 Valid 27 Konsultasi 0, 6805 0,3783 Valid 28 Konsultasi 0, 6234 0,3783 Valid 29 Konsultasi 0, 6578 0,3783 Valid 30 Konsultasi 0, 7477 0,3783 Valid 31 Konsultasi 0, 6380 0,3783 Valid 32 Konsultasi 0,8324 0,3783 Valid 33 Konsultasi 0, 6288 0,3783 Valid 34 Konsultasi 0, 8059 0,3783 Valid 35 Konsultasi 0,6459 0,3783 Valid 36 Konsultasi 0,5949 0,3783 Valid 37 Inspeksi 0, 6261 0,3783 Valid 38 Inspeksi 0,7760 0,3783 Valid 39 Inspeksi 0,6168 0,3783 Valid 40 Inspeksi 0,8078 0,3783 Valid 41 Inspeksi 0,7670 0,3783 Valid 42 Inspeksi 0,5808 0,3783 Valid 43 Inspeksi 0,6563 0,3783 Valid 44 Inspeksi 0,6925 0,3783 Valid 45 Inspeksi 0,7072 0,3783 Valid 46 Inspeksi 0,5977 0,3783 Valid 47 Inspeksi 0,6727 0,3783 Valid 48 Inspeksi 0,7152 0,3783 Valid Berdasarkan hasil uji validitas data try out pada tabel 4.3, data instrumen yang diperoleh merupakan valid secara keseluruhan. Karena dari 20 responden yang diteliti, diperoleh r hitung diatas r tabel yaitu r hitung diatas 0,3783. Sehingga korelasi item dinyatakan semuanya valid. b. Uji Reliabilitas Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha 0,6 Nugroho, 2005: 72. Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Data Try Out No Variabel α hitung Kesimpulan 1 Pekerjaan Lapangan Audit 0, 9407 Reliabel 2 Supervisi 0, 8892 Reliabel 3 Konsultasi 0, 9210 Reliabel 4 Inspeksi 0, 9203 Reliabel Sumber : data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa instrumen untuk setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena nilai α hitung 0,60. Pada variabel pekerjaan lapangan audit memiliki α hitung 0,9407 0,60, variabel supervisi memiliki α hitung 0,8892 0,60 , variabel konsultasi memiliki α hitung 0,9210 0,60 , dan variabel inspeksi memiliki α hitung 0,9203 0,60 . Hasil tersebut mengindikasikan bahwa instrumen penelitian ini akan menghasilkan data yang sama walaupun digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama. c. Uji Klasik 1 Uji Normalitas Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas Regression Standardized Residual 3. 75 3. 25 2. 75 2. 25 1.7 5 1.2 5 .75 .25 -.2 5 -.7 5 -1 .25 -1 .75 -2 .25 Histogram Dependent Variable: PEK.LPNG F requenc y 20 10 Std. Dev = .99 Mean = 0.00 N = 133.00 Sumber : data primer yang diolah Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas Sumber : data primer yang diolah Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik normal Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal Plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Multikolinieritas Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Constant SUPERVISI .369 2.710 KONSULTASI .342 2.923 INSPEKSI .361 2.770 a Dependent Variable: PEKERJAAN LAPANGAN Sumber : data primer yang diolah Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: PEK.LPNG Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Expected Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam pengujian ini jika model regresi yang bebas multiko adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 sampai dengan 9 dan mempunyai angka tolerance dibawah 0,9. Berdasarkan tabel 4.5, nilai tolerance untuk variabel supervisi ialah 0,369, variabel konsultasi ialah 0,342, dan variabel inspeksi ialah 0,361. Lalu untuk nilai VIF dari variabel supervisi ialah 2,71, variabel konsultasi ialah 2,923, dan variabel inspeksi ialah 2,770. Dari hasil nilai tolerance dan nilai VIF, maka hasil uji regresi ini tidak terjadi korelasi antar variabel yang berarti tidak terjadi multikolinieritas, dan model regresi ini menerima H dan menolak H 1 , karena untuk semua nilai tolerance masih dibawah 0,9 dan untuk nilai VIF juga masih dibawah 10. 3 Uji Heterokedastisitas Gambar 4.3. Hasil Uji Heterokedastisitas Scatterplot Dependent Variable: PEK.LPNG Regression Standardized Predicted Value 3 2 1 -1 -2 R egressi on S tudent iz ed R e si dual 4 3 2 1 -1 -2 -3 Sumber : data primer yang diolah Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi kesamaan varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot, jika dari grafik tersebut bersifat pola menyebar yang dimana titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas dalam model. Berdasarkan hasil pengujian heterokedastisitas, dalam gambar 4.3 terlihat bahwa pola titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas dan dalam model regresi ini berarti juga menerima H dan menolak H 1 2. Analisis Data a. Persamaan Regresi Berganda Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara tiga variabel bebas X1,X2, dan X3 dengan variabel terikat Y dipergunakan analisis regresi linier dengan persamaan matematik sebagai berikut: Y = a + bX 1 + bX 2 + bX 3 + e Dimana: Y = Pekerjaan lapangan audit Variabel Terikat a = Konstanta, harga Y bila X = 0 b = Koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat Y yang didasarkan pada variabel bebas X. Bila b + maka naik, dan bila b - maka terjadi penurunan, X 1 = Supervisi X 2 = Konsultasi X 3 = Inspeksi e = Standart Error Tabel 4.6. Hasil Uji Regresi linier berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta 1 Constant 11.480 2.970 SUPERVISI .328 .088 .311 KONSULTASI .509 .113 .391 INSPEKSI .202 .090 .190 a Dependent Variable: PEKERJAAN LAPANGAN Sumber : data primer yang diolah Dari tabel 4.6, maka persamaan regresi linier bergandanya ialah sebagai berikut: Y = 11,480 + 0, 328 X1 + 0,509 X2 + 0,202 X3 + e Persamaan regresi linier berganda diatas menjelaskan bahwa jika variabel X 1 ditambah satu variabel terhadap variabel Y maka akan mempengaruhi varibel Y sebanyak 0,328. Begitu juga untuk variabel X 2 dan variabel X 3 , jika masing-masing ditambah 1 variabel terhadap variabel Y maka akan mempengaruhi variabel Y sebanyak 0,509 dari variabel X 2 dan sebanyak 0,202 dari variabel X 3 . 3. Pengujian Hipotesis a. Uji T Uji t statistik digunakan untuk mengetahui hubungan masing- masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel 4.7. Hasil Uji Statistik T t Sig. Model 1 Constant 3.865 .000 SUPERVISI 3.736 .000 KONSULTASI 4.522 .000 INSPEKSI 2.257 .026 a Dependent Variable: PEKERJAAN LAPANGAN Sumber : data primer yang diolah 1 Pengaruh supervisi terhadap pekerjaan lapangan audit Berdasarkan uji signifikansi dengan menggunakan uji t, untuk variabel supervisi maka koefisien persamaan regresi dapat diperoleh t hitung sebesar 3,736 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai alpha 0,05 dengan df sebesar 133 – 3 = 130 maka diperoleh t tabel 1,6567. Maka untuk variabel supervisi, nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel 3,376 1,6567 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000 0,05, yang dapat diartikan bahwa variabel supervisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pekerjaan lapangan audit dan H 1 diterima dalam pengujian ini. 2 Pengaruh konsultasi terhadap pekerjaan lapangan audit Berdasarkan uji signifikansi dengan menggunakan uji t, untuk variabel konsultasi maka koefisien persamaan regresi dapat diperoleh t hitung sebesar 4,522 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai alpha 0,05 dengan df sebesar 133 – 3 = 130 maka diperoleh t tabel 1,6567. Maka untuk variabel konsultasi, nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel 4,522 1,6567 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,000 0,05, yang dapat diartikan bahwa variabel konsultasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pekerjaan lapangan audit dan H 1 diterima dalam pengujian ini. 3 Pengaruh inspeksi terhadap pekerjaan lapangan audit Berdasarkan uji signifikansi dengan menggunakan uji t, untuk variabel inspeksi maka koefisien persamaan regresi dapat diperoleh t hitung sebesar 2,257 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026. Nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai alpha 0,05 dengan df sebesar 133 – 3 = 130 maka diperoleh t tabel 1,6567. Maka untuk variabel supervisi, nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel 2,257 1,6567 dan nilai signifikansinya lebih kecil dari alpha 0,026 0,05, yang dapat diartikan bahwa variabel supervisi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pekerjaan lapangan audit dan H 1 diterima dalam pengujian ini. b. Uji F Uji statistik f dlakukan untuk mengetahui hubungan variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Tabel 4.8. Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1846.624 3 615.541 87.146 .000a Residual 911.166 129 7.063 Total 2757.789 132 a Predictors: Constant, INSPEKSI, SUPERVISI, KONSULTASI b Dependent Variable: PEKERJAAN LAPANGAN Sumber : data primer yang diolah Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji f dengan hasil f hitung sebesar 87,146 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dimana besarnya signifikansi dari hasil uji F tersebut lebih kecil dari 0,05 dan jumlah f hitung lebih besar dari pada f tabel 87,146 2,44. Hal ini berarti penelitian ini menerima H 1 H ditolak yang berarti variabel supervisi, konsultasi dan inspeksi memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap pekerjaan lapangan audit. c. Uji R 2 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh semua variabel bebasnya. Tabel 4.9. Hasil Uji R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .818a .670 .662 2.658 a Predictors: Constant, INSPEKSI, SUPERVISI, KONSULTASI b Dependent Variable: PEKERJAAN LAPANGAN Sumber : data primer yang diolah Besarnya korfisien determinasi pada tabel 4.9 adalah sebesar 0,662 atau 66,2 yang berarti bahwa variabel Y pekerjaan lapangan audit dapat dijelaskan oleh variabel supervisi, konsultasi dan inspeksi sebesar 66,2 , sedangkan selebihnya sebesar 33,8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI