PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT.
No. Daftar FPEB: 414/UN40.7.01/LT/2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh: Siti Nurrohmah
1100535
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
No. Daftar FPEB: 414/UN40.7.01/LT/2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi)
Oleh Siti Nurrohmah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Siti Nurrohmah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
No. Daftar FPEB: 414/UN40.7.01/LT/2015
SITI NURROHMAH
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
(Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing
Drs. H. Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA NIP. 19550720 198703 1 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. H. Nono Supriatna, M. Si NIP. 19610405 198609 1 001
(4)
Siti Nurrohmah, 2015
ABSTRAK
P
ENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTANPUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi)
Oleh : Siti Nurrohmah
1100535
Dosen Pembimbing :
Drs. H. Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik dan Efektivitas Perencana Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi, serta untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik terhadap efektivitas perencanaan audit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif-kausal dengan pendekatan kuantitatif. Data diperoleh dari data primer dengan menggunakan kuesioner. Untuk menganalisis data peneliti menggunakan analisis koefisien korelasi Rank Spearman dan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik di Bandung dan Cimahi termasuk dalam kategori sangat baik yaitu, sebesar 91,63%. Sedangkan efektivitas perencanaan audit termasuk dalam kategori sangat baik/efektif yaitu sebesar 85,56%. Sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik berpengaruh positif terhadap efektivitas perencanaan audit yaitu sebesar 0,2079 atau 20,79%.
Kata Kunci : Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik, Efektivitas Perencanaan Audit
(5)
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
THE INFLUENCE OF QUALITY CONTROL SYSTEM OF THE A PUBLIC ACCOUNTING FIRM OF THE EFFECTIVENESS OF THE AUDIT
PLANNING
(Case Study of Public Accounting Firm in Bandung and Cimahi)
By :
Siti Nurrohmah 1100535
Supervisor :
Drs. H. Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA
This research is done for knowing the description about The Quality Control System of The A Public Accounting Firm and The Effectiveness of The Audit Planning in A Public Accounting Firms in Bandung and Cimahi, also for knowing the effect of the quality control system to the procces of audit planning. The research method used is description-causal method with quantitative approachment. The data taken is from primer data by using questionnaire. To analyze the data, the researcher uses Spearman Rank correlation coefficient analysis and coefficient of determination. Based on the results of this study show that the quality control system of a public accounting firm in Bandung and Cimahi included in the excellent category , namely , by 91.63 % . While the effectiveness of audit planning are included in the category of very good / effective that is equal to 85.56 % . Quality control system of public accounting firms positively affects the effectiveness of audit planning is equal 0.2079 or 20.79 % .
Keywords: The Quality Control System of The A Public Accounting Firm, The Effectiveness of The Audit Planning
(6)
i Siti Nurrohmah, 2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik Terhadap Efektivitas Perencanaan Audit”.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk mengetahui gambaran sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik dan efektivitas perencanaan audit, serta mengetahui pengaruh sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik dan efektivitas perencanaan audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung.
Dalam skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan maupun pembahasan skripsi ini. Sehingga, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, Juni 2015
(7)
ii Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
UCAPAN TERIMAKASIH
Segala puja dan puji serta syukur yang tak terhingga penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang tiada henti mencurahkan kasih sayang dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini,penulis telah mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, arahan, dan nasihat
serta do’a dari berbagai pihak terutama Orang tua tercinta Ayahanda Ajat dan
Ibunda Marni, Dosen Pembimbing, yaitu Bapak Drs. H. Tb. Aman F.,Ak.,MM.Ak.,CPA, penulis juga menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D. selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Disman, M.S. selaku dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis.
3. Bapak Dr. Kusnendi, M.S. selaku Pembantu Dekan I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
4. Bapak Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M. selaku Pembantu Dekan II Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia.
5. Bapak Dr. H. Nono Supriatna, M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
6. Bapak Prof. Dr. Dadang Sadeli M.Si. selaku dosen pembimbing akademik. 7. Seluruh dosen khususnya dosen Program Studi Akuntansi yang telah membimbing dan memberikan pengajaran kepada penulis selama menjadi mahasiswa Program Studi Akuntansi.
8. Bapak Dr. Arim, SE., M.Si., Akt, Bapak Agus Widarsono, SE., M.Si., Ak dan Ibu Indah Fitriani, SE., M.Ak., Ak, terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahannya selama penyusunan skripsi ini.
9. Bapak Rizki Rahmat Hidayat yang telah banyak membantu dalam hal pengurusan admintrasi baik selama masa kuliah maupun pada saat seminar dan sidang.
10.Seluruh pimpinan Kantor Akuntan Publik yang telah memberikan penulis kesempatan untuk melakukan penelitian di instansi Bapak/ Ibu.
11.Adik dan Saudari penulis, Nurfalah dan Nur Aliyah yang selalu menjadi motivasi tersendiri bagi penulis.
(8)
iii Siti Nurrohmah, 2015
12.Keluarga besar tercinta, terimkasih atas do’a, kasih sayang, semangat dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis.
13.Ibtihal Taufiqah, Darajatun Jannah, Lisna Dewi Rahmat, Chelsy Yuli Astri, Taufik Amirudin, Tutiana Silaban, Relita Saragih, Gina Mawadah, Ulfah Gita F sahabat seperjuangan dalam melewati hari-hari di Akuntansi UPI, terimakasih untuk dukungan dan semangat serta do’anya yang diberikan kepada penulis.
14.Seluruh teman-teman akuntansi 2011, khususnya kelas B. Sukses untuk kita semua, Aamiin.
15.Yunita Alghifari, Rinrin Nurhidayanti, Agusmar Rozalia, Irfan Iskandar, Gilar, Hendra, Kiky, Risky Rhamadiyanti, Lella Ulfa, Zakiah, Natasya sahabat seperjuangan yang selalu memotivasi dan memberikan semangat
serta do’anya yang diberikan kepada penulis.
16.Keluarga besar Forum Mahasiswa Sukabumi UPI, terimakasih atas suka duka dan canda tawa selama ini
17.Sahabat KKN Desa Ciptagumati, Cikalong Wetan, yang sudah menjadi keluarga baru bagi penulis.
18.Selanjutnya, terimakasih kepada Shalman Shufiyullah Kartadinata, S.Kep seseorang spesial yang selalu ada dan sabar menemani setiap kesulitan yang penulis hadapi, selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi,
dan do’anya kepada penulis.
Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan dan kelancaran setiap langkah kita untuk mencapai kesuksesan.
Bandung, November 2015
(9)
iv Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK
ABTRACT
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMAKASIH ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan Penelitian ... 9
1.4. Kegunaan Peneltian ... 9
1.4.1. Kegunaan Akademis. ... 9
1.4.2. Keguanaan Praktisi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIRAN, DAN HIPOTESIS . 11 2.1. Kajian Pustaka ... 11
2.1.1. Audit ... 11
2.1.1.1. Pengertian Audit ... 11
2.1.1.2. Jenis-Jenis Audit ... 12
2.1.1.3. Jenis-Jenis Auditor ... 13
2.1.2. Kantor Akuntan Publik (KAP) ... 14
2.1.2.1. Aktivitas dan Jasa yang disediakan KAP ... 15
2.1.2.2. Struktur Kantor Akuntan Publik ... 18
(10)
v Siti Nurrohmah, 2015
2.1.2.3.1. Sejarah Singkat Institut Akuntan Publik Indonesia ... 19
2.1.3. Standar Profesi Akuntan Publik ... 20
2.1.3.1. Standar Auditing ... 20
2.1.3.2. Standar Atestasi ... 22
2.1.3.3. Standar Jasa Akuntansi dan Review ... 23
2.1.3.4. Standar Jasa Konsultasi ... 23
2.1.4. Sistem Pengendalian Mutu ... 24
2.1.4.1. Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Mutu ... 26
2.1.4.1.1. Sistem Pengendalian Mutu Sebelum Menganut Audit Berbasis ISA ... 26
2.1.4.1.2. Sistem Pengendalian Mutu Sebelum Menganut Audit Berbasis ISA ... 31
2.1.4.1.3. Perbandingan SPM Sebelum dan Sesudah Menganut Audit Berbasis ISA ... 37
2.1.5. Efektivitas Perencanaan Audit... 38
2.1.5.1. Pengertian Efektivitas Perencanaan Audit ... 38
2.1.5.2. Tahapan Perencanaan Audit ... 39
2.1.6. Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu KAP terhadap Efektivitas Perencanaan Audit ... 40
2.1.7. Penelitian Terdahulu ... 42
2.2. Kerangka Pemikiran ... 44
2.3. Hipotesis Penelitian ... 47
BAB III METODE PENELITIAN... 48
3.1. Metode dan Desain Penelitian ... 48
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 48
3.2.1. Subjek Penelitian ... 48
3.2.2. Objek Penelitian ... 49
3.3. Definisi dan Operasional Variabel ... 49
3.3.1. Variabel Bebas (Independen) ... 49
3.3.2. Variabel Terikat (Dependen) ... 52
(11)
vi Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
3.4.1. Populasi Penelitian ... 54
3.4.2. Sampel Penelitian ... 55
3.5. Teknik Pengmpulan Data ... 56
3.6. Instrumen Penelitian... 57
3.7. Teknik Analisis Data ... 57
3.7.1. Uji Validitas ... 58
3.7.2. Uji Realibilitas ... 58
3.8. Analisis Data dan Tanggapan Responden ... 59
3.9. Pengujian Hipotesis ... 60
3.9.1. Analisis Koefisien Korelasi ... 61
3.9.2. Analisis Koefisien Determinasi ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1. Hasil Penelitian ... 63
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 63
4.1.1.1. Sejarah Kantor Akuntan Publik ... 63
4.1.1.2. Profil Kantor Akuntan Publik ... 64
4.1.2. Data Responden ... 70
4.1.3. Deskripsi dan Data Variabel Penelitian ... 72
4.1.3.1. Pengujian Validitas Instrumen ... 72
4.1.3.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 73
4.1.3.3. Deskripsi Variabel Sistem Pengendalian Mutu KAP... 74
4.1.3.4. Deskripsi Variabel Efektivitas Perencanaan Audit ... 84
4.1.4. Analisis Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu KAP terhadap Efektivitas Perencanaan Audit... 91
4.1.4.1. Hasil Analisis Koefisien Korelasi ... 92
4.1.4.2. Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 93
4.2. Pembahasan ... 93
4.2.1. Gambaran Umum Sistem Pengendalian Mutu KAP ... 94
4.2.2. Gambaran Umum Efektivitas Perencanaan Audit ... 95
4.2.3. Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu KAP terhadap Efektivitas Perencanaan Audit ... 96
(12)
vii Siti Nurrohmah, 2015
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 98 5.1. Simpulan ... 98 5.2. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA
(13)
viii Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Unsur-Unsur Sistem Pengendalian Mutu ... 31
Tabel 2.2 Perbandingan Sistem Pengendalian Mutu Sebelum dan Sesudah Menganut Audit Berbasis ISA ... 37
Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu ... 42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Bebas ... 50
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Terikat ... 53
Tabel 3.3 DaftarKantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dan Cimahi ... 54
Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian... 55
Tabel 3.5 Pemberian Skor Jawaban ... 59
Tabel 3.6 Interpretasi Skor ... 60
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 61
Tabel 4.1 Daftar KAP yang Menerima Kuisioner ... 65
Tabel 4.2 Demografi Responden ... 70
Tabel 4.3 Validitas Variabel Sistem Pengendalian Mutu KAP ... 72
Tabel 4.4 Validitas Variabel Efektivitas Perencanaan Audit ... 73
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 74
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Sistem Pengendalian Mutu KAP ... 75
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Tanggung Jawab Pimpinan KAP atas Pengendalian Mutu ... 76
Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban Ketentuan Etika yang Relevan ... 78
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Penerimaan dan Berkelanjutan dengan Klien dan Perikatan Audit... 79
Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Sumber Daya Manusia... 80
Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Pelaksanaan Perikatan ... 82
(14)
ix Siti Nurrohmah, 2015
Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban Efektivitas Perencanaan Audit... 85
Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban Penerimaan Klien Baru dan Keberlanjutan Klien yang Sudah Ada ... 86
Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban Membangun Pemahaman Perjanjian Klien .... 87
Tabel 4.16 Frekuensi Jawaban Aktivitas Perjanjian Awal ... 88
Tabel 4.17 Frekuensi Jawaban Menilai Risiko Bisnis Klien ... 89
Tabel 4.18 Frekuensi Jawaban Perencanaan Audit ... 90
Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman ... 92
(15)
x Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 46 Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 47
(16)
xi Siti Nurrohmah, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Persetujuan Penelitian Lampiran 2 : Hasil Perhitungan SPSS 22 Lampiran 3 : Formulir Bimbingan Lampiran 4 : Formulir Revisi Lampiran 5 : Riwayat Hidup
(17)
1 Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Saat ini di Indonesia mengalami perkembangan khususnya dalam bidang ekonomi dan bisnis, berdampak juga pada sektor dunia usaha. Perkembangan tersebut tentunya mengalami dampak terhadap peningkatan permintaan atas jasa audit. Berdasarkan peningkatan ini perusahaan akuntan publik harus dapat meningkatkan kinerja di segala aspek agar mampu bersaing, dimana banyaknya perusahaan besar dengan akuntan-akuntan berasal dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Beberapa faktor yang mendukung tingginya permintaan jasa audit di Indonesia adalah karena pertumbuhan ukuran dan kompleksitas bisnis, perkembangan pasar modal, serta adanya perundang-undangan atau berbagai peraturan yang berlaku. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap permintaan jasa audit di Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam negeri, dimana lapangan kerja untuk para auditor dalam negeri semakin menurun. Selain itu, adanya auditor dalam negeri yang mengalami kegagalan saat melakukan audit menyebabkan integritas dan objektivitas profesi para akuntan publik menjadi menurun.
Profesi akuntan publik tentunya harus independen dalam melakukan audit untuk menguji laporan keuangan yang disajikan bebas sehingga tidak terjadi salah saji material dan memberikan opini audit menjadi baik. Jika auditor gagal dalam memberikan kepercayaan pada klien dan tidak bisa melindungi kepentingan publik maka hal tersebut mengisyaratkan bahwa kantor-kantor akuntan publik tidak secara konsisten memberikan jasa audit berkualitas tinggi.
Auditor di suatu KAP harus memperhatikan dan menyesuaikan dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya serta dengan menjalankan langkah-langkah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan selama pekerjaan lapangan berlangsung. Dalam perikatan jasa profesional, kantor akuntan publik
(18)
2
Siti Nurrohmah, 2015
bertanggung jawab untuk mematuhi berbagai standar relevan yang telah diterbitkan oleh Dewan dan Kompartemen Akuntan Publik (Christine dkk, 2011).
Auditor merupakan pihak yang bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan suatu perusahaan instansi itu bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kesalahan atau bahkan kecurangan, maka sudah sepantasnya hal tersebut diberi perhatian lebih karena adanya suatu harapan yang tinggi terhadap kinerja auditor terutama dalam tahap perencanaan audit agar profesional dan independen dalam bidangnya. Seorang auditor harus memiliki pengetahuan dan keahlian khusus, sehingga dapat menjadi orang yang ahli dalam bidang auditing dan akuntansi.
Beberapa kasus yang pernah terjadi terhadap kepercayaan akan auditor dan KAP menjadi sorotan publik di dalam maupun di luar negeri. Diantaranya kasus-kasus berikut ini, dimuat oleh media online hukum 2 Mei 2001 mengenai pengakuan BPKP ada 10 KAP yang melanggar SPAP. Dari BPKP mengakui bahwa hasil laporan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai KAP yang melanggar ketentuan memang 70% sama dengan temuan BPKP. Persamaan itu, baik dari segi kebenaran maupun kelengkapan, setelah mengevaluasi 10 KAP yang melakukan audit terhadap 35 Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU). ICW mengaku ada 10 KAP terindikasi kolusi, akan tetapi hasil penyelidikan mereka dianggap bersumber pada laporan BPKP yang telah masuk keranjang sampah alias tidak ditindaklanjuti. Pernyataan tersebut pihak BPKP membantah jika dikatakan KAP-KAP terindikasi kolusi ketika melakukan audit terhadap BBKU. Dalam audit terhadap bank-bank tersebut, memang sebagian besar KAP memberikan penilaian wajar tanpa pengecualian kepada bank-bank yang sebulan kemudian ternyata collapse, sehingga terpaksa untuk dibekukan (www.hukumonline.com, 2001).
Adapun kasus lain terjadi pada Kantor Akuntan KPMG Indonesia yang digugat di AS. KPMG Siddharta Siddharta & Harsono (KPMG-SSH) dan Soni Harsono merupakan KAP ternama di Jakarta yang menjadi tergugat di pengadilan AS. Walaupun kasus tersebut telah dianggap selesai namun KPMG-SSH harus menanggung malu, karena terbukti menyogok aparat pajak di Indonesia sebesar
(19)
3
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
US$ 75 ribu. Penyogokan ini sebagai siasat diterbitkan faktur palsu untuk biaya jasa professional KPMG yang harus dibayar kliennya pada PT Easman Christensen, anak perusahaan Baker Hughes Inc yang tercatat di bursa New York. Penyogokan ini dilakukan untuk mengurangi pajak Easmen Christensen dimana semula US$ 3,2 juta menjadi hanya US$ 270 ribu. Namun, penasehat anti suap Baker mesiasati dengan melaporkan secara suka rela kasus ini dan memecat eksekutifnya untuk menghindari resiko lebih besar. Badan pengawas pasar modal AS yaitu Securities & Exchange Commission menjeratnya dengan Foreign
Corrupt Practices Act merupakan undang-undang anti korupsi untuk perusahaan
Amerika di luar negeri. (www.hukumonline.com, 2001).
Salah satu contoh kasus lain di luar negeri adalah Deloitte & Touche yang dituntut oleh wali pengawas perusahaan penyalur kredit dengan nilai tak kurang dari tujuh setengah milyar dollar persisnya (7.6 Milyar dollar AS). Kegagalan kantor akuntan publik tersebut disinyalir adanya penyelewengan dana yang akhirnya menyeret perusahaan klien menuju kebangkrutan. Tuntutan hukum ini diajukan oleh wali pengawas kebangkrutan Taylor, Bean & Whitaker Mortage
Corp. (TBW) dan anak perusahaan di Oscala. (www.reuters.com, 2011)
Beragam kondisi kasus pembekuan izin terhadap akuntan publik dan kantor akuntan publik juga terjadi di Indonesia, kasus ini kerap dilakukan oleh Departemen Keuangan. Hal ini didasarkan pada keputusan menteri keuangan republik Indonesia nomor 445/KM.1/2015 tanggal 29 Mei 2015 tentang sanksi pembekuan izin akuntan publik Ben Ardi, CPA penetapan sanksi pembekuan izin itu berdasarkan peraturan menteri keuangan No.17/PMK.01/2008 tentang Jasa akuntan publik. AP Ben Ardi, CPA, telah dikenakan sanksi pembekuan selama 6 bulan berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim pemeriksaan dari PPPK terhadap akuntan Publik Ben Ardi, CPA dari KAP Jamaludin, Ardi, Sukinto dan Rekan. Dapat disimpulkan bahwa Akuntan Publik Ben Ardi, CPA belum sepenuhnya mematuhi standar audit (SA)-SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT. Bumi Citra Permai, Tbk Tahun Buku 2013. (www.pppk.kemenkeu.go.id, 2015)
Fenomena yang terjadi di Bandung yakni surat keputusan Menteri Keuangan Nomor: 704/KM.1/2008 tanggal 22 Oktober 2008, izin akuntan publik
(20)
4
Siti Nurrohmah, 2015
Drs. Sugiono Poulus, MBA telah dibekukan untuk jangka 6 bulan terhitung sejak tanggal 16 Oktober 2008 dan berakhir pada tanggal 15 April 2009 akibat melakukan pelanggran terhadap SPAP. KAP Sugiono Poulus dapat kembali aktif pada Juni 2009 dengan ketentuan harus mematuhi Standar Auditing (SA) serta Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Selain itu, Akuntan Publik Drs. E. Ristandi Suhardjadinata, MM pernah melakukan pelanggaran terhadap Standar Auditing (SA) serta Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan PT. Dana Pensiun Pos Indonesia (Dapenpos) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2007. Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-443/KM.6/20, Akuntan Publik Drs. E. Ristandi Suhardjadinata, MM, dibekukan untuk jangka waktu 6 bulan. Adanya pelanggaran tersebut maka audit yang dihasilkan tidak berkualitas, tentunya ini sangat berpengaruh terhadap perencanaan audit. Perencanaan audit yang telah dibuat harus dilaksanakan sesuai dengan perencanaan agar tidak terjadi kesalahan auditor dalam dalam mengaudit data.
Berdasarkan beberapa kasus di atas dapat dilihat bahwa KAP belum sepenuhnya melaksanakan setiap pekerjaan audit sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Wakil Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Hasan Bisri mengungkapkan, sampai hari ini masih ada KAP yang bandel. Mereka tidak melaporkan temuan pelanggaran dalam laporan keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) “Kami menemukan masih ada rekaya” (tempo.co.id, 2013).
Banyaknya kasus yang terjadi pada auditor dari akuntan publik mendorong suatu Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) harus memperhatikan dan mempersiapkan antisipasi terhadap hal-hal tersebut dengan sebaik-baiknya. Terutama dalam melakukan perencanaan audit hal ini tentunya sangat penting untuk tahap awal dalam melakukan audit. Perencanaan audit yang dikerjakan secara efektif tentunya akan menghasilkan laporan audit yang lebih baik dan memadai, karena tahapan perencanaan audit menentukan dasar utama untuk menerima klien sampai dengan proses audit. Dalam perencaan audit juga harus memahami risiko-risiko bisnis klien serta hal-hal penting yang menyangkut dalam tahapan perencanaan audit agar terlaksana dengan efektif dan efisien.
(21)
5
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perencanaan audit menurut Alvin A. Arens (2012, hlm. 269) adalah risiko audit, auditor menangani risiko dalam perencanaan audit umumnya dengan menggunakan model risiko audit. Model ini berasal dari literature professional dalam PSA 26 (SA 350) tentang pengujian sampel audit dan dalam PSA 25 (SA 312) tentang materialitas dan risiko. Perlunya pemahaman yang mendalam atas model tersebut agar mampu melakukan perencanaan audit yang efektif.
Beberapa upaya yang dilakukukan salah satunya adalah dengan melaksanakan sistem pengendalian mutu KAP yang dituangkan dalam Pernyataan Standar Pengendalian Mutu KAP (PSPM), pernyataan ini menetapkan bahwa setiap KAP wajib memiliki sistem pengendalian mutu dan menjelaskan unsur-unsur pengendalian mutu serta hal-hal yang terkait dengan implementasi secara efektif dalam sistem tersebut agar tidak terjadi kembali kesalahan maupun kasus korupsi yang pada auditor maupun KAP sendiri. Hal ini menjadi fokus Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam menjalankan sistem pengendalian mutu KAP dan tetap mengawasi izin akuntan publik dalam standar kerjanya.
Setiap KAP pada dasarnya mempunyai Sistem Pengendalian Mutu sendiri-sendiri. Standar Pengendalian Mutu tersebut dilandaskan pada (PSPM 01-03), dimana menyatakan bahwa KAP-KAP akan di review oleh BPKP sebagai badan pengawas kegiatan operasi dalam menjalankan jasa akuntan publik agar tidak terjadinya kesalahan dan penyelewengan kekuangan.
Pada dasarnya pihak Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai lembaga yang mewadahi para akuntan Indonesia dan semestinya harus tanggap terhadap adanya aturan baru yang berlaku secara internasional maupun kebijakan terbaru lokal untuk melakukan auditor, sehingga dengan adanya keseragaman KAP lokal tidak akan kalah bersaing dengan KAP non-lokal serta kepercayaan kepada auditor-auditor manjadi lebih baik sebagai wadah suatu lembaga yang menjalankan pekerjaannya dalam membantu masalah keuangan perusahaan.
Sistem Pengendalian Mutu KAP akan berjalan dengan baik dan benar, jika adanya pengawasan yang baik dari pihak pemerintah. Hal ini diperankan oleh BPKP berdasarkan Keppres No. 31 Tahun 1983 Pasal 3 huruf P yang menyatakan bahwa BPKP mempunyai fungsi untuk melakukan pengawasan kegiatan kantor
(22)
6
Siti Nurrohmah, 2015
akuntan publik. Pengawasan juga dilakukan secara internal oleh pihak IAI agar tidak luput dari perhatian pemerintah dan memberikan sanksi apabila terjadi pelanggaran oleh anggotanya sebagai suatu lembaga akuntan yang dibawahinya, sanksi dilakukan dapat dengan peringatan maupun berat seperti pembekuan izin dalam beberapa jangka waktu yang ditetapkan (Firmansyah, 2005).
Berdasarkan perjalanannya sifat evaluasi yang dilakukan oleh BPKP merupakan penilaian atas ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan penugasan bagi KAP yang terdaftar izinnya. Penilaian ini didasarkan atas ruang lingkup evaluasinya terdiri dari ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan, kepatuhan terhadap standar auditing, kepatuhan terhadap Kode Etik Akuntan Indonesia dan keandalan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) yang diterapkan oleh KAP serta penerapannya pada pelaksanaan penugasan audit dilapangan. Hal ini dilakukan agar setiap KAP yang terdaftar izin terpantau dan dapat selalu diawasi dalam semua kegiatannya sesuai dengan keseragaman standar ketetapan serta kebijakan pemerintah.
Pada tahun 2002 IAI-KAP menjadi Komandan Peer Review (Media Akuntansi, Edisi 22/Nov-Des/2001) artinya Peer Review yang selama ini dilakukan oleh BPKP, akan dilakukan oleh Tim Independensi dari IAI-KAP sendiri. Tim tersebut terdiri dari pihak independensi IAI-KAP dan pihak dari Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai Departemen Keuangan Republik Indonesia. Dengan peer review tersebut, para kantor akuntan publik akan menerapkan Sistem Pengendalian Mutu dan mematuhi peraturan-peraturan dengan baik dan benar. Diharapkan untuk kedepannya tidak terjadi kembali penyelewengan dan kesalahan oleh auditor pada setiap KAP dalam melakukan kegiatannya.
Pengalaman kasus yang pernah terjadi serta dengan melihat kebijakan pemerintah terbaru dan didasari oleh adanya Sistem Pengendalian Mutu tersebut, hal ini tentunya akan berpengaruh langsung terhadap kualitas pelaksanaan penugasan audit dan proses penugasan dilapangan diantaranya terhadap perencanaan audit. Perencanaan keuangan audit merupakan tahap yang sangat penting dalam penugasan audit. Kualitas perencanaan audit yang baik, maka dengan sendirinya sangat menentukan kualitas tahap-tahap penugasan audit
(23)
7
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berikutnya. Seorang auditor haruslah menjalankan pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang telah ada dan suatu kebijakan.
Perencanaan audit harus dilakukan oleh sebuah KAP dalam setiap penugasannya karena dengan merencanakan penugasannya dengan baik maka akan mendapatkan bukti kompeten yang mencakupi dalam situasinya pada saat itu, menghemat biaya audit dan menghindari salah pengertian dengan klien. Penekanan biaya yang wajar KAP akan bersaing sehingga para kliennya tidak akan lari darinya dengan seperti itu kantor akuntan tersebut benar-benar kompeten dibidangnya.
Penerapan sistem pengendalian mutu yang baik tentunya akan berpengaruh terhadap perencanaan audit. Karena di dalam system pengendalian mutu terdapat hal penting untuk melakukan awal perencanaan audit, yaitu menerima klien baru atau melanjutkan kembali dengan klien lama. Dengan demikian system pengendalian mutu yang diterapkan di KAP akan mempengaruhi terhadap proses perencanaan audit yang dilakukan secara efektif.
Dalam menguatkan latar belakang masalah, pada penelitian ini disajikan beberapa fakta megenai penelitian terdahulu sebagai berikut.
a. Penelitian Rani (2013) memberikan hasil bahwa sistem pengendalian mutu berpengaruh terhadap efektivitas perencanaan audit.
b. Penelitian Kiky Sarra Apsari (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sistem pengendalian mutu KAP yang memiliki hubungan terhadap perencanaan audit.
c. Penelitian Anggraeni dan Badera (2013) memberikan hasil bahwa unsur-unsur sistem pengendalian mutu, yaitu independensi, penugasan personel, supervise, dan inspeksi berpengaruh positif pada kinerja auditor di KAP provinsi Bali. d. Penelitian Christine, Martusa R, dan Verani (2011) menyatakan bahwa secara
keseluruhan, persepsi auditor atas sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja auditor.
e. Penelitian Andreas Lili (2010) bahwa dengan penerapan pelaksanaan sistem pengendalian mutu pada kantor akuntan publik akan berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan penugasan audit dan proses penugasan, terutama perencanaan audit, dimana perencanaan audit mereupkan tahapan yang sangat
(24)
8
Siti Nurrohmah, 2015
penting karena kualitas perencanaan audit sangat menentukan kualitas tahap-tahap penugasan audit.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah pada tahun 2013 Indonesia telah menganut audit berbasis ISA (Internasional Standars on Auditing) atau Indonesia telah menganut audit berbasis SA (Standar Audit). Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti kembali mengenai pengaruh sistem pengendalian mutu KAP terhadap efektivitas perencanaan audit setelah akuntan publik menerapkan ISA atau SA. Selain itu perbedaan dengan penelitian terdahulu yaitu peneliti menggunakan teori perencanaan audit dari Merries.
Dari latar belakang dan fenomena yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai penerapan sistem pengendalian mutu KAP sebagai variable X karena di dalam system pengendalian mutu terdapat hal penting untuk melakukan awal perencanaan audit, yaitu menerima klien baru atau melanjutkan kembali dengan klien lama. Dengan demikian system pengendalian mutu yang diterapkan di KAP akan mempengaruhi terhadap proses perencanaan audit yang dilakukan secara efektif. Sedangkan perencanaan audit sebagai variable Y karena dengan merencanakan penugasannya dengan baik maka akan mendapatkan bukti kompeten yang mencakupi dalam situasinya pada saat itu, menghemat biaya audit dan menghindari salah pengertian dengan klien, sehingga dari uraian di atas penulis tertarik untuk meneliti apakah penerapan sistem pengendalian mutu KAP memiliki hubungan positif dengan efektivitas perencanaan audit, oleh karena itu penulis mengambil judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik terhadap Efektivitas Perencanaan Audit”.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sistem pengendalian mutu pada KAP di Bandung dan Cimahi? 2. Bagaimana efektivitas perencanaan audit pada KAP di Bandung dan
Cimahi?
3. Apakah sistem pengendalian mutu berpengaruh positif terhadap efektivitas perencanaan audit pada KAP di Bandung dan Cimahi?
(25)
9
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sistem pengendalian mutu pada KAP di Bandung dan Cimahi.
2. Untuk mengetahui efektivitas perencanaan audit pada KAP di Bandung dan Cimahi.
3. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian mutu terhadap efektivitas perencanaan audit pada KAP di Bandung dan Cimahi.
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penelitian Selanjutnya
Sebagai bahan masukan untuk peneliti lebih lanjut terutama dalam masalah sistem pengendalian mutu KAP serta hubungannya dengan proses perencanaan audit sampai diterbitkannya laporan audit.
2. Pengembangan Ilmu Akuntansi Khususnya Auditing
Hasil auditing ini hendaknya memberikan pengetahuan dan teori yang berkaitan tentang pengaruh sistem pengendalian mutu KAP terhadap efektivitas perencanaan audit.
1.4.2 Kegunaan Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berguna bagi: 1. Auditor KAP
Bagi auditor publik, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang bermanfaat dalam memberikan informasi tentang sistem pengendalian mutu KAP dalam proses efektivitas perencanaan audit.
2. Kantor Akuntan Publik
Penelitan ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh sistem pengendalian mutu KAP terhadap perencanaan audit, sehingga dapat digunakan sebagai masukan bagi auditor untuk menentukan rencana selanjutnya.
(26)
10
Siti Nurrohmah, 2015
3. Pengguna Jasa Kantor Akuntan Publik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sampai sejauh mana melakukan sistem pengendalian mutu KAP dan efektivitas perencanaan audit dengan baik, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam penggunaan jasa KAP dimasa yang akan datang.
(27)
48
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan desain kausal. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian dengan tujuan penelitian yakni untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel sistem pengendalian mutu KAP (variabel independen) dan variabel efektivitas perencanaan audit (variabel dependen). Menurut Sugiyono (2011, hlm. 57) desain kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).
Desain penelitian merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas dari sebuah penelitian ilmiah. Secara umum ada dua pendekatan dalam penelitian ilmiah yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan data primer yang langsung diperoleh dari responden yang diteliti dengan menggunakan metode survei/kuisioner. Sebelumnya melakukan pengujian terhadap kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data dan pengujian hipotesis menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Skala data yang digunakan adalah skala ordinal. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan koefisien determinasi.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian 3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah kantor akuntan publik wilayah Bandung dan Cimahi, karena mengingat jumlah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dan Cimahi lebih banyak dibandingkan dengan daerah Jawa Barat lainnya, sehingga dianggap dapat memenuhi dan mewakili penelitian ini. Selain itu juga KAP telah memiliki banyak klien, baik dari perusahaan besar maupun kecil, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana sistem
(28)
49
Siti Nurrohmah, 2015
pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit di Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi.
3.2.2 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm.13), objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Berdasarkan pendapat tersebut maka objek penelitian atau variabel pada penelitian ini adalah sistem pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Bandung. Pemilihan objek penelitian tersebut didasari pada kenyataan bahwa Sistem Pengendalian Mutu merupakan salah satu faktor penentu penilaian pekerjaan atas suatu KAP, apakah telah beroperasi sesuai dengan standar. Sedangkan efektivitas perencanaan audit adalah awal untuk melaksanakan tugas-tugas dalam perencanaan audit ke tahap selanjutnya, karena perencanaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan audit yang baik.
3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang dipelajari pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni variable bebas dan variable terikat.
3.3.1 Variabel Bebas (Independen)
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas atau variabel independen (X) pada penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Mutu KAP, diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator yang merupakan elemen sistem pengendalian mutu, sistem pengendalian mutu bagi KAP mensyaratkan bahwa suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus menggunakan kemahiran profesinya secara sungguh-sungguh dalam
(29)
50
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
memberikan jasanya sehingga KAP tersebut dapat memenuhi tanggung jawab profesinya, dimensinya dan indikator sebagai berikut.
SA 220. IAPI menyatakan bahwa:
“Standar Pengendalian Mutu merupakan sistem, kebijakan, dan prosedur
pengendalian mutu yang merupakan tanggung jawab KAP untuk memberikan keyakinan memadai bahwa audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan laporan audit yang diterbitkan telah sesuai dengan
kondisinya”
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Bebas
Variabel Dimensi Indikator Skala Item
Variabel Independen: Sistem
Pengendalian Mutu KAP (X)
Sumber: Arens. et. al.
Auditing and Assurance Services An Integrated approach 14th Edition (2012,
hlm.38)
Tanggung jawab pimpinan KAP atas pengendalian mutu
Pelaksanaan pekerjaan yang mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
Ordinal
1
Kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP yang berlaku
2 Penerbitan laporan auditor
yang sesuai dengan kondisinya
3 Kemampuan tim perikatan
untuk menyampaikan hal-hal yang menjadi perhatiannya tanpa rasa takut terhadap hal hal yang dapat merugikan dirinya
4
Fakta bahwa mutu
merupakan hal yang esensial dalam melaksanakan
perikatan audit
5
Ketentuan etika yang relevan
Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan KAP jejaring, untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi dan hubungan yang menciptakan ancaman terhadap
indepedensi
Ordinal
6
Mengevaluasi informasi tentang pelenggaran yang teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur
(30)
51
Siti Nurrohmah, 2015
indepedensi KAP
Melakukan tindakan yang tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman terhadap indepedensi
8
Penerimaan dan berkelanjutan dengan klien dan perikatan audit
Integritas pemilik utama, manajemen inti, dan pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas
Ordinal
9
Kompetensi tim perikatan untuk melaksanakan perikatan audit dan
kapabilitas yang diperlukan, termasuk waktu dan sumber daya
10
Kemampuan KAP dan tim perikatan untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan
11 Hal signifikan yang timbul
selama perikatan audit periode kini atau periode lalu
12
Sumber daya manusia
Pemahaman dan pengalaman praktik atas perikatan audit dengan sifat dan
kompleksitas serupa melalui pelatihan dan partisipasi yang tepat
Ordinal
13
Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku
14 Keahlian teknis, termasuk
keahlian dalam bidang teknologi informasi yang relevan
15 Keahlian tertentu dalam
bidang akuntansi atau audit 16 Pengetahuan industri yang
relevan dengan bidang usaha klien
17 Kemampuan menggunakan
pertimbangan professional 18
Pelaksanaan perikatan
Melakukan komunikasi yang tepat dengan anggota tim perikatan yang lebih berpengalaman
Ordinal
19
(31)
52
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
penelaahan yang sedang dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur penelaahan KAP
Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang ditarik telah
didkumentasikan dan diterapkan
21, 22, 23 Melaksanakan penelaahan
pengendalian mutu audit 24
Pemantauan
pengevaluasian secara terus menerus terhadap sistem pengendalian mutu KAP
Ordinal
25 inspeksi periodik terhadap
sejumlah perikatan yang telah selesai dirancang
26
3.3.2 Variabel terikat (dependen)
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah Efektivitas Perencanaan Audit.
Menurut Husein Umar (2003, hlm. 73) Efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat. Manajer yang efektif memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan. Efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar. Efektivas perencanaan audit merupakan kemampuan auditor dalam melakukan suatu perancanaan audit untuk memperoleh hasil perencanaan unuk melanjutkan ke tahap selanjutnya. Efektivitas perencanaan audit diukur dengan menjabarkannya dalam dimensi dan indikator, perencanaan awal merupakan langkah penting dalam melakukan pengauditan.
Agar lebih memudahkan untuk meneliti setiap variabel penelitian, maka penulis menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi variabel sebagai berikut.
(32)
53
Siti Nurrohmah, 2015
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Terikat
Variabel Dimensi Indikator Skala Item
Variabel Dependen: Efektivitas Perencanaan Audit (Y) Sumber: Messier
et.al, Auditing and Assurance Sevice A Systematic Approach Sixth Edition (2008,
hlm:145
Penerimaan klien baru dan
keberlanjuan klien yang sudah ada
Perusahaan akuntan publik harus menyelidiki calon klien sebelum menerima perjanjian dengan klien.
Ordinal
1 Perusahaan akuntan publik harus
mengevaluasi secara berkala apakah akan mempertahankan klien mereka saat ini. 2 Membangun pemahaman mengenai perjanjian dengan klien
Auditor harus membuat perjanjian tertulis dengan klien.
Ordinal
3 Auditor meminta bantuan auditor
internal dari klien (bagi klien yang memiliki auditor internal) dalam melakukan audit.
4
Komite audit bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan dan proses pengungkapan laporan tersebut.
5
Aktivitas pada perjanjian awal
Perusahaan akuntan publik
menentukan persyaratan yang harus dimiliki oleh anggota tim auditor untuk sebuah perjanjian audit.
Ordinal
6
Auditor bersifat independen dalam
mengeluarkan pendapat terhadap klien 7 Menilai risiko bisnis
klien dan membangun materialitas
Auditor membatasi risiko audit pada tingkat neraca transaksi
Ordinal
8 Auditor mengevaluasi respon klien
terhadap risiko bisnis dan memastikan bahwa respon mereka telah
dilaksanakan secara memadai
9
Merencanakan Audit
Menilai kebutuhan spesialis Ordinal 10 Menilai kemungkinan adanya
tindakan illegal 11
Melakukan identifikasi pada pihak
terkait 12
Melakukan prosedur analisis awal 13 Mempertimbangkan penambahan
(33)
54
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Merujuk pada pengertian tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah semua Kantor Akuntan Publik yang berada di Bandung dan Cimahi.
Berdasarkan data yang terdapat pada Direktor KAP IAPI terdaftar sebanyak 27 KAP yang ada di wilayah Bandung dan 3 KAP yang ada di wilayah Cimahi periode 2015. Adapun daftar KAP yang berada di Bandung dan Cimahi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) di Bandung dan Cimahi BANDUNG
No. Nama KAP No. Nama KAP
1. KAP Abubakar Usman & Rekan (Cabang)
16 KAP Drs. Karel, Widyarta
2. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry (Cabang)
17 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih
3. KAP AF. Rachman & Soetjipto WS 18 KAP Drs. La Midjan & Rekan 4. KAP Asep Rianita Manshur &
Suharyono (Cabang)
19 KAP Jojo Sunarjo & Rekan (Cabang)
5. KAP Drs. Joseph Munthe, MS 20 KAP Peddy HF Dasuki 6. KAP Dra. Yati Ruhiyati 21 KAP Drs. R. Hidayat Effendy 7. KAP Djoemarma, Wahyudin &
Rekan
22 KAP Risman & Arifin
8. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (Cabang)
23 KAP Roebiandini & Rekan
9. KAP Ekamasni, Bustaman & Rekan (Cabang)
24 KAP Drs. Ronald Haryanto
(34)
55
Siti Nurrohmah, 2015
11. KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata & Rekan
26 KAP Drs. Sanusi & Rekan
12. KAP Heliantono & Rekan (Cabang) 27 KAP Sugiono Poulus, S.E., Ak., MBA 13 KAP Drs. Jajat Marjat 28 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin,
M.Sc. & Rekan CIMAHI
14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi & Rekan
29 KAP Drs. Dadi Muchidin
15 KAP Drs. Atang Djaelani 30 KAP Drs. Dani Sudarsono
Sumber: www.iapi.or.id
3.4.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sample. Untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam menentukan sample yang digunakan peneliti yaitu nonprobability
sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample (Nazir, 2013, hlm 120). Teknik sample yang digunakan dengan teknik convenience sampling. Menurut Sekaran (2009, hlm. 230)
“Convenience sampling adalah desain pengambilan sample nonprobabilitas
dimana sample penelitian diperoleh dari anggota populasi yang dapat dengan
mudah diakses oleh peneliti”
Berdasarkan pengertian di atas, maka sample yang penulis ambil adalah 13 KAP di Bandung dan 2 KAP di Cimahi.
Tabel 3.4
Daftar Sampel Penelitian BANDUNG
No. Nama KAP No. Nama KAP
(35)
56
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
3 KAP Asep Rianita Manshur & Suharyono (Cabang)
4 KAP Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih
5 KAP Djoemarma, Wahyudin & Rekan
6 KAP Risman & Arifin
7 KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali (Cabang)
8 KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata & Rekan
9 KAP Roebiandini & Rekan 10 KAP Drs. Ronald Haryanto 11 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin,
M.Sc. & Rekan
12 KAP Drs. Sanusi & Rekan
13 KAP Sabar & Rekan
CIMAHI 14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi &
Rekan
15 KAP Drs. Atang Djaelani
Penulis mengambil 13 KAP di Bandung dan 2 di Cimahi sebagai sample karena KAP tersebut mudah diakses oleh peneliti dalam hal perizinan penelitian maupun dalam perizinan penyebaran kuisioner.
Responden penelitian ini adalah manajer atau supervisor yang mewakili masing-masing KAP yang berada di Bandung dan Cimahi. Dengan pertimbangan mereka umumnya mewakili kondisi yang memiliki pengalaman dalam profesinya yang dikaitkan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan efektivitas perencanaan audit.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Husein Umar (2003, hlm. 60) menyatakan bahwa data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuisioner, atau bukti transaksi seperti tanda bukti pembelian barang dan karcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai kebutuhan”.
(36)
57
Siti Nurrohmah, 2015
Adapun cara – cara untuk mendapat memperoleh data dan informasi dalam skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai keterangan melalui Penelitian Lapangan (Field Research).
Penelitian lapangan merupakan cara untuk memperoleh data primer yang secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Metode penelitian lapangan ini dapat dilaksanakan dengan cara:
1. Penyebaran angket / kuisioner
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Dokumentasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen yang berkaitan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan perencanaan audit.
3. Studi Kepustakaan
Mempelajari literatur-literatur serta laporan-laporan yang menyajikan informasi mengenai topik permasalahan yang diteliti.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Sugiyono (2012, hlm. 146) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Maka instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sejumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden. Kuisioner yang dihasilkan akan diolah dengan menghitung skor dari setiap pertanyaan sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh antar variabel maka perlu dilakukan Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas kuisioner pada penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Product
(37)
58
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
3.7.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2009, hlm. 49) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaannya pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut.
Pada penelitian ini uji validitas menggunakan korelasi Rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut:
= − ∑ ��2
� �2− (Sudjana, 2004, hlm. 252)
Ket: = koefisien korelasi Spearman Di = selisih peringkat untuk setiap data n = jumlah sampel atau data
Skor setiap item pertanyaan yang diuji tingkat validitasnya, dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika korelasi antara skor item dengan skor total adalah 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3 maka faktor itu dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2010, hlm. 126).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2009, hlm. 19) uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data pertanyaan seseorang adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan setelah alat ukur dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik dari Cronbach Alpha. Cronbach Alpha merupakan salah satu koefisien relibilitas yang paling sering digunakan. Berikut rumus yang digunakan:
= (� − )� − ∑ �� �
Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 239)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
(38)
59
Siti Nurrohmah, 2015
∑ �� = jumlah varians butir
� = varians total
Setelah nilai koefisien realibitas diperoleh, maka ditetapkan suatu nilai koefisien paling kecil yang dianggap reliabel. Keandalan dikatakan baik jika mempunyai nilai > dari 0,60 (Santosa, 2005, hlm. 251).
3.8 Analisis Data atas Tanggapan Responden
Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dengan memberikan penilaian kepada jawaban kuesioner yang telah di isi responden. Skala pengukuran yang diterapkan pada penelitian ini adalah skala Likert. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa “Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Semua jawaban dari pertanyaan diukur dengan skala likert dengan nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 5.
Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dengan menggunakan model skala pengukuran likert, maka data yang dihasilkan merupakan data dengan skala pengukuran berjenis ordinal. Menurut Riduan dan Akdon (2007) skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya.
Jawaban setiap instrumen akan dimulai dengan memberikan skor sebagai berikut:
Tabel 3.5
Pemberian Skor Jawaban
Pernyataan Skor
Selalu 5
Sering 4
Kadang – Kadang 3 Hampir Tidak Pernah 2
Tidak Pernah 1
(39)
60
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Menurut Sugiyono (2012:133) kriteria interpretasi skor berdasarkan jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, :skor maksimum setiap kuisioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20% sampai 100%,
Kemudian jika digunakan persamaan: Jarak antar skor= %− % =16% Maka, jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%, sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.6 Interpretasi Skor
Hasil Kategori
20% - 35,99% Tidak Efektif 36% - 51,99% Kurang Efektif 52% - 67,99% Cukup Efektif
68% - 83,99% Efektif
84% - 100% Sangat Efektif
Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor maksimal jawaban kemudian dikalikan 100%.
�� � �� = � � � � ��� � %
Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan.
3.9 Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan apakah terdapat hubungan yang positif diantara kedua variable di atas. Dengan demikina dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut.
(40)
61
Siti Nurrohmah, 2015
Ho : Sistem Pengendalian Mutu KAP tidak berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi
Ha : Sistem Pengendalian Mutu KAP berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi 3.9.1 Analisis Koefisien Korelasi
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis korelasi. Menurut Suharyadi (2009, hlm. 158), analisis korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan atau korelasi antara dua variabel. Dengan kata lain, koefisien korelasi ini digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hubungan yang terjadi diantara variabel bebas dan variabel terikat.
Hipotesis yang diajukan diuji dengan menggunakan analisis korelasi Rank
Spearman karena data berskala ordinal. Menurut Sarwono dan Suhayati, (2010,
hlm. 80) Korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel berskala ordinal, yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Adapun rumus dari korelasi Rank Spearman adalah sebagai berikut:
= − 6 ∑ �−�
Ket: = koefisien korelasi Spearman
Di = selisih peringkat untuk setiap data
n = jumlah sampel atau data
Untuk dapat memberikan interprestasi terhadap kuatnya pengaruh tersebut, maka digunakan pedoman seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono dalam bukunya
“Metode Penelitian Bisnis” (2012, hlm. 184) yang terdapat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang
(41)
62
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Setelah nilai koefisien determinasi diperoleh, maka akan didapatkan hipotesis sebagai berikut:
Ho : < 0 , Sistem Pengendalian Mutu KAP tidak berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi
Ha : ≥ 0 , Sistem Pengendalian Mutu KAP berpengaruh positif terhadap Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi
Hipotesis ini ditolak atau diterima dilihat dari nilai koefisien korelasi yang dihasilkan setelah dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS. Jika nilai koefisien yang didapat lebih kecil daripada 0 maka Ho diterima. Tetapi jika nilai koefisien yang dihasilkan lebih besar sama dengan 0 maka Ho ditolak.
3.9.2 Analisis Koefisien Determinasi
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 216), koefisien determinasi adalah koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui variabel yang terjadi pada variabel independen. Analisis ini digunakan untuk menilai seberapa besar variabel X dapat memberikan pengaruh terhadap Variabel Y dengan rumus sebagai berikut:
� = � %
(Sugiyono, 2012, hlm. 217) Ket:
Kd = Koefisien Determinasi
(42)
98 Siti Nurrohmah, 2015
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 15 auditor yang bekerja di KAP Bandung dan Cimahi dan hasil pembahasan mengenai sistem pengendalian mutu KAP terhadap efektivitas perencanaan audit pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi termasuk dalam kategori sangat baik yaitu, sebesar 91,63%. Hal ini menunjukkan bahwa KAP telah menerapkan Sistem Pengendalian Mutu KAP dengan sangat baik dan efektif. Tingkat interpretasi terendah adalah sebesar 87,33% terdapat pada dimensi Pemantauan, yaitu pada indicator melakukan inspeksi periodik terhadap sejumlah perikatan yang telah selesai dirancang yaitu sebesar 84% dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa system pengendalian mutu KAP rata-rata sudah berjalan secara sangat efektif dan sangat baik pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi.
2. Efektivitas Perencanaan Audit pada Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi termasuk dalam kategori sangat baik/efektif, yaitu sebesar 85,56%. Hal ini menunjukkan bahwa auditor telah menjalankan setiap penugasan dengan sangat baik dan efektif, sebelum melaksanakan pemeriksaan Kantor Akuntan Publik tersebut terlebih dahulu merencanakan pemeriksaan yang akan dilakukan dengan baik.
3. Sistem pengendalian mutu KAP berpengaruh positif terhadap efektivitas perencanaan audit sebesar 20,79% . Hal ini membuktikan bahwa jika sistem pengendalian mutu diterapkan dengan baik maka perencanaan audit akan lebih efektif. Walaupun memiliki hubungan positif, derajat hubungan antara kedua variable tersebut masih ada
(43)
hal-99
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hal lain di samping sistem pengendalian mutu KAP yang dapat meningkatkan efektivitas perencanaan audit.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan simpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan pengaruh sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik terhadap efektivitas perencanaan audit beserta hal lainnya yang terkait, yaitu:
1. Bagi Kantor Akuntan Publik
- Efektivitas perencanaan audit perlu ditingkatkan pada dimensi penerimaan klien baru dan berkelanjutan klien yang sudah ada masih berkategori baik dengan tingakt interpretasi skor yang sangat rendah. Kantor Akuntan Publik harus mampu meningkatkan perencanaan audit dalam penerimaan klien baru dan melanjutkan klien yang sudah ada, agar perencanaan audit berjalan efektif sesuai dengan sistem pengendalian mutu yang diterapkan oleh KAP.
- Auditor harus melaksanakan pekerjaan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum yang berlaku dan harus mematuhi kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP agar tanggungjawab kepemimpian atas sistem pengendalian mutu di dalam KAP menjadi lebih baik.
- Auditor seharusnya mengetahui dan memahami integritas pemilik utama, manajeman inti, dan pihak yang bertanggung jawab atas kelola entitas klien agar pada saat penerimaan dan berkelanjutan hubungan dengan klien menjadi lebih baik.
- Auditor seharusnya mengevaluasi secara berkala untuk mempertahankan klien mereka saat ini agar klien tetap menggunakan KAP tersebut.
(44)
100
Siti Nurrohmah, 2015
- Peneliti menyarankan agar menambah sampel penelitian, karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan 15 KAP, sehingga tidak dapat digeneralisir sebagai gambaran keseluruhan yang terjadi di KAP Bandung dan Cimahi.
- Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel variabel lain yang diyakini berpengaruh terhadap efektivitas perencanaan audit yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
(45)
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
____________. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
A.M Iqbal. (2008). Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
Non-Afilasi di Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 7, Nomor
2, September 2008, hlm. 186-195
Anggraeni dan Badera (2013). “ Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Mutu
Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 5, (2), hlm. 307-325
Arens, Alvin A. (2012). Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat Arens et. al. (2012). Auditing and Assurance Services An Integrated approach
New Jersey: Pearson Education, Inc
Christine Martusa. R, dan Verani , (2011). “Pengaruh Persepsi Auditor Junior dan
Auditor Senior atas Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Akuntansi. 3 (1), hlm. 15-33 Firmansyah, D (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Akuntan Publik
Terhadap Kualitas Laporan Pemeriksaan. Skripsi Sarjana Ekonomi pada
FE Widyatama: tidak diterbitkan
Gade, Muhammad. (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira
Ghozali (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
(46)
Siti Nurrohmah, 2015
Hall, A. James. (2007). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4,terj. Dewi Fitriasari
S.S., M.Si. dan Deny Arnos Kwary S.S., M. Hum. Jakarta: Salemba Empat
____________. (2007). Audit Teknologi Informasi dan Assurance, Edisi 2, terj.
Dewi Fitriasari S.S., M.Si. dan Deny Arnos Kwary S.S., M. Hum. Jakarta:
Salemba Empat
Handayani, Puri. (2013). Pengaruh Pemahaman Auditor Tentang Good
Corporate Governance Klien dan Sistem Pengendalian Mutu KAP Terhadap Perencanaan Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Malang). Jurnal Akuntansi Volume 1, Nomer 1, 2013, hlm. 154-175
Hasan Bisri (2013, 12 September). BPK: Masih Banyak Kantor Akuntan Publik Bandel. Tempo Co. [Online] Tersedia: www.tempo.co.id
IAPI. (2013). Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. (2000). Standar Profesi Akunta Publik. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Irwansyah. (2009). Regulasi Profesi Akuntan Publik dan Pemberantasan Fraud:
Suatu Tinjauan Umum. Bandung: UNPAD PRESS.
Kiky Sarra Apsari. (2011). Pengaruh Pemahaman Auditor Tentang Risiko Audit,
Good Corporate Governance, dan Sistem Pengendalian Mutu KAP terhadap Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FE
Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan
Liliawati. (2006). Hbungan Antara Penerapan Sistem Pengendalian Mutu KAP
dengan Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FE
(47)
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lili, Andreas. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Mutu Kantor
Akuntan Publik Terhadap Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana
Ekonomi pada FE Universitas Binus: tidak diterbitkan
Messier, et. al. (2008). Auditing and Assurance Service. Sixth Edition. New York: McGraw Hill
Media Akuntansi, Edisi 22/Nov-Des/2001
Mulyadi. (2002). Auditing, Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat ______.(2009). Auditing. Jakarta: Salemba Empat
Nasution, Putra Buntoro (2008). Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor
Akuntan Publik Terhadap Pekerjaan Lapangan Audit. Skripsi Sarjana
Ekonomi pada FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Nazir. (2005). Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. ____.(2013). Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nur, Thoufan. (2012). Implementasi Sistem Pengendalian Mutu KAP sebagai
Upaya Mengatasi Risiko Audit (Studi Kasus pada KAP XXX Malang).
Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 17, Nomor 2, Juli 2012 hlm 105-117
Rahayu, S.K & Suhayati, E. (2010). Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha IlmuSugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rai, I Gusti Agung. (2008) Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Rani. (2013). Pengaruh Audit Fee dan Sistem Pengendalian Mutu KAP Terhadap
Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FEB
Universitas Mercu Buana: tidak diterbitkan
Sekaran, Uma. (2009). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
(48)
Siti Nurrohmah, 2015
Suharsimi Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.
Surhayati, Ely dan Kurnia R, Siti (2009). Auditing (Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik). Graha Ilmu: Yogyakarta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
________. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
________. (2012). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketujuh Jakarta: Balai Pustaka.
Umar, Husein. (2003). Business An Introduction. Jakarta: Gramedia
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik
BPKP Akui 10 KAP Melanggar SPAP. [Online]. Tersedia:
www.hukumonline.com/berita/baca/hol2554/bpkp-akui-10-kantor-akuntan-publik-melanggar-spap
Deloitte dituntut Tujuh Setengah Milyar Dollar. [Online]. Tersedia:
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/09/deloitte-dituntut-tujuh-setengah-milyar-dollar/
Sanksi Pembekuan Ben Ardi. [Online]. Tersedia:
http://pppk.kemenkeu.go.id/Sanksi/GetPdfFile?fileName=Juni%20-%20sanksi%20pembekuan%20ben%20ardi.pdf
Skandal Penyuapan Pajak Kantor Akuntan KPMG Indonesia digugat di AS.
(49)
www.hukumonline.com/berita/baca/hol3732/font-Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
size1-colorff0000bskandal-penyuapan-pajakbfontbr-kantor-akuntan-kpmg-indonesia-digugat-di-as
www.iapi.or.go.id
(2013). Sejarah IAPI. [Online]. Tersedia:
http://www.iapi.or.id/iapi/sejarah_iapi.php. [29 April 2014]
(2014). Daftar KAP/Akuntan Publik Terdaftar Sebagai Auditor Bank di OJK. [Online]. Tersedia: www.ojk.go.id. [28 April 2015]
(1)
100
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Peneliti menyarankan agar menambah sampel penelitian, karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan 15 KAP, sehingga tidak dapat digeneralisir sebagai gambaran keseluruhan yang terjadi di KAP Bandung dan Cimahi.
- Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan variabel variabel lain yang diyakini berpengaruh terhadap efektivitas perencanaan audit yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti
____________. (2012). Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
A.M Iqbal. (2008). Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik
Non-Afilasi di Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 7, Nomor
2, September 2008, hlm. 186-195
Anggraeni dan Badera (2013). “ Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Mutu
Pada Kinerja Auditor di Kantor Akuntan Publik di Provinsi Bali”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 5, (2), hlm. 307-325
Arens, Alvin A. (2012). Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empat Arens et. al. (2012). Auditing and Assurance Services An Integrated approach
New Jersey: Pearson Education, Inc
Christine Martusa. R, dan Verani , (2011). “Pengaruh Persepsi Auditor Junior dan Auditor Senior atas Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Kinerja Auditor”. Jurnal Akuntansi. 3 (1), hlm. 15-33 Firmansyah, D (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Akuntan Publik
Terhadap Kualitas Laporan Pemeriksaan. Skripsi Sarjana Ekonomi pada
FE Widyatama: tidak diterbitkan
Gade, Muhammad. (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: Almahira
Ghozali (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Jakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
(3)
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hall, A. James. (2007). Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4,terj. Dewi Fitriasari
S.S., M.Si. dan Deny Arnos Kwary S.S., M. Hum. Jakarta: Salemba Empat
____________. (2007). Audit Teknologi Informasi dan Assurance, Edisi 2, terj.
Dewi Fitriasari S.S., M.Si. dan Deny Arnos Kwary S.S., M. Hum. Jakarta:
Salemba Empat
Handayani, Puri. (2013). Pengaruh Pemahaman Auditor Tentang Good
Corporate Governance Klien dan Sistem Pengendalian Mutu KAP Terhadap Perencanaan Audit (Studi Empiris Kantor Akuntan Publik di Kota Malang). Jurnal Akuntansi Volume 1, Nomer 1, 2013, hlm. 154-175
Hasan Bisri (2013, 12 September). BPK: Masih Banyak Kantor Akuntan Publik Bandel. Tempo Co. [Online] Tersedia: www.tempo.co.id
IAPI. (2013). Standar Audit (SA 220)/Institut Akuntan Publik Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. (2000). Standar Profesi Akunta Publik. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
Irwansyah. (2009). Regulasi Profesi Akuntan Publik dan Pemberantasan Fraud:
Suatu Tinjauan Umum. Bandung: UNPAD PRESS.
Kiky Sarra Apsari. (2011). Pengaruh Pemahaman Auditor Tentang Risiko Audit,
Good Corporate Governance, dan Sistem Pengendalian Mutu KAP terhadap Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FE
Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan
Liliawati. (2006). Hbungan Antara Penerapan Sistem Pengendalian Mutu KAP
dengan Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FE
(4)
Lili, Andreas. (2010). Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Mutu Kantor
Akuntan Publik Terhadap Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana
Ekonomi pada FE Universitas Binus: tidak diterbitkan
Messier, et. al. (2008). Auditing and Assurance Service. Sixth Edition. New York: McGraw Hill
Media Akuntansi, Edisi 22/Nov-Des/2001
Mulyadi. (2002). Auditing, Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat ______.(2009). Auditing. Jakarta: Salemba Empat
Nasution, Putra Buntoro (2008). Pengaruh Sistem Pengendalian Mutu Kantor
Akuntan Publik Terhadap Pekerjaan Lapangan Audit. Skripsi Sarjana
Ekonomi pada FEIS UIN Syarif Hidayatullah
Nazir. (2005). Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia. ____.(2013). Metodologi penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Nur, Thoufan. (2012). Implementasi Sistem Pengendalian Mutu KAP sebagai
Upaya Mengatasi Risiko Audit (Studi Kasus pada KAP XXX Malang).
Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 17, Nomor 2, Juli 2012 hlm 105-117
Rahayu, S.K & Suhayati, E. (2010). Auditing: Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha IlmuSugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Rai, I Gusti Agung. (2008) Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Rani. (2013). Pengaruh Audit Fee dan Sistem Pengendalian Mutu KAP Terhadap
Efektivitas Perencanaan Audit. Skripsi Sarjana Ekonomi pada FEB
Universitas Mercu Buana: tidak diterbitkan
Sekaran, Uma. (2009). Metodelogi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
(5)
Siti Nurrohmah, 2015
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suharsimi Arikunto (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: RINEKA CIPTA.
Surhayati, Ely dan Kurnia R, Siti (2009). Auditing (Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik). Graha Ilmu: Yogyakarta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
________. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
________. (2012). Metode Penelitian Bisnis Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2015). Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketujuh Jakarta: Balai Pustaka.
Umar, Husein. (2003). Business An Introduction. Jakarta: Gramedia
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik
BPKP Akui 10 KAP Melanggar SPAP. [Online]. Tersedia:
www.hukumonline.com/berita/baca/hol2554/bpkp-akui-10-kantor-akuntan-publik-melanggar-spap
Deloitte dituntut Tujuh Setengah Milyar Dollar. [Online]. Tersedia:
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/09/deloitte-dituntut-tujuh-setengah-milyar-dollar/
Sanksi Pembekuan Ben Ardi. [Online]. Tersedia:
http://pppk.kemenkeu.go.id/Sanksi/GetPdfFile?fileName=Juni%20-%20sanksi%20pembekuan%20ben%20ardi.pdf
Skandal Penyuapan Pajak Kantor Akuntan KPMG Indonesia digugat di AS.
(6)
www.hukumonline.com/berita/baca/hol3732/font- size1-colorff0000bskandal-penyuapan-pajakbfontbr-kantor-akuntan-kpmg-indonesia-digugat-di-as
www.iapi.or.go.id
(2013). Sejarah IAPI. [Online]. Tersedia: http://www.iapi.or.id/iapi/sejarah_iapi.php. [29 April 2014]
(2014). Daftar KAP/Akuntan Publik Terdaftar Sebagai Auditor Bank di OJK. [Online]. Tersedia: www.ojk.go.id. [28 April 2015]